1 / 38

Presentasi Bab 10 Implikasi Etis Dari Teknologi Informasi

Presentasi Bab 10 Implikasi Etis Dari Teknologi Informasi. Anggota Kelompok. Dwini Andraiani 021110029 Hendra Muda N 021110019 Riza Yanuar 021110013. Tujuan Pembelajaran. Memahami perbedaan antara moral, etika dan hukum .

dale
Télécharger la présentation

Presentasi Bab 10 Implikasi Etis Dari Teknologi Informasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Presentasi Bab 10 Implikasi Etis Dari Teknologi Informasi

  2. AnggotaKelompok Dwini Andraiani 021110029 Hendra Muda N 021110019 Riza Yanuar 021110013

  3. TujuanPembelajaran Memahamiperbedaanantara moral, etikadanhukum. Mengelanundang-undangmengenaikomputer yang telahdikeluarkan di AmerikaSerikatdanmemahamibagaimanaundang-undang di satunegaradapatmemengaruhipenggunaankomputer di nagara lain. Memahamibagaimanaperusahaanmenciptakanbudayaetikadengancaramenetapakandahulukredoperusahaan, kemudiaanmenetapkan program-program etika, danterakhirmmenetapkankodeetikperusahaan. Memahamimengapamasyarakatmenuntut agar komputerdigunakansecaraetis. Memahamiempathakdasar yang dimilikimasyarakat yang berkenaandengankomputer. Memahamibagaimana auditor internal perusahaandapatmemainkanperanan yang positifdalammenciptakansisiteminformasi yang didesainuntukmemenuhikriteriakinerja yang etis. Menyadaritentangkodeetikindustrikomputer, danberbagaijenis program edukasi yang dapatmembantuperusahaandankaryawanmenggunakankomputersecaraetis. Mengetahuiapa yang dapatdilakukanolehdirekturinformasi (chief information officer-CIO) sebagaipusatkekuatanketikaperusahaanmenjalankanpraktik-praktik yang etis. Mengenalijenis un dang-undang yang paling penting yang diterapkan di duniabisnisakhir-akhirini-Undang-Undang Sarbanes-Oxley.

  4. Pendahuluan Prilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum undang-undang mengeniai komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten peranti lunak. Beberapa negara lebih maju dibandingkan yang lain dalam hal mengeluarkan undang-undang semacam ini, dan hikum di satu negara dapat mempengaruhi penggunaan komputer di tempat lain di dunia. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti oleh karyawannya. Budaya ini didukung oleh kredo perusahaan dari program-program etika. Etika berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki presepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan komputer. Fitur-fitur penggunaan komputer yang menghawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan nyaris apa saja, fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan sehari-hari, dan fakta bahwa apa yang dilakukan komputer bisa jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi koban.

  5. CAKUPAN PERSKIRPTIF VERSUS CAKUPAN DESKRIPTIF Cakupanpreskriptif (pescritive coverage) untuk MIS disajikikandalambahasanini. Dengan kata lain, menentukanbagaimana MIS sebaiknyadikembangkandandigunakan di dalamsuatuperusahaan. Jelasinimerupakanpendekatan yang lebihbaikuntukmenampilkanmaterikepadamahasiswaperguruantinggi yang memasukiduniabisnisdibandingkandengamemberikancakupandeskriptif (descriptive coverage) yang menjelaskanbagaimanahal-halsedangdilaksanakan.

  6. Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar, etis, dan mematuhi hukum. MORAL ETIKA HUKUM

  7. Moral Moral adalahtradisikepercayaanmengenaiperilaku yang benardan yang salah. Moral adalahinstitusisosialdengansejarahdanseperangkataturan. Kita mulaibelajarmengenaiperilaku moral semenjakkecil. “perlakukan orang lain sebagaimanalayaknyakitaingidiperlakukan.” “Selaluucapkan ,’terimakasih.” saatkitatumbuhdewasasecarafisikdan mental, kitabelajarmengenaiperaturan-peraturan yang diharapkanmasyarakatuntukkitaikuti. Aturanperilakuiniadalah moral kita.

