1 / 67

ANALISIS STATIS DAN DINAMIS

Gambar 1 Analisis Statis Analisis statis adalah analisis yang dilakukan pada satu titik keseimbangan. Gambar 2 Analisis Dinamis

chaney
Télécharger la présentation

ANALISIS STATIS DAN DINAMIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Gambar 1 Analisis Statis Analisis statis adalah analisis yang dilakukan pada satu titik keseimbangan. Gambar 2 Analisis Dinamis Analisis dinamis adalah analisis yang dilakukan dengan mengemukakan alasan pergeseran dari suatu titik keseimbangan kepada keseimbangan lainnya dan apakah terdapat konvergensi. ANALISIS STATIS DAN DINAMIS P S P S . E E’ . E D’ D D 0 Q 0 Q

  2. PASAR DAN PERAN PEMERINTAH • Pada abad pertengahan, pemerintah otokrasi memerintah dan mengarahkan hampir semua kegiatan perekonomian di Eropah dan Asia. • Laissez faire berlaku di Eropah dan Amerika Utara pada abad kesembilanbelas. • Pada akhir abad kesembilan belas peran pemerintah makin terlihat dalam mengatur persaingan tidak sehat dan monopoli, pajak, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan jaminan sosial bagi golongan tidak mampu dan orang tua. Sistem ini terkenal dengan sebutan welfare state. • Sekitar tahun 1980, muncul lagi gerakan untuk kembali ke era pasar bebas dengan berkurangnya peran pemerintah, turunnya pungutan pajak, dan deregulasi peran pemerintah dalam mengendalikan perekonomian, terutama sejak era Reagan di USA. • Sejak itu muncul gerakan ekonomi pasar di USSR dan negara-negara sosialis yang lain. Akhir-akhir ini Cina muncul sebagai negara komunis yang membuka diri dari tirai bambu dan beralih ke ekonomi pasar.

  3. PASAR • Keputusan produksi, konsumsi, dan distribusi dalam ekonomi pasar dibuat oleh perseorangan dan swasta. • Efisiensi, harga, laba, dan insentif lain menjadi pedoman bagi pelaku ekonomi untuk menghasilkan, mengkonsumsi, dan mendistribusilan produksi. • Peran pemerintah sebagai wasit yang menjamin adanya persaingan yang sehat dan tidak ikut campur tangan dalam keputusan produksi, konsumsi dan distribusi.

  4. MEKANISME PASAR DALAM PEMECAHAN TIGA MASALAH EKONOMI • Barang apa yang dihasilkan ditentukan oleh pengeluaran rupiah oleh konsumen. Uang yang dibayar oleh konsumen setiap hari melalui kasir toko, adi pasar, dan kepada pedagang selanjutnya digunakan untuk membayar upah, bahan baku, bunga, dan sewa. Dunia swasta di pihak lain dirangsang oleh laba, yakni selisih penerimaan total (total revenue) dengan biaya total (total cost). Makin efisien suatu bisnis, makin tinggi laba yang diraupnya. • Bagaimana barang dihasilkan ditentukan oleh persaingan berbagai produsen. Cara terbaik untuk bisa tetap bertahan di pasar adalah berproduksi secara efisien. Makin efisien suatu bisnis, makin besar peluangnya untuk tetap bertahan dan dapat meraup laba. • Untuk siapa (siapa yang mengkonsumsi dan berapa banyak) barang dihasilkan tergantung dari interaksi antara permintaan dan penawaran pasar faktor produksi. Pasar faktor produksi menentukan harga fakror, yaitu upah, tingkat bunga, sewa, yang selanjutnya menentukan laba. Orang yang sama dapat saja memperoleh sewa, upah, dan tingkat bunga dari faktor yang dimilikinya. Dengan menjumlahkan semua imbalan faktor yang diterima, dapat dihitung penghasilan total seseorang. Jadi, distribusi pendapatan ditentukan berapa banyaknya seseorang memiliki faktor produksi.

