html5-img
1 / 79

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT . MANFAAT LAPORAN KEUANGAN . KEBUTUHAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN; LAPORAN KEUANGAN UNTUK AKUNTABILITAS PUBLIK ; LAPORAN KEUANGAN UNTUK TRANSPARANSI. KEBUTUHAN ATAS LAPORAN KEUANGAN .

bryce
Télécharger la présentation

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

  2. MANFAAT LAPORAN KEUANGAN • KEBUTUHAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN; • LAPORAN KEUANGAN UNTUK AKUNTABILITAS PUBLIK; • LAPORAN KEUANGAN UNTUK TRANSPARANSI.

  3. KEBUTUHAN ATAS LAPORAN KEUANGAN • Informasi keuangan merupakan suatu kebutuhanbagi para pengguna (stakeholders); • Laporan keuangan disajikan kepada stakeholder untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan sosial, politik, dan ekonomi sehingga keputusan yang diambil lebih berkualitas dan tepat sasaran; • Laporan keuangan merupakan cermin untuk melihat kondisi keuangan republik tercinta ini; • Neraca merupakan cermin utama untuk melihat apa yang ada di republik, terutama menyangkut hal-hal yang salah urus atau hal-hal yang tidak diurus maupun yang belum diurus;

  4. LAPORAN KEUANGAN UNTUK TRANSPARANSI • Era keterbukaan, teknologi informasi & komunikasi sedemikian maju, masyarakat semakin mudah untuk mendapatkan berbagai informasi dengan biaya relatif murah. • Setiap rupiah uang publik harus dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat yang telah memberikan uangnya untuk membiayai pembangunan dan operasional pemerintahan; • Dalam hal pengelolaan uang publik, masyarakat semakin cerdas menuntut adanya transparansi. • Transparansi pengelolaan keuangan pemerintah merupakan tuntutan publik yang harus direspon secara positif.

  5. LAPORAN KEUANGAN UNTUK AKUNTABILITAS • Laporan keuangan merupakan gambaran adanya akuntabilitas dari para pemangku kekuasaan. • Akuntabilitas adalah “amanah” berarti pemangku kekuasaan adalah mereka yang terpercaya dan bertanggung jawab dalam mengelola sumberdaya publik yang diberikan kepadanya; • Tidak adanya laporan keuangan menunjukkan lemahnya akuntabilitas; • Lemahnya akuntabilitas megindikasikan lemahnya sistem, selanjutnya berimbas pada membudayanya korupsi sistematik;

  6. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan menyediakan informasi mengenai: • kecukupan penerimaan selama periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran, • kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundangan, • jumlah sumberdaya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai,

  7. Tujuan Laporan Keuangan • bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya, • posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman. • perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

  8. Manfaat Laporan Keuangan Memberikan informasi untuk: • menentukan dan memprediksi kondisi kesehatan keuangan pemerintah terkait dengan likuiditas dan solvabilitasnya; • menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi pemerintah dan perubahan-perubahan yang telah dan akan terjadi; • memonitor kinerja, kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan; • perencanaan dan penganggaran;

  9. Manfaat Laporan Keuangan • mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional: • menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga memudahkan analisis dan melakukan perbandingan dengan kriteria yang telah ditetapkan, membandingkan dengan kinerja periode-periode sebelumnya, dan dengan kinerja unit yang lain; • mengevaluasi tingkat ekonomi, efisiensi, dan efektivitas operasi, program, aktivitas, dan fungsi tertentu di dalam pemerintahan; • mengevaluasi hasil (outcome) suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target; • mengevalauasi tingkat pemerataan dan keadilan (equtiy & equality)

  10. PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN • Analisislaporankeuanganmerupakananalisis yang dilakukanterhadapberbagaimacaminformasi yang disajikandalamlaporankeuangan • Dalammelakukananalisis, setiappenggunalaporanharusmengidentifikasiinformasi yang harusdipilihuntukdianalisis, teknikanalisis yang tepat, ruanglingkup, kedalamananalisisdenganmenggunakanpertimbangan yang cermat agar dapatmemperolehinformasi yang diinginkanuntukmendukungkeputusan-keputusan yang diambilnya.

  11. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN • Masyarakat; • Para wakil rakyat; • Lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa; • Pemberi atau yang berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman • Manajeman pemerintah

  12. TUJUAN ANALISIS Meyakini bahwa pemerintah telah melaksanakan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-udangan T U J U A N Mengukur dan mengevalusasi kinerja pemerintah Mengukur potensi pendapatan atau sumber ekonomi Mengetahui kondisi keuangan Mengetahui kemampuan pemerintah dalam memenuhi kewajibannya

  13. TINGKAT KEDALAMAN ANALISIS Semakinbesarpermasalahan yang dihadapidansemakinpanjangwaktu yang menjadikepentinganpenggunaakandiperlukananalisis yang semakinmendalamdenganmenggunakanberbagaiteknikdanmetodeanalisis.

