1 / 38

FILSAFAT PANCASILA

Syahirul Alim. FILSAFAT PANCASILA. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2013. KOMPETENSI YANG MAU DICAPAI. Mahasiswa dapat mendefinisikan pengertian filsafat dan filsafat Pancasila ; Mahasiswa dapat menjelaskan Pancasila sebagai jati diri bangsa ;

Télécharger la présentation

FILSAFAT PANCASILA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Syahirul Alim FILSAFAT PANCASILA Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2013

  2. KOMPETENSI YANG MAU DICAPAI • MahasiswadapatmendefinisikanpengertianfilsafatdanfilsafatPancasila; • MahasiswadapatmenjelaskanPancasilasebagaijatidiribangsa; • Mahasiswadapatmenganalisissila-silaPancasilasebagaisuatusistemfilsafat; • Mahasiswadapatmenguraikanaspekontologis, epistemologisdanaksiologisPancasila; • MahasiswadapatmenjelaskanPancasilasebagaiideologinasional Indonesia; • MahasiswadapatmenjelaskanPancasilasebagaidasarnegara Indonesia.

  3. SUBPOKOK BAHASAN • PengertianFilsafatdanFilsafatPancasila • Pancasilasebagaisuatusistemfilsafat • OntologiPancasila • EpistemologiPancasila • AksiologiPancasila • PancasilasebagaiIdeologiBangsadan Negara • PancasilasebagaiDasar Negara

  4. PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PANCASILA • PengertianFilsafat • Istilah ‘filsafat’ secaraetimologismerupakanpadanankatafalsafah (Arab) danphilosophy (Inggris) yang berasaldaribahasaYunani (philosophia). • Kataphilosophiamerupakankatamajemuk yang terususundarikataphilosatauphilein yang berartikekasih, sahabat, mencintaidankatasophia yang berartikebijaksanaan, hikmat, kearifan, pengetahuan.

  5. Dengandemikianphilosophiasecaraharafiahberartimencintaikebijaksanaan, mencintaihikmatataumencintaipengetahuan. • Cintamempunyaipengertian yang luas. Sedangkankebijaksanaanmempunyaiarti yang bermacam-macam yang berbedasatudari yang lainnya. • Istilahphilosophospertama kali digunakanoleh Pythagoras. • Ketika Pythagoras ditanya, apakahengkauseorang yang bijaksana? • Denganrendahhati Pythagoras menjawab, ‘sayahanyalahphilosophos, yakniorang yang mencintaipengetahuan’.

  6. Adaduapengertianfilsafat, yaitu: • Filsafatdalamartiprosesdanfilsafatdalamartiproduk: • Filsafat sebagaiilmuataumetodedanfilsafatsebagaipandanganhidup • Filsafatdalamartiteoritisdanfilsafatdalamartipraktis. • Pancasila dapatdigolongkansebagaifilsafatdalamartiproduk, sebagaipandanganhidup, dandalamartipraktis. • IniberartiFilsafatPancasilamempunyaifungsidanperanansebagaipedomandanpegangandalamsikap, tingkahlakudanperbuatandalamkehidupansehari-hari, dalambermasyarakat, berbangsa, danbernegarabagibangsa Indonesia.

  7. PengertianFilsafatPancasila • Pancasilasebagaifilsafatmengandungpandangan, nilai, danpemikiran yang dapatmenjadisubstansidanisipembentukanideologiPancasila. • FilsafatPancasiladapatdidefinisikansecararingkassebagairefleksikritisdanrasionaltentangPancasilasebagaidasarnegaradankenyataanbudayabangsa, dengantujuanuntukmendapatkanpokok-pokokpengertiannya yang mendasardanmenyeluruh. • Pancasiladikatakansebahaifilsafat, karenaPancasilamerupakanhasilpermenunganjiwa yang mendalam yang dilakukanolehthe faounding fatherkita, yang dituangkandalamsuatusistem (Ruslan Abdul Gani). • FilsafatPancasilamemberipengetahuandanpenngertianilmiahyaitutentanghakikatdariPancasla (Notonagoro).

  8. PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT • PembahasanmengenaiPancasilasebagaisistemfilsafatdapatdilakukandengancaradeduktifdaninduktif. • Cara deduktifyaitudenganmencarihakikatPancasilasertamenganalisisdanmenyusunnyasecarasistematismenjadikeutuhanpandangan yang komprehensif. • Cara induktifyaitudenganmengamatigejala-gejalasosialbudayamasyarakat, merefleksikannya, danmenarikartidanmakna yang hakikidarigejala-gejalaitu.

