1 / 28

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kelas : X Otrotonik Oleh : Bpk. Zainuri. Menerapkan prosedur K3 dan lingkungan tempat kerja. Mendeskripsikan K3 Melaksanakan prosedur K3 Mengidentifikasi aspek-aspek K3 Mengonterol kontaminasi Mendemonstrasikan pemadam kebakaran

danica
Télécharger la présentation

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelas : X Otrotonik Oleh:Bpk. Zainuri

  2. Menerapkan prosedur K3 dan lingkungan tempat kerja • Mendeskripsikan K3 • Melaksanakan prosedur K3 • Mengidentifikasi aspek-aspek K3 • Mengonterol kontaminasi • Mendemonstrasikan pemadam kebakaran • Melakukan pengangkatan benda kerja secara manual • Menerapkan pekerjaan sesuai SOP Teknologi dan Rekayasa

  3. 1. Mendeskripsikan K3 K3 adalah segala upaya untuk mengendalikan segala resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja sehingga tercipta tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. aman K 3 efisien produktif . Teknologi dan Rekayasa

  4. a. Data Statistik - Seluruh Dunia Kecelakaan Kerja 270 juta Penyakit akibat kerja 160 juta Kematian akibat kerja 2,2 juta Kerugian Finansial 1,25 trilyun USD - Indonesia (P.T Jamsostek periode 2002-2005) Kecelakaan Kerja 300 ribu Kematian akibat kerja 5 ribu Cacat tetap 500 orang dengan kompensasiRp.550 milyar dari 7,5 juta jiwa yg dibayar jamsostek Kerugian Finansial yang ditanggung du/di Rp 2 trilyun Sumber: DK3N, 2007 TeknologidanRekayasa

  5. b. Konsep Gunung Es - Adalah resiko yang terjadi akibat kecelakaan kerja. - Perbandingan Konsep Gunung Es menunjukkan 1 : 5 - 50 : 1 - 3 artinya setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan timbul kerugian 1 sbg biaya langsung perusahaan,5 - 50 biaya kerusakan property non asuransi, 1- 3 biaya lain-lain non asuransi. Teknologi dan Rekayasa

  6. c. Budaya K3 a. Kecelakaan kerja merupakan masalah bagi kelangsungan suatu usaha b. Kerugian yang diderita meliputi kerusakan alat, finansial dan bahkan korban jiwa c. Kerugian terbesar pada SDM, karena tidak dapat digantikan dengan teknologi apapun Untuk mengatasi MASALAH tersebut maka Budaya K3 sangat diperlukan guna kelangsungan suatu usaha/kerja • skill K3 SDM Handal Teknologi dan Rekayasa

  7. 2. Prosedur Keselamatan Kerja 1. Perhatikan dan ikuti K3 sebagai manajemen pola preventif terhadap kecelakaan kerja yang akan terjadi. 2. Pemeliharaan dan penggunaan instrumen secara baik dan benar. 3. Ruang kerja yang nyaman, bersih, instrumen tertata rapi, penerangan yang cukup dan tidak menghambat aktifitas kerja. Teknologi dan Rekayasa

  8. a. Sistem Manajemen K3(SMK3) Pola “Total Loss Control”yaitu suatu kebijakan untuk menghindarkan kerugian bagi perusahaan property, personil, lingkungan melalui penerapan yang mengintegrasikan sdm, material, peralatan, proses, bahan, fasilitas, lingkungan dengan pola planning, do, check, improvement(PDCI) Teknologi dan Rekayasa

  9. b. Strategi SMK 3 • Menetapkan bentuk perlindungan karyawan • Menentukan sifat peraturan formal/nonformal • Proaktif dan reaktif dalam pengembangan prosedur dan rencana tentang K3 karyawan • Faktor promosi perusahaan Teknologi dan Rekayasa

  10. c. Alat Pelindung Diri (APD) - Merupakan K3 yang terkait langsung dengan tubuh pekerja. - APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. - Penggunaan APD disesuaikan dengan kondisi dimana kita bekerja. Teknologi dan Rekayasa

  11. d. Komponen Alat Pelindung Diri Contoh Penggunaan APD Komponen APD : Hard Hat Safety Glasses Safety Cloves Safety Shoes Coverall/Working Suit Teknologi dan Rekayasa

  12. e. Fungsi APD Kerja Las 1. Kacamata las(pada oaw) atau topeng las(pada smaw), untuk : a. Melindungi mata dan wajah dari bahaya radiasi b. Menghilangkan silau c. Melindungi percikan las dan terak 2. Apron, sarung tangan, sepatu las, topi las untuk melindungi badan dan pakaian dari cahaya las, percikan bunga api dan sentuhan benda panas 3. Semua APD terbuat dari bahan tahan panas seperti kulit dan asbes Teknologi dan Rekayasa

  13. f. Alat P3K dan Kebersihan • Bengkel harus dijaga kebersihannya. Peralatan harus ditata dengan rapi, ditaruh pada almari/rak/toolbox dan disusun rapi. Dikelompokkan menurut spesifikasinya, misalnya macam-macam kunci, obeng dll. • Bengkel harus dilengkapi dengan kotak P3K yang berisi Yodium tincture/betadine, salep, kassa steril, pembalut luka/tensoplas, pemadam kebakaran, dan lain-lain. Teknologi dan Rekayasa