  8. Etika Perilakukitajugadiarahkanolehetika. Kata etikabersaldariBahasaYunani ethos, yang berarti “karakter”. Etika (ethics) adalahsekumpulankepercayaan, standar, atauteladan yang mengarahkan , yang merasukkedalamseseorangataumasyarakat. Semuaindividubertanggungjawabterhadapkomunitasmerekaatasperilakumereka. Komunitasdapatberartirukuntetangga, kota, negara, atauprofesi.

  9. Hukum Hukum (law) adalahperaturanperilaku formal yang ditetapkanolehotoritas yang berwenang, sepertipemerintah, terhadapsubjekatauwarganegaranya. Selamasekitar 10 tahunpertamapenggunaankomputer di bidangbisnisdanpemerintahan, tidakterdapathukum yang berkaitandenganpenggunaankomputer. Hal inidikarenakanpadasaatitukomputermerupakaninovasibaru, dansistemhukummembutuhkanwaktuuntukmengerjainya.

  10. Undang-Undang Komputer di Amerika Serikat Setelah undang-undang komputer di Amerika Serikat mulai diterapkan, undang-undang ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang berkaitan dengan akses data, khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah. Privasi, kejahatan komputer, dan paten peranti lunak merupakan fokus utama.

  11. Hak Dan Batasan Akses Data Undang-Undang Kebebasan Informasi (freedom of Information Act) tahun 1966 memberi warga negara dan organisasi-organisasi Amerika Serikat hak terdapat akses data yang dipegang oleh pemerintah federal, dengan beberapaperkecualian. Pada tahun 1970-an dikenal beberapa hukum tambahan dalam bentuk Undang-Undang pelaporan kredit yang wajar (Fair Credit Reporting Act) tahun 1970, yang berkaitan dengan penenganan data kredit, dan Undang-Undang Hak Privasi Federal (Right to Federal Frivacy Act) tahun 1978, yang membatasi tindakan pemerintah federal untuk melaksanakan penyelidikan pada catatan-catatn bank. Kemudian, hukum lain yang ditujukan untuk memebatasi pemerintahan federal, Undang-Undang privasi dan pencocokan komputer (Computer Matching and Privacy Act) tahun 1988, membatasi hak pemerintah federal untuk mencocokkan file komputer yang bertujuan untuk menentukan kelayakan program pemerintahan atau mengidentifikasi para debitor.

  12. Privasi Tidak lama setelah Undang-Undang Kebebasan Informasi (Freedom Of Information Act) diterapkan, pemerintah federal mencanangkan Undang-Undang privasi komunikasi Elektronik (Electronic Communications Privacy Act) tahun 1968. Namun, undang-undang ini hanya mencakup komunikasi suara. Undang-Undang ini ditulis ulang tahun 1986 agar mencakup data digital, komunikasi video, dan surat elektronik.

  13. KejahatanKomputer Padatahun 1984, KongresAmerikaSerikatmemperkuatundang-undangmengenai pe3nggunaan komputerdenganmengeluarkanperaturan-peraturan yang secarakhususditerapkanpadakejahatankomputer : Undang-UndangKeamananKomputer Usaha Kecil danPendidikan (The Small Business Computer Security and Education Act) diterapkanolehDewanPenasihatKeamananKomputer Usaha Kecil danPendidikan. DewaninibertanggungjawabuntukmemberinasihatkepadaKongresmengenaimasalah yang berhubungandengankejahatankomputerterhadapusaha-usahakecildanuntukmengevaluasiefektivitasdarihukumpidananegaradan federal dalammencegahdanmenghukumkejahatankomputer. Undang-UndangPerangkatAksesPalsudanKejahatansertaPenipuanMelaluiKomputer (Counterfeit Access Device Fraud and Abuse Act) menetapkanbahwamerupakansuatukejahatan federal jikaseseorangmendapatkanaksestanpaotoritasatauinformasi yang berhubungandenganpertahanannegaraatauhubunganlaurnegeri. Undang-undanginijugamengenakantindakpidanaringanpadausahamendapatkanaksestanpaotoritaskesuatukomputer yang yangdilindungiolehUndang-UndangHakPrivasikeuanganatauUndang-UndangPelaporanKredit yang Wajaraertamenyalahgunakaninformasipadakomputer yang dimilikipemerintah federal.

