1 / 23

Pengaruh Budaya Hindu : Candi Pertemuan 4

Pengaruh Budaya Hindu : Candi Pertemuan 4. Matakuliah : U0022 | SEJARAH SENI RUPA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA 1 Tahun : 2009/2010. CANDI | hindu.

von
Télécharger la présentation

Pengaruh Budaya Hindu : Candi Pertemuan 4

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengaruh Budaya Hindu : CandiPertemuan 4 Matakuliah : U0022 | SEJARAH SENI RUPA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA 1 Tahun : 2009/2010

  2. CANDI | hindu Asal kata candi adalah candika graha (candika adalah nama lain dari Dewi Durga yang merupakan dewi kematian) menandakan bahwa tempat ini tempat menyimpan jasad/ relik.

  3. CANDI | fungsi • Sebuah candi kadang memiliki fungsi yang berbeda dengan candi lainnya. Beberapa di antara fungsi candi adalah : • Sebagai tempat bersemayamnya roh para raja & ratu dan untuk mengenang raja atau ratu yang telah wafat. Ataupun dengan hal-hal yang berhubungan dengan kematian. • Sebagai tempat pemujaan bagi para bangsawan dipercayai sebagai manifestasi dari dewa-dewa (titisan para dewa yang berada di bumi), maupun kepada para dewa. • Sebagai tempat beribadat dan bermeditasi. • Sebagai gerbang masuk wilayah kerajaan. Candi Bentar Gerbang Kerajaan Majapahit

  4. CANDI | fungsi • Sebuah candi kadang memiliki fungsi yang berbeda dengan candi lainnya. Beberapa di antara fungsi candi adalah : • Sebagai tempat bersemayamnya roh para raja & ratu dan untuk mengenang raja atau ratu yang telah wafat. Ataupun dengan hal-hal yang berhubungan dengan kematian. • Sebagai tempat pemujaan bagi para bangsawan dipercayai sebagai manifestasi dari dewa-dewa (titisan para dewa yang berada di bumi), maupun kepada para dewa. • Sebagai tempat beribadat dan bermeditasi. • Sebagai gerbang masuk wilayah kerajaan.

  5. CANDI | struktur

  6. CANDI | struktur • Struktur fisik candi dibagi menjadi 3, yang melambangkan bentuk gunungan Mahameru • Dasar • Dasar candi dapat dicapai dengan tangga. Pada dasar candi Hindu terdapat kotak peripih yang berisi benda-benda suci peninggalan raja sebagai titisan dewa. Peripih Kotak tengah berisi abu raja Kotak lain berisi simbol-simbol dewa utk upacara

  7. CANDI | struktur • Tubuh • Tubuh candi biasanya dibangun dalam bentuk persegi, yang berisi suatu ruangan untuk menyimpan patung dewi/ dewa. • Biasanya candi memiliki 5 ruangan: satu di tengah dan 4 yang mengelilinginya. Setiap ruang memiliki 1 patung. • Selain itu pada bagian tengah candi sering terdapat lingga dan yoni yang melambangkan kesuburan, dan digunakan pada upacara keagamaan. Lingga (pria) & Yoni (wanita)

  8. CANDI | lingga yoni yoni lingga & yoni lingga 9

  9. CANDI | struktur • Atap • Atap berundak dengan bentuk limas. Pada puncaknya terdapat mahkota berbentuk stupa, ratna ataupun persegi. Mahkota berbentuk Ratna Mahkota berbentuk Stupa (candi Buddha) Mahkota berbentuk persegi

  10. Makna simbolis Candi di bagi menjadi 3 bagian: relik SVARLOKA (Dunia para dewa) T R I L O K A Ruang dalam BHUVARLOKA (Dunia yang sudah disucikan) BHURLOKA (Dunia yang tidak abadi) peripih

  11. CANDI | ornamen • Ornamen yang bersifat Konstruksional: • Ornamen mahkota pada puncak atap • Ornamen yang membingkai atap • Ornamen ‘kala’ di atas pintu • Ornamen ‘makara’ di sisi pintu • Ornamen yang berfungsi menjadi talang air

  12. CANDI | ornamen Jaladwara, berarti ikan. Berfungsi sebagai saluran pembuangan air hujan

  13. Kala Makara Detil candi didukung oleh bentuk relief-relief yang terdiri atas motif-motif dan desain tumbuhan (floral), pada pintu candi terdapat Kala, penguasa waktu dan simbol kekuatan atas. Sementara Makara (mythical sea monster) adalah perwujudan dari gabungan ikan, gajah dan singa biasa ditempatkan pada sisi pintu masuk ataupun sebagai talang air. Makara adalah lambang dari air, kesuburan dan seksual dan mewakili kekuatan bawah

  14. Ornamen yang bersifat mengisi, biasanya berupa relief pada tubuh candi • Cerita (Mahabharata, Ramayana, dll.) • Floral (pohon hayat) atau binatang (garuda, kijang) • Mahluk Kahyangan (dewa & dewi) • Pola Geometris (meander, medallion, ‘tumpal’).

  15. CANDI | makna ornamen • Ada dua makna • Estektika/ keindahan, juga memberikan ciri khas gaya pada candi • Spiritual, mengajarkan nilai-nilai keagamaan yang disimbolkan oleh cerita-cerita dalam relief. Motif floral Kinara Mahluk berkepala manusia berbadan burung Relief berisi cerita-cerita agama

  16. Langgam Candi di Jawa Tengah Langgam Candi di Jawa Timur • Bentuk bangunan tambun • Puncaknya berbentuk ratna/stupa • Gawang pintunya berhias kala juga celung • Reliefnya timbul/tinggi dan lukisannya naturalis • Letak candinya ditengah halaman • Candinya menghadap timur • Mayoritas terbuat dari batu andesit • Bentuk bangunan lebih ramping • Puncaknya berbentuk kubus/tidak meruncing • Tidak terdapat kala • Reliefnya cenderung flat & lukisannya simbolis • Letak candinya di belakang halaman • Candinya menghadap ke barat • Mayoritas terbuat dari batu bata

  17. CANDI | relief Relief Candi Jawa Tengah & Jawa Timur Relief Candi di Jawa Tengah (timbul) Relief Candi di Jawa Timur (flat)

  18. CANDI HINDU Candi Gedongsongo Candi Sewu

  19. CANDI HINDU Candi Gedongsongo Candi Dieng

  20. CANDI HINDU Prambanan – 835AD

  21. DAFTAR PUSTAKA • Soekmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2 dan 3. Kanisius. Yogyakarta. • Miksic, John (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 1 - Ancient History. Didier Millet. Singapore • Reid, Anthony (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 3 - Early Modern History. Didier Millet. Singapore • Tjahjono, G. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 6 - Architecture. Didier Millet. Singapore • Soemantri, H. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 7 - Visual Art. Didier Millet. Singapore. • Fox, James (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 9 – Religion and Ritual. Didier Millet. Singapore • McGlynn, J.H. (ed)(1998). Indonesian Heritage vol. 10 - Language and literature. Didier Millet, Singapore

More Related