  5. PERAN PEMERINTAH • Meningkatkan efisiensi dengan mendorong persaingan yang sehat, mengendalikan eksternalitas seperti polusi dan perusakan sumberdaya alam, serta pengadaan barang publik. • Mendorong pemerataan dan keadilan sosial melalui alokasi pajak dan pengeluaran pemerintah untuk redistribusi pendapatan. • Menciptakan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, mengurangi pengangguran, inflasi, dan mendorong pertumbuhan melalui kebijakan fiskal dan moneter.

  6. GAMBARAN HARGA DAN PASAR PERMINTAAN PENAWARAN Harga dalam pasar produk Papan, pangan, sandang Papan, pangan, sandang • Gambar 3 Sistem Pasar dan Harga Konsumen dan keputusan pengeluaran rupiah Biaya produksi Bisnis/dunia usaha APA? BAGAIMANA? UNTUK SIAPA? Konsumen/ rumah tangga Produktivitas faktor produksi Pemilik faktor produksi Harga faktor produksi (upah, sewa, dan tingkat bunga) PENAWARAN PERMINTAAN Tenaga kerja, tanah dan barang modal Tenaga kerja, tanah, dan barang modal

  7. Permintaan adalah skedul jumlah dan harga barang yang seorang konsumen perseorangan mau dan mampu membelinya. Permintaan pasar diperoleh dengan menjumlahkan semua permintaan konsumen perseorangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan: pendapatan, harga barang, harga barang substitusi, luas pasar yang diukur dengan jumlah penduduk, preferensi subjektif seperti selera, dan pengaruh khusus tertentu misalnya musim hujan berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Gambar 4 Tiku Permintaan PERMINTAAN DAN PENAWARAN P D A PA B PB C PC D 0 Q QA QB QC Tiku permintaan berlereng negatip sesuai dengan hukum permintaan.

  8. Pergeseran sepanjang tiku permintaan diakibatkan oleh pengaruh peubah dalam (endogenous variables). Peubah dalam adalah peubah yang besarannya ditentukan dalam sistem persamaan, yakni Q DAN P. Dalam Gambar 4, turunnya harga dari PA ke PB mengakibatkan naiknya jumlah barang Q yang diminta dari QA ke QB Gambar 5 Tiku Permintaan PERGESERAN SEPANJANG TIKU PERMINTAAN P D . A PA PB . B D 0 Q QA QB Tiku permintaan berlereng negatip sesuai dengan hukum permintaan.

  9. Perpindahan tiku permintaan diakibatkan oleh pengaruh peubah luar (exogenous variables). Peubah luar adalah peubah yang besarannya ditentukan di luar sistem persamaan, yakni peubah selain harga barang itu sendiri. Dalam Gambar 4, perubahan peubah luar seperti pendapatan dan jumlah penduduk mengakibatkan tiku permintaan berpindah dari DD ke D’D’ Gambar 6 Perpindahan Tiku Permintaan PERPINDAHAN TIKU PERMINTAAN D’ P D D’ D 0 Q Tiku permintaan berpindah dari DD ke D’D’ yang diakibatkan oleh peubah luar.

  10. Penawaran adalah skedul jumlah dan harga barang yan seorang produsen perseorangan mau dan mampu menawarkan produknya. Penawaran pasar diperoleh dengan menjumlahkan semua permintaan konsumen perseorangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran: harga barang, biaya produksi (terutama biaya imbuh/ marginal cost, harga faktor-faktor produksi, harga barang pengganti, kemajuan teknologi, kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor khusus misalnya pengaruh cuaca terhadap produksi pangan. Gambar 7 Tiku Penawaran PENAWARAN P S A PA B PB C PC S 0 Q QC QB QA Tiku penawaran berlereng positip sesuai dengan hukum penawaran.

  11. Pergeseran sepanjang tiku penawaran diakibatkan oleh perubahan peubah dalam (endogenous variable) yang dalam hal ini adalah harga barang itu sendiri. Gambar 6 menunjukkan perubahan harga dari PC ke PB ke PA mengakibatkan jumlah baran yang ditawarkan meningkat menjadi QB dan QA. Gambar 8 Tiku Penawaran PERGESERAN SEPANJANG TIKU PENAWARAN P S A Pa B Pb C Pc S 0 Q Qc Qb Qa Perubahan harga barang Berakibat pada perubahan Jumlah barang yang ditawarkan Oleh produsen.

