1 / 45

Jakarta, 15 Desember 2009

DRAFT JAKSTRANAS 2010-2014. Jakarta, 15 Desember 2009. MATERI PRESENTASI Potret daya saing di kawasan regional Potret progres UU 18/2002 Isu-isu strategis Arah kebijakan iptek Strategi kebijakan Instrumen kebijakan Indikator kinerja kebijakan Program. Negara. 2005. 2006. 2007.

zalika
Télécharger la présentation

Jakarta, 15 Desember 2009

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DRAFT JAKSTRANAS 2010-2014 Jakarta, 15 Desember 2009

  2. MATERI PRESENTASI Potretdayasaingdikawasan regional Potretprogres UU 18/2002 Isu-isustrategis Arahkebijakaniptek Strategikebijakan Instrumenkebijakan Indikatorkinerjakebijakan Program

  3. Negara 2005 2006 2007 2008 2009 Singapore 3 3 2 2 3 Malaysia 26 22 23 19 18 China 29 18 15 17 20 Thailand 25 29 33 27 26 Korea 27 32 29 31 27 Indonesia 50 52 54 51 42 Philippines 40 42 45 40 43 POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL Peringkat Daya Saing 7 negara ASIA menurutIMD (overall)‏ Sumber: Institute of Management Development (2009)‏

  4. POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL BelanjaLitbang Indonesia dibandingkandengannegara lain Cat: GERD : Gross National R&D Expenditure, BERD : Business R&D Expenditure

  5. POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL Peringkat publikasi ilmiah 7 negara ASIA menurut IMD Sumber: Institute of Management Development (2008, 2009) Stat 4.3.12

  6. POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL Tren publikasi ilmiah Indonesia pada jurnal internasional

  7. No. Negara Jumlah 1. China 128.250 2. Singapura 2.243 3. Thailand 1.021 4. Malaysia 490 5. Philipina 310 6. Indonesia 308 7. Vietnam 189 POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL Posisi Negara-negara ASEAN + CHINA berdasarkan Jumlah Paten yang Terregister di WIPO Sumber: Statistik WIPO, Juli 2008

  8. POTRET PROGRES UU 18/2002 BEBERAPA CAPAIAN PENGUATAN SIN: Landasan hukum (UU 18/2002, Inpres No. 4/2003, PP 20/2005, PP 41/2006, PP 35/2007, PP 48/2009; Jumlah IPR – Indonesia keluar dari watching list country negara-negara yang dicurigai banyak terjadi pembajakan IPR; Beberapa lembaga litbang nasional masuk dalam ranking cukup baik di tataran internasional seperti LIPI dikawasan ASIAN; UI, ITB dan UGM menurut World Rank Research Center dan Times Higher Education masuk dalam ranking 287, 315 dan 316; LBM Eijkman sebagai lab. rujukan WHO utk flu burung; Konstribusi para peneliti dalam program swasembada pangan; Berbagai industri sudah mulai memperkuat kapasitas teknologi melalui kegiatan litbang (industri otomotif, industri farmasi, industri software, industri komunikasi, industri jamu, dll.); Jumlah fungsional secara bertahap terjadi peningkatan beberapa tahun terakhir ini; Terbentuknya lembaga intermediasi seperti BTC, BIC, sentra HKI, dll.

  9. POTRET PROGRES UU 18/2002 Jumlah SDM pada LPND-Ristek dan 7 Balitbang Departemen Sumber: Data dikumpulkan dan diolah oleh Tim (2009)

  10. POTRET PROGRES UU 18/2002 Jumlah SDM pada LPND dan Balitbang Departemen terkait 6 bidang fokus Iptek berdasarkan jabatan fungsional Sumber: Data dikumpulkan dan diolah oleh Tim (2009)