  9. Pancasila yang terdiriatas lima silapadahakikatnyamerupakansistemfilsafat. • Yang dimaksudsistemadalahsuatukesatuanbagian-bagian yang salingberhubungan, salingbekerjasamauntuktujuantertentudansecarakeseluruhanmerupakansuatukesatuan yang utuh. • Sila-silaPancasila yang merupakansistemfilsafatpadahakikatnyamerupakansuatukesatuanorganis. Artinya, antarasila-silaPancasilaitusalingberkaitan, salingberhubunganbahkansalingmengkualifikasi. Pemikirandasar yang terkandungdalamPancasila, yaitupemikirantentangmanusia yang berhubungandenganTuhan, dengandirisendiri, dengansesama, denganmasyarakatbangsa yang nilai-nilaiitudimilikiolehbangsa Indonesia.

  10. DengandemikianPancasilasebagaisistemfilsafatmemilikicirikhas yang berbedadengansistem-sistemfilsafatlainnya, sepertimaterialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, komunismedansebagainya. • CirisistemFilsafatPancasilaituantara lain: • Sila-silaPancasilamerupakansatu-kesatuansistem yang bulatdanutuh. Dengankata lain, apabilatidakbulatdanutuhatausatusiladengansilalainnyaterpisah-pisahmakaitubukanPancasila. • SusunanPancasiladengansuatusistem yang bulatdanutuhitudapatdigambarkansebagaiberikut: • Sila 1, meliputi, mendasaridanmenjiwaisila 2,3,4 dan 5;

  11. Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5; • Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5; • Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5; • Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4. • Inti sila-sila Pancasila meliputi: • Tuhan, yaitu sebagai kausa prima • Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial • Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri • Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong • Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

  12. MembahasPancasilasebagaifilsafatberartimengungkapkankonsep-konsepkebenaranPancasila yang bukansajaditujukanpadabangsa Indonesia, melainkanjugabagimanusiapadaumumnya. • Wawasanfilsafatmeliputibidangatauaspekpenyelidikanontologi, epistemologi, danaksiologi. Ketigabidangtersebutdapatdianggapmencakupkesemestaan. • Olehkarenaitu, berikutiniakandibahaslandasanOntologisPancasila, EpistemologisPancasiladanAksiologisPancasila.

  13. LandasanOntologisPancasila • Ontologi, menurutAristotelesadalahilmu yang meyelidikihakikatsesuatuatautentangada, keberadaanataueksistensidandisamakanartinyadenganmetafisika. • Masalahontologisantara lain: Apakahhakikatsesuatuitu? Apakahrealitas yang adatampakinisuaturealitassebagaiwujudnya, yaitubenda? Apakahadasuaturahasiadibalikrealitasitu, sebagaimana yang tampakpadamakhlukhidup? Dan seterusnya. • Bidangontologimenyelidikitentangmakna yang ada (eksistensidankeberadaan) manusia, benda, alamsemesta (kosmologi), metafisika.

  14. Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. • Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis. • Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki hakikat mutlak yaitu monopluralis, atau monodualis, karena itu juga disebut sebagai dasar antropologis. Subyek pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia.

  15. Hal tersebutdapatdijelaskanbahwa yang Berketuhan Yang MahaEsa, yang berkemanusiaan yang adildanberadab, yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang dipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratan/perwakilanserta yang berkeadilansosialpadahakikatnyaadalahmanusia. • Sedangkanmanusiasebagaipendukungpokoksila-silaPancasilasecaraontologismemilikihal-hal yang mutlak, yaituterdiriatassusunankodrat, raga danjiwa, jasmanidanrohani. SifatkodratmanusiaadalahsebagaimakhlukindividudanmakhluksosialsertasebagaimakhlukpribadidanmakhlukTuhan Yang MahaEsa. Makasecarahirarkissilapertamamendasaridanmenjiwaisila-silaPancasilalainnya. (lihatNotonagoro, 1975: 53).

  16. Hubungankesesuaianantaranegaradanlandasansila-silaPancasilaadalahberupahubungansebab-akibat:Hubungankesesuaianantaranegaradanlandasansila-silaPancasilaadalahberupahubungansebab-akibat: • Negara sebagaipendukunghubungan, sedangkanTuhan, manusia, satu, rakyat, danadilsebagaipokokpangkalhubungan. • Landasansila-silaPancasilayaituTuhan, manusia, satu, rakyatdanadiladalahsebagaisebab, dannegaraadalahsebagaiakibat.