  12. Perpindahan tiku penawaran diakibatkan oleh perubahan peubah luar (exogenous variables) yang dalam hal ini adalah semua peubah di luar harga barang itu sendiri. Gambar 8 menunjukkan perpindahan tiku penawaran dari SS ke S’S’ yang diakibatkan oleh peubah luar. Gambar 9 Perpindahan Tiku Penawaran PERPINDAHAN TIKU PENAWARAN S P S’ S S’ 0 Q Perubahan peubah luar seperti teknologi, perubahan harga masukan yang berada di luar kendali produsen, dan peubah Lain di luar harga barang itu sendiri mengakibat-kan tiku Penawaran berpindah dari SS ke S’S’.

  13. Permintaan dan penawaran berinteraksi untuk menghasilkan keseimbangan harga dan jumlah barang yang diminta yang disebut keseimbangan pasar. Keseimbangan pasar tercapai jika pada saat harga keseimbangan, jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Gambar 10 Keseimbangan Permintaan dan Penawaran KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN P D S E PE D S 0 Q QE QS = 20 + 2P dan QD = 200 – 10P. Pada keseimbangn, QS=Qd, 20 + 2P = 200 - 10P. 12P = 180 dan P = 15 dan Q = 50. Harga Keseimbangan adalah 15 dan QS=QD = 50.

  14. Terdapat excess demand pada harga PG, mengapa? Terdapat excess Supply pada harga PH, mengapa? Gambar ekses permintaan dan ekses penawaran Ekses Permintaan dan Penawaran P D S Excess Supply PH E PE PG D S Excess Demand 0 QE Q QH1 QH2 QG

  15. PERUBAHAN FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN LATIHAN • Jika fungsi permintaan berubah menjadi QD = 200 - 8P dan fungsi penawaran tidak berubah, berapa harga dan jumlah barang dalam keseimbangan? Buatlah gambar dan skedul harga dan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga! • Jika selain fungsi permintaan, fungsi penawaran berubah pula menjadi QS = 80+2P berapa harga dan jumlah barang dalam keseimbangan? Buatlah gambar dan skedul harga dan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga!

  16. Gambar 10 Perubahan Tiku Permintaan Perubahan tiku permintaan karena peubah luar mengakibatkan keseimbangan berubah dari E ke E’. Gambar 11 Perubahan Tiku Penawaran Perubahan tiku penawaran karena peubah luar mengakibatkan keseimbangan berubah dari E ke E’. PERUBAHAN TIKU PERMINTAAN DAN PENAWARAN D’ S’ P S D E’ P . E’ . S . . E E D’ D S’ D S 0 Q 0 Q

  17. Gambar 10 Perubahan Tiku Permintaan Perubahan tiku permintaan karena peubah luar mengakibatkan keseimbangan berubah dari E ke E’. Gambar 11 Perubahan Tiku Penawaran Perubahan tiku penawaran karena peubah luar misalnya naiknya biaya produksi karena kenaikan harga BBM mengakibatkan keseimbangan berubah dari E ke E’. PERUBAHAN TIKU PERMINTAAN DAN PENAWARAN D’ S’ P S D E’ P . E’ . S . . E E D’ D S’ D S 0 Q 0 Q

  18. Gambar 12 Kelebihan Jumlah yang Diminta Regulasi harga menjadi Pc (ceiling price) dengan adanya subsidi menimbulkan adanya kelebihan jumlah barang yang diminta sebanyak QF-QG Gambar 13 Kelebihan Jumlah yang Ditawarkan Kenaikan harga menjadi Pc (floor price) dengan adanya tarif membuat adanya kelebihan jumlah barang yang ditawarkan sebanyak QH-QI PERUBAHAN TIKU PERMINTAAN DAN PENAWARAN P S D D EXCESS SUPPLY P S PF E H . I . E F G PC D D S QF QG Q 0 Q 0 QH QI EXCESS DEMAND

