1 / 12

Pengantar Sistem Pergaulan Islam

Pengantar Sistem Pergaulan Islam. Deskripsi.

bruno-rojas
Télécharger la présentation

Pengantar Sistem Pergaulan Islam

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PengantarSistem Pergaulan Islam

  2. Deskripsi • Sistem Pergaulan (an-nidhâm al-ijtimâ’i):sistem yg mengatur pertemuan laki-laki dgn wanita, atau wanita dgn laki-laki, serta mengatur hubungan yg terjadi di antara mereka akibat pertemuan tersebut, termasuk hal-hal yang menjadi konsekuensi dari adanya hubungan tersebut.

  3. Pertama • Hukum asal wanita adlh menjadi ibu & pengelola rumah tangga. • Wanita merupakan kehormatan yg harus dijaga. Nampak dari adanya hukum-hukum seperti kewajiban menutup aurat wanita, berjilbab dan tidak bertabarruj.

  4. Kedua • Hukum asal wanita wajib terpisah dgn laki-laki. Mereka tidak bisa bertemu kecuali karena adanya kebutuhan dibolehkan oleh syara’ (haji dan jual beli). • Nampak dari adanya hukum-hukum seperti larangan berdua-duaan di tempat sepi (khalwah) antara laki-laki & wanita, perbedaan hukum kehidupan umum dan khusus.

  5. Ketiga • Hakdankewajibankaumlaki-lakidanperempuanditentukanoleh Allah SWT sesuaidenganfitrahmasing-masing, bukanberdasarkonsep ”kesetaraan gender” ala barat. • Dalampandangan Islam tidakadaperbedaanantaralaki-lakidanperempuan, semuanyasamadisisi Allah SWT. Yang membedakannyahanya KETAQWAANNYA.

  6. Keempat • Kehidupan umum: wanita dibolehkan bersama laki-laki muhrim/non muhrim dgn syarat tidak menampakkan anggota tubuhnya, kecuali wajah & tapak tangan. Juga tidak dibolehkan berpakaian yang menarik perhatian, seronokatau menampakkan bentuk tubuh.

  7. ............ • Kehidupan khusus, wanita sama sekali tidak dibolehkan bersama orang lain, selain wanita lagi dan muhrimnya. Dalam masing-masing kehidupan ini, secara mutlak dia wajib terikat dengan hukum syara’. يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا • “Wahai orang-orang yang beriman, kalian jangan memasuki rumah lain, sehingga kalian mendapatkan izin dan kalian mengucapkan salam kepada penghuninya.” (QS. An-Nûr: 27).

  8. Kelima • Wanita dilarang Tabarruj dgn bersolek berlebihan (wangi-wangian, memakai make-up wajah yg menonjolkan kecantikannya dsb) • Laki-laki & perempuan bukan mahrom dilarang untuk ikhtilath (bercampur baur) dan khalwat (berduaan) • Laki-laki & perempuan diwajibkan menutup aurat ketika berada ditempat umum. • Aurat laki-laki: bagian tubuh dari pusar hingga lutut. • Aurat Wanita: seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.

  9. Keenam • laki-laki & wanita, diharamkan untuk melakukan aktivitas yg secara langsung bisa merusak akhlak/membawa kerusakan pada masyarakat. • Haram bagi wanita: pekerjaan yg menonjolkan daya tarik seksual, seperti: pramugari, kasir untk menarik pelanggan, pub-pub, night club dsb. • Haram bagi Laki-laki: pekerjaan yg menonjolkan daya tarik seksual, seperti: salon untk menarik pelanggan wanita.

  10. TANPA MAHROM HARAM HARAM TMPT. KHUSUS IJTIMA ADA MAHROM BOLEH KEKHUSUSAN BOLEH TMPT.UMUM BERKHALWAT HARAM TANPA MAHROM HARAM HARAM TMPT. KHUSUS IKHTILATH ADA MAHROM INTERAKSI YG BOLEH: BOLEH INTERAKSI HARAM : HARAM KEKHUSUSAN INTERAKSI YG DILARANG : HARAM TMPT.UMUM BOLEH INTERAKSI YG BOLEH BERKHALWAT : HARAM

  11. Ketujuh • Kehidupan suami-isteri adalah kehidupan persahabatan & ketentraman. wajib saling bantu-membantu dlm pekerjaan rumah. • Kepemimpinan suami bukan bersifat militer maupun seperti pemerintahan, namun bersifat ri’ayah (mengurusi) • Isteri diwajibkan ta’at; suami diwajibkan memberi nafkah kepada isteri dgn kadar yg lazim & wajar sebagaimana yang ada di tengah masyarakat.

  12. Kedelapan • Mengasuh anak adlh hak dan kewajiban wanita, baik muslimah maupun non-muslimah. • Jika anak tersebut tidak memerlukan lagi “asuhan” ibu, kalau ibunya seorang muslimah, maka anak tersebut diberi pilihan untuk memilih ayah atau ibunya. • Jika salah seorang dari orang tuanya bukan muslim, maka anak tersebut wajib diasuh oleh orang tua yang beragama Islam. Ini tentu saja berlaku dalam kasus penceraian antara suami isteri.

More Related