  17. LandasanEpistemologisPancasila • Epistemologiadalahcabangfilsafat yang menyelidikiasal, syarat, susunan, metode, danvaliditasilmupengetahuan. • Epistemologimenelitisumberpengetahuan, prosesdansyaratterjadinyapengetahuan, batasdanvaliditasilmupengetahuan. • Epistemologiadalahilmutentangilmuatauteoriterjadinyailmuatauscience of science. • Menurut Titus (1984:20) terdapattigapersoalan yang mendasardalamepistemologi, yaitu: • Tentangsumberpengetahuanmanusia; • Tentangteorikebenaranpengetahuanmanusia; • Tentangwatakpengetahuanmanusia.

  18. SecaraepistemologiskajianPancasilasebagaifilsafatdimaksudkansebagaiupayauntukmencarihakikatPancasilasebagaisuatusistempengetahuan.SecaraepistemologiskajianPancasilasebagaifilsafatdimaksudkansebagaiupayauntukmencarihakikatPancasilasebagaisuatusistempengetahuan. • Pancasilasebagaisistemfilsafatpadahakikatnyajugamerupakansistempengetahuan. IniberartiPancasilatelahmenjadisuatubelief system, sistemcita-cita, menjadisuatuideologi. OlehkarenaituPancasilaharusmemilikiunsurrasionalitasterutamadalamkedudukannyasebagaisistempengetahuan. • DasarepistemologisPancasilapadahakikatnyatidakdapatdipisahkandengandasarontologisnya. Maka, dasarepistemologisPancasilasangatberkaitaneratdengankonsepdasarnyatentanghakikatmanusia.

  19. PancasilasebagaisuatuobyekpengetahuanpadahakikatnyameliputimasalahsumberpengetahuandansusunanpengetahuanPancasila. • TentangsumberpengetahuanPancasila, sebagaimanatelahdipahamibersamaadalahnilai-nilai yang adapadabangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilaitersebutmerupakankausamaterialisPancasila. • TentangsusunanPancasilasebagaisuatusistempengetahuan,makaPancasilamemilikisusunan yang bersifat formal logis, baikdalamartisusunansila-silaPancasilamaupunisiartidarisila-silaPancasilaitu. Susunankesatuansila-silaPancasilaadalahbersifathirarkisdanberbentukpiramidal.

  20. SifathirarkisdanbentukpiramidalitunampakdalamsusunanPancasila, dimanasilapertamaPancasilamendasaridanmenjiwaikeempatsilalainny, silakeduadidasarisilapertamadanmendasarisertamenjiwaisilaketiga, keempatdankelima, silaketigadidasaridandijiwaisilapertamadankedua, sertamendasaridanmenjiwaisilakeempatdankelima, silakeempatdidasaridandijiwaisilapertama, keduadanketiga, sertamendasaridanmenjiwaisilakelma, silakelimadidasaridandijiwaisilapertama, kedua, ketigadankeempat • DengandemikiansusunanPancasilamemilikisistemlogisbaik yang menyangkutkualitasmaupunkuantitasnya.

  21. SusunanisiartiPancasilameliputitigahal, yaitu: • IsiartiPancasila yang umum universal, yaituhakikatsila-silaPancasila yang merupakaninti sari Pancasilasehinggamerupakanpangkaltolakdalampelaksanaandalambidangkenegaraandantertibhukum Indonesia sertadalamrealisasipraksisdalamberbagaibidangkehidupankonkrit. • IsiartiPancasila yang umumkolektif, yaituisiartiPancasilasebagaipedomankolektifnegaradanbangsa Indonesia terutamadalamtertibhukum Indonesia. • IsiartiPancasila yang bersifatkhususdankonkrit, yaituisiartiPancasiladalamrealisasipraksisdalamberbagaibidangkehidupansehinggamemilikisifatkhhususkonkritsertadinamis (lihatNotonagoro, 1975: 36-40)

  22. MenurutPancasila, hakikatmanusiaadalahmonopluralis, yaituhakikatmanusia yang memilikiunsurpokoksusunankodrat yang terdiriatas raga danjiwa. Hakikat raga manusiamemilikiunsurfisisanorganis, vegetatif,dananimal.Hakikatjiwamemilikiunsurakal, rasa, kehendakyang merupakanpotensisebagaisumberdayaciptamanusia yang melahirkanpengetahuan yang benar, berdasarkanpemikiranmemoris, reseptif, kritisdankreatif. Selainitu, potensiataudayatersebutmampumeresapkanpengetahuandanmenstranformasikanpengetahuandalamdemontrasi, imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, inspirasidanilham. • Dasar-dasarrasionallogisPancasilamenyangkutkualitasmaupunkuantitasnya, jugamenyangkutisiartiPancasilatersebut.