  19. ANALISIS PERMINTAAN Permintaan timbul dari keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli barang tertentu. Jadi permintaan konsumen perseorangan adalah skedul atau daftar harga dan jumlah barang dan jasa yang seorang konsumen mau dan mampu membelinya pada berbagai tingkat harga. Bentuk dasar hubungan fungsional permintaan dengan peubah yang mempengaruhinya ditulis sebagai: Qd = f(Pq,Y) (1) Qd= jumlah barang Q yang diminta Pq= harga barang Q Y = pendapatan Hubungan Qdx dengan Pq, Qd/Pq<0, jadi berlawanan arah (negatip) merupakan prinsip dasar hukum permintaan. Hubungan Qd dengan Y, Qd/Y>0, jadi searah (positip). Kasus: Diskusikan jika hukum dasar permintaan tersebut di atas dilanggar, misalnya jumlah barang yang diminta bertambah ketika harga naik atau alokasi pendapatan terhadap suatu barang berkurang kendati pendapatan bertambah. Berikan contohnya dalam dunia nyata.

  20. PERMINTAAN TERHADAP JASA PENERBANGAN NAIK KENDATI HARGA NAIK? Tiga bulan sebelum lebaran tiba, penduduk yang mau mudik sudah sibuk mempersiapkan mudik ke kampung halaman. Tiket pesawat sudah dipesan jauh hari sebelum lebaran. Perusahaan jasa penerbangan pun sudah sibuk merancang strategi harga yang sesuai dengan melonjaknya jumlah penumpang yang akan mudik lebaran ke kampung halaman. Perusahaan jasa penerbangan merancang harga tiket dalam beberapa kategori yang acap diberi kode dengan hurup misalnya K,L,M,N dan sebagainya, di luar kode yang sudah biasa digunakan untuk kelas bisnis dan kelas ekonomi. Tiket paling murah misalnya pada musim biasa dapat mencapai 50% dari harga tiket biasa misalnya ke Surabaya dan Yogyakarta ditetapkan Rp175.000 dan ke Medan Rp 295.000 masing-masing sekali jalan. Namun jumlah tiket yang tersedia untuk kategori ini paling banyak hanya sekitar 10% dari total sedangkan tempat duduk. Untuk kategori L, M, dan N ditetapkan sesuai dengan prakiraan jumlah penumpang yang mau dan mampu membayar sesuai dengan harga tiket. Harga tiket untuk bulan Nopember dan Desember karena ada lebaran dan Natal/Tahun Baru (peak season) ditentukan satu bulan sebelumnya. Pemberlakuan menurut perkiraan lonjakan penumpang. Harga tiket sekarang naik rata-rata 100 persen dari harga pada musim biasa (normal season), misalnya harga tiket yang paling murah ke Yogyakarta dan Surabaya Rp350.000, sedangkan ke Medan Rp750.000 masing-masing sekali jalan, namun tetap saja orang membeli tiket agar bisa mudik lebaran. Bahaslah (a) perilaku konsumen yang seakan-akan tidak bertindak rasional (b) strategi perusahaan dalam menentukan harga tiket pesawat pada musim biasa dan musim puncak (peak season). (c ) Berikan ilustrasi dari pasar jasa yang lain.

  21. FUNGSI PERMINTAAN DAN TIKU PERMINTAAN (DEMAND CURVE) Fungsi permintaan adalah hubungan antara jumlah barang tertentu yang diminta dengan determinan barang tersebut. Determinan permintaan teratama harga barang itu sendiri, harga barang lain yang merupakan pengganti terhadap barang itu, pendapatan konsumen, iklan dan upaya promosi, selera, teknologi dan faktor-faktor lain seperti penduduk dan preferensi. Secara matematis, faktor-faktor yang mempengaruhi digolongkan ke dalam dua jenis yakni peubah dalam (endogenous variables) dan peubah luar (exogenous variables). Peubah dalam yakni jumlah barang yang diminta dan harga barang itu sendiri besarannya ditentukan dalam persamaan. Peubah luar seperti pendapatan dan dan harga barang lain, besarannya ditentukan di luar sistem. Hubungan fungsional itu ditulis sebagai: Qd = f(Pq, Px, Y, S, N, Prf) (2) Qdx = barang Q, Pq= harga barang Q, Px=harga barang X sebagai substitusi terhadap Q, Y= pendapatan, S=selera , N= penduduk, Prf= preferensi khusus Dalam contoh tersebut di atas Qd dan Pq merupakan peubah dalam sedangkan Px Y,S,N merupakan peubah luar yang besarannya ditentukan di luar sistem

