00:00

Understanding Just In Time (JIT) Manufacturing in Toyota Corporation

Just In Time (JIT) manufacturing, developed by Toyota Motor Corporation in 1973, aims to reduce costs and improve productivity by eliminating wastage. JIT focuses on producing components defect-free and delivering them just in time for the next production stage, emphasizing zero defects, setup time, lot excesses, handling, queues, breakdowns, and lead time. JIT can be applied in purchasing and production to streamline processes, reduce lead times, and enhance efficiency.

cameros
Télécharger la présentation

Understanding Just In Time (JIT) Manufacturing in Toyota Corporation

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan ke 13

  2. Just in Time dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation tahun 1973. Tujuan utamanya adalah pengurangan biaya atau perbaikan produktivitas dengan menghilangkan berbagai pemborosan. Pengembangan yang sangat penting dalam perencanaan dan pengendalian operasional saat ini adalah JIT manufacturing yang kadang disebut sebagai”produk tanpa persedian”. JIT juga memperhatikan keseluruhan system produksi komponen yang bebas dari cacat dapat disediakan produksi selanjutnya tepat ketika mereka dibutuhkan terlambat dan tidak terlalu cepat. sehingga untuk tingkat – tidak

  3. Pengertian Pengertian Just In Time (JIT) Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen. oleh perusahaan- barang yang diminta

  4. Konsep Konsep Dasar Dasar Just In Time Just In Time Terdapat dalam melaksanakan Just In Time (JIT): empat konsep pokok yang harus dipenuhi 1. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan 2. 3. 4.

  5. Tujuan utama yang ingin dicapai dari sistem JIT adalah : 1. Zero Defect (tidak ada barang yang rusak) 2. Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up) 3. Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot) 4. Zero Handling (tidak ada penanganan) 5. Zero Queues (tidak ada antrian) 6. Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin) 7. Zero Lead Time (tidak ada lead time)

  6. Hal yang di perhatikan dalam JIT : • Aliran Aliran material yang material yang lancar • Pengurangan Pengurangan waktu • Pengurangan Pengurangan lead time vendor • Komponen Komponen zero defect zero defect • Kontrol Kontrol rantai rantai produksi lancar set- -up up waktu set lead time vendor produksi yang yang disiplin disiplin

  7. P P E E N N E E R R A A P P A A N N JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan,diantaranya adalah : JUST JUST IN IN TIME TIME 1. Pembelian 2. Produksi

  8. Pembelian Pembelian JIT JIT Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan. Pembelian dengan JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara :

  9. • Mengurangi jumlah pemasok Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok. • Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan. • Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah. • Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.

  10. PRODUKSI JIT PRODUKSI JIT Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.

  11. Produksi produksi dengan cara: • Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses • Mengurangi atau meniadakan “Lead Time” (waktu tunggu) • Mengurangi biaya setup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation). • Penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi. JIT dapat mengurangi biaya

  12. Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam bidang : • Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan • Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai • Waktu perpindahan • Tenaga kerja langsung dan tidak langsung • Ruangan pabrik • Biaya mutu • Pembelian bahan

  13. Pengaruh JIT pada sistem akuntansi biaya dan manajemen antara lain : • Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan • Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas tidak langsung • Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja dan overhead pabrik secara individual • Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam “work tickets”

  14. Dampak pemanufakturan : penggunaan JIT dalam sistem • Meningkatkan Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya. • Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk. • Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa (departemen jasa) • Mengubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung. • Mempengaruhi sistem penentuan harga pokok pesanan dan proses.

  15. Pemanufakturan JIT adalah sistem tarikan permintaan (demand-pull). Beberapa perbedaan pemanufakturan JIT dengan tradisional meliputi: a. Persediaan Rendah b. Sel-sel Pemanufakturan dan Tenaga Kerja Interdisipliner c. Filosofi TQC (Total Quality Control)

  16. JIT TRADISIONAL Sistem Pull-through Sistem Push-through Persediaan tidak signifikan Persediaan signifikan Sel-sel pemanufakturan Berstruktur departemen Tenaga kerja terinterdisipliner Tenaga kerja terspesialisasi Pengendalian mutu (TQC) Level mutu akseptabel (AQL) Dsentralisasi jasa Sentralisasi jasa

  17. KASUS • The 100 Yen Sushi House bukanlah sebuah restoran biasa. Restoran ini memiliki produktivitas yang sangat tinggi di Jepang. Saat kita memasuki restoran tersebut, kita akan disambut dengan kata-kata “iratasai”, sebuah ucapan selamat datang dari siapapun yang bekerja dalam toko tersebut – baik yang memasak, pelayan, pemilik, dan anak-anak pemiliknya. Rumah ini memiliki ciri kas berbentuk elipsoid yang melayani daerah di pertengahan ruangan, dimana tiga atau empat koki yang sibuk mempersiapkan sushi. Sekitar 30 tempat duduk mengelilingi daerah penyajian.Selanjutnya ada seorang pria membawa 8 piring dengan rapi. Ketika dia akan pergi, kasir mengamatinya dan berkatan, “800 yen”. Kasir tidak memiliki kas register, karena dia hanya menghitung jumlah piring kemudian mengalikannya dengan 100. Pada saat pelanggan pergi, terdengar ucapan “Arigato Gosaimas” (terima kasih), dari semua pekerja.

  18. TERIMA KASIH TELAH MENYAKSIKAN PERSENTASI KAMI

More Related