  14. Paten Peranti Lunak Pada bulan juli 1988, Pengadilan Banding Federal Amerika Serikat (U.S. Court of Appeals for the Federal Circuit) memutuskan bahwa proses bisnis harus dipatenkan. Kasus ini kemudian dikenal dengan State Street Decision. Yang bermasalah pada saat itu adalah sebuah paket peranti lunak untuk mengelola reksa dana. Hingga saat itu, pengadilan selalu menetapkan bahwa peranti lunak tidak dapat dipatenkan karena dua alasan : 1) Algoritma tidak dapat dipatebkan 2) Metode bisnis tidak dapat dipatenkan

  15. Undang-Undang Paten PerantiLunak di UniEropa Padaawal 2002, sebagaijawabanatas State Street Decision, yang telahmendorongbanjirnyapendaftaran paten perantilunak di AmerikaSerikatdanakhirnyamemengaruhiperusahaan-perusahaanEropa, parlemenUniEropa (UE) mengusulkan agar standar paten parantilunak yang lebihketatdibandingkanstandar di AmerikaSerikatditerapkan. Proposal inimencetuskanberbagaidiskusidanketidaksetujuan, danperaturanuntukPatentabilitasPenemuan yang DiterapkanpadaKomputer (Directive on the Patentability of Computer Implemented Inventions) akhirnyaditolakolehParlemen EU padabulanJuli 2005.

  16. Undang-UndangPrivasiPribadi di Republik Rakyat Cina BaikpemerintahdanwarganegaraRepublik Rakyat Cina (RRC) semakinsadarakankebutuhanuntukmenentukanprivasipribadi. Salah satumasalahadalahistilahprivasisering kali memilikikonotasi yang negatif, karenadiasosiasikandenganseseorang yang menyembunyikansesuatu. Para aktivisprivasipribadi di Cinamenuntutdiadakannyaperaturan yang akanmelindungi data pribadisepertitingkatpendapatan, pekerjaan, status pernikahan, sifatfisik, danbahkanalamatdannomortelepon.

  17. Meletakkan Moral, Etika, dan Hukum Pada Tempatnya Penggunaan komputer di bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggotra masyarakat. Wilayah etika komputer yang kompleks inilah yang saat ini sangat banyak diperhatikan.

  18. Kebutuhan Akan BudayaEtik Opini yang dipegangsecaraluas di duniabisnisadalahbahwabisnismerefleksikankepribadiandaripemimpinnya. Sebagaicontoh, pengaruh James Cah Penney padaJCPenneyJhon Patterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J.Watson, Sr. di IBM menentukankepribadiandariperusahaan-perusahaanterebut. Di masakini, CEO perusahaanseperti FedEx, Southwest Airlines, dan Microsoft memilikipengaruh yang amatpentingpadaorganisasinyasehinggamasyarakatcenderungmemandangperusahaantersebutseperti CEO-nya.

  19. Bagaimana Budaya Etika Diterapkan Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk menyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bahwa sehingga menyentuh setiap karyawan. Para eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam banyak kredo perusahaan, program etika, dan kode perusahaan yang telah disesuaikan. Figur 10.1 menunjukkan berbagai tingkat ini serta hubungan di antaranya.

  20. Fifur 10.1 Manajemen Tingkat Atas Menerapakan Budaya Etika dengan Cara dari Atas ke Bawah 1. 2. 3. Menetapkan Kredo perusahaan Menetapkan Program etika Menetapkan Kode etik perusahaan

  21. Kredoperusahaan (corporate credo) adalahhpernyataansingkatmengenainilai-nilai yang ingindijunjungperusahaan. Tujuankredotersebutadalahuntukmemberitahuindividudanorganisasi, baik di dalamdan di luarperusahaan, akannilai-nilaietis yang dianutperusahaantersebut. Figur 10.2 menunjukkancontohkredoperusahaandari Security Pascific Corporation, bank yang berbasis di Los Angeles. Manajemen Security Pacific menyadaribahwausahamerekadisusunberdasarkankomitmen, baiksecara internal maupuneksternal.

  22. Program etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi orientasi yang diadakan untuk para karyawan baru. Selama sesi ini perhatian yang cukup besar ditujukan untuk masalah etika.

  23. Kode Perusahaan Yang Disesuaikan Banyak perusahaan merancang sendiri kode etik perusahaan mereka. Terkadang kode-kode etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industri atau profesi tertentu.