  14. TINGKAT KEDALAMAN ANALISIS Contoh: Seorang calon investor yang akan menanamkan uang untuk jangka waktu yang panjang akan membutuhkan banyak informasi dengan ruang lingkup yang luas, dan melakukan analisis secara mendalam dengan menggunakan berbagai teknik analisis. Mereka akan membutuhkan informasi mengenai: • potensi ekonomi di masa yang akan datang • mengukur tingkat keuntungan yang dikehendaki • mengukur berapa lama investasinya akan diperoleh kembali.

  15. TINGKAT KEDALAMAN ANALISA Contoh: Sebaliknya mungkin ada pejabat pemerintah yang hanya ingin mengetahui naik-turunya pendapatan pajak atau bukan pajak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Karena kebutuhannya sangat sederhana maka ia hanya akan membandingkan antara pajak dan bukan pajak dengan tahun anggaran sebelumnya.

  16. PRASYARAT ANALISIS Prasysarat analisis yang harus dipahami oleh pengguna, antara lain: • Laporan keuangan disusun berdasarkan SAP dan kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh pemerintah • Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan mungkin dipengaruhi oleh suatu kondisi atau masalah tertentu yang spesifik • Pengaruh transaksi, peristiwa dan kejadian yang ekstrim atau luar biasa juga harus dieliminasi supaya tidak meyesatkan. • Pemilihan angka-angka yang menjadi tolok ukur harus dilaksanakan secara hati-hati, terlebih lagi jika yang digunakan sebagai pembanding adalah laporan keuangan

  17. METODE ANALISIS • Analisis horisontal: dilaksanakan dengan membandingkan angka-angka dalam suatu laporan keuangan kementerian negara/lembaga dengan kementerian negara/lembaga lainnya, antara pemerintah dengan pemerintah lainnya. • Analisis vertikal: dilakukan dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan yang sama.

  18. TOLOK UKUR ATAU PEMBANDING • Evaluasi hasil analisa laporan keuangan akan dibandingkan dengan kriteria atau tolok ukur yang ditetapkan. • Tolok ukur yang dapat digunakan dalam melakukan analisa ini antara lain: • informasi internal dari kementerian negara/lembaga yang bersangkutan, berupa: • rencana kerja dan anggaran atau dokumen lainnya • laporan keuangan periode sebelumnya • informasi eksternal, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan K/L lainnya.

  19. TEKNIK ANALISIS Teknik analisa laporan keuangan meliputi: • Analisis perubahan laporan keuangan • Analisis persentase per komponen • Analisis trend • Analisis rasio • Analisis sumber dan penggunaan dana • Analisis ketaatan terhadap peraturan

  20. ANALISIS PERUBAHAN LAPORAN KEUANGAN • Pengertian Teknik analisa yang dilakukan dengan memperbandingkan pos-pos yang sama dari dua laporan keuangan suatu K/L dengan dua periode yang berlainan • Tujuan Untuk mengetahui perubahan suatu pos dari periode yang satu ke periode yang lain

  21. ANALISIS PERUBAHAN

  22. ANALISIS PERUBAHAN

  23. ANALISIS PERUBAHAN

  24. Kesimpulan dari hasil analisa • Pendapatan Negara mengalami kenaikan secara rata-rata 28,83 %, kecuali Pajak Perdagangan Internasional turun sebesar 13,17 %, • Belanja Pemerintah Pusat secara keseluruhan meningkat secra rata-rata 21,84%, kecuali Belanja Subsidi turun 11,04 %. • Transfer untuk Daerah meningkat tajam secara siknifikan yaitu 50,32 %, kecuali Dana Penyesuaian turun 89,74 %. • Pembiayaan Dalam Negeri meningkat tajam, yaitu mencapai 192,42%, sedangkan Pembiayaan Luar Negeri menurun sebesar 41,95%.

  25. ANALISIS PERUBAHAN

  26. ANALISIS PERSENTASE PERKOMPONEN • Pengertian Suatu teknik analisa yang dilakukan dengan membandingkan antara suatu pos terhadap totalnya dalam laporan keuangan yang sama. • Tujuan Untukmengetahui seberapa besar kontribusi suatu pos dalam bentuk angka total.

  27. Ilustrasi Belanja pegawai selama satu tahun anggaran Rp3 milyar, yang terdiri: Gaji Rp1 milyar, Honorarium Rp1,5 milyar Lainnya Rp0,5 milyar. Angka ini memperlihatkan bahwa besarnya gaji hanya 1/3, sedangkan honorarium mencapai ½ atau 50%. Angka yang demikian sudah memberikan sinyal adanya kelemahan atau kesalahan dalam pemberdayaan sumber daya manusia.

