60 likes | 526 Vues
O N T O L O G I I L M U. ONTOLOGI : onto yang berarti wujud ( being ) dan logi yang artinya ilmu jadi ontologi berarti ilmu tentang wujud atau ilmu tentang hakekat kenyataan.
E N D
O N T O L O G I I L M U ONTOLOGI :onto yang berarti wujud (being) dan logi yang artinya ilmu jadi ontologi berarti ilmu tentang wujud atau ilmu tentang hakekat kenyataan. Runes :ontology is the theory of being qua being, artinya ontologi adalah teori tentang wujud. Van Cleeve Morris : Ontology is the study of the real world ONTOLOGI ILMU (dimensi ontologi Ilmu) : Ilmu yang mengkaji wujud (being) dalam perspektif ilmu -- ontologi ilmu dapat dimaknai sebagai teori tentang wujud dalam perspektif objek materil ke-Ilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh ilmu ditelaah secara kritis dalam ontologi ilmu
we constantly assumed, e.g. that every event has cause, that nature obeys uniform laws, that we live in a world of object whose existence and behaviour are independent of our knowledge of them, and so on. Now science takes over these beliefs without criticism from common sense, and simply work with them. We know by experience, that beliefs which are very strongly held may be mere prejudices (C.D. Broad).
RUANG LINGKUP ONTOLOGI • The ultimate nature of things • What precisely does it mean for something to exist ? • How the different things function and how they relate to one another ? • What is the nature of all existence (Van Cleve Morris)
Sidi Gazalba : • Ontologi mempersoalkaan sifat dan keadaan terakhir daripada kenyataan. Karena itu disebut ilmu hakekat, hakekat yang bergantung pada pengetahuan ilmu alam atau fisika memikirkan yang nyata tanpa mempersoalkan hakekatnya, ontologi (ilmu hakekat) justru mempersoalkan hakekat itu, dengan memisahkan secara tajam antara subjek dan objek. Dalam agama ontologi memikirkan tentang tuhan Langeveld : • keseluruhan dan unsur • pengertian sebab • masalah kausalitet alam tertutup • perhubungan antara tubuh dan jiwa
Realitas dan Penampakan • Pada tahap awal perkembangan filsafat di Yunani, pertanyaan tentang ke-ada-an atau eksistensi cukup mendomisasi dalam pemikiran para Filsuf dengan pembahasannya mengenai Bahan dasar dari alam. Ke-ada-an yang mengelilingi kehidupan manusia banyak sekali, ada yang dapat disentuh oleh pancaindra, ada juga yang tidak, ada benda mati, tumbuhan, hewan, manusia, pikiran, jiwa yang beragam perwujudannya. Apakah esensi ke-ada-an semua itu merupakan realitas sendiri-sendiri, atau hanya penampakan saja dari suatu esensi ke-ada-annya yang tunggal?.
Interaksi antara Subjek (manusia) dengan Objek (fakta-fakta/realitas)