1 / 27

Alzheimer & Askep Pada Pasien Alzheimer

Alzheimer & Askep Pada Pasien Alzheimer. www.feripadri.wordpress.com. FERI PADRI. Definisi.

talib
Télécharger la présentation

Alzheimer & Askep Pada Pasien Alzheimer

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Alzheimer • & • Askep Pada Pasien Alzheimer www.feripadri.wordpress.com • FERI PADRI

  2. Definisi Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan kelumpuhan, yang terutama menyerang orang berusia 65 tahun keatas. Alzheimer Juga merupakan penyakit dengan gangguan degenarif yang mengenai sel-sel otak dan menyebabkan gangguan fungsi intelektual, penyakit ini timbul pada pria dan wanita dan menurut dokumen terjadi pada orang tertentu pada usia 40 tahun

  3. Penyakit Alzheimer Merupakan penyakit neurodegeneratif yang paling sering terjadi , bersifat irreversible Penyebabdua pertiga dari keseluruhan gejala pikun (42 sampai 81%) Penyebabpikun lain adalahpenyakit jantung dan neurodegeneratif yang lain seperti Pick’s dan diffuse Lewy-body dementia

  4. Tanda-tanda umum • Hilangnya neuron • Pikun • Adanyapeptida β amyloid pada cairan ektraselluler . • Kusutnya neurofibrill • Hiperfosforilasi dari mikrotubular protein

  5. Akibat • Kerusakan Ingatan • Penilaian • Pengambilan Keputusan • Orientasi Fisik secara keseluruhan • Cara berbicara.

  6. Alzheimer brain

  7. GambaranUmumAkibat Alzheimer PadaOtak

  8. ETIOLOGI • Penyebab yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi flament, predisposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit Alzheimer terdiri dari degerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kongnitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron

  9. Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calcium intraseluler, kegagalan metabolism energy, adanya formasi radikal bebas atau terdapat produksi protein abnormal yang non spesifik. Penyakit Alzheimer adalah penyakit genetika, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa peran faktor genetika dan peran faktor non-genetika (lingkungan) juga ikut terlibat, dimana faktor lingkungan hanya sebagai pencetus faktor genetika.

  10. MANIFESTASI KLINIS • Gejala Ringan (lama penyakit 1-3 tahun) • Gejala sedang (lama penyakit 3-10 tahun) • berat (lama penyakit 8-12 tahun)

  11. PATOGENESIS • Faktor Genetik • Faktor Infeksi • Faktor Lingkungan • Faktor Imunologis • Faktor Trauma • Faktor Neurotransmiter

  12. Pemeriksaan penunjang Neuropatologi: • Neurofibrillary tangles (NFT) • Senile plague (SP) • Degenerasi neuron • Perubahan vaskuler • Lewy body

  13. Pemeriksaan neuropsikologis • Fungsi pemeriksaan neuropsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak adanya gangguan fungis konginitif umum dan mengetahui secara rinci pola deficit yang terjadi. Test psikologis ini juga bertujuan untuk menilai fungsi yang ditampilkan oleh beberapa bagian otak yang berbeda-beda seperti gangguan memori, kehilangan ekspresi, kalkulasi, perhatian dan pengertian berbahasa.

  14. CT Scan dan MRI • Merupakan metode non invasif yang berevolusi tinggi untuk melihat kwantifikasi perubahan volume jaringan otak pada penderita Alzheimer antemortem. Pemeriksaan ini berperan dalam menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab demensia lainnya selain Alzheimer seperti multiinfark dan tumor serebri.

  15. EEG • Berguna untuk mengidentifikasi aktifitas bangkitan yang suklinis. Sedang pada penyakit Alzheimer didapatkan perubahan gelombang lambat pada lobus frontalis yang non spesifik.