  23. SilaKetuhanan Yang MahaEsamemberilandasankebenaranpengetahuanmanusia yang bersumberpadaintuisi. • ManusiapadahakikatnyakedudukandankodratnyaadalahsebagaimakhlukTuhan Yang MahaEsa, makasesuaidengansilapertamaPancasila, epistemologiPancasilajugamengakuikebenaranwahyu yang bersifatmutlak. Hal inisebagaitingkatkebenaran yang tinggi. • Dengandemikiankebenarandanpengetahuanmanusiamerupapakansuatusintesa yang harmonisantarapotensi-potensikejiwaanmanusiayaituakal, rasa dankehendakmanusiauntukmendapatkankebenaran yang tinggi.

  24. Selanjutnyadalamsilaketiga, keempat, dankelima, makaepistemologiPancasilamengakuikebenarankonsensusterutamadalamkaitannyadenganhakikatsifatkodratmanusiasebagaimakhlukindividudanmakhluksosial. • Sebagaisuatupahamepistemologi, makaPancasilamendasarkanpadapandangannyabahwailmupengetahuanpadahakikatnyatidakbebasnilaikarenaharusdiletakkanpadakerangkamoralitaskodratmanusiasertamoralitasreligiusdalamupayauntukmendapatkansuatutingkatanpengetahuan yang mutlakdalamhidupmanusia.

  25. LandasanAksiologisPancasila • Sila-silaPancasilasebagaisuatusistemfilsafatmemilikisatukesatuandasaraksiologis, yaitunilai-nilai yang terkandungdalamPancasilapadahakikatnyajugamerupakansuatukesatuan. AksiologiPancasilamengandungartibahwakitamembahastentangfilsafatnilaiPancasila. • IstilahaksiologiberasaldarikataYunaniaxiosyang artinyanilai, manfaat, danlogos yang artinyapikiran, ilmuatauteori. • Aksiologiadalahteorinilai, yaitusesuatu yang diinginkan, disukaiatau yang baik. Bidang yang diselidikiadalahhakikatnilai, kriterianilai, dankedudukanmetafisikasuatunilai. • Nilai (value dalamInggris) berasaldarikata Latin valereyang artinyakuat, baik, berharga. Dalamkajianfilsafatmerujukpadasesuatu yang sifatnyaabstrak yang dapatdiartikansebagai “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodness). Nilaiitusesuatu yang berguna. Nilaijugamengandungharapanakansesuatu yang diinginkan.

  26. Nilaiadalahsuatukemampuan yang dipercayai yang adapadasuatubendauntukmemuaskanmanusia (dictionary of sosiology an related science). Nilaiitusuatusifatataukualitas yang melekatpadasuatuobyek. • Adaberbagaimacamteoritentangnilai. • Max Schelermengemukakanbahwanilaiadatingkatannya, dandapatdikelompokkanmenjadiempattingkatan, yaitu: • Nilai-nilaikenikmatan: dalamtingkatiniterdapatnilai yang mengenakkandannilai yang tidakmengenakkan, yang menyebabkanorangsenangataumenderita. • Nilai-nilaikehidupan: dalamtingkatiniterdapatnilai-nilai yang pentingdalamkehidupan, sepertikesejahteraan, keadilan, kesegaran. • Nilai-nilaikejiwaan: dalamtingkatiniterdapatnilai-nilaikejiwaan (geistigewerte) yang samasekalitidaktergantungdarikeadaanjasmanimaupunlingkungan. Nilai-nilaisemacaminimisalnya, keindahan, kebenaran, danpengetahuanmurni yang dicapaidalamfilsafat.