  22. FUNGSI PERMINTAAN DAN TIKU PERMINTAAN (DEMAND CURVE) Fungsi permintaan adalah hubungan antara jumlah barang tertentu yang diminta dengan determinan barang tersebut. Determinan permintaan teratama harga barang itu sendiri, harga barang lain yang merupakan pengganti terhadap barang itu, pendapatan konsumen, iklan dan upaya promosi, selera, teknologi dan faktor-faktor lain seperti penduduk. Pertama-tama akan dibahas penurunan fungsi permintaan. Gambar 14 Fungsi perrmintaan perseorangan diturunkan dari tiku tacuh (indifference curve) X2 X2 A x2A B X2B C A B C I0 D 0 0 X1 X1c X1B X1A X1

  23. SUBSTITUSI SEMPURNA • ILUSTRASI SUBSTITUSI SEMPURNA X1

  24. PELENGKAP SEMPURNA • ILUSTRASI PELENGKAPSEMPURNA X2 X1

  25. LERENG TIKU TACUH (INDIFFERENCE CURVE) Gambar 15 Lereng Tiku Tacuh X2 Lereng tiku tacuh – dX2/dX1 = MU1/MU2 A Marginal rate of technical substitution (MRTS) X2A dX2 B X2B dX1 I0 0 X1 X1A X1B

  26. U0 = f(X1,X2) dU0 = (f(X1,X2)/X1)dX1 + (f(X1,X2)/X2)dX2 0= (f(X1,X2)/X1)dX1 + (f(X1,X2)/X2)dX2 (f(X1,X2)/X1)dX1 = – (f(X1,X2)/X2)dX2 –dX2/dX1 = (f(X1,X2)/X1)/(f(X1,X2) Akan tetapi U0/X1 = f(X1,X2)/X1 = marginal utility of X1 (MUX2) dan U0/X2 = f(X1,X2)/X2 = marginal utility of X2 (MUX2) sehingga – dX2/dX1 = MUX1/MUX2

  27. GARIS ANGGARAN Pendapatan siap pakai yang dialokasikan untuk konsumsi barang X1 (sandang) dan X2 (pangan) ditulis sebagai berikut Y = P1X1 + P2X2 Y = pendapatan, P1= harga X1,P2= harga X2 Jika semua pendapatan dibelanjakan untuk X1 maka Y = P1X1 + P2(0) dan X1 = Y/P1 Jika semua pendapatan dibelanjakan untuk X2 maka Y = P1(0)+ P2X2 dan X2 = Y/P2

  28. Gambar 16 Lereng Garis Anggaran X1 Lereng garis anggaran Manipulasi dapat pula dilakukan secara matematis sederhana Y = P1X1 + P2X2 dY|P1,P2 = P1dX1 + P2dX2 0= P1dX1 + P2dX2 P2dX2 = – P1dX1 –dX2/dX1 = P1/P2 Hasil tersebut di atas digabungkan dengan manipulasi sebelumnya sehingga, – dX2/dX1 = MUX1/MUX2=P1/P2 A – dX2/dX1=P1/P2 0 B X2

  29. LERENG GARIS ANGGARAN • GAMBAR 5 LERENG GARIS ANGGARAN Y = P1X1 + P2X2 X2 Y/Px2 ― dX2/dX1= Px1/Px2 .B . A dX2 dX1 0 X1 Y/Px1

  30. KEPUASAN KONSUMEN YANG MAKSIMUM • GAMBAR 5 KESEIMBANGAN KONSUMEN X2 Y/Px2 ― dX2/dX1= Px1/Px2= MU1/MU2 = MU1/P1 = MU2/P2 E X2E I0 Jika X = i = 1,2…, n, maka MU1/P1=MU2/P2= …=MUi/Pi 0 X1E X1 Y/Px1

  31. TIKU KONSUMSI PENDAPATAN DAN TIKU KONSUMSI HARGA • Tiku Konsumsi Pendapatan X2 A3 A2 Tiku Konsumsi Pendapatan (Income consumption curve) A1 F E A0 I3 D I2 I1 C I0 0 X1 B0 B1 B2 B3