  11. POTRET PROGRES UU 18/2002 Jumlah SDM pada LPND dan Balitbang Departemen terkait 6 bidang fokus Iptek berdasarkan jabatan fungsional Ctt: Jumlah total peneliti 7.649 orang dimana yang terbesar ada di Deptan (1.770 peneliti), LIPI (1.213 peneliti), dan Batan (491 peneliti) Sumber: Data LIPI

  12. POTRET PROGRES UU 18/2002 Tren anggaran litbang Sumber: DJA (2005, 2006, 2007, 2008)

  13. POTRET PROGRES UU 18/2002 Anggaran lembaga litbang berdasarkan sumber pendanaan Sumber: Survai Penelitian dan Pengembangan Pemerintah tahun 2007 (2008)

  14. POTRET PROGRES UU 18/2002 PROGRES KELEMBAGAAN Presiden Menteri 2 Mendagri Mendiknas Menristek TNI KEPOLISIAN Dislitbang TNI-AD Balitbang2 Balitbang Depdagri Balitbang Depdiknas BPPT LIPI Dislitbang TNI-AU Perguruan Tinggi Balitbang Daerah BATAN LAPAN Dislitbang TNI-AL Industri strategis Industri otomotif Industri farmasi Industri software Industri komunikasi Industri jamu, dll BAKOSURTANAL BAPETEN Biro litbang BSN LPNK

  15. POTRET PROGRES UU 18/2002 Tren pertumbuhan Perguruan Tinggi Sumber: Statistik Pendidikan Tinggi (2005, 2006, 2007, 2008)

  16. POTRET PROGRES UU 18/2002 KAPASITAS PERGURUAN TINGGI (NEGERI + SWASTA) Sumber data: Dikti (2008)

  17. POTRET PROGRES UU 18/2002 • PROGRES LEMBAGA INTERMEDIASI: • 1. BUSINESS TECHNOLOGY CENTER (BTC) • BTC Batam • BTC Bandung • BTC Yogjakarta • BTC Jawa Timur • BTC Makasar • BTC Yogjakarta (BBTIY) • BTC Salatiga • BTC Jababeka • 2. BUSINESS INNOVATION CENTER (BIC) • 3. PUSAT INOVASI – LIPI • PUSAT KEMITRAAN TEKNOLOGI NUKLIR (PKTN) – BATAN • BPPT ENGINERING (BE) • BALAI INKUBATOR TEKNOLOGI – BPPT (BIT-BPPT) • Sentra HKI diPerguruanTinggi

  18. POTRET PROGRES UU 18/2002 Tren publikasi ilmiah LPND-Ristek dan 7 Balitbang Departemen Sumber: Data dikumpulkan dan diolah oleh Tim (2009)

  19. POTRET PROGRES UU 18/2002 Tren publikasi ilmiah internasional berdasarkan jenis lembaga Sumber: SCOPUS, diolah oleh Tim (2009)

  20. POTRET PROGRES UU 18/2002 Tren paten yang didaftarkan ke Dirjen HaKI berdasarkan lembaga pengusul Sumber : Direktorat Teknologi Informasi, Dirjen HKI (2009) diolah oleh Tim (2009)

  21. 2006 2007 Q3-07 Q4-07 Q1-08 Q2-08 Q3-08 Tradable 3.7 3.8 5.2 2.3 3.4 3.2 3.2 Agriculture 3.0 3.5 8.9 3.1 6.0 4.6 2.4 Mining & Quarrying 2.2 2.0 1.8 -2.1 -2.3 -0.9 1.6 Manufacturing 4.6 4.7 4.5 3.8 4.3 4.1 4.3 Non-Tradable 7.4 9.0 7.9 10.6 9.5 10.1 9.5 Electricity, Gas & Water 5.9 10.4 11.7 11.8 12.1 11.2 10.6 Construction 9.0 8.6 7.5 9.9 8.3 8.0 7.5 Trade, Hotel & Rest. 6.1 8.5 6.9 9.1 7.2 7.9 7.6 Transport & Comm. 13.6 14.4 12.5 17.4 19.7 19.6 17.1 Finance 5.7 8.0 8.0 8.6 8.3 8.7 8.5 Services 6.2 6.6 5.7 7.2 5.7 6.5 6.7 GDP 5.5 6.3 6.5 6.3 6.3 6.4 6.1 POTRET PROGRES UU 18/2002 Low quality — Sectoral growth rate(2000 base year, year-on-year growth rate, %)‏ Source: BPS.

