1 / 34

Teknik Penyusunan KTSP SMK

Teknik Penyusunan KTSP SMK. KURIKULUM. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

bisa
Télécharger la présentation

Teknik Penyusunan KTSP SMK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Teknik Penyusunan KTSP SMK

  2. KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1 ayat (19) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab X, Pasal 38 ayat (2)

  3. (1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. (2) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan. ( Pasal 17 PP Nomor 19 Tahun 2005)

  4. Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. UU Nomor 20 Tahun 2003 BAB X, Pasal 36 ayat (2) Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. PP Nomor 19 Tahun 2005 BAB I,Pasal 1 ayat (15)

  5. Berdasarkan aturan tersebut, maka: Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan dan komite sekolah (Tidak ada kurikulum nasional yang ada adalah ”Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”) Dimaksudkan untuk memungkinkan adanya penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

  6. Mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu Didasarkan kebutuhan dunia kerja “Demand-Market-Driven” Penguasaan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja Kesuksesan siswa pada “Hands-On” atau performa di dunia kerja Hubungan erat dengan Dunia Kerja merupakan Kunci Sukses Pendidikan Kejuruan Responsif dan antisipatif terhadap kemajuan Teknologi Learning By Doing dan Hands On Experience Membutuhkan fasilitas Mutakhir untuk praktik Memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar dari pendidikan umum KARAKTERISTIK SMK

  7. KTSP KTSP adalah istilah generik dari kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum yang telah disusun sekolah disebut kurikulum sekolah yang bersangkutan Contoh : Penulisan Cover KURIKULUM SMK ....... KOMPETENSI KEAHLIAN ............

  8. KOMPONEN KTSP DOKUMEN I Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, Kalender pendidikan DOKUMEN II Silabus.

  9. ACUAN PENGEMBANGAN KTSP Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional UU Nomor 20 Tahun 2003 BAB X, Pasal 36 ayat (1) Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 16 Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja. PERMENDIKNAS Nomor 22 Tahun 2006 Implikasi dari struktur kurikulum SMK butir (2)

  10. UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2003BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKANPasal 35 Ayat (1) dan (2): (1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan

  11. STANDAR ISI SI mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SK dan KD Kompetensi Keahlian ditetapkan menjadi lampiran yang tidak terpishkan dari Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

  12. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan. PP Nomor 19 Tahun 2005 BAB I ,Pasal 1 ayat(14)

  13. Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan kualifikasi kemampuanlulusan yang mencakup sikap,pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan denganPermendiknas Nomor 23 Tahun 2006. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK

  14. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP SMK Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya Beragam dan terpadu Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh dan berkesinambungan Belajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

  15. Acuan Operasional Penyusunan KTSP Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Tuntutanpembangunan daerah dan nasional Tuntutan dunia kerja Perkembangan IPTEKS Agama Dinamika perkembangan global Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kesetaraan jender Karakteristik satuan pendidikan

  16. STRUKTUR KURIKULUM SMK Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun, sesuai dengan kebutuhan kompetensikeahlian. Struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Kejuruan. Kurikulum SMK/MAK berisi matapelajaranwajib, matapelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.

  17. Komponen Durasi Waktu (Jam) A. MATA PELAJARAN 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440 a) 5. Matematika 5.1 Matematika Bidang Studi Keahlian Seni, Kerajinan dan Pariwisata. 330 a) 5.2 Matematika Bidang Studi KeahlianBisnis dan Manajemen 403 a) 5.3 Matematika Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kesehatan, Agrobisnis dan Agroindustri, Teknologi Informasi dan Komunikasi 516 a) 6. Ilmu Pengetahuan Alam 6.1 IPA 192 a) 6.2 Fisika 6.2.1Fisika Bidang Studi Keahlian Agrobisnis dan Agroindustri 6.2.2 Fisika Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 192 a) 276 a) 6.3 Kimia 6.3.1 Kimia Bidang Studi Keahlian Agrobisnis dan Agroindustri 6.3.2 Kimia Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa dan Kesehatan 192 a) 192 a) 6.4 Biologi 6.4.1 Biologi Bidang Studi Keahlian Agrobisnis dan Agroindustri 6.4.2 Biologi Bidang Studi Keahlian Kesehatan 192 a) 192 a) 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a) 8. Seni Budaya 128 a) 9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192 Struktur Kurikulum

