1 / 12

Intertidal

Intertidal di kawasan indonesia dan dunia serta pemanfaatannya

boshe_rendy
Télécharger la présentation

Intertidal

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Karakteristikhidrologi, Fisika, kimia dan biologi ZONA Intertidal Pantai Bama, tamannasionalbaluran, situbondo EKOLOGI AKUATIK Kelompok 8 Anggotakelompok : Babudin (161810401029), RahmanajiSetyo P. (171810401001), DewiSyaibatul A. (171810401009), Moh. IkmalAlfi Z. (171810401010), AuliaDita A. (171810401029), RifiqaIndrie W. (171801400142), DewiMayasari (171810401055), Muslimah Arniyanti (171810401063), Ayu Rosalia R. (171810401071).

  2. Pendahuluan Wilayah pesisir atau zona intertidal adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di darat dan di laut. Zona intertidal pantai Bama mempunyai beberapa macam substrat antara lain berbatu berpasir dan berlumpur. Luas zona intertidal pantai Bama yaitu 300 x 220 m2. Pantai Bama memiliki 3 ekosistem yaitu ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang (Syarifuddin et.al.,2010). Zona intertidal dipengaruhi oleh pasang dan surut air laut sehingga dapat dibagi menjadi 3 zonayaitu, zona supratidal, intertidal dan subtidal.

  3. MotodePenelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Praktikum dilakukan di Pantai Bama yang terletak di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. pada tanggal 6 April 2019 dan analisis data dilakukan di laboratorium ekologi Jurusan Biologi FMIPA UNEJ. Alat dan Bahan DO meter, pH meter,refractometer,botol contoh air,termometer, botol sprayer, plot paralon 1 x1 m, pinset,mistar dan metlei, tali raffia, kertas label, tisu gulung, kantong plastic, alkohol 70%, akuades kamera, jaring ikan, alat tulis, nampan atau bak plastik kecil,mikroskop, object dan cover glass, timba plastik . Metode Penentuan dan pembagianlokasi, penentuansedimentasidasar zona intertidal, pengukuran variable hidrologi, kimia, fisika, pengambilancontoh air dan biota perairan zona intertidal .

  4. Analisis Data Indeks Keanekaragaman (H’) Indeks Keseragaman Indeks Dominansi INP Lamun Dan Makroalga INP = FR + DR Biological Oxygen Demand (BOD) BOD=DO0-DO5

  5. Hasil Parameter Fisika Dan Kimia Zona Intertidal Pantai Bama Baluran

  6. Tabel Hasil Makroinvertebrata

  7. Tabel Hasil Makroalga dan Lamun

  8. Kesimpulan Zona intertidal merupakan zona yang memiliki variasi lingkungan terbesar dibanding zona perairan laut yang lain karena zona ini bersinggungan langsung dengan atmosfer sehingga sangat sering terjadi perubahan yang dinamis tergantung kondisi atmosfer. Hasil pengukuran beberapa parameter di zona intertidal Pantai Bama Taman Nasional Baluran diperoleh salinitas rata-rata 33,3‰, suhu rata-rata 29,46°C, TDS 12mg/L, pH 8, DO 7,95mg/L yang berarti kawasan ini memiliki kualitas air yang baik untuk kehidupan biota pada ekosistem intertidal. Biota yang ditemukan di kawasan intertidal antara lain lamun, dan makroalga sebagai produsen serta beberapa hewan yang berperan menjadi konsumen. Biota yang hidup di kawasan intertidal merupakan biota yang memiliki adaptasi khusus yaitu mampu mentolerir segala kondisi perairan seperti salinitas tinggi, perubahan cuaca yang cepat, panas sinar matahari, dan gempuran ombak.

More Related