  22. POTRET PROGRES UU 18/2002 PERKEMBANGAN EKSPOR NON MIGAS PER SEKTOR (juta US$) Source: BPS.

  23. No Sektor 2002 2003 2004 2005 2006 Trend 02-06 2007 Jan-Sep Perub % 07/06 Pangsa 07 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Udang segar/beku Biji coklat Kopi Ikan lainnya Kepiting,kerang Tongkol/tuna Buah Lainnya Tembakau Pala & bunga Teh Ganggang Laut Sayuran Lada Putih Biji lainnya Lain-lain 840,4 521,3 218,8 142,7 96,3 126,4 45,7 82,0 66,5 32,8 98,0 11,8 33,0 59,0 8,3 706,6 852,7 410,5 250,9 197,8 102,6 111,9 54,2 70,9 44,5 32,7 91,8 16,1 33,2 54,7 10,4 80,4 824,0 370,2 281,6 223,5 114,0 125,5 61,4 78,4 45,6 43,2 64,8 24,3 29,9 29,7 21,4 118,4 846,8 468,3 497,8 222, 130,3 117,7 73,6 77,6 62,9 52,7 47,9 35,6 35,9 34,7 29,1 245,2 980,2 620,3 583,2 214,2 137,4 120,8 97,0 77,8 57,2 56,7 51,1 49,6 42,7 40,9 35,2 352,6 1,05 4,91 10,29 9,74 9,97 - 0,41 19,84 - 0,16 0,48 17,02 -17,76 44,45 6,12 -11,19 48,01 -2,71 702,2 469,5 426,6 187,8 111,1 100,2 78,1 114,6 40,5 43,9 49,8 39,0 27,7 52,1 21,6 13 -5,75 1,54 -4,15 12,85 4,93 9,41 14,19 99,76 -14,07 5,07 28,12 16,68 -5,61 88,89 -13,69 26,71 17,86 16,23 7,14 4,22 3,81 2,97 4,36 1,54 1,67 1,89 1,48 1,05 1,98 0,82 0,49 Total 2568,3 2526,1 2496,2 2880,2 3364,9 6,95 2628,5 3,75 100 POTRET PROGRES UU 18/2002 EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERTANIAN (juta US$) Source: BPS.

