1 / 12

Teori Perilaku Menyimpang Kontemporer (Teori Belajar/Sosialisasi &Teori Kontrol)

Teori Perilaku Menyimpang Kontemporer (Teori Belajar/Sosialisasi &Teori Kontrol). Perilaku Menyimpang (SOS 311). http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/. Teori Belajar/Sosialisasi. TEORI BELAJAR / TEORI SOSIALISASI  TEORI ASOSIASI DIFERENSIAL (EDWIN H. SUTHERLAND )

tyrell
Télécharger la présentation

Teori Perilaku Menyimpang Kontemporer (Teori Belajar/Sosialisasi &Teori Kontrol)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Teori Perilaku Menyimpang Kontemporer (Teori Belajar/Sosialisasi &Teori Kontrol) Perilaku Menyimpang (SOS 311) http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

  2. Teori Belajar/Sosialisasi • TEORI BELAJAR/TEORI SOSIALISASI  TEORI ASOSIASI DIFERENSIAL (EDWIN H. SUTHERLAND) • penyimpangan adalah bagian dari proses belajar pada diri seseorang  sama halnya dengan mempelajari nilai atau norma-norma sosial /konformitas. • Sutherland: • PENYIMPANGAN ADALAH KONSEKUENSI DARI KEMAHIRAN ATAS SUATU SIKAP/TINDAKAN YANG DIPELAJARI DARI NORMA-NORMA YANG MENYIMPANG diperoleh dari SUBKULTUR yang menyimpang atau teman-teman sebaya yang menyimpang. • Teori ini melihat penyimpangan baik dari sudut etiologi maupun epidemiologi (oleh karena itu, selain menggunakan pendekatan sosiologi juga memakai pendekatan psikologi sosial).

  3. Lanjutan… • Analisis teori ini mencakup: • organisasi sosial atau subkultur yang ada di masyarakat; • perbedaan di antara norma-norma yang ada di masyarakat (baik yang konform maupun yang menyimpang), terutama pada kelompok atau asosiasi yang berbeda. • Konflik normatif(akibat perbedaan norma)yang dialami oleh individu (yang menyebabkan penyimpangan perilaku padaindividu) atau di antara individu-individu yang ada di dalam kelompok

  4. Lanjutan… • Ditingkat kelompok perilaku menyimpang adalah konsekuensi dari konflik normatif, yaitu konflik yang terjadi di antara berbagai norma di dalam organisasi/institusisosial yang berbeda. misalnya perbedaan norma di antara kelompok teman sebaya, organisasi keluarga, lingkungan ketetanggaan, dll. • Teori ini secara spesifik lebih banyak digunakan untuk menganalisis kasus-kasus kriminal, tetapi tindakan menyimpang lainnya juga dapat dianalisis dengan teori ini, seperti: pelacuran, kecanduanminumankeras/narkoba, homoseksualitas, kenakalan remaja, dll.

  5. 9 Proposisi dari teori ini: • perilaku menyimpang adalah hasil dari proses belajar/dipelajari; • dalam proses belajar itu melibatkan proses interaksi dan komunikasi yang intens; • proses belajar terjadi pada kelompok yang personal, intim dan akrab media massa (TV, majalah, koran) hanya berperan sekunder. • hal-hal yang dipelajari: (a) cara-cara/teknik melakukan penyimpangan; (b) motif, dorongan dan rasionalisasi untuk memperkuat sikap/tindakan menyimpang. • nilai-nilai tentang penyimpangan itu dipelajari/diperoleh juga dari pemahaman mereka tentang norma-norma umum tentang sesuatu yang baik ataupun tidak  misalnya: mencuri itu salah kalau yang dicuri adalah milik orang miskin, tetapi sebaliknya, mencuri itu sah bila yang dicuri adalah barang milik orang kaya.

