420 likes | 753 Vues
KEADAAN PENDIDIKAN DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM PASCA GEMPA DAN TSUNAMI. DINAS PENDIDIKAN PROVINSI NAD 2005 Maret 2005. DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD. Menghancurkan dan merusak 1.086 gedung sekolah, 24 Dayah, 3 SKB dan 3 Gedung PAUD Percontohan.
E N D
KEADAAN PENDIDIKAN DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAMPASCA GEMPA DAN TSUNAMI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI NAD 2005 Maret 2005
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD • Menghancurkan dan merusak 1.086 gedung sekolah, 24 Dayah, 3 SKB dan 3 Gedung PAUD Percontohan.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (02) • Juga telah menghancurkan buku-buku, peralatan dan infrastruktur yang ada.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (03) • Menghancurkan/ merusak mebiler sekolah 3.320 ruang kelas.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (04) • Menghancur- kan/merusak pagar sekolah sepanjang 10.800 meter.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (05) • Menghan-curkan 652 unit Rumah Dinas Guru/ Kepala Sekolah/ Penjaga Sekolah.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (06) • Menewaskan 2.363 orang guru, 232 pegawai, dan 24.885 orang siswa.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (07) • Menewaskan ribuan sanak keluarga para guru/tenaga kependidikan lainnya.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (08) • Sekitar 3.000 guru/tenaga kependidikan kehilangan rumah pribadi dan harta benda lainnya.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (09) • Ribuan siswa kehilangan orang tua.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (10) • Sekitar 47.000 siswa ikut mengungsi dan 5.600 siswa pindah ke daerah lain.
DAMPAK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN NAD (11) • Lebih dari 150.000 siswa menghadapi kendala belajar.
LANGKAH-LANGKAH DARURAT • Mendata kerusakan sarana/ prasarana dan korban (guru, pegawai, siswa).
Memberikan uang panik sebesar Rp.500.000,- per guru/pegawai yang menjadi korban.
Menetapkan tanggal 26 Januari 2005 sebagai hari kembali masuk sekolah.
Membersihkan sekolah yang masih utuh dari lumpur, sampah dan jenazah.
Mendistribusikan bantuan buku-buku, alat tulis, pakaian seragam, dan lain-lain.
Bekerjasama dengan pihak keamanan dan relawan untuk memindahkan pengungsi yang menempati sekolah.
Mengkoordinasikan LSM yang melaksanakan pembelajaran darurat.
Mengkoordinasikan penerimaan siswa korban tsunami yang pindah ke luar daerah (diterima sementara tanpa persyaratan administrasi yang baku) • Mempersiapkan “remedial teaching” bagi siswa Kelas III SMP dan SMA. • Memersiapkan penempatan siswa Kelas III SMK ke PPPG (Medan, Yogyakarta, Malang dan Cianjur) serta ke SMK di Kabupaten/Kota lain dalam Provinsi NAD
POLA PEMBELAJARAN DARURAT • Menempatkan siswa di sekolah-sekolah terdekat (belajar sore hari). • Menggunakan gedung fasilitas umum sebagai tempat belajar. • Menggunakan tenda-tenda sebagai tempat belajar.
PELAKSANAAN PBM DI LAPANGAN • Minggu-minggu pertama PBM ditekankan pada “trauma counselling” • Mengoptimalkan peran guru termasuk relawan untuk pembelajaran darurat. • Menyalurkan bantuan kelengkapan belajar (seragam, alat tulis, school in a box, buku-buku, dll)
PBM yang menumpang pada sekolah lain berlangsung sore hari. • Kegiatan pendidikan luar sekolah ditekankan pada PADU dan Lifeskill Education. • Penyediaan gedung sekolah sementara atau penambahan ruang kelas baru di lokasi Hunian Sementara, termasuk penyediaan guru dan sarana penunjang kegiatan belajar.
PENDIDIKAN ANAK DI HUNTARA • Strategi : Menempatkan anak ke sekolah terdekat dengan Huntara (berjarak 0,5-3 km), dengan cara : - Menambah ruang kelas baru pada sekolah terdekat, atau - Pembangunan gedung sekolah sementara/darurat di Huntara.
PENDIDIKAN ANAK DI HUNTARA (Lanjutan) • Memenuhi kebutuhan guru di Huntara, dengan cara : - Mengambil guru yang sekolahnya tidak berfungsi lagi (rusak) - Penambahan guru bantu (kontrak) - Guru relawan.