  32. TIKU KONSUMSI PENDAPATAN DAN TIKU KONSUMSI HARGA • Tiku Konsumsi Harga A X2 Tiku Konsumsi Harga (Price concumption curve) C B A I2 I1 I0 0 X1 B2 B3 B1

  33. EFEK SUBSTITUSI EFEK SUBSTITUSI, EFEK PENDAPATAN, DAN EFEK TOTAL X2 Efek Substitusi A Efek Pendapatan Efek Total C A U1 B U0 0 X1 B’ B’’

  34. EFEK SUBSTITUSI Efek substitusi dari perubahan harga adalah perubahan konsumsi suatu barang dengan kondisi konsumen berada pada tiku tacuh yang sama. Efek substitusi sendiri berubah berlawanan arah dengan perubahan harga (X/Px<0). EFEK PENDAPATAN Efek pendapatan adalah perubahan konsumsi suatu barang sebagai akibat dari perubahan daya beli konsumen (purchasing power), yakni pendapatan nyata. Efek total adalah jumlah dari efek substitusi dan efek pendapatan.

  35. Efek substitusi buat barang normal jika harga turun: Efek substitusi negatip dan efek pendapatan positip akan tetapi efek substitusi lebih besar daripada efek pendapatan Efek pendapatan memperkuat efek substitusi. Lereng tiku permintaan negatip. Barang Normal EFEK SUBSTITUSI DAN SIFAT BARANG KONSUMSI X2 I2 I1 X1 0

  36. Efek substitusi buat barang inferior jika harga turun: Efek substitusi negatip dan efek pendapatan negatip. Efek pendapatan memperlemah efek substitusi. Lereng tiku permintaan negatip. Barang Inferior EFEK SUBSTITUSI DAN SIFAT BARANG KONSUMSI X2 Efek total I2 I1 0 X1 Efek pendapatan Efek substitusi

  37. Efek substitusi buat barang Giffen jika harga turun: Efek substitusi negatip dan efek pendapatan negatip. Efek pendapatan melebihi (outweigh) efek substitusi. Lereng tiku permintaan positip. Barang Giffen EFEK SUBSTITUSI DAN SIFAT BARANG KONSUMSI X2 Efek pendapatan Efek substitusi I2 I1 0 X1

  38. Efek substitusi buat barang normal jika harga naik: Efek substitusi negatip dan efek pendapatan positip akan. Efek pendapatan memperkuat efek substitusi. Lereng tiku permintaan negatip. Barang Normal EFEK SUBSTITUSI DAN SIFAT BARANG KONSUMSI X2 Efek total A Efek substitusi I1 I2 B’ B 0 X1 Efek pendapatan

  39. Efek substitusi buat barang normal jika harga naik: Efek substitusi negatip dan efek pendapatan positip akan. Efek pendapatan memperkuat efek substitusi. Lereng tiku permintaan negatip. Barang Normal EFEK SUBSTITUSI DAN SIFAT BARANG KONSUMSI X2 Efek total A Efek substitusi I1 I2 0 B’ B X1 Efek pendapatan

  40. TIKU KONSUMSI PENDAPATAN DAN TIKU KONSUMSI HARGA • Tiku Konsumsi Pendapatan X2 A3 A2 Tiku Konsumsi Pendapatan (Income consumption curve) A1 F E A0 I3 D I2 C I1 I0 0 X1 B0 B1 B2 B3

  41. TIKU KONSUMSI PENDAPATAN DAN TIKU KONSUMSI HARGA • Tiku Konsumsi Harga A X2 Tiku Konsumsi Harga (Price consumption curve) I2 I1 I0 0 X1 B2 B3 B1

  42. TIKU KONSUMSI PENDAPATAN DAN TIKU KONSUMSI HARGA • Tiku Konsumsi Pendapatan X2 A3 A2 Tiku Konsumsi Pendapatan (Income consumption curve) A1 F E A0 I3 D I2 C I1 I0 0 X1 B0 B1 B2 B3

