1 / 28

POLIMERISASI HETEROGEN

POLIMERISASI HETEROGEN. Pol i meri s a s i Emulsi . Polimerisasi emulsi saat ini banyak dimanfaat-kan secara komersial untuk memproduksi ber-bagai jenis polimer . Polimer yang dibuat dengan proses ini addition polymer dan memerlukan inisiator radikal bebas .

brilliant
Télécharger la présentation

POLIMERISASI HETEROGEN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. POLIMERISASI HETEROGEN

  2. PolimerisasiEmulsi • Polimerisasiemulsisaatinibanyakdimanfaat-kansecarakomersialuntukmemproduksiber-bagaijenispolimer. • Polimer yang dibuatdenganprosesiniaddition polymer danmemerlukaninisiatorradikalbebas.

  3. Padaumumnya, sistempolimerisasiemulsiterdiriatas : • monomer, • dispersing medium, • emulsifying agent, • Inisiator yang larutdalam air, • transfer agent.

  4. Distribusi Komponen • Contohreseppolimerisasiemulsi: • 180 bagian (b) air, • 100 bagian (b) monomer, • 5 bagian (b) sabun (emulsifying agent), • 0.5 bagian (b) of potassium persulfate (inisiator yang larutdalam). • Bagaimanakomponen-komponeniniterdistribusidalamsistem?

  5. Sabunadalahgaram Na atau K dariasamorganik, seperti sodium stearate: O O O [CH3 (CH2)16 C  O–] Na+ [CH3 (CH2)16 C  O–] Na+ [CH3 (CH2)16 C  O–] + Na+ R Jikasejumlahkecilsabundimasukkanke air, makaakanterionisasi:

  6. Anion sabunterdiridaribagian yang larutdalam air (R) yang beruparantaipanjang, dandiakhiriolehbagian yang larutdalam air. O [CH3 (CH2)16 C  O–] Hydrophilic group Hydrophopic group

  7. More addition of surfactant More addition of surfactant First addition of surfactant Surfactant dissolves in the bulk and form an adsorption film at the air/water interface The micelles remain in dynamic equilibrium with the soap molecules dissolved in water colloidal particles

  8. Micelle bentuk batang 2  panjangmolekulsabun 1000 – 3000 Å 50 – 100 molekulsabun Micelle bentuk bola

  9. Jika monomer yang tidaklarut/sedikitlarutdalam air diemulsikandalam air denganbantuansabundanpengadukan, makaakanternetuktigafasa: • Fasa air dengansedikitsabundan monomer yang terlarut. • Tetesan monomer yang teremulsikan. • Micelle (monomer-swollen micelles).

  10. Diameter tetesan monomer : 1 μm. • Ukuranbutiransangatdipengaruhiolehkecepatanpengadukan. • Konsentrasi micelle: 1018micelleper ml • Konsentrasi monomer: 1010 –1011per ml.

  11. Contoh diagram alirpolimerisasiemulsi

  12. Pembentukanagregatdalam air sangatter-gantungpadabeberapafaktor: • Konsentrasi surfactant • Temperatur • Kekuatan ion • Keberadaaanmolekul lain

  13. LokasiPolimerisasi Jikainisiator yang larutdalam air, seperti potassium persulfate, ditambahkankesistempolimerisasiemulsi, makasenyawatersebutakanmengalamidekomposisitermalmenjadi anion radikalsulfat: panas S2O8– 2 SO4–

  14. Anion radikal yang larutdalam air akanbereaksidengan monomer terlarutdalamfasa air mem-bentukradikalbebastipesabun: 50 – 60C SO4– + (n + 1) M  – S2O4–(CH2 – CX2)n – CH2 – CX2

  15. Lokasipolimerisasi

  16. Alasanmengapareaksipolimerisasiterjadidalam micelle: Dimensi micelle 50 – 100 Å sementaratetesan monomer > 1 μm (10,000 Å). Karenarasioluaspermukaan/volume bola adalah 3/R, maka micelle memilikiluaspemukaan yang lebihbesar. Konsentrasimicelles lebihtinggidaripadatetesan monomer (1018vs. 1011 per cm3).

  17. Tigatahappolimerisasi Sebeluminisiasi: • Dispersing medium, biasanyaair, yang mengandungsedikitsabun (emulsifier) danmonomer. • Tetesan monomer denganukuran 10.000 Å terpisahakibatstabilisasiolehmolekul emulsifier. • Konsentrasitetesan monomer 1010–1011per ml.

  18. Jika CMC terlampaui, 50 –100 molekul emulsifier akanmembentuk micelle yang berbentuk bola denganukuran40 – 50 Å; • Beberapa micelles terisiolehlebihbanyak monomer danmemilikiukuran50 – 100 Å; • Konsentrasi micelle 1018per ml. • Teganganpermukaanrendahkarenaadanyasufactant.

  19. TAHAP I (konversi 12–20%):

  20. STAGE II (25 – 50% conversion): • Konsentrasimolekul monomer terlarutmenjadikecil. • Tidakadaemulsifirterlarut. • Polimerisasihanyaterjadidalampartikelmonomer-swollen polymer (latex) melaluidifusimonimerdaritetesam monomer. • Partikelpolimer particles tumbuh, sementaraukurantetesan monomer berkurang.

  21. Tidakadaintipartikelbaru (jumlahpartikel latex konstan), dankarenakonsentrasi monomer konstan, makakecepatanpolimerisasijugakonstan. • Akhirdaritahapiniditandaidenganhilangnyatetesan monomer.

  22. STAGE III (50 – 80% conversion): • Tidakada monomer dan emulsifier terlarut, emulsifier micelles, tetesan monomer atau monomer-swollen micelles. • Karenatetesan monomer droplets tidakada, makakecepatanpolimerisasiberhenti, yang ditandaidenganhabisnya monomer dalampartikel latex. • Di akhirpolimerisasi (konversi 100%), sistemmengandungpartikelpolimer (400–800 Å) yang terdispersidalamfasa air.

  23. Tahapandalampolimerisasiemulsi

More Related