  24. No Sektor 2002 2003 2004 2005 2006 Trend 02-06 2007 Jan-Sep Perub % 07/06 Pangsa 07 % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Pakaian jadi Minyak Kelapa Sawit Alat Listrik CrumbRubber Industri Lainya Kertas & barang dari kertas Audio visual Tekstil / lainnya Besi/baja Tembaga Organik Komputer & bagiannya Damar tiruan, bahan plastik Alas kaki (kulit, karet, kanvas) Alas kaki dari bahan lain Lainnya 3887,2 2092,4 2700,0 967,5 1832,8 2097,5 3291,3 1790,5 713,1 478,9 1077,7 1207,4 1015,2 1148,1 1246,6 12821,2 4037,8 2454,6 3120,6 1402,4 2002,8 2007,3 2898,8 1753,8 820,0 672,1 1225,9 858,5 1139,0 1182,2 1283,1 13033,8 4352,0 3441,8 3486,1 1946,1 2388,8 2228,9 2962,8 2080,5 1129,1 798,2 1535,4 1517,2 1326,6 1320,5 1338,4 16510,4 4966,9 3756,3 4364,1 2133,4 2894,2 2324,8 2842,2 2338,0 1309,3 1257,5 1530,6 1850,4 1562,1 1428,5 1503,6 18470,4 5608,2 4817,6 4448,7 3690,8 3371,0 2859,2 2722,1 2561,9 2123,3 1904,4 1883,7 1785,6 1738,2 1599,8 1523,8 27203,2 9,86 21,29 14,27 16,11 17,20 7,97 -1,92 10,56 10,15 40,12 14,12 16,77 14,91 8,90 5,76 20,35 4372,6 4539,5 3549,7 3045,3 3377,7 2460,7 1919,6 2083,1 1670,2 2083,5 2032,4 789,4 1391,1 1230,0 1222,5 19952,3 2,35 42,22 5,12 8,07 34,82 14,43 -3,33 8,52 11,23 34,75 65,30 -37,86 6,61 -0,14 10,46 -9,91 7,85 8,15 6,37 5,46 6,06 4,42 3,44 3,74 2,99 3,74 3,65 1,42 2,49 0,22 2,19 37,81 TOTAL 38729,6 40879,9 48677,3 55593,6 65023,9 14,38 55719,6 16,9 100 POTRET PROGRES UU 18/2002 EKSPOR NON MIGAS SEKTOR INDUSTRI (juta US$) Source: BPS.

  25. No Sektor 2002 2003 2004 2005 2006 Trend 02-06 2007 Jan-Sep Perub % 07/06 Pangsa 07 % 1 2 3 4 5 6 7 8 Batu bara Biji Tembaga Biji Nikel Hasil Tambang Lain Bauksit Pasir alam Granit Biji timah 1762,4 1755,5 50,8 46,9 20,8 27,0 21,0 59,3 1980,1 1854,7 59,5 47,6 18,9 9,9 24,6 0,3 2748,8 1802,4 108,4 50,5 17,2 6,7 26,5 0,9 4354,1 3311,0 140,0 81,6 23,6 9,4 26,6 0,5 6085,7 4646,1 217,4 129,4 58,1 27,4 27,1 0,2 18,61 28,74 45,71 29,27 25,51 -0,15 6,08 -67,15 4884,6 3529,0 479,9 170,4 87,9 4,7 20,1 0,0 13,24 26,87 337,89 75,01 116,23 -77,04 6,80 -61,04 53,22 38,45 5,22 1,85 1,27 0,05 0,22 0 TOTAL 3743,7 3995,6 4761,4 7946,8 11191,5 33,35 9176,5 24,31 100 POTRET PROGRES UU 18/2002 EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERTAMBANGAN (juta US$) Source: BPS.

  26. SUMMARY • Dayasaing Indonesia dilingkungan regional masihkalahdarinegara-negara Malaysia, Thailand maupun Singapore • Penguatanpondasiinovasiamanah UU 18/2002 belum optimal • Konstribusilitbangterhadapekonomimasihkecil • Catatan: • Total danalitbangtidakbesar - kegiatanlitbangbelumfokusdantidaksinergi; • Jumlah SDM penelitihampirtidakberubah - produktivitasmasihrendah; • Hasillitbang yang dimanfaatkanataudikomersialisasikanmasihsedikit; • Lembagalitbangcukupbanyak, center of excellence masihsedikit;