PENDIDIKAN ANAK DI HUNTARA (Lanjutan) • Memenuhi kebutuhan alat kelengkapan siswa di Huntara, dengan cara : - Pakaian, buku, alat tulis, alat peraga, alat olahraga, alat bermain dari bantuan yang ada. - Makanan tambahan siswa dari WFP - Beasiswa
BANTUAN YANG DITERIMA • Antara lain dari : - Depdiknas RI - Unicef - Save the Children - LSM/NGO dalam dan luar negeri - Perorangan/ Kelompok - Perusahaan - Pers (Suara Rakyat Merdeka, Kompas) - Dan lain-lain
PENYALURAN BANTUAN • Disalurkan ke Dinas Pendidikan Provinsi selanjutnya diteruskan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
PENYALURAN BANTUAN • Disalurkan langsung ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota oleh penyumbang tetapi dikoordinasikan di Provinsi. • Disalurkan langsung ke sasaran (lokasi) dengan atau tanpa koordinasi
TAWARAN BANTUAN • Save The Children • JICA - Alat lab SMA/praktek SMK • PT Indosat, Tbk - gedung sek 1 unit • PASIAD (Turki) – International school,dl • World Vision (Kristen Int)- Rehab/Kontrs • Human Aid (Muslim Inggris) – boarding school anak yatim
TAWARAN BANTUAN (Lanjutan) • Malaysia - beasiswa • Lions Club International - Pakaian • Rep. Irlandia - Mebiler • Jerman - SMK • Italia - SMK • IRC/CARDI - Alat
TAWARAN BANTUAN (Lanjutan) • CONCERN • AMURT - Rehabilitasi • KOMPAS/TV7/Gramedia - buku tulis • PARFI - gedung sekolah • LSM HIDAYATULLAH - guru, beasiswa • BMA (JAWA BARAT) - Rehabilitasi • CORDAID - Rehabilitasi & Rekons (Simeulue) • DAN LAIN-LAIN LSM DALAM NEGERI
KENDALA DI LAPANGAN • Sulit mengumpulkan data riil karena selain pengungsi sering berpindah, sarana komunikasi/transportasi juga belum lancar. • Belum semua guru dan pegawai melaporkan diri dan masuk bertugas.
KENDALA DI LAPANGAN • Guru tidak punya tempat tinggal. • Sebagian guru dan siswa mengungsi jauh dari lokasi sekolah sementara sarana transportasi terbatas dan mahal. • Administrasi sekolah termasuk catatan hasil belajar siswa banyak yang hilang
UPAYA YANG DITEMPUH • “Rapid assesment” dengan batuan Unicef • Menyalurkan bantuan tenda untuk guru • Mempersiapkan penerimaan 1.000 orang guru kontrak yang akan dibiayai Unicef • Mengoptimalkan peran guru yang ada termasuk relawan
TAHAP REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI • Diharapkan secara bertahap dapat dimulai pembangunan kembali sekolah yang hancur/rusak, termasuk pengadaan sarana penunjangnya. • Pengangkatan guru PNS dan Guru Bantu. • Pengadaan buku, alat pelajaran, alat praktek, pakaian seragam siswa.
PERTIMBANGAN UNTUK REHABILITASI dan REKONSTRUKSI • Regrouping ----- > tidak semua sekolah perlu dibangun • Relokasi --- > Mempertimbangkan lokasi baru pemukiman penduduk • Sebagian sekolah perlu berasrama (boarding school)
PERTIMBANGAN UNTUK REHABILITASI dan REKONSTRUKSI • Pembangunan Rumah Dinas Guru dan Penjaga Sekolah ----- > Diprioritaskan. • Pengangkatan Guru PNS dan Guru Kontrak--- > Segera. • Boarding school untuk anak yatim ---- > Perlu dan mendesak.
PERTIMBANGAN UNTUK REHABILITASI dan REKONSTRUKSI • Batasan Peraturan Pemerintah dalam menerima bantuan asing -----> Dipertimbangkan, disederhanakan. • Momentum kebangkitan pendidikan NAD ----> memfasilitasi pembukaan Sekolah Internasional di NAD.
KEBUTUHAN BANTUANYANG SANGAT MENDESAK • Dana operasional untuk sekolah yang menampung anak pengungsi meliputi BOP sekolah dan honorarium guru bantu dan kelebihan jam mengajar. • Pakaian seragam, alat tulis serta buku pelajaran. • Mebiler untuk murid dan guru beserta kelengkapan belajar lainnya.
TERIMA KASIH • WASSALAMUALAIKUM WR. WB. Banda Aceh, 7 Maret 2005 Bina Program