170 likes | 368 Vues
Energy Conversion and Management. Numerical study on heat transfer characteristics of thermosyphon heat pipes using nanofluids. Gabriela Huminic, Angel Huminic. Alat. MENJAGA SUHU KONSTAN. SKEMATIK SISTEM UNTUK MENGUKUR PERFORMA TPCT. Prosedur. Kondisi: S uhu pemanasan air dijaga konstan
E N D
Energy Conversion and Management Numerical study on heat transfer characteristics of thermosyphonheat pipes using nanofluids Gabriela Huminic, Angel Huminic
Alat MENJAGA SUHU KONSTAN SKEMATIK SISTEM UNTUK MENGUKUR PERFORMA TPCT
Prosedur • Kondisi: • Suhu pemanasan air dijaga konstan • Suhu operasi divariasikan antara 60OC dan 90OC • Suhu pendinginan dijaga konstan pada20OC • Level konsentrasi nanopartikel 0%, 2%, dan 5.3% • 2 resisteansi panas pada evaporator, 1 pada bagian adiabatik, dan 2 pada kondenser • Termosifon diisolasi dengan Polystyrene dengan tebal 10 mm • Suhu inlet dan outlet dari evaporator dan kondenser, dan laju aliran pendinginan air diukur
Formulasi • Simulasi CFD dari ANSYS CFX-12.0 • ANSYS ini mengombinasikan CAD (modeling dan input), solusi mesh komplex, algoritma, dan post-processing • Sistem komputer paralel, distribusi memori (cluster) terdiri dari 12 processor core dan 96 GB memory RAM • Faktor yang mempengaruhi efisiensi panas simulasi CFD: • Model geometri dan integrasi dalam domain fisis • Grid dan pilihan skema komputasi numerik
Formulasi • Step formulasi: • Koefisien transfer panas • Mulai dari koefisien evaporator, kondenser, resistansi panas, dan laju transfer panas • Sifat termofisis Nanofluida • Menggunakan model Hamilton Crosser, melibatkan faktor sperifitas • Pengaturan Persamaan • Diselesaikan dalam sistem koordinat kartesian untuk kondisi stabil (steady) • Efek gravitasi dimasukkan • Persamaan kontinuitas, momentum (Reynold Averaged Navier-Stokes), dan energi total
Validasi Model • Sebelum evaluasi karakteristik transfer panas termosifon dengan nanofluid, air murni digunakan sebagai fluida kerja untuk estimasi akurasi analisis numerik • Hasil simulasi dibandingkan dengan eksperimen dan korelasi Kututaladze • Koefisien transfer panas fit pada suhu operasi tinggi
Resolusi Grid • ANSYS CFX menggunakan element-based finite volume method yang melibatkan diskritisasi domain spasial dengan menggunakan mesh • Mesh digunakan untuk membentuk finite volume, • Grid dibentuk menggunakan skema multi-block dengan elemen-elemen tetrahedal dan wedge terdekat dengan permukaan termosifon • Dimensi Grid: • Jumlah grid: 240,720 • Jumlah elemen: 154,000
Syarat Batas • Terdiri dari: • Inlet: Melibatkan kecepatan aksial dan volume fraksi • Outlet: Kondisi tekanan nol, P=0 • Dinding: Melibatkan suhu • Untuk interferensi permukaan domain dilibatkan flux interface conservative
Hasil dan Diskusi • Distribusi suhu untuk air dan suspensi besi oksida: • Suhu adiabatik dimonitori untuk validasi CFD • Dari grafik CFD cocok dengan hasil eksperimen Distribusi suhu termosifon untuk konsentrasi nanopartikel yang berbeda
Hasil dan Diskusi • Distribusi suhu untuk air dan suspensi besi oksida: • Suhu adiabatik dimonitori untuk validasi CFD • Dari grafik CFD cocok dengan hasil eksperimen Distribusi suhu termosifon untuk konsentrasi nanopartikel yang berbeda
Hasil dan Diskusi • Performa transfer panas pendidihan suspensi besi oksida: • Koefisien transfer panas evaporasi meningkat dengan meningkatnya konsentrasi nanopartikel • Resistansi panas antara permukaan dan fluida kerja di evaporator meningkat • CFD cocok dengan eksperimen Efek nanopartikel-nanopartikel besi oksida pada koefisien transfer panas evaporasi
Hasil dan Diskusi • Rasio peningkatan koefisien transfer panas: • Rasio meningkat dengan meningkatnya suhu operasi (suhu rendah) • Rasio menurun pada suhu operasi tinggi • Rasio peningkatan maksimum 2.44 untuk 2% besi oksida, dan 2.72 untuk 5.3% besi oksida Rasio peningkatan koefisien transfer panas di Evaporator
Hasil dan Diskusi • Rasio peningkatan koefisien transfer panas: • Koefisien transfer panas kondensasi untuk kedua fluida kerja meningkat pada suhu rendah dan menurun pada suhu tinggi • CFD cocok dengan eksperimen Efek nanopartikel besi oksida pada koefisien transfer panas kondensasi
Hasil dan Diskusi • Rasio peningkatan koefisien transfer panas: • Rasio peningkatan maksimum 1.09 untuk 2% nanopartikel besi oksida dan 1.15 untuk 5.3 nanopartikel besi oksida Efek konsentrasi nanopartikel pada pada rasio peningkatan koefisien transfer panas di kondenser
Hasil dan Diskusi Perbandingan resistansi panas total termosifon dengan menggunakan nanofluida dan air. Dapat dilihat pada grafik bahwa penurunan konsentrasi nanopartikel menurunkan resistansi panas termosifon
Kesimpulan • Berdasarkan hasil numerik: • Penggunaan nanofluida (besi oksida+air) sebagai fluida kerja dapat meningkatkan performa panas termosifon • Volume fraksi nanopartikel berefek besar pada reduksi suhu evaporator dan meningkatkan koefisien transfer panas • Hasil numesik cocok dengan eksperimen • Performa nanofluida di dalam termosifon dipengaruhi berbagai faktor, seperti: • Tipe nanofluida • Level konsentrasi nanopartikel yang ditambahkan • Geometri heat pipe • Kondisi kerja (suhu operasi atau flux panas)
Referensi • Gabriela Huminic, Angel Huminic. Numerical study on heat transfer characteristics of thermosyphonheat pipes using nanofluids. Energy Conversion and Management 76 (2013) 393–399