  24. Figur 10.2 Contoh Kredo Perusahaan

  25. Alasan Di BalikEtikaKomputer James H.Moormendefinisikanetikakomputer (computer ethics) sebagaianalisissifatdandampaksosialteknologikomputersertaperumusandanjustifikasidarikebijakan-kebijakan yang terkaituntukpenggunaanteknologitersebutsecaraetis. Dengandemikian, etikakomputerterdiriatasduaaktivitasutama. Orang di perusahaan yang merupakanpilihan yang logisuntukmenerapakan program etikainiadalah CIO. Seorang CIO harus (1) menyadaridampakpenggunaankomputerterhadapmasyarakatdan (2) merumuskankebijakan yang menjaga agar teknologitersebutdigunakan di seluruhperusahaansecaraetis.

  26. Alasan Pentingnya Etika Komputer James Moor menngidentifikasi tiga alasan utama di balik minat masyarakat yang tinggi akan etika komputer, yaitu : Kelenturan Secara Logis Faktor Transformasi Faktor Ketidaktampakan

  27. KelenturanSecaraLogis Moor mengartikankelenturansecaralogis (logical malleability) sebagaikemampuanuntukmemprogramkomputeruntukmelakukanhampirapasaja yang inginkitalakukan. Komputerakanmelakukantepatsepertiapa yang diinstruksikanolehsipemrogram, danhalinibisajadipikiran yang menakutkan. Tetapi, jikakomputerdigunakanuntukmelakukankegiatan yang tidaketisbahayanyabukanterletakpadakomputertersebut, melainkan orang-orang yang berada di balikkomputertersebutlah yang bersalah. Jadi, daripadamerasakhawatirbahwakomputerakandigunakansecaratidaketis, masyarakatharuskhawatirpada orang-orang yang mengaturkomputertersebut.

  28. FaktorTransformasi Alasanatasetikakomputer yang inididasarkanpadafaktabahwakomputerdapatmengubahcarakitamengerjakansesuatudengandrastis. Salah satucontoh yang baikadalah e-mail. E-mail tidakmenggantikansuratbiasaatausambungantelepon; melainkanmenyediakancaraberkomunikasi yang benar-benarbaru. Transformasi yang samajugadapatdilihatpadacaramanajermelaksanakanpertemuan. Jikaduluparamanajerharusberkumpulsecarafisik di lokaasi yang sama, kinimerekadapatmengadakanpertemuandalambentukkonferensi video.

  29. FaktorKetidaktampakan Alasanketigauntukminatmasyarakatatasetikakomputeradalahkarenamasyarakatmemandangkomputersebagaikotakhitam. Seluruhoperasi internal komputertersebuttersembunyidaripenglihatan. Ketidaktampakanoperasi internal inimemeberikankesempatanterjadinyanilai-nilaipemrograman yang tidaktampak, perhitungan yang rumittidaktampak, danpenyalahgunaan yang tidaktampak. Nilaipemrograman yang tidaktampakadalahperintahrutin yang dikodekankedalam program yang menghasilkan proses yang diinginkansipengguna. Selama proses penulisan program, programertersebutharusmelakukanserangkaianpenilaianmengenaibagaimana program tersebutharusmencapaitugasnya. Hal inibukantindakanjahat yang dilakukanpemrogram, tapilebihpadakurangnyapemahaman. Perhitunganrumit yang tidaktampakberbentukpemrogram yang sangatrumitsehinggapenggunatidakdapatmemahaminya. Seorangmanajerdapatmenggunakan program semacaminitanpamengetahuibagaimanakomputermelakukansemuaperhitungantersebut. Penyalahgunaan yang tampakmencakuptindakan yang disengaja yang melintasibatasanhukummaupunetis. Semuatindakankejahatankomputerberadapadakategoriini, misalnyatindakantaketissepertipelanggaranhakindividuakanprivasidanmemata-matai orang lain.