  27. ISU STRATEGIS Meta Masalah Sumberdaya Litbang: - Produktivitas SDM dan jumlah SDM litbang rendah - Sarpras Litbang tidak memadai - Investasi/danalitbangkecil, porsiswastasangatkecil - Programlitbangmasihbelumfokus dan sinergi, prog spin-off dan start-up capital (insentif), patengranted, asuransiteknologi, insentifalihteknologi KelembagaanLitbang - LPND: Organisasikegemukandantidakfleksible, menejemen PNS, danaterbatasttp scope keg luas - LPD: dana litbang, sarpras, SDM, sinergi keg - Dislitbang TNI: dana, sarpras, SDM, tupoksi - PT: dana, scope litbang, sarpras, riset dasar - Industri: kuantitas, insentif (keb. Industri + Keu), cost - BTC/BIC: jumlah, peran, kemandirian - Modal ventura: jumlah, peran, kebijakan keu - Inkubator: dana, sarpras, prog, insentif bagi start-up Jejaring - Interaksi ABG masihbelum optimal - Jejaringrisetnasionaldan international masihlemah - Keterlibatanlemlitbangpadaproyekriset int’l sedikit Pencarian Masalah Pendefinisian Masalah SituasiMasalah SubstantifMasalah -dayasaingnasionalrendah - nilaitambahprodukekspor (bahanbaku, teknrendah) -pemanfaatanhasillitbang DN -pondasiinovasibelumkuat Tinjauan : Ek. : index TFP rendah, konstribusi litbang DN thdekonomidan penciptaanlapangankerja Iptek: index infrastrukturiptek Sosbud: budaya N3 danmeman- faatkandanmenggunakan hasillitbang DN Politik: politikteknologi Hukum: sinergikebijakan & peraturanPemerintah Pengenalan Masalah Spesifikasi Masalah Masalah Formal • Produktivitaslitbang • Pendayagunaanhasillitbang pd sektorproduksi • Budayainovasidankreativitas

  28. ISU STRATEGIS • Peningkatan produktivitas litbang nasional • Peningkatan pendayagunaan hasil litbang nasional pada sektor produksi • Peningkatan budaya inovasi dan kreativitas

  29. ARAH KEBIJAKAN IPTEK 2010-2014 • Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Iptek untuk menghasilkan produktivitas litbang yang berdayaguna bagi sektor produksi nasional • Menciptakan iklim investasi R&D yang kondusif terutama investasi R&D sektor swasta; • Mengembangkan upaya-upaya untuk menyediakan dana riset dari lembaga independen (Technology Fund Foundation) • Optimalisasi investasi R&D pada bidang fokus: ketahanan pangan, energi baru dan terbarukan, ICT, teknologi hankam, teknologi dan manajemen transportasi, teknologi kesehatan dan obat, material baru untuk menunjang klaster industri nasional; • Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM yang profesional untuk menghasilkan IPR; • Peningkatan kapasitas dan kapabilitas sarpras litbang yang memadai sesuai dengan state-of-the art teknologi;

  30. ARAH KEBIJAKAN IPTEK 2010-2014 • 2. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan litbang dan lembaga pendukung untuk mendukung proses transfer dari ide – prototip lab. – prototip industri – produk komersial (penguatan sistim inovasi nasional) • Pusat-pusat keunggulan iptek (center of excellence) yang spesifik pada bidangnya melalui restrukturisasi program, kelembagaan dan manajemen; • Manajemen profesional untuk meningkatkan produktivitas dan pendayagunaan hasil litbang; • Mengembangkan sarana dan prasarana inkubator dan mekanisme pendanaan (start-up capital) untuk mendorong terciptanya industri baru berbasis hasil litbang / teknologi • Lembaga-lembaga intermediasi yang profesional untuk memfasilitasi proses tranfer hasil litbang dari lab ke sarana produksi; • Mengembangkan dan menguatkan sentra HKI melindungi serta mendorong komersialisasi HKI; • Mengembangkan dan memperkuat fasilitas Inkubator dan Science and Technology Park (STP).

