1 / 14

Perbedaan Mendasar Antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Perbedaan Mendasar Antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional. PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL. PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL. Jenis-jenis Akad Bank Syariah. Wadiah. Akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu.

dea
Télécharger la présentation

Perbedaan Mendasar Antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perbedaan Mendasar Antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional

  2. PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL

  3. PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL

  4. Jenis-jenis Akad Bank Syariah

  5. Wadiah • Akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu. • Pihak yang menerima titipan dapat meminta jasa untuk keamanan dan pemeliharaan barang yang dititipkan. • Ada 2 jenis wadiah : • Wadiah Amanah → Pihak yang menerima titipan tidak diperkenankan mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : safe deposit box). • Wadiah Yaddhamanah → Pihak yang menerima titipan boleh mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : giro & tabungan)

  6. Mudharabah • Akad usaha dua pihak dimana salah satunya memberikan modal (Shahibul Maal) sedangkan yang lainnya memberikan keahlian (Mudharib). • Modal 100% berasal dari shahibul maal. • Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing. • Jika untung maka dibagi sesuai nisbah yang disepakati • Jika rugi seluruhnya ditanggung oleh shahibul maal (jika kerugian bukan karena kelalaian mudharib). • Modal dapat dikembalikan kepada shahibul maal secara berangsur-angsur.

  7. Mudharabah • Ada 2 jenis mudharabah : • Mudharabah Mutlaqah → Mudharib diberikan kebebasan dalam mengelola dana shahibul maal (sepanjang memenuhi syariah Islam). • Mudharabah Muqayyadah → Mudharib wajib mengelola dana sesuai keinginan shahibul maal, misalnya kepada proyek/nasabah tertentu. Dalam perbankan disebut dengan istilah chanelling (dalam hal ini, bank menerima fee).

  8. Qardh • Akad hutang-piutang uang, tanpa bunga. • Umumnya digunakan untuk pinjaman kesejahteraan karyawan. • Dapat pula disalurkan sebagai bagian dari fungsi sosial bank syariah (dalam hal ini penerima qardh harus merupakan mustahiq).

  9. Murabahah • Akad jual-beli dimana bank bertindak selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. • Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk bank disepakati di muka. • Bank dapat meminta uang muka dari nasabah • Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secara tunai, dalam praktek perbankan, nasabah dapat membayar secara cicilan. • Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat diminta untuk memberikan jaminan. • Apabila nasabah melunasi sebelum jatuh tempo, maka dapat diberikan diskon sesuai kesepakatan bersama.

  10. Sources of Funds • Prinsip Wadiah (untuk giro dan tabungan) • Wadi’ah yad dhamanah • Keuntungan dan kerugian menjadi hak milik dan ditanggung bank • Pemilik dana tidak memperoleh imbalan atau kerugian • Bank dapat memberikan bonus • Prinsip Mudharabah • Mudharabah mutlaqah (tabungan dan deposito) • Tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun • Mudharabah Muqayyadah (restricted investment) • Pemilik dana menetapkan syarat penyaluran dana

More Related