420 likes | 996 Vues
K. Wijaya-Mukti. S I L A (MORALITAS). DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 18 JANUARI 2009. JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN KEBENARAN MULIA TENTANG JALAN MENUJU LENYAPNYA DUKA (S. V, 9). . KEBIJAKSANAAN. Pandangan Benar. Semadi Benar. Pemikiran Benar. SEMADI. Perhatian Benar.
E N D
K. Wijaya-Mukti S I L A (MORALITAS) DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 18 JANUARI 2009
JALAN MULIA BERUNSUR DELAPANKEBENARAN MULIA TENTANG JALAN MENUJU LENYAPNYA DUKA(S. V, 9) KEBIJAKSANAAN Pandangan Benar Semadi Benar Pemikiran Benar SEMADI Perhatian Benar Ucapan Benar Perbuatan Benar Daya Upaya Benar Penghidupan Benar S I L A
TIGA KELOMPOK SATU JALAN • Sebagaimana fajar menyingsing adalah pertanda dari terbitnya matahari, memiliki sila pertanda dari timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan (S. V, 28) • Tanpa sila yang baik, semadi tidak akan berkembang. Tanpa semadi mustahil untuk menyempurnakan kebijaksanaan. Sebaliknya tidak ada sila tanpa semadi dan kebijaksanaan (A. III, 14) • Kelompok sila terdiri dari ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar (M. I, 301)
UCAPAN BENAR • Bukan dusta • Bukan fitnah • Bukan kata-kata kasar • Bukan omong kosong yang tidak bermanfaat Ucapan tidak terbatas pada kata-kata, melainkan juga bahasa tubuh dan tulisan Dusta: kehendak salah dengan maksud untuk menipu, yang dilakukan melalui pintu tubuh atau ucapan, memunculkan usaha tubuh atau ucapan yang menipu pihak lain (KhpA. 26)
5 petunjuk Sariputra(A. III, 195) • Berbicara pada waktu yang tepat, bukan pada waktu yang tidak tepat • Berbicara tentang fakta, tidak tentang yang bukan fakta • Berbicara lemah lembut, tidak kasar • Berbicara menyangkut tujuan, tidak tanpa tujuan • Berbicara dengan pikiran yang diliputi cinta kasih, bukan niat buruk Sebagaimana yang disampaikan oleh Buddha kepada Pangeran Abhaya: hal-hal yang benar, berdasar, membawa manfaat atau bertujuan baik, pada waktu yang sesuai, kalau perlu tidak menjadi soal apakah itu menyenangkan atau tidak (M.I, 395)
DUSTA MEMENUHI 4 FAKTOR • Ada pernyataan yang tidak benar • Ada niat untuk menutupi kebenaran • Ada usaha untuk menyatakan yang tidak benar/menyesatkan • Ada yang menangkap pernyataan itu (meskipun tidak memercayainya)
PERBUATAN BENAR • Menghindari pembunuhan tersirat juga menyakiti, melukai, menganiaya, merusak • Menghindari pencurian atau mengambil apa yang tidak diberikan, memiliki/memakai apa yang bukan haknya/yang terlarang/tercela • Menghindari zina termasuk berbuat cabul & perilaku seksual yang menyimpang
PEMBUNUHAN MEMENUHI 5 FAKTOR • Ada makhluk hidup • Ada kesadaran/tahu bahwa makhluk itu hidup • Ada niat untuk membunuh • Ada usaha untuk membunuh • Ada yang mati karena usaha itu Pembunuhan tidak harus terjadi secara langsung Bisa dengan berbagai bentuk ucapan & perintah
PENCURIAN MEMENUHI 5 FAKTOR • Ada barang milik orang lain • Ada kesadaran/tahu bahwa barang itu milik orang lain • Ada niat untuk mencurinya • Ada usaha untuk mengambilnya • Berhasil mengambil barang itu Si pemilik tidak harus tahu kalau barangnya hilang. Pegawai bisa mencuri waktu, majikan bisa mencuri hak karyawan, termasuk menghindari pajak.
ZINA MEMENUHI 4 FAKTOR • Orang yang tidak patut untuk disetubuhi • Ada niat menyetubuhi • Ada usaha untuk menyetubuhi • Berhasil menyetubuhi Dirinci 20 jenis pasangan yang tidak sah, dikelompokkan jadi 3 kategori: masih di bawah perlindungan seseorang, dilarang adat/hukum, di luar ikatan perkawinan.
PENGHIDUPAN BENAR • Tidak merugikan/mencelakakan/mengandung unsur kekerasan/membuat pihak mana pun menderita • Tidak hidup sebagai benalu • Bagai lebah mengumpulkan madu, tdk merusak & merugikan siapapun (D. III, 188) • Jalan Tengah,kesejahteraan spiritual bukan lawan dari kesejahteraan materiil • Kearifan mengatasi nafsu serakah & iri hati • Menghadapi keterbatasan sumber daya, menjauhi pertikaian dengan menggunakan sumber daya sesedikit mungkin & sehemat mungkin
JENIS PEKERJAAN YG SALAH • 5 jenis dagangan yg dihindari: senjata, makhluk hidup, daging, minuman keras, racun (A. III, 207) • 5 perbuatan yg salah: menipu, membual/ menjilat, memeras dengan menyindir atau memfitnah, menggelapkan/menyulap/korupsi, mengambil keuntungan berlebihan (M. III, 75) • Hal lain yg menimbulkan bahaya: judi & pelesiran, berbisnis dengan orang jahat (D. III,183) • Penyalahgunaan praktik penyembuhan, mengusir setan, menolak bala, penujuman (D. I, 8-12)
SILA NORMATIF • Pengertian luas: etika, pengertian sempit: moral. Juga: adab, akhlak, kebajikan, perbuatan baik • Ada 2 aspek: penolakan terhadap perbuatan yg buruk (varitta-sila), & merealisasi perbuatan yg baik (caritta-sila) • Contoh: “Menghindari pembunuhan, membuang pentungan & pedang, malu melakukan kekerasan; dengan penuh cinta kasih hidup mengasihi