  6. Lanjutan… • orang memilih untuk menyimpang, karena menganggap lebih menguntungkan melakukan pelanggaran dari pada tidak  akibat dari: (a) tidak adanya sanksi tegas; (b) tidak ada yang menegur/masyarakat membiarkan saja; (c) penyimpangan itu membawa keuntungan ekonomi. • terbentuknya solidaritas dari kelompok yang menyimpang itu tergantung pula dari: frekuensi, durasi, prioritas dan intensitas. • mempelajari perilaku menyimpang bukan merupakan suatu proses belajar yang unik  sama saja prosesnya dengan mempelajari perilaku konform. • perilaku menyimpang dianggap sebagai salah satu bentuk ekspresi dari nilai-nilai atau kebutuhan masyarakat pada umumnya, tetapi perbuatan menyimpangnya tidak dapat dijelaskan melalui penerapan nilai-nilai umum tersebut.  seseorang ikut dalam pemilihan presiden ( (sebagai ekspresi untuk diakui atau memperoleh pengakuan), tetapi apakah tindakan pembunuhan massal atau bunuh diri massal, juga sebagai ekspresi untuk mendapatkan pengakuan ?

  7. TEORI KONTROL • Ide utama di belakang teori kontrol: • Bahwa penyimpangan merupakan hasil dari kekosongan kontrol atau pengendalian sosial • Teori ini dibangun atas pandangan bahwa setiap manusia cenderung untuk tidak patuh pada hukum/melakukan pelanggaran hukum; • oleh karena itu perilaku menyimpang adalah konsekuensi logis dari kegagalan seseorang untuk mentaati hukum.

  8. Proposisi teori kontrol • Bahwa berbagai bentuk pengingkaran terhadap aturan sosial adalah akibat dari kegagalan mensosialisasikan individu untuk bertindak konform terhadap aturan yang ada; • Penyimpangan perilaku adalah bukti kegagalan kelompok-kelompok sosial konvensional mengikat individu agar tetap konform (spt. keluarga, sekolah, lingkungan kerja, dsb; • Setiap individu seharusnya belajar konform/tidak melakukan tindakan menyimpang/kriminal; • Kontrol internal lebih berpengaruh dari pada kontrol eksternal.

  9. Lanjutan… • Hirschi: ada empat unsur utama di dalam kontrol sosial internal, yaitu: • Attachement (kasih sayang)sumbernya adalah keluarga • Commitment (tanggung jawab)tanggung jawab yang kuat terhadap aturan dan kesadaran akan pentingnya masa depan • Involvement (keterlibatan/partisipasi)karena adanya komitmen, maka perilaku individu bersifat partisipatif & mentaati aturan-aturan tertentu • Believe (kepercayaan/keyakinan) patuh pada norma sosial atau aturan masyarakat • Keempatnya merupakan social bonds yang berfungsi untuk mengendalikan perilaku individu.

  10. Pengembangan Teori Kontrol Sosial • Albert J Reiss (1951): kenakalan remaja juga disebabkan oleh kurangnya kontrol sosial pada diri remaja tersebut. • MenurutReiss: ada 3 hal yang menyebabkan penyimpangan perilaku pada remaja: • Kurangnya kontrol internal selama masa anak-anak; • Kian menghilangnya kontrol internal tersebut; • Inkonsistensi atau kontradiksi di antara norma-norma yang ada norma di keluarga atau masyarakat berbeda

  11. Lanjutan… • Reiss: ada perbedaan antara kontrol sosial (external control) dengan kontrol pribadi (internal control) • Kontrol internal: kemampuan seseorang untuk menahan diri/tidak melanggar aturan sosial yang ada  mengikuti rule of the game • Kontrol sosial/eksternal: kemampuan masyarakat, melalui institusi sosial, untuk memaksakan kepada anggota-anggotanya agar bersedia mentaati norma-norma sosial  efektivitas penegakkan tertib sosial tergantung pada kemampuan lembaga-lembaga sosial penegak hukum/tertib sosial.

  12. Lanjutan… • Walter Reckless: teori kontrol sosial disebut juga dengan teori pengawasan/pengendalian (containment theory) • Ada 2 macam pengawasan (containment): • Inner containment: ada dalam diri seseorang sama dengan kontrol internal • Outer containment: kontrol muncul dari kekuatan atau tekanan lingkungan sosial Reckless berpendapat: • Jika keduanya bergabung dapat menjaga anggota masyarakat untuk tidak melakukan penyimpangan; • Keduanya berposisi netral dan berada di antara tekanan serta tarikan sosial (baik yang menyimpang atau tidak)

More Related