  30. Audit Informasi Saatmenyusunetikapenggunaankomputer, satukelompokdapatmemegangperanan yang amatpenting. Merekaadalahparaauditorial internal. Perusahaan dengansemuaukuranmengandalkan auditor eksternal (external auditor) dariluarorganisasiuntukmemverifikasikeakuratancatatanakuntansi. Perusahaan-perusahaan yang lebihbesarmemilikistaftersendiri yang berfungsisebagai auditor internal (internal auditor), yang melaksanakananalisis yang samasepeerti auditor eksternalnamunmemilikitanggungjawab yang lebihluas. Beberapa auditor eksternaljugamelaksanakanbeberapajenis audit internal danmengawasipekerjaanpara auditor internal.

  31. Dewan Direktur Komite Audit Direktur Eksekutif Atau Direktur Keuangan Figur 10.3 Posisi Audit Internal Dalam Organisasi Direktur Audit Internal Departement Audit Internal

  32. Figur 10.3 menunjukkansalahsatucara yang populeruntukmenempatkan audit internal di dalamorganisasi. Dewandirekturmencakupkomite audit (audit committee), yang mendefinisikantanggungjawabdaridepartemen audit internal danmenerimasebagianbesarlaporan audit. Direktur audit internal (director of internal auditing) mengeloladepartemen audit internal danbiasanyamelaporke CEO ataudirekturkeuangan (chief financial officer –CFO). Posisitingkattinggi audit internal di dalamorganisasimenjaga agar posisiinidihormatisebagaiaktivitas yang pentingdanmendapatkankerjasamadariparamanajer di semuatingkat.

  33. Jenis Aktivitas Audit Terdapat empat jenis dasar aktivitas audit audit internal : • Audit finansial (financial audit) memverifikasi catatan-catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilaksanakan auditor eksternal. Pada beberapa tugas auditor internal bekerja sama dengan auditor esternal. Pada tugas lain, auditor internal melakukan seluruh pekerjaan audit sendiri. • Audit operasional (operational audit) tidak dilaksanakan untuk memverifikasi untuk keakuratan catatan, melainkan untuk memvalidasi efektivitas prosedur. Audit jenis ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh analisis sistem pada tahap analisis dari masa sikslus perancangan sistem. Sistem yang dipelajari hampir selalu berbentuk virtual dan bukan fisik, namun tidak selalu melibatkan komputer. • Audit berkelanjutan (concurrent audit) sama dengan audit operasional tetapi audit berkelanjutan berlangsung terus-menerus. Sebagai contoh, audit internal dapat secara acak memilih karyawan dan memberikan slip gaji kepada mereka tanpa menggunakan sistem surat-menyurat perusahaan. Prosedur ini menjaga agar nama di catatan pembayaran gaji mewakili karyawan sungguhan dan bukanlah entri fiktif yang dibuat oleh seseorang penyelia (supervaisor) curang yang ingin mendapatkan gaji lebih. • Desain sistem pengendalian internal. Dalam audit operasional dan beriringan, auditor internal mempelajari sistem yang sudah ada. Namun, auditor tidak harus menunggu hingga sistem diimplementasikan untuk memengaruhi sistem tersebut. Auditor internal selayaknya berpartisipasi secara aktif dalam perancangan sistem karena dua alasan. Pertama-tama , biaya untuk memperbaiki kelemahan sisitem meningkat secara dramatis seiring dengan siklus masa hidup sistem. Alasan yang kedua untuk melibatkan para auditor internal dalam perancangan sistem adalah mereka menawarkan keahlian yang dapat meningkatkan kualitas sistem tersebut.

  34. KodeEtik Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikanpadatahun 1947 adalahsebuahorganisasikomputerprofesionaltertua di dunia. ACM telahmenyusunKodeEtikdanPerilakuProfesional (Code of Ethics and Profesionalpratice) yang diharapkandiikutioleh 80.000 anggotanya. Selainitu, KodeEtikdanPraktikProfesionalRekayasaPerantiLunak (Software Engineering Code of Ethics and Proffesional Practice) dibuatdengantujuan agar bertindaksebagaipanduanuntukmengajarkandanmempraktikkanrekayasaperantilunak, yang penggunaanprinsip-prinsipperancangandalampengembanganperantilunak.

  35. Figur 10.5 Garis Besar Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM

  36. Tabel 10.1 Topik yang tercakup dalam kode etik dan perilaku profesional ACM

  37. 10.2 Topik Yang Dicakup Oleh Kode Etik Dan Praktik Rekayasa Peranti Lunak ACM

  38. TERIMA KASIH

More Related