1 / 15

PENYIMPANAN DAN PRESERVASI

PENYIMPANAN DAN PRESERVASI. mempunyai kadar air yang tinggi (kira-kira 68 - 75%), kaya akan zat yang mengandung nitrogen dengan kompleksitasnya yang berbeda, mengandung sejumlah karbohidrat yang dapat difermentasikan,

thais
Télécharger la présentation

PENYIMPANAN DAN PRESERVASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENYIMPANAN DAN PRESERVASI

  2. mempunyai kadar air yang tinggi (kira-kira 68 - 75%), • kaya akan zat yang mengandung nitrogen dengan kompleksitasnya yang berbeda, • mengandung sejumlah karbohidrat yang dapat difermentasikan, • kaya akan mineral dan kelengkapan faktor untuk pertumbuhan mikroorganisme, • mempunyai pH yang menguntungkan bagi sejumlah mikroorganisme (5,3 - 6,5). faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme

  3. Preservasi bertujuan, antara lain untuk mengamankan daging dan produk daging proses dari kerusakan atau pembusukan oleh mikroorganisme dan untuk memperpanjang masa simpannya.

  4. Metode yang banyak dipergunakan untuk memperpanjang masa simpan • pendinginan atau yang lazim disebut refrigerasi pada temperatur antara -2°C sampai 5°C • proses pembekuan (freezing) • proses termal (pemanasan) dan • dehidrasi (pengeringan). • cara iradiasi, • pengepakan dan • perlakuan kimiawi,

  5. refrigerasi • adalah suatu sistim yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai mencapai suhu di bawah suhu lingkungan.

  6. Pembekuan (freezing) • adalah metode yang umum digunakan untuk mengawetkan makanan di mana ia akan memperlambat pembusukan dan pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu efek dari temperatur rendah pada laju reaksi, mengakibatkan air yang tersedia menjadi lebih sedikit bagi perkembangan bakteri.

  7. Proses termal (thermal process) proses pengawetan yang menggunakan energi panas. Tujuan utama adalah mematikan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan kebusukan pada produk yang dikemas. Proses termal merupakan salah satu proses penting dalam pengawetan pangan untuk mendapatkan produk dengan umur simpan yang panjang

  8. dehidrasi (pengeringan) Tujuan utama adalah untuk menurunkan jumlah air atau kadar air yang terdapat pada bahan-bahan mentah, dimana kadar air dan air merupakan titik utama untuk pertumbuhan mikroorganisme (bakteri, kamir, dan kapang) dan reaksi kimia (pengrusakan oleh senyawa kimia) yang tidak dapat dihindari selama penyimpanan makanan.

  9. iradiasi adalah salah satu cara fisika yang diklasifikasikan sama dengan cara pemanasan dan pembekuan atau pendinginan, yang dapat digunakan untuk mengawetkan atau memperpanjang daya simpan bahan pangan.

  10. Pengemasan • Merupakan sistim yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. • Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).

  11. perlakuan kimiawi • Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan.

  12. Jenis • Penguat rasa • Pemanis • Pengawet • Pewarna • Pengental • Pengemulsi • Lain-lain

  13. Efek samping • Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis.[3] • Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain.[3]

  14. Undang-undang • Menurut undang-undang RI No 7 Tahun 1996 tentang Pangan, pada Bab II mengenai Keamanan Pangan, pasal 10 tentang Bahan Tambahan Pangan dicantumkan

  15. TERIMA KASIH TERIMA KASIH TERIMA KASIH TERIMA KASIH TERIMA KASIH

More Related