1 / 19

EROPA II

EROPA II. DIPLOMASI DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL EROPA (1919-1939). Diplomasi terbuka Eropa dan Masa Pasca PD I

Télécharger la présentation

EROPA II

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EROPA II

  2. DIPLOMASI DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL EROPA (1919-1939)

  3. Diplomasi terbuka Eropa dan Masa Pasca PD I • Berakhirnya PD I thn 1918 menandai era baru dlm diplomasi Eropa,yaitu adanya diplomasi tertutup dan rahasia ke diplomasi baru yang dilakukan scr terbuka. Prubahan tsb ditandai dgn upaya diplomatik oleh negara2 yg terlibat dlm PD I yaitu AS dan Uni Soviet.

  4. Prinsip diplomasi terbuka AS terlihat dalam kebijaksanaan Presiden AS Woodrow Wilson, menyatakan: “perjanjian damai dan terbuka yg dicapai serta terbuka tak boleh diikuti dg pengertian/understanding internasional scr tersendiri dlm bntk apapun, tetapi diplomasi hrs berlangsung scr terbuka dan diketahui umum”

  5. Dgn demikian, bg negara2 yg melakukan perjanjian/perundingan dg negara lain hrs menghilangkan perjanjian rahasia spr yg pernah dilakukan sblm PD I, negoisasi hrs dilakukan scr terbuka. • Rusia merupakan negara Eropa pertama yg melaksanakan diplomasi terbuka. • Lenin mempelopori gerakan diplomasi dg cara mempublikasikan semua dokumen rahasia dan arsip2 Rusia kpd publik.

  6. Pemimpin revolusioner Rusia tgl 22 November 1917 menyatakan bhw penghapusan diplomasi rahasia a/ syarat utama kejujuran dlm politik. • Perubahan dr gaya diplomasi tertutup ke diplomasi terbuka bersamaan dibentuknya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) tahun 1919 • Diplomasi terbuka dilakukan u/ menghapuskan kecurigaan di antara negara2

  7. Diplomasi terbuka bertujuan u/ menyelesaikan masalah internasional akibat perang melalui perjanjian dan perundingan antar negara. • Melalui organisasi internasional spt LBB, serta menciptakan perimbangan kekuatan/balance of power di antara negara2 Eropa.

  8. LBB dalam artikel 18 menyatakan bhw “setiap perjanjian/kesepakatan internasional yg dilakukan oleh negara2 yg tergabung sbg anggota LBB hrs dilakukan scr terbuka. Hsil perundingan/kesepakatan antar negara anggota akn dipublikasikan oleh sekretariat LBB” • Namun demikian, dlm prakteknya diplomasi terbuka yg terjadi pasca PD I tdk sepenuhnya dilakukan scr terbuka.

  9. Hal itu dilakukan krn: 1. menyangkut masalah kepentingan nasional negara. 2. perundingan internasional tdk selalu sesuai dg pandangan rakyatnya. 3. hasil perundingan bisa tetap dijadikan dokumen rahasia u/ kepentingan keamanan negara

  10. Diplomasi Terbuka dalam Penyelesaian PD I • Diplomasi terbuka pasca PD I terjadi dlm perjanjian Versailes Januari 1919 yg di hadiri oleh 70 delegasi. • Dlm konferensi Versailes (Prancis) tampil 4 negara besar yaitu Inggris, Prancis, AS (memiliki peran yg sngt menentukan) dan Italia. Hsl perjanjian tsb di umumkan pd publik internasional scr terbuka. • Mrk terlibat dlm bentrok kepentingan

  11. Keputusan yg di ambil negara2 sekutu dlm Konfrensi Perdamaian Versailles juga ditujukan u/ menciptakan balance of power atau perimbangan kekuatan. • Dalam konfrensi perdamaian Versailles, Prancis berusaha melemahkan Jerman. • Cara yg dilakukan Prancis a/ dg menjalin hub dg negara2 Timur dan dg negara2 baru di Balkan.

  12. Perjanjian2 juga dilakukan oleh Prancis trhdp negara lain u/ merintangi Jerman,spt; - perjanjian dg Polandia tgl 19-02-1921 - perjanjian dg Czekoslovakia tgl 24-01- 1924 - Perjanjian dg Rumania thn 1926 - perjanjian dg Yugoslavia thn 1927 - perjanjian dg Turki thn 1930 • Italia merasa tdk puas dg keputusan2 dlm Perundingan Versailles tsb.

  13. Presiden Wilson AS sangat terobsesi dg terbentuknya LBB sbg wadah u/ terciptanya perdamaian abadi • Lloyd George (Inggris) dan Clemenceau (Prancis) menghendaki agr Jerman dihukum seberat2nya. • Obsesi Prancis u/ menghukum Jerman sebenarnya di dasari ats kekhawatiran akn munculnya Jerman sbg ancaman trhdp Prancis.

  14. Dalam perkembangan sejarah Eropa pasca PD I, upaya mengisolasi Jerman dan Rusia u/ tdk membentuk fakta/aliansi ternyata tdk bisa dibendung. Terbukti dlm thn 1939 terbentuk fakta antara Jerman Nazi dan Soviet Komunis, walaupun kedua negara tsb berhadapan dlm PD II.

  15. Inggris memainkan peran u/ merestorasi kekuatan Jerman sehingga negara tsb menjadi memiliki kekuatan yg seimbang terhadap hegemoni Prancis di daratan Eropa. • Atas dukungan Inggris, Jerman mampu bangkit membangun kekuatan baru di Eropa.

  16. Kemudian diadakan perjanjian Locarno 1925, kecurigaan antar negara mulai menurun. • Dalam perjanjian Locarno yg di hadiri oleh Prancis, Jerman, Italia, Inggris dan Belgia disepakati bhw negara2 peserta hrs menghormati status quo perbatasan masing2. • Harapan negara2 Eropa u/ memelihara perdamaian yg telah diciptakannya melalui diplomasi terbuka ternyata tdk bertahan lama, dikarenakan terjadinya depresi ekonomi thn 1930-an menandai berakhirnya perjanjian Locarno

  17. Munculnya kekuatan Nazi di Jerman menciptakan ketegangan baru dlm hub antar Eropa. • Namun organisasi Nazi tersebut akan dijatuhkan dgn di lakukannya perjanjian2 • Perjanjian2 yg telah disepakati sdh tdk epektif lg. Penyebabnya a/: - perbedaan kepentingan nasional masing2, spr perbedaan Inggris dan Prancis.

  18. Inggris berkepentingan agr perdamaian yg tercipta di Eropa masih tetap mengakui status quo Jerman dan bangkitnya Jerman juga bisa digunakan sbg sarana untuk menghalangi berkembangnya kekuatan komunis di Eropa barat. • SEbaliknya dg Prancis lebih melihat ancaman Jerman dibandingkan dg komunis Rusia.

  19. Tdk adanya pandangan dan pemikiran yg sama antar Inggris dan Prancis dalam menghadapi Jerman mendorong Hitler u/ memperoleh kemenangan diplomasi politik yg lebih besar terhadap negara2 yg pernah menaklukannya dalam PD I

More Related