1 / 19

RANCANGAN PERCOBAAN 2 FAKTOR – Bagian 2B (EXPERIMENTAL DESIGN)

RANCANGAN PERCOBAAN 2 FAKTOR – Bagian 2B (EXPERIMENTAL DESIGN). D r. Ir. Budi Nurtama, M.Agr. Dr. Nugraha Edhi Suyatma, STP, DEA. P K . SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA - I PB. II. PERCOBAAN DUA FAKTOR B. Rancangan Faktorial RAKL. Pengacakan

cleary
Télécharger la présentation

RANCANGAN PERCOBAAN 2 FAKTOR – Bagian 2B (EXPERIMENTAL DESIGN)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RANCANGAN PERCOBAAN 2 FAKTOR – Bagian 2B(EXPERIMENTAL DESIGN) Dr. Ir. Budi Nurtama, M.Agr. Dr. Nugraha Edhi Suyatma, STP, DEA PK. SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA - IPB

  2. II. PERCOBAAN DUA FAKTOR B. Rancangan Faktorial RAKL Pengacakan Misalnya penelitian umur simpan : 3 jenis pengawet (P1, P2, P3) dan 2 tingkat suhu (S1, S2) = 3*2 kombinasi perlakuan yaitu : 1. P1S1 3. P2S1 5. P3S1 2. P1S2 4. P2S2 6. P3S2 Setiap perlakuan diulang 2 kali, jadi banyaknya unit percobaan = 2 x 6 = 12 unit percobaan. Jika bahan baku kurang homogen, misalnya karena berbeda asalnya (lokal/impor) maka perlu dibentuk kelompok bahan baku yang relatif homogen, misalnya 2 kelompok bahan baku lokal. Langkah pengacakan thd 12 unit percobaan adalah sebagai berikut :

  3. Pengacakan II-B. 1. Beri nomor untuk setiap kombinasi perlakuan (1 – 6) 2. Beri nomor bahan baku pada kelompok terpilih (1 – 6) 3. Pilih bilangan acak 3 digit sebanyak 6 dan petakan nomor perlakuan (1-6). 4. Lakukan pemeringkatan thd bilangan-bilangan acak tsb; misal hasilnya :

  4. Pengacakan II-B. 5. Petakan perlakuan-perlakuan pada unit-unit percobaan dalam blok terpilih sesuai dg peringkat bilangan acak; sehingga menjadi seperti berikut ini :

  5. Tabulasi Data II-B.

  6. Bentuk Umum Model Linear Aditif II-B. Yijk =  + i + j + ( )ij + k + ijk i =1, 2, ..., aj = 1, 2, ..., b k = 1, 2, ..., r Yijk= Pengamatan pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dankelompok ke-k  = Rataan umum i = Pengaruh utama faktor A j = Pengaruh utama faktor B ()ij = Pengaruh interaksi faktor A dan faktor B k = Pengaruh kelompok ijk = Pengaruh acak pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k

  7. Uji Hipotesis II-B. Model Tetap (Faktor A dan Faktor B Tetap). Pengaruh utama faktor A : H0 : 1 = 2 = ..... = a = 0 (Faktor A tidak berpengaruh thd respon) H1 : paling sedikit ada satu i dimana i  0 Pengaruh utama faktor B : H0 : 1 = 2 = ..... = b = 0 (Faktor B tidak berpengaruh thd respon) H1 : paling sedikit ada satu j dimana j  0 Pengaruh interaksi faktor A dan faktor B : H0 : ()11 = ()12 = ..... = ()ab = 0 (Interaksi faktor A dan faktor B tidak berpengaruh thd respon) H1 : paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana ()ij  0 Pengaruh pengelompokan : H0 : 1 = 2 = ..... = r = 0 (Blok tidak berpengaruh thd respon) H1 : paling sedikit ada satu k dimana k  0

  8. Tabel ANOVA II-B. Model Tetap (Faktor A dan Faktor B Tetap)

  9. Tabel ANOVA II-B. Model Acak (Faktor A dan Faktor B Acak)

  10. Tabel ANOVA II-A. Model Campuran (Faktor A Acak dan Faktor B Tetap atau sebaliknya)

  11. Rumus-Rumus Perhitungan II-B.

  12. Penarikan Kesimpulan II-B. • Model Tetap • Jika Fhitung Faktor A  F, (a-1), (ab-1)(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Jika Fhitung Faktor B  F, (b-1), (ab-1)(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Jika Fhitung Interaksi Faktor A dan Faktor B  F, (a-1)(b-1), (ab-1)(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Jika Fhitung Blok  F, (r-1), (ab-1)(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Model Acak • Jika Fhitung Faktor A  F, (a-1), (a-1)(b-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Jika Fhitung Faktor B  F, (b-1), (a-1)(b-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Jika Fhitung Interaksi Faktor A dan Faktor B  F, (a-1)(b-1), (ab-1)(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Jika Fhitung Blok  F, (r-1), (ab-1)(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya.

  13. Penarikan Kesimpulan II-B. • Model Campuran • Jika Fhitung Faktor A  F, (a-1), (ab-1)(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Jika Fhitung Faktor B  F, (b-1), (a-1)(b-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Jika Fhitung Interaksi Faktor A dan Faktor B  F, (a-1)(b-1), (ab-1)(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya. • Jika Fhitung Blok  F, (r-1), (ab-1)(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya.

  14. CONTOH II-B. Penelitian umur simpan suatu produk yg dilakukan dengan 3 jenis bahan pengawet (P1, P2, P3) dan pada 2 tingkat suhu (S1, S2) = 3 x 2 = 6 kombinasi perlakuan yaitu : 1. P1S1 3. P2S1 5. P3S1 2. P1S2 4. P2S2 6. P3S2 Setiap perlakuan diulang 2 kali. Banyaknya unit percobaan = 2 x 6 = 12 unit percobaan. Bahan baku kurang homogen maka dibentuk 2 kelompok bahan baku. Langkah pengacakan thd 12 unit percobaan adalah sebagai berikut :

  15. Pengacakan CONTOH II-B.

  16. Tabulasi Data CONTOH II-B.

  17. CONTOH II-B .... a = pengawet = 3 b = suhu = 2 r = blok = 2

  18. CONTOH II-A ....

  19. CONTOH II-A .... Tabel ANOVA Fhitung pengawet  F0.05 , 2 , 5 maka H0 ditolak. Fhitung suhu dan Fhitung kelompok  F0.05 , 1 , 5 maka H0 diterima. Fhitung interaksi  F0.05 , 2 , 5 maka H0 diterima. Jenis bahan pengawetberpengaruh nyata sedangkan suhu, interaksi pengawet -suhu, dan kelompok tidak berpengaruh nyataterhadap umur simpan produkpada taraf signifikansi 0.05.

More Related