  31. ARAH KEBIJAKAN IPTEK 2010-2014 • Mengembangkan dan memperkuat jejaring kelembagaan maupun peneliti di lingkup nasional maupun internasional untuk mendukung peningkatan produktivitas litbang dan peningkatan pendayagunaan litbang nasional: • Kerjasama litbang nasional melalui sinergi program lintas lembaga litbang maupun insentif riset; • Kerjasama litbang internasional melalui program kerjasama G-to-G maupun institusi-to-institusi; • Kerjasama lembaga litbang, perguruan tinggi dengan industri melalui program-program riset kemitraan public-private partnership;

  32. ARAH KEBIJAKAN IPTEK 2010-2014 • 4. Meningkatkankreativitasdanproduktivitaslitbangnasionaluntukmemenuhikebutuhanteknologidisektorproduksidanmeningkatkandayasaingproduk-produknasionaldanbudayainovasi, melalui: • Bidangfokus: teknologipangan, teknologienergibarudanterbarukan, teknologidanmanajementransportasi, teknologihankam, teknologiinfomasidankomunikasi, teknologikesehatandanobat, material maju; • Penajamanfokusbidang; • Menghasilkan IPR sepertipublikasiinternasional, paten, potensiuntuklisensidan spin-off; • Kebutuhanpasar (sektorproduksi) masakinidanmasadepan; • Sinergidenganklasterindustriunggulan; • Penguatan Core competency daripusatkeunggulaniptek; • Budayainovasidankreativitaskhususnyadikalangangenerasimuda;

  33. ARAH KEBIJAKAN IPTEK 2010-2014 Bidangfokus: KetahananPangan: mengembangkanteknologibenihunggulanuntuklahanpertanian sub-optimal danmengembangkanteknologi-teknologipaskapanenuntukmemperkecilkehilanganhasilpanen; Energi: mengembangkanteknologipembangkitlistriknasionaldarisumberenergibarudanterbarukan (matahari, bayu, panasbumi, air, nuklir, aruslaut) dan bio-energisesuaidengankebijakanenerginasional; ICT: mengembangkanteknologiinformasidankomunikasiuntukmengurangikesenjanganinformasi, pembajakan IPR danbelanjateknologiimpor; Teknologihankam: mengembangkanteknologihankamuntukmendukungindustripertahanannasionaldalammenghasilkanalutsistadanmengurangibelanjateknologiimpor; Teknologidanmanajementransportasi: mengembangkanteknologidanmanajementransportasinasionaluntukmendukungklasterindustritransportasidanmemecahkanpersoalantransportasinasional; Teknologikesehatandanobat: mengembangkanteknologialatkesehatandanobatkhususnyaobatalamiuntukmendukungklasterindustrikesehatandanindustrifarmasinasionalkhususnya indigenous/traditional knowledge; Teknologi material maju: mengembangkanteknologi material maju untukmeningkatkankandunganlokal, memperkuatindustripendukungdanpohonindustrinasional, sertamendukungindustrimasadepan yang memerlukanpenemuan material baru;

  34. ARAH KEBIJAKAN IPTEK 2010-2014 • Meningkatkan pendayagunaan iptek nasional untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja baru, dan mengurangi kemiskinan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek, melalui: • Pengelolaan dan pemanfaatan/komersialisasi aset intelektual (HKI); • Difusi dan diseminasi hasil litbang termasuk patent granted; • Spin-off; • Penguatan kapasitas adopsi teknologi di sektor produksi (teknologi produksi, asuransi teknologi, dll.); • Optimalisasi proses alih teknologi (FDI, lisensi, pengadaan)

  35. STRATEGI KEBIJAKAN IPTEK 2010-2014 • Kebijakan penguatan Sistim Inovasi Nasional (SIN) dilakukan melalui pendekatan penguatan elemen-eleman SIN serta proses alignment (sinergi) dan enggagement (kemitraan): • Penguatan elemen sumberdaya, kelembagaan dan jejaring, serta sinergi dan kemitraan program untuk peningkatan produktivitas dan pendayagunaan litbang; • Pendekatan top-down: riset unggulan litbang nasional yang spesifik menjawab kebutuhan nasional dan berkualitas internasional; • Mendorong riset bersama (konsorsium riset) antar lembaga litbang; • Proses alih teknologi: reverse engineering, outsourcing, lisensi, akusisi; • Mengutamakan Demand driven Public-Private Partnership; • Mempercepat implementasi PP terkait dengan insentif pajak dan investasi litbang swasta;