  27. Nilai-nilai kerokhanian: dalam tingkat ini terdapat moralitas nilai yang suci dan tidak suci. Nilai semacam ini terutama terdiri dari nilai-nilai pribadi. (Driyarkara, 1978) • Walter G. Everet menggolongkan nilai-nilai manusia ke dalam delapan kelompok: • Nilai-nilai ekonomis: ditunjukkan oleh harga pasar dan meliputi semua benda yang dapat dibeli. • Nilai-nilai kejasmanian: membantu pada kesehatan, efisiensi dan keindahan dari kehidupan badan. • Nilai-nilai hiburan: nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang dapat menyumbangkan pada pengayaan kehidupan. • Nilai-nilai sosial: berasal mula dari pelbagai bentuk perserikatan manusia. • Nilai-nilai watak: keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial yang diinginkan.

  28. Nilai-nilai estetis: nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya seni. • Nilai-nilai intelektual: nilai-nilai pengetahuan dan pengajaran kebenaran. • Nilai-nilai keagamaan • Notonagoro membagi nilai menjadi tiga macam,, yaitu: • Nilai material, yaitu sesuatu yang berguna bagi manusia. • Nilai vital, yaitu sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakana kegiatan atau aktivitas. • Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani yang dapat dibedakan menjadi empat macam: • Nilai kebenaran, yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia. • Nilai keindahan, atau nilai estetis, yang bersumber pada unsur perasaan (aesthetis, rasa) manusia. • Nilai kebaikan, atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak (will, karsa) manusia. • Nilai religius, yang merupakan nilai kerokhanian tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.

  29. DalamfilsafatPancasila, disebutkanadatigatingkatannilai, yaitunilaidasar, nilai instrumental, dannilaipraktis: • Nilaidasar,adalahasas-asas yang kitaterimasebagaidalil yang bersifatmutlak, sebagaisesuatu yang benaratautidakperludipertanyakanlagi. Nilai-nilaidasardariPancasilaadalahnilaiketuhanan, nilaikemanusiaan, nilaipersatuan, nilaikerakyatan, dannilaikeadilan. • Nilai instrumental,adalahnilai yang berbentuknormasosialdannormahukum yang selanjutnyaakanterkristalisasidalamperaturandanmekanismelembaga-lembaganegara. • Nilaipraktis,adalahnilai yang sesungguhnyakitalaksanakandalamkenyataan. Nilaiinimerupakanbatuujianapakahnilaidasardannilai instrumental itubenar-benarhidupdalammasyarakat. • Nila-nilaidalamPancasilatermasuknilaietikataunilai moral merupakannilaidasar yang mendasarinilaiintrumentaldanselanjutnyamendasarisemuaaktivitaskehidupanmasyarakat, berbansa, danbernegara.

  30. Secaraaksiologis, bangsa Indonesia merupakanpendukungnilai-nilaiPancasila (subscriber of value Pancasila), yaitubangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatandanberkeadilansosial. • Pengakuan, penerimaandanpernghargaanatasnilai-nilaiPancasilaitunampakdalamsikap, tingkahlaku, danperbuatanbangsa Indonesia sehinggamencerminkansifatkhassebagaiManusia Indonesia

  31. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA • PengertianIdeologi Istilahideologiberasaldarikataidea yang berartigagasan, konsep, pengertiandasar, cita-citadanlogos yang berartiilmu. Jadisecaraharafiahideologiberartiilmutentangpengertiandasar, ideataucita-cita. Cita-cita yang dimaksudkanadalahcita-cita yang tetapsifatnyadanharusdapatdicapaisehinggacita-citaitusekaligusmerupakandasar, pandangan, paham. Ideologi yang semulaberartigagasan, ide, cita-citaituberkembangmenjadisuatupahammengenaiseperangkatnilaiataupemikiran yang olehseseorangatausekelompokorangmenjadisuatupeganganhidup.

  32. Beberapa pengertian ideologi: • A.S. Hornby mengatakan bahwa ideologi adalah seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seorang atau sekelompok orang. • Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan agama. • Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. • Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa ideologi sebagai suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka.

  33. Ideologitertutup,merupakansuatusistempemikirantertutup. Ciri-cirinya: merupakancita-citasuatukelompokoranguntukmengubahdanmemperbaruimasyarakat; atasnamaideologidibenarkanpengorbanan-pengorbanan yang dibebankankepadamasyarakat; isinyabukanhanyanilai-nilaidancita-citatertentu, melainkanterdiridarituntutan-tuntutankonkretdanoperasional yang keras, yang diajukandenganmutlak. • Ideologiterbuka, merupakansuatupemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya: bahwanilai-nilaidancita-citanyatidakdapatdipaksakandariluar, melainkandigalidandiambildari moral, budayamasyarakatitusendiri; dasarnyabukankeyakinanideologissekelompokorang, melainkanhasilmusyawarahdarikonsensusmasyarakattersebut; nilai-nilaiitusifatnyadasar, secaragarisbesarsajasehinggatidaklangsungoperasional.