  43. TIKU ENGEL (ENGEL’S CURVE) • Penurunan Tiku Engel Y Tiku Engel diturunkan dari tiku konsumsi pendapatan dengan menghubungkan berbagai titik keseimbangan konsumen yang disebabkan oleh perubahan pendapatan. C Y3 Y2 B Hukum Engel: Jika pendapatan naik, maka proporsi pendapatan yang dialokasikan terhadap pangan makin berkurang setelah melampaui tingkat pendapatan tertentu, ceteris paribus. Y1 A 0 X1 X1A X1B X1C

  44. TIKU PERMINTAAN X2 Tiku Permintaan A Tiku Konsumsi Harga I2 I1 I0 0 B2 B1 B3 X1 P A P1 Tiku Permintaan (Demand Curve) P1>P2>P3 B P2 C P3 X1 X2 X3 0 X1

  45. PERMINTAAN KONSUMEN PERSEORANGAN DAN PERMINTAAN PASAR P DA DB DC DM 0 Q DA, DB, dan DC adalah permintaan konsumen perseorangan dan DM adalah permintaan pasar, penjumlahan dari permintaan konsumen perseorangan.

  46. PARADOKS NILAI • Adam Smith (1776) mengangkat paradoks nilai dalam pembahasan kegunaan suatu barang. Barang mempunyai nilai guna (value of use) dan nilai tukar (value of exchange). Air dengan nilai guna yang tinggi mempunyai nilai tukar yang sangat rendah, sedangkan berlian yang nilai gunanya rendah mempunyai nilai tukar yang sangat tinggi. • Bagaimana caranya menerangkan hal itu? • (a) Permintaan dan penawaran terhadap berpotongan pada harga yang rendah sedangkan permintaan dan penawaran terhadap berlian berpotongan pada harga yang sangat tinggi. • (b) Penjelasan lebih jauh adalah perbedaan biaya tumbal (opportunity cost) dan biaya imbuh (marginal cost) untuk memperoleh tambahan satu unit kegunaan dari penggunaan air dan berlian. Tambahan biaya terhadap biaya total dengan penambahan satu unit konsumsi dan biaya tumbal untuk memperoleh satu unit air sangat rendah sedangkan tambahan biaya dan biaya tumbal untuk memperoleh satu unit berlian sangat tinggi. • (c) Selain itu, guna imbuh (marginal utility) air yang paling bernilai adalah tegukan awal sedangkan tegukan selanjutnya, apalagi jika sudah tidak haus lagi, nilai gunanya menjadi sangat rendah, mungkin hanya bernilai untuk menyiram kembang atau mencuci mobil. Lain halnya dengan berlian yang makin langka atau makin besar wujudnya, maka akan makin mahal biaya tambahan dan biaya tumbalnya. • (d) Berlian dapat dijadikan alternatif investasi yang berpeluang memberikan nilai dan kepuasan yang tinggi bagi pemiliknya, jadi nilai gunanya pun bisa menjadi tinggi dan harganya juga menjadi makin mahal.

  47. ELASTISITAS ELASTISITAS PENDAPATAN HARGA SENDIRI SILANG Elastisitas harga adalah nisbah persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri Elastisitas pendapatan adalah nisbah persentase perubahan jumlah barang ang diminta dengan persentase perubahan pendapatan

  48. MANIPULASI ELASTISITAS ELASTISITAS HARGA SENDIRI TERHADAP JUMLAH BARANG YANG DIMINTA D = (Q/Q)/(Pq/Pq) = (Q/Pq) x (Pq/Q) D = elastisitas Q = jumlah barang Q yang diminta Pq= harga barang Q ELASTISITAS HARGA SILANG TERHADAP JUMLAH BARANG YANG DIMINTA QX = (Q/Q)/(PX/PX) = (Q/PX) x (PX/Q) QX = elastsitas harga silang Q = jumlah barang Q yang diminta PX = harga barang X sebagai barang pengganti

  49. D = (Q/Q)/(Pq/Pq) = (Q/Pq) x (Pq/Q) Pada Gambar D =QAQB/ PAPB X P/Q D > 1 GAMBAR ILUSTRASI GRAFIK P A PA B PB Q QB QA

  50. D = (Q/Q)/(Pq/Pq) = (Q/Pq) x (Pq/Q) Pada Gambar D =QAQB/ PAPB X P/Q D < 1 GAMBAR ILUSTRASI GRAFIK P PA A PB B Q QB QA

More Related