  36. INSTRUMEN KEBIJAKAN • Regulasi; • Insentif pajak; • Sistim insentif riset; • Proyek-proyek riset unggulan nasional yang merupakan kemitraan lembaga litbang – industri – pemerintah; • SDM litbang yang berkualitas; • Peralatan laboratoria yang modern; • Modal ventura;

  37. INDIKATOR KINERJA KEBIJAKAN • INDIKATOR INPUT: • Peningkatan jumlah dan kualitas fungsional • Peningkatan investasi litbang • Modernisasi peralatan lab • Peningkatan jumlah proyek konsorsium riset • Jumlah pusat-pusat keunggulan iptek • INDIKATOR OUTPUT: • Academic excellence : publikasi dan paten; • Economic value: lisensi, spin-off atau start-up companies; • Sosial impact: investasi litbang, jumlah lembaga riset swasta, jumlah kreativitas masyarakat dan individu, investasi keluarga untuk iptek;

  38. PROGRAM • Kebijakanstrategispenguatansistiminovasinasionaldilaksanakanmelalui: • Program PenguatanSumberdayaIptek; • Program PenguatanKelembagaanIptek; • Program PenguatanJaringanIptek; • Program PeningaktanKreativitasdanProduktivitasLitbang; • Program PendayagunaanIptek;

  39. TERIMA KASIH

  40. POTRET DAYA SAING DI KAWASAN REGIONAL Tren TFP Negara – negara Asia Sumber: APO (2004)

  41. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISU STRATEGIS • Total danalitbangtidakbesardan scope kegiatanlitbangsangatluas • Fokus program dankegiatan (roadmap, bottom-up, curiosity research, program prioritas) • Koordinasidansinergi program dankegiatan (ego-sektoral, instrumenkebijakan, mekanismepengusulan, sinergirenstralembaga) • Investasi R&D pemerintahdanindikatorkeluaran • Investasi R&D swasta • Mekanisme PNBP / BLU • Kelengkapansaranadanprasaranalitbang • Mekanismekontrol (evaluasi, sistim reward)

  42. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISU STRATEGIS • 2. Peningkatanjumlahdanproduktivitas SDM Iptek • Rekruitmencalonpeneliti • Beasiswa • Pendidikandanpelatihan • Kapasitas program paskasarjana per tahun • Insentifuntukpublikasiinternasionaldan paten • Kerjasamainternasional • Kesejahteraanpeneliti • Karirpaternfungsionalvsstruktural (manajemensubstansi/program vsmanajemenasetlitbang) • Kewajibanpeneliti senior membinapenelitiyunior • Kelompokkeahlian – center of excellence

  43. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISU STRATEGIS • 3. Pemanfaatan/komersilisasihasillitbang • Mekanisme PNBP/BLU • Lembagaintermediasi • Hasillitbang – kebutuhanindustri • Insentifuntukpemanfaatanhasillitbang (patent granted, license granted) • Technology readiness • Jaminankeberhasilanpemanfaatanteknologi • Time delivery • Inkubator • Modal ventura • Promosi • Prosedurpelayananteknologi • Manajemenprofesional • Kepercayaanantaraindustri – lembagalitbang

  44. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISU STRATEGIS • 4. Lembagalitbangcukupbanyak, center of excellence masihsedikit • Organisasigemuk • Core competency (kompetensiinti) • Jejaringrisetnasionaldaninternasional • Anggaranriset per pusatriset • Saranadanprasaranalaboratoria yang bersertifikatinternasional • Kualitasdankuantitas SDM • Manajemenprofesional • Business as usual vsspesifik • Proyekrisetskalabesar

  45. ISU STRATEGIS ANALISIS PERMASALAHAN

More Related