  18. B. Kelompok Program Produktif • Dasar Kompetensi Kejuruan • ……………. • …………… 140 • 2. Kompetensi Kejuruan • ………………… • ………………… 1044 • C. Muatan Lokal • ……………. • …………… 192 D. Pengembangan Diri (192) Keterangan Struktur Kurikulum SMK a) Durasi Waktu: • Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Kompetensi Keahlian. • Kompetensi Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannyadiintegrasikanke dalam matapelajaran yang samadiluar jumlah jam yang dicantumkan. (contoh: matematika untuk BSK Teknologi dan Rekayasa, jam terstruktur = 516. karena kebutuhan pendalaman, dibutuhkan tambahan waktu 120 jam, maka jumlah jam tersruktur matematika menjadi 636)

  19. Keterangan Struktur Kurikulum SMK lanjutan… Kompetensi Kejuruan terdiri atas berbagaimatapelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan Kompetensikeahlian. Jumlah jam terstruktur untuk kompetensi kejuruan sebagai hasil dari konversi jumlah jam ril kebutuhan standar kompetensi kerja yang berlaku didunia kerja tidak bolehkurang dari 1044 jam. Jumlah jam terstruktur untuk Dasar kompetensi kejuruan sebagai hasil dari konversi jumlah jam ril, tetapi tidak bolehlebih dari 140 jam.

  20. Keterangan Struktur Kurikulum SMK lanjutan… d) Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam). Total beban belajar bagi SMK - 3 tahun tidak boleh lebih dari 5700 jam pembelajaran (mg efktf 114 x 50 jp/mg), dan 7700 Jam pembelajaran bagi SMK- 4 tahun.

  21. PERHITUNGAN JAM TERSTRUKTUR

  22. Analisis silabus Estimasi kebutuhan jam tatapmuka, jam praktik di sekolah dan jam praktik diindustri Konversi jam estimasi dengan perbandingan jam tatapmuka : jam praktik di sekolah : jam praktik diindustri = 1 : 2 : 4 Hitung jumlah total jam terstruktursbb: LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN JAM TERSTRUKTUR Estimasi jam TM Estimasi jam PS Estimasi jam PI + + 1 4 2

  23. Misalnya satu kompetensidasar membutuhkan jam belajarsbb : tatapmuka (TM)= 8 jam praktik di sekolah (PS) = 28 jam praktik diindustri (PI) = 20 jam Maka : Jumlah jam terstruktur : 8/1 + 28/2 + 20/4 = 27 jam Jumlah jam di sekolah : 8 + 28 = 36 jam jumlah jam diindustri (dalam bentuk prakerin) = 20 jam Total jam belajar yang tercantum dalam jadwal adalah: 8 + 28 + 20 = 56 jam pelajaran Contoh:

  24. PENENTUAN JAM PRAKERIN

  25. BEBAN BELAJAR Satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didikuntuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengansistem: TatapMuka (TM) PenugasanTerstruktur (PT) Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur(KMTT)

  26. TM: Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didikdengan pendidik. PT : Kegiatan pembelajaran berupapendalaman materiuntuk siswa, dirancang guru untuk mencapaikompetensi. Waktu penyelesaianpenugasan ditentukan oleh guru. KMTT : Kegiatan pembelajaran berupapendalaman materi untuk siswa, dirancang guru untuk mencapaikompetensi. Waktu penyelesaianpenugasan ditentukan oleh siswa.

  27. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMK0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

  28. MATAN LOKAL Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang berbentuk mata pelajaran, yang pengembangannya disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah serta selaras dengan program keahlian. Tujuan mata pelajaran muatan lokal adalah untuk memperkaya dan meningkatkan kualitas keahlian sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

  29. Muatan Lokal Lanjutan... Standar kompetensi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, yang kompetensinya tidak dapat diwadahi pada mata pelajaran yang telah ada. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan minimal satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Atau dengan kata lain muatan lokal tidak harus terus-menerus diajarkan setiap semester, tetapi dapat diajarkan hanya dalam waktu tertentu.

  30. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuer.

  31. Kegiatan Pengembangan Diri lanjutan ...... Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif.

  32. Mekanisme Penyusunan KTSP SMK dikembangkan sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan Tim Penyusun guru konselor kepala sekolah, ketua merangkap anggota komite sekolah (du/di, asosiasi, dunia kerja, dan anggota institusi pasangan lainnya) nara sumber dinas pendidikan, sebagai koordinator dan supervisor. PENYUSUNAN KTSP

  33. TEACHING LEARNING ACTIVITIES ANALISISKONTEKS KURIKULUM sebagai Produk, KURIKULUM sebagai Program KURIKULUM sebagai Hasil Belajar yang diingingakan KURIKULUM sebagai Pengalaman Belajar Analis SWOT Visi,Misi, Tujuan Identifikasi SI dan SKL TIM KERJA Draft DokumenKTSP REVISI Review Validasi PENYUSUNAN

  34. Terima Kasih

More Related