  28. ANALISIS PERSENTASE PERKOMPONEN

  29. CONTOH PENGUNGKAPAN HASIL ANALISIS PERSENTASE PERKOMPONEN

  30. ANALISIS TREND • Pengertian Teknik analisa yang dilakukan dengan membandingkan pos-pos yang sama dari beberapa periode yang berurutan (time serries data). • Tujuan untuk memahami arah atau kecenderungan suatu pos dari waktu ke waktu.

  31. Ilustrasi

  32. ANALISIS TREND

  33. CONTOH PENGUNGKAPAN HASIL ANALISIS TREND

  34. ANALISIS RASIO • Pengertian Teknik analisis yang dilakukan dengan membandingkan pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan yang sama. Rasio-rasio yang diperoleh selanjutnya akan dibandingkan dengan rasio yang sama di K/L yang bersangkutan untuk periode yang berlainan atau akan dibandingkan dengan rasio pos yang sama dari K/L lainnya. • Tujuan Untuk mengetahui likuiditas, solvabilitas, efisiensi serta kemampuan suatu organisasi dalam memperoleh hasil untuk membiayai pengeluarannya.

  35. ASET

  36. KEWAJIBAN

  37. ANALISIS RASIO 2006 2005 Current Ratio= Current Asset Current Liabilities 1,17 0,93 Quick Ratio = Cash Current Liabilities 0,33 0,35 Solvabilitas Ratio= Total Asset Total Liabilities 0,92 0,87

  38. ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA • Pengertian Teknik analisa untuk mengetahui dari mana pemerintah memperoleh dana dan bagaimana pemerintah tersebut menggunakan dana yang diperolehnya selama tahun berjalan. • Tujuan Analisa ini dimaksudkan antara lain untuk mengetahui: • sumber dana selama satu tahun anggaran • penggunaan dana selama satu tahun anggaran • kemampuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya • sumber dana yang digunakan untuk memperoleh aset • dari mana defisit anggaran ditutup • ke mana surplus anggaran digunakan

  39. ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA Arus kas diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: • arus kas dari aktifitas operasi • arus kas dari aktifitas investasi aset non keuangan • arus kas dari aktifitas pembiayaan • arus kas dari aktifitas non anggaran

  40. ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA Arus kas dari aktifitas operasi mencerminkan kemampuan pemerintah untuk mendanai kebutuhan operasionalnya. • Arus kas neto dari aktifitas operasi positif mencerminkan penerimaan kas operasional mencukupi kebutuhan operasionalnya. • Arus kas dari aktifitas operasi negatif mencerminkan pemerintah tidak mampu mandiri, berarti tidak mampu menggali potensi pendapatan sehingga biaya operasi tidak mencukupi.

  41. ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari penjualan aset tetap dan perolehan aset tetap. • Arus kas dari aktifitas investasi positif berarti pemerintah sedang mengurangi/tidak menambah aset tetap yang dimilikinya. • Arus kas dari aktifitas investasi negatif berarti pemerintah sedang membangun dan mengadakan sarana dan prasarana.

  42. ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA • Arus kas dari aktifitas pembiayaan mencerminkan dari mana pemerintah memperoleh dana untuk menutup defisit dan ke mana pemerintah mengalokasikan adanya surplus dana. • Jumlah ini arus kas dari aktifitas pembiayaan ini seharusnya berimbang dengan jumlah surplus/defisit.

  43. ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah.

  44. ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

  45. Analisis Ketaatan Terhadap Peraturan • Pengertian Teknikanalisa yang dilakukandengancaramengujiapakahperaturan-peraturan yang ada telah ditaati. • Tujuan Untuk mayakini bahwa semua peraturan perundang-undangan telah dipatuhi.

  46. PRINSIP • Pendapatan dan belanja diatur dalam undang-undang APBN • Prinsip prealabel, yaitu anggaran harus disahkan sebelum ada penggunaan • Prinsip universalitas, yaitu semua jenis pengeluaran harus dicantumkan dalam anggaran • Prinsip spesialitas, yaitu anggaran yang telah disediakan dalam mata anggaran pengeluaran tertentu tidak diperkenankan untuk digeser

  47. PRINSIP • Prinsip periodisitas, yaitu laporan disusun secara berkala sesuai dengan peraturan • Azas bruto, yaitu tidak diperbolehkan adanya offsetting antara pendapatan dan belanja • Anggaran belanja merupakan plafon • Pelaksanaan anggaran sesuai dengan pedoman yang mengatur pelaksanaan anggaran

  48. ANALISIS THD UU APBN

  49. LATIHAN

More Related