1 / 11

SISTEM TIGA STRATA (STS)

SISTEM TIGA STRATA (STS). Artharini I. Pramono,S.Pt.MP. Sistem Pertanian Terpadu. Definisi. Adalah suatu cara penanaman dan pemotongan rumput, leguminosa semak, dan pohon sehingga hijauan makanan tersedia sepanjang tahun Cara penanaman :

amy
Télécharger la présentation

SISTEM TIGA STRATA (STS)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM TIGA STRATA (STS) Artharini I. Pramono,S.Pt.MP Sistem Pertanian Terpadu

  2. Definisi • Adalah suatu cara penanaman dan pemotongan rumput, leguminosa semak, dan pohon sehingga hijauan makanan tersedia sepanjang tahun • Cara penanaman : -Stratum satu : tan. Rumput & legum yang menjalar (r. gajah, r. setaria, r.benggala, r. bede, r. bebe, centro,calopo,puero, stylo, siratro, dll) - Stratum dua : tan. Legum semak (gamal,turi,kaliandra,lamtoro,dll) - Stratum tiga : tan. Legum pohon (waru,nangka,jaranan,ambar,dll)

  3. Cara pemotongan : - musim penghujan : sebag. besar tan. stratum satu - pertengahan musim kemarau : sebag. besar tan. stratum dua - akhir musim kemarau : sebag. besar tan. stratum tiga

  4. Deskripsi 1 unit STS --- lahan seluas 2500 m2 Inti (1600 m2) Selimut (900 m2) Pinggir (keliling = 200 m2) Tan.pangan/ palawija Tan. Stratum I Tan.stratum II & III

  5. Bag. Pinggir Bag. Selimut pohon semak Rumput & legum Bag. Inti 1600 m2 50 m Tan. pangan 900 m2 50 m

  6. SISTEM TIGA STRATA Stratum 3 Stratum 2 Stratum 1 Palawija/pangan

  7. Penerapan • Pertanian lahan kering dg curah hujan < 1500 mm (8 bln kering, 4 bln hujan) • Pertanian lahan kering baik datar/mirinng yang kritis / kurang produktif untuk tan. Pangan • Lahan perkebunan yang mengintegrasikan ternak ruminansia

  8. Pendekatan STSKeterpaduan peran STS, tanaman pangan/palawija dan ternak • Peran STS -Peranan stratum 2 & 3 : sbg pagar, pelindung dari gangguan ternak & angin kencang, penghasil HMT, legum dapat menambah kesuburan tanah - Peranan stratum 1 sbg penghasil HMT, pd lahan miring sbg pencegah erosi & mengurangi run off • Peran tanaman pangan/palawija - Tanaman pada STS ikut terawasi dengan adanya tanaman pangan/palawija - Menghasilkan jerami sbg pakan cadangan - Memenuhi kebutuhan pangan dan sumber penghasilan petani • Peran ternak - ternak makan tan. HMT yang ditanam STS, shg tidak menaungi tan.pangan/palawija - Menghasilkan kotoran yang dapat digunakan sebagai pupuk kandang - Sebagai tenaga kerja dan menambah penghasilan petani

  9. Manfaat • Meningkatkan ketersediaan HMT baik scr kuantitas maupun kualitas (48 % & 10-18 %) • Menyediakan hijauan sepanjang tahun • Mempercepat pertumbuhan ternak • Mengurangi waktu pemeliharaan ternak • Meningkatkan daya tampung ternak • Meningkatkan kesuburan tanah

  10. Manfaat (lanjutan) • Mengurangi erosi (mengurangi pengikisan tanah 75 – 80 %) • Menyediakan kayu api • Menyediakan bibit untuk perluasan STS lainnya • Memperkuat pagar • Merangsang timbulnya kegiatan penunjang • Pendapatan petani meningkat • Menambah kehijauan dan keindahan lingkungan

  11. Kendala • Untuk setiap 2500 m2 lahan, petani kehilangan penghasilan dari tan. Palawija/pangan sbyk 900m2 (Stratum1) ----- menanam rumput/legum di barisan tan. Pangan (spt jagung) • Petani peternak menunggu satu tahun untuk menghasilkan HMT yg baik & berkesinambungan • Biaya investasi pertama cukup besar

More Related