  14. 3. Aspek-aspek K3 a. Filosofis merupakan upaya dan pemikiran guna menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rokhani manusia/pekerja, hasil karya dan budaya b. Keilmuan ilmu dan penerapan teknologi tentang kecekakaan kerja dan penyakit akibat kerja c. Hukum merupakan kumpulan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan d.Ekonomis tingkat kecelakaan menurun,kompensasi menurun, biaya pekerja berkurang Teknologi dan Rekayasa

  15. c. Aspek Hukum Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang K3 . Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian . Undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan . Undang-undang No. 13 tahun 1992 tentang Perkeretaapian . Undang-undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas Darat . Undang-undang No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan . Undang-undang No. 21 tahun 1992 tentang Pelayaran Setiap Undang-undang tersebut ditindaklanjuti dng Peraturan Pemerintah,Keputusan Presiden, Peraturan Menteri dan peraturan perundangan lainnya Teknologi dan Rekayasa

  16. 4. Kontaminasi 1. Pengertian Kontaminasi 2. Penyebab Kontaminasi : a. Keausan elemen b. Kotoran atau jelaga c. Bahan Bakar e. Ethylene gycol (anti beku) f. Produk-produk belerang/asam. g. Produk-produk oksidasi h. Produk-produk nitrasi. Teknologi dan Rekayasa

  17. 5. Pemadam kebakaran Pemadam kebakaran adalah petugas atau dinas yang dilatih dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan korban kecelakaanlalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat darurat. Teknologi dan Rekayasa

  18. a. Pemadam api - Pemadam api adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api dalam sebuah kebakaran kecil dan tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. - Pemadam api terdiri dari tabungtekanan tinggi yang berisi cairan pemadam api. Teknologi dan Rekayasa

  19. b.Macam Pemadam Api • Bahan kimia kering (natrium hidrogen karbonat/amonium sulfat) untuk menghilangkan reaksi kimia antara panas, oksigen, dan bahan bakar. • Pemadam busa memisahkan oksigen dari bahan bakar. • Pemadam yang menggunakan air menghilangkan api dan panas dari bahan yang terbakar. • Pemadam CO2 menghilangkan oksigen yang dipakai oleh pembakaran. Teknologi dan Rekayasa

  20. c. Prosedur penggunaan (SOP) Tidak semua jenis pemadam bisa digunakan dalam keadaan yang sama. Contoh: untuk memadamkan kebakaran yang diakibatkan oleh aliran listrik, harus menggunakan bahan kimia kering, bukan menggunakan pemadam CO2 Teknologi dan Rekayasa

  21. d. Mencegah Kebakaran Percikan api ketika mengelas dapat menyebabkan kebakaran, oleh sebab itu, • Bersihkan bengkel pada jarak radius 5m • Jika mengelas diatas papan, lindungi dengan asbes atau plat logam • Hasil pengelasan disiram air/oli • Tampung sisa pembakaran pada bak logam berpasir Teknologi dan Rekayasa

  22. e. Nyala balik (pada OAW) - Nyala balik adalah nyala api kembali kedalam pembakar(pembakaran terjadi didalam pembakar/brander, selang las, regulator, bahkan silinder. - Katup anti nyala balik dipasang antara selang dan pembakar dapat mencegah nyala balik. - Sebab terjadinya,a)tekanan kerja tidak sesuai dengan mulut pembakar,b) mulut pembakar ,injektor, pencampur longgar, c)selang las muntir,d)brander kotor Teknologi dan Rekayasa

  23. f. Nyala letup(pada OAW) - Terjadi pada saat mengelas, dan mengganggu proses pengelasan. - Sebab terjadinya, a)tekanan kerja < mulut pembakar, b)ujung pembakar panas karena terlalu dekat kawah las, c)mulut pembakar kotor/tersumbat. - Cara mengatasinya, a)naikkan tekanan kerja, b)dinginkan dan bersihkan mulut pembakar. Teknologi dan Rekayasa

  24. g.Mengelas Tengki/Drum 1.Apabila drum bekas minyak/gas yg mudah larut maka: - Bersihkan drum dengan air, kemudian isi dengan air sebatas bagian yang akan dilas, dan sebelum mengelas periksa dahulu ventilasinya. 2.Apabila drum bekas minyak/gas yg tidak larut air, gunakan uap(bahan yg menguap) atau soda sabun(untuk minyak/pelumas),dan isi drum dg gas asam arang. Teknologi dan Rekayasa

  25. 6.a. Melakukan Pengangkatan Benda Secara Manual a. Mengangkat silinder gas Gunakan kereta dorong dengan cara diikat terlebih dahulu, atau digeser sambil berdiri dan dipegangi minimal 2 orang. b. Mengangkat mobil Material Handling Equipment(MHE) untuk mengangkat mesin yang akan dioverhoul, terdiri dari kerek, stand kerek, transmission adapter. Teknologi dan Rekayasa

  26. 6.b. Melakukan Pengangkatan Benda Secara mekanik Alat pengangkat(Lifting tool) - Digunakan untuk mengangkat mobil dengan sistem hidrolik, elektromagnet, atau elektrodinamik • Berkonsultasi pada guru yg kompeten • Kontrol kebocoran fluida hidrolik • Ketika mobil terangkat jangan berada dibawahnya. Teknologi dan Rekayasa

  27. Kebijakan K3 Nasional 2007-2010 Pemberdayaan pengusaha, tenaga kerja, dan pemerintah agar mampu menerapkan dan meningkatkan budaya K3, dengan target minimal 50% Teknologi dan Rekayasa

  28. Terima Kasih Selamat Ber K3 Teknologi dan Rekayasa

More Related