1 / 9

Epidemiologi Deskriptif (2)

Epidemiologi Deskriptif (2). Variabel Tempat : Untuk menganalisis kejadian penyakit menurut tempat, dapat dibandingkan : Perbandingan antar negara (International) Perbandingan dalam negara (Prov,Kab./kota, kecamatan, desa. Perbandingan rural dan urban. Perbandingan antar tempat.

ajay
Télécharger la présentation

Epidemiologi Deskriptif (2)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Epidemiologi Deskriptif (2) • Variabel Tempat : Untuk menganalisis kejadian penyakit menurut tempat, dapat dibandingkan : • Perbandingan antar negara (International) • Perbandingan dalam negara (Prov,Kab./kota, kecamatan, desa. • Perbandingan rural dan urban. • Perbandingan antar tempat.

  2. Ukuran-ukuran Epidemiologi Ukuran-ukuran frekuensi penyakit menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit atau masalah kesehatan didalam populasi. • Proporsi : Digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasinya. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut persentase. Rumus : X x K = X + Y

  3. Ukuran-ukuran Epidemiologi (1) contoh proporsi : penduduk wanita = 30 org penduduk laki-laki = 50 org Proporsi pddk wanita : 30 x 100 = 37,5% 30 + 50 Proporsi pddk laki-laki = 62,5%

  4. Ukuran-ukuran Epidemiologi (2) 2. Rate : Adalah perbandingan antara jumlah kejadian terhadap jumlah penduduk yang mempunyai risiko terhadap kejadian tersebut yang menyangkut interval waktu tertentu. Rate untuk menyatakan dinamika atau kecepatan kejadian dalam suatu populasi masyarakat tertentu. Rumus Rate = X x K Y

  5. Ukuran-ukuran Epidemiologi (3) 2. Rate : X = Jumlah kejadian tertentu yang terjadi dalam kurun waktu tertentu Y= Jumlah penduduk yang mempunyai risiko mengalami kejadian tertentu dalam kurun waktu tertentu (pop.at risk) K= Konstanta (angka dasar) Contoh : Kasus DBD tahun 2005 di kota A =400 Penduduk kota A th.2005 = 30.000 I.R = 400 X 1000 = 13,3 /1000 penduduk. 30.000

  6. Ukuran-ukuran Epidemiologi (4) 3. RATIO : Merupakan perbandingan antara 2 kejadian atau 2 hal antara numerator dan denominator tidak ada sangkut pautnya. Misal : Sek ratio DKI Jakarta Laki-laki = 40 Perempuan = 60 Laki-laki : Perempuan = 1 : 1,5 Populasi proporsi sakit TBC = 100 Populasi proporsi tidak sakit TBC = 1000 Relative Risk = 100/1000 = 1/10 = 0,1

  7. Ukuran-ukuran Epidemiologi (4) 4. Incidens Rate: I.R = Jml.Kasus baru pada periode waktu tertentu x K Populasi yang berisiko pada waktu yang sama Incidence pada periode singkat dan terbatas (epidemi) disebut : Attack Rate(dalam persen) Jumlah kasus A.R = x 100 selama epidemi. Populasi yang berisiko

  8. Ukuran-ukuran Epidemiologi (5) 4. Prevalence Rate: I.R = Jml.Kasus yang ada pada periode waktu tertentu x K Populasi seluruhnya pada titik waktu tertentu 5. Ukuran Kematian : a. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate atau CDR) b. Angka Kematian menurut kelompok umur (ASDR) c. Angka kematian karena penyakit tertentu (CSDR) d. Case Fatality Rate (CFR) = Jml.Kematian/Jml.Kasus x 100%

  9. terima kasih

More Related