150 likes | 244 Vues
Exploring the application of the Japanese concept of Quality Circle in higher education institutions to enhance effectiveness and competence. This concept involves regular meetings under supervision to discuss methods for improving product and service quality. The paper discusses how this concept can be utilized in affiliated colleges and the importance of focusing on fundamental educational system improvement in higher education institutions. It explains the steps for implementing Total Quality Management (TQM) in educational institutions and the benefits of Quality Circles in enhancing overall efficiency.
E N D
Implementing the Concept of Quality Circle in Affiliated Colleges Di Presentasikan : AgusSetiawan (3333090324)
Pendahuluan PadaJurnalinimencobauntukmengaplikasikankonsepdarijepangyaitu quality circle yang bertujuanuntukmeningkatkanefektivitasdankompetensidiperguruantinggi. Menurutkonsepini, tubuhkaryawanbertemudariwaktukewaktudibawahbimbinganseorangpengawasuntukmembahascara-caradansaranauntukmeningkatkankualitasprodukdanjasaorganisasi. Merekabertemusecarateraturuntukmemecahkanmasalah.
Lanjutan … Hal inibermanfaatuntukmelihatbagaimanakonsepinidariLingkarankualitasdapatdigunakandalamsebuahinstitusipadatingkatpendidikantinggi. dalampendidikantinggi, yang berafiliasidandibantu, telahmengikutidimensistrukturmenggabungkanberbagaipemangkukepentingan.
Pembahasan Dalamsistem yang sekarangadakebutuhanuntuklebihberkonsentrasipada fundamentaltingkatsistempendidikan yang lebihtinggiuntukmemperbaikikondisi yang berlakudanbersiap-siaplembagauntukmengambiltanggungjawabditingkat yang lebihtinggi. TQM bertujuanperbaikanterus-menerus, denganmengantisipasidanberubah, untukmemenuhikebutuhanpelanggan. Jika TQM diimplementasikan, makagayakonvensionalperubahanpemikiran. Dalam TQM yang budaya, ituadalahkebutuhandankeinginan yang menentukanpendidikan program.
Mukhopadhyay (2005: 66) menempatkanpergeserandapatdirepresentasikansebagaiberikut :
Langkah – langkahpenerapan TQM Ramesh. G. Soni et al (2000) mengusulkan model sebelaslangkahuntukmenerapkan TQM dilembaga-lembagabesarpendidikan: 1. Presidenmengadopsikualitassebagaiintidarisistemnilaikelembagaandanmengkomunikasikannilaiinidanbekerjauntukmengembangkankomitmenuntukituseluruhlembaga. 2. Presidenmempromosikannilaimelaluisimbolikseringdansubstantiftindakan. 3. Mendidik administrator danakademikdekandalam TQM danpelangganorientasi, tim / manajemenpartisipatif. 4. Mengidentifikasikebutuhanpelanggandanmenetapkantujuankinerja. 5. Melatihdanmenunjuk "orangsumberdaya internal" yang menyediakanteknisbantuankepadalembaga.
LANJUTAN … 6. Melatihstafpengajar, staf, dankaryawanditeknikstatistik yang sesuai,prosesanalisis, pengambilankeputusan, danorientasipelanggan. 7. Bentuktim yang berkualitasuntukmencariperbaikanberkelanjutandalamprosesdanmengidentifikasi. 8. Menentukan / mendelegasikanwewenangseluruhinstitusi. 9. Mengembangkan sistem pengukuran kinerja untuk terus memantaukemajuan lembaga, pengukuran harus fokus pada stakeholder 'kebutuhan kepuasan. 10. Lembaga insentif dan sistem penghargaan danmenghubungkannya dengan tujuan TQM. 11. Bekerja terus menerus untuk mengurangi resistensi terhadapperubahan.
Quality Circle LingkaranKualitasadalahsalahsatukonsep yang berguna yang dapatdiadopsidalampendidikaninstitusi. BeberapaUniversitas, perguruantinggidanakademitelahpenggunakanlingkarankualitasuntukmembawaefektivitasdalambidangkehidupanperumahan(Keller: 1987), belajarsiswadukungan (Wilkinson: 1989), perguruantinggiadministrasi(Montano: 1999), perpustakaanfasilitas(JualdanMortola: 1985) 2. GugusKendaliMutudapatdibentukdalamsebuahinstitusiuntukberikutalasan.⇒ Untukmemperkuatsemangattim⇒ Untukmengaturdanmencapai target yang wajar⇒ Untukmeningkatkansemangatdankomunikasi⇒ Untukmempromosikaninisiatif⇒ Untukmengembangkankemampuanpemecahanmasalah⇒ Untukmeningkatkankualitasprodukdanlayanan
MetodePenelitian SWOT adalahsebuahteknikpartisipatifuntukdiagnosisorganisasidimanaanggotakolektifmemutuskan, bukanmengidentifikasi, kekuatan,kelemahan, peluangdanancaman. merekaMerekadapatbertemuuntuksetidaknyatigasampaiempat jam per bulan. Satuatauduafasilitatordapatdiidentifikasiuntukmemulai, pemantauandanterekamdiskusi.Inidapatkemudianmelaporkanke IQAC untukdiskusirinci.Berikutiniadalahbeberapa model yang diusulkanuntukdiskusibawahmasing-masingkriteria:
Analisa Prosesmenanamkankebajikankesadarankualitaspastimemberikankeuntunganbagilembaga. Aliranidedanpengamatantidakmemilikijalansearahtetapidatangdariberbagaipenjuru. Ada yang mutlakdesentralisasiotonomitentangkesadarankualitasdankebutuhanuntukmengubahbiasanyaberasaldari yang nyata 'dalam'. Dalamkonteksinimembiarkanringkasandisajikanmengenaikeuntunganutamadari QCs.⇒ aliranKomunikasidalamorganisasiakanefektif⇒ kepemimpinanPartisipatif / desentralisasi⇒ Identifikasiakarpenyebabberbagaiisukampus / transparansi⇒ Meningkatkanmotivasiuntukmelakukan⇒ Orientasimenujutujuanumum
Kesimpulan Konsep QC mungkintidakbarumaupunpenerapandalampendidikantinggilembaga. Tulisaniniadalahupayasederhanauntukmenyatukankonsep TQM, yang konsep QC disebuahperguruantinggiberafiliasi yang diharapkanmembawakeluar yang terbaikdarilembagatersebutdariberbagai stake holder. Model inidapatdimodifikasisesuaiprioritasakademikdaerah. Tapisatufakta yang tetapbenar-QC dariinstitusiakantetapjalurpentingmelaluimanakesadarankualitasakanmenyebardanmemelihara