1 / 9

Akumulasi CO 2 & Defisit O 2 di Lapisan Hypolimniom

Akumulasi CO 2 & Defisit O 2 di Lapisan Hypolimniom. Tak ada cahaya di lapisan hypolimnion :  respirasi & dekomposisi  O 2 yang ada semakin berkurang (defisit)  terjadi akumulasi CO 2 sebagai hasil dari respirasi & dekomposisi (aerobik & anerobik)

taya
Télécharger la présentation

Akumulasi CO 2 & Defisit O 2 di Lapisan Hypolimniom

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Akumulasi CO2 & Defisit O2 di Lapisan Hypolimniom • Tak ada cahaya di lapisan hypolimnion :  respirasi & dekomposisi  O2 yang ada semakin berkurang (defisit)  terjadi akumulasi CO2 sebagai hasil dari respirasi & dekomposisi (aerobik & anerobik) • Untuk mengetahui konsentrasi O2 di hypolimnion:  perlu diketahui volume (& luas) tiap stratum berdasar data morfometri (peta bathymetri & kurva hypsographic) • Perlu diukur O2 di tiap stratum = mg O2 /stratum • Jumlah O2 seluruh strata = mg O2 di hypolimnion • mg O2 total/luas permukaan hypolimnion (cm2) = mg O2/ cm2 • Lakukan pengamatan tiap minggu • Plot hasil pada kurva

  2. Y = 2,01-0,066x mg O2/ cm2 2 1 Hari ke- 10 5 15 20 25 30 Relative Areal Hypolimnetic Oxygen Deficit (AHOD) 0,066 mg O2/ cm2/hari Laju konsumsi O2 di hypolimnion Produksi bahan organik di lapisan di atasnya (epilimnion)

  3. Pendugaan produktivitas melalui defisit O2 relatif per area hypolimnion didasarkan atas asumsi: - konsumsi O2 di hypolimnion berhubungan dengan produksi bahan organik di epilimnion - tidak ada input bahan organik dari luar - semua bahan organik yang tenggelam ke lapisan hypolimnion teroksidasi habis tiap tahun tidak ada sisa untuk tahun berikutnya - Pengamatan pada musim semi (spring) hingga musim panas (summer) • Menggambarkan metabolisme komunitas • Metabolisme komunitas meliputi proses anabolisme (sintesis-pembentukan bahan organik & O2) dan katabolisme (respirasi & dekomposisi-menghasilkan CO2) • Metode O2 petang-subuh sederhana (Simplified diel oxygen method)

  4. Pemupukan (Fertilization) untuk meningkatkan nutrien anorganik sehingga memacu pertumbuhan fitoplankton (menjadi berlimpah) akhirnya diharapkan produksi ikan atau udang lebih baik • Pemupukan anorganik  pupuk kimia - “Grade” pupuk biasanya dinyatakan dengan persentase berat nitrogen (sbg N), fosfor (sbg P2O5) dan kalium atau potassium (sbg K2O) - Pupuk dengan “grade” 20-20-5 berarti mengandung 20% N, 20% P2O5 dan 5% K2O - Nutrien utama (primer) pada pupuk (N, P, K) berada dalam bentuk senyawa sederhana yang terionisasi menjadi NO3-, NH4+ , H2PO4- , HPO4= atau K+ - Nutrien sekunder  Ca, Mg, S - Trace nutrient (minor nutrien): Cu, Zn, B, Mn, Fe, Mg

  5. PQ = O2/CO2 ≠ 1 ==> 1.2 ; • Bila karbohidrat sederhana terdekomposisi : RQ = O2/CO2 = 1.0 • Dekomposisi & respirasi yang terjadi tidak hanya pada karbohidrat sederhana, tetapi juga lemak, protein dan berbagai bahan lainnya pada proporsi yang berbeda-beda • CO2 yang diproduksi lebih kecil dari O2 terpakai • Sehingga CO2/O2 < 1.0 atau RQ = 0.85 • Berarti ΣO2 dikonsumsi X 0.85 = CO2 dihasilkan oleh proses dekomposisi aerobik & respirasi dalam jangka waktu tertentu • Di hypolimnion juga terjadi dekomposisi anaerob yang menghasilkan CH4 dan CO2 • Methane (CH4) dihasilkan oleh Archaebacteria dari genus Methanobacterium, Methanosarcian, Methanococcus

  6. “Grade” (±) dariberbagaipupukkomersial • Pupuk ammonium dan urea dapatmenurunkan pH, karenaprosesnitrifikasi yang terjadi • (NH4)2 SO4 2 NH4+ + SO4 2- • 2 NH4+ + 3 O2 2 NO2- + H2O+ 4H+ • 2 NO2- + O2 2 NO3- • Potential acidity/potensialkeasamanpupukdinyatakandenganjumlah CaCO3 (kapur) yang dibutuhkanuntukmenetralisirasam (H+) yang dihasilkan

  7. Potential acidity • Ammonium nitrate : 118 kg CaCO3/100 kg pupuk • Ammonium sulfate : 151 kg • Mono Ammonium Phosphate : 79 kg • Di Ammonium Phosphate : 97 kg • Urea : 161 kg • Ammonium Polyphosphate : 72 kg • Pupuk organik (pupuk kandang – “manures”) • Berupa kotoran ternak atau limbah/hasil samping pertanian lainnya (daun-daunan, potongan sisa buah-buahan, dedak, dll) • Dosis aplikasi pupuk organik >>> daripada pupuk kimia

  8. Komposisi pupuk kandang

  9. Luas area = produksi/m2 tiap kotak setara dengan (mg C/m2/hari) (0.5 m) = 25 mg C/m2/hari • Integral photosynthesis untuk menghitung produksi primer per satuan luas permukaan perairan (mg C/m2/hari)

More Related