  16. PET (Positron Emission Tomography) • Pada penderita Alzheimer, hasil PET ditemukan penurunan aliran darah, metabolisme 02, dan glukosa didaerah serebral. Up take I.123 sangat menurun pada regional parietal, hasil ini sangat berkorelasi dengan kelainan fungsi kognisi dan selalu dan sesuai dengan hasil observasi penelitian neuropatologi.

  17. SPECT (Single Photon Emission Computet Tomography) • Aktivitas I.123 terendah pada refio parieral penderita Alzheimer. Kelainan ini berkorelasi dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit kogitif. Kedua pemeriksaan ini (SPECT dan PET) tidak digunakan secara rutin 

  18. Laboratorium darah • Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik pada penderita Alzheimer. Pemeriksaan laboratorium ini hanya untuk menyingkirkan penyebab penyakit demensia lainnya seperti pemeriksaan darah rutin, B12, Calcium, Posfort, BSE, fungsi renal dan hepar, tiroid, asam folat, serologi sifilis, screening antibody yang dilakukan secara selektif.

  19. PENATALAKSANAAN • Inhibitor kolinesterase • Thiamin • Nootropik • Klonidin • Klonidin • Acetyl L-Carnitine (ALC)

  20. PROGNOSA Dari pemeriksaan klinis 42 penderita probable alzheimer menunjukkan bahwa nilai prognostik tergantung pada 3 faktor yaitu: 1. Derajat beratnya penyakit 2. Variabilitas gambaran klinis 3. Perbedaan individual seperti usia, keluarga demensia dan jenis kelamin Ketiga faktor ini diuji secara statistik, ternyata faktor pertama yang paling mempengaruhi prognostik penderita alzheimer. Pasien dengan penyakit alzheimer mempunyai angka harapan hidup rata-rata 4-10 tahun sesudah diagnosis dan biasanya meninggal dunia.

  21. ASUHAN KEPERAWATAN • PENGKAJIANAdapun pengkalian yang dilakukan pada penyakit Alzheimer • Aktifitas istirahat • Sirkulasi • Integritas ego • Eliminasi • Higene  • Neurosensori • Kenyamanan • Integritas social

  22. Diagnosa Keperawatan • 1. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan: • 2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan: • 3. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan : • 4. Perubahan pola tidur berhubungan dengan : • 5. Resiko terhadap perubahan pola nutrisi kurang/lebih dari kebutuhan berhubungan dengan : • 6. Perubahan pola eliminasi konstipasi/inkontinensia berhubungan dengan : • 7. Resiko tinggi terhadap disfungsi seksual berhubung dengan : • 8. Koping keluarga tidak efektif berhubungen dengan :

  23. Diagnosa dan Intervensi • 2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan : a. Degenerasi neuro irreversible b. Kehilangan Memori c. Konflik psikologis d. Deprivasi tiduran

  24. Intervensi • Kaji tingkat gangguan kognitif seperti perubahan orientasiterhadap orang, tempat dan waktu, rentang, perhatian, kemampuan berpikir. Bicarakan dengan orang terdekat mengenai perubahan tingkah laku yang biasa /lamanya masalah yang telah ada • Pertahankan lingkungan yang tenang menyenangkan • Tatap wajah ketika berbicara dengan pasien • Panggil pasien dengan namanya • Gunakan suara yang agak rendah dan berbicara perlahan pada pasien

  25. Memberikan dasar untuk evaluasi/perbandingan yang akan dating dan mempengaruhi pilihan terhadap intervensi • Kebisingan, keramaian, orang banyak biasanya merupakan sensori yang berlebihan dan dapat meningkatkan gangguan neuron • Menimbulkan perhatian, terutama pada orang-orang dengan gangguan perceptual • Nama merupakan bentuk identitas diri dan menimbulkan pengenalan terhadap realita dan individu • Meningkatkan kemungkinan pemahaman

  26. TERIMAKASIH • Ayo Download Materi ini hanya di • http://feripadri.wordpress.com

More Related