  34. FungsiutamaideologidalammasyarakatmenurutRamlanSurbakti (1999) adadua, yaitu: sebagaitujuanataucita-cita yang hendakdicapaisecarabersamaolehsuatumasyarakat, dansebagaipemersatumasyarakatdankarenanyasebagaiprosedurpenyelesaiankonflik yang terjadidalammasyarakat. • Pancasilasebagaiideologimengandungnilai-nilai yang berakarpadapandanganhidupbangsadanfalsafatbangsa. Dengandemikianmemenuhisyaratsebagaisuatuideologiterbuka. • Sumbersemangat yang menjadikanPancasilasebagaiideologiterbukaadalahterdapatdalampenjelasan UUD 1945: “terutamabaginegarabarudannegaramuda, lebihbaikhukumdasar yang tertulisituhanyamemuataturan-aturanpokok, sedangkanaturan-aturan yang menyelenggarakanaturanpokokitudiserahkankepadaundang-undang yang lebihmudahcaranyamembuat, mengubahdanmencabutnya

  35. SifatIdeologi Adatigadimensisifatideologi, yaitudimensirealitas, dimensiidealisme, dandimensifleksibilitas. • DimensiRealitas:nilai yang terkandungdalamdirinya, bersumberdarinilai-nilai yang hidupdalammasyarakat, terutamapadawaktuideologiitulahir, sehinggamerekabetul-betulmerasakandanmenghayatibahwanilai-nilaidasarituadalahmilikmerekabersama. Pancasilamengandungsifatdimensirealitasinidalamdirinya. • Dimensiidealisme: ideologiitumengandungcita-cita yang ingindiicapaidalamberbagaibidangkehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegara. Pancasilabukansajamemenuhidimensiidealismeinitetapijugaberkaitandengandimensirealitas. • Dimensifleksibilitas: ideologiitumemberikanpenyegaran, memeliharadanmemperkuatrelevansinyadariwaktukewaktusehinggabebrsifatdinamis, demokrastis. Pancasilamemilikidimensifleksibilitaskarenamemelihara, memperkuatrelevansinyadarimasakemasa.

  36. FaktorPendorongKeterbukaanIdeologiPancasila • Kenyataandalamprosespembangunannasionaldandinamikamasyarakat yang berkembangsecaracepat. • Kenyataanmenujukkanbahwabangkrutnyaideologi yang tertutupdanbekucendnerungmeredupkanperkembangandirinya. • Pengalamansejarahpolitikmasalampau. • Tekaduntukmemperkokohkesadaranakannilai-nilaidasarPancasila yang bersifatabadidanhasratmengembangkansecarakreatifdandinamisdalamrangkamencapaitujuannasional.

  37. SekalipunPancasilasebagaiideologibersifatterbuka, namunadabatas-batasketerbukaan yang tidakbolehdilanggar, yaitu: • Stabilitasnasional yang dinamis • Laranganterhadapideologimarxisme, leninnismedankomunisme • Mencegahberkembangnyapahamliberalisme • Laranganterhadappandanganekstrim yang menggelisahkankehidupanbermasyarakat • Penciptaannorma-normabaruharusmelaluikonsensus.

  38. MaknaPancasilasebagaiIdeologiBangsa • MaknaPancasilasebagaiideologibangsa Indonesia adalahbahwanilai-nilai yang terkandungdalamideologiPancasilaitumenjadicita-citanormatifbagipenyelenggaraanbernegara. Dengankata lain, visiatauarahdaripenyelenggaraankehidupanberbangsadanbernegara Indonesia adalahterwujudnyakehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan. • Pancasilasebagaiideologinasionalselainberfungsisebagaicita-citanormatifpenyelenggaraanbernegara, nilai-nilai yang terkandungdalamPancasilamerupakannilai yang disepakatibersama, karenaitujugaberfungsisebagaisaranapemersatumasyarakat yang dapatmemparsatukanberbagaigolonganmasyarakatdi Indonesia.

More Related