1 / 12

Mengkritisi UU Penyiaran

Mengkritisi UU Penyiaran. Henderina A. Marcus (03516) Clara Soca (03507) Caecilia Wijayanti ( 03481) Aditya Mardiastuti (03482) Virginia Christy (03440) Agustina Yuliastuti (03437).

bat
Télécharger la présentation

Mengkritisi UU Penyiaran

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Mengkritisi UU Penyiaran • Henderina A. Marcus (03516) • Clara Soca (03507) • Caecilia Wijayanti ( 03481) • Aditya Mardiastuti (03482) • Virginia Christy (03440) • Agustina Yuliastuti (03437)

  2. Pasal 8 (3)KPI mempunyaitugasdankewajiban : c. ikutmembanguniklimpersaingan yang sehatantarlembagapenyiarandanindustriterkait;Sesuaidenganpasal 8 ayat 3 c, KPI seharusnyajugabertugasuntukmengawasiparapemilik media untukhanyamemilikisatu media agar persaingan yang disebutkandalampasaltersebutdapatterlaksanadengansehat. Namunkonglomerasimedia yang terjadidi Indonesia membuktikanbahwapasal 8 dan 18 tidakterlaksanasebagaimanamestinyadimanatidakdapatterlaksanaiklimpersaingan yang sehat.

  3. Pasal 8 (2) Dalam menjalankan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), KPI mempunyai wewenang: d. memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran; Kinerja KPI belumdirasamaksimal, halinidilihatdaribanyaknyatayangansinetron Indonesia yang masihmenayangkankekerasandanide-idejahatkepadakhalayak. Contohkecilsajajikasinetrontertentumenayangkan idea tau rencanajahat, posisinya yang melihat televise terutamadi jam-jam primetime tentudaribanyakprofesi.

  4. Pasal 18(1)PemusatankepemilikandanpenguasaanLembagaPenyiaranSwastaolehsatuorangatausatubadanhukum, baikdisatuwilayahsiaranmaupundibeberapawilayahsiaran, dibatasi.Melihatkeadaandi Indonesia, pasalinidinilaitidakrelevanterbuktidenganadanyakonglomerasi media. Satunama/orangtidakhanyamemilikisatu media sajabahkanmemilikiduamedia.Contohnya: HariTanoesoedibdjo yang memiliki Media Nusantara Citra (MNC), Aburizal Bakrie yang memiliki TV One dan ANTV.

  5. Pasal 36(3) Isisiaranwajibmemberikanperlindungandanpemberdayaankepadakhalayakkhusus, yaituanak-anakdanremaja, denganmenyiarkanmataacarapadawaktu yang tepat, danlembagapenyiaranwajibmencantumkandan/ataumenyebutkanklasifikasikhalayaksesuaidenganisisiaran.

  6. ANTV dalam program acaranya “Ripley’s Believe It or Not” yang tayangpada 3 januari 2011 menayangkanadeganseoranganaksecarasengajamenahanbesimenggunakanlehersampaibesitersebutbengkokdanpenampilanseorang yang mengambiljarumdengancaramenjepitnyamelaluikelopakmata. Program inidisiarkanpadapukul 20.00 WIB, olehsebabitutayanganinidianggapmembahayakanuntukanakdanremajaoleh KPI karenaditayangkandiluar jam tayangdewasa. KPI melayangkansuratteguranke ANTV padasenin 21 Februari 2011,selain itu KPI jugameminta ANTV untukmemindahkan jam tayangacaratersebut.

  7. Dari pasalinijugadapatdiketahuibahwasalahsatubentukperlindungan yang diberikankepadaaudiencenyaadalahklasifikasisiarancontoh,logo : BO(Bimbinganorangtua),SU(semuaumur),r(remaja),d(dewasa). Setiap logo punyaperingatankepadasiapatayangantersebutditujukan.

  8. Pasal 37 Bahasapengantarutamadalampenyelenggaraan program siaranharusBahasa Indonesia yang baikdanbenar. Pasal 38 (1) Bahasadaerahdapatdigunakansebagaibahasapengantardalampenyelenggaraan program siaranmuatanlokaldan, apabiladiperlukan, untukmendukungmataacaratertentu. (2) Bahasaasinghanyadapatdigunakansebagaibahasapengantarsesuaidengankeperluansuatumataacarasiaran.

  9. Menurutpasal 37 danpasal 38, seluruh program siaran yang adadi Indonesia seharusnyamenggunakanbahasa Indonesia yang baikdanbenar. Namundalamaplikasinya, banyaksekali program acara yang melanggarpasalini.

  10. Pasal 42 KegiatanJurnalistikWartawanpenyiarandalammelaksanakankegiatanjurnalistik media elektroniktundukkepadaKodeEtikJurnalistikdanperaturanperundang-undangan yang berlaku.

  11. pengertian wartawan adalahorang yang secarateraturmelaksanakankegiatanjurnalistikberupamencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolahdanmenyampaikaninformasibaikdalambentuktulisan, suara, gambar, suaradangambar, serta data dangrafik, maupundalambentuklainnyadenganmenggunakan media cetak, media elektronik, dansegalajenissaluranlainnya.

  12. Walaupun orang tersebut tidak tergabung ke dalam perusahaan pers. Sehingga batasan wartawan yang dimaksudkan dalam pasal 42 di dalam undang-undang penyiaran no. 32 tahun 2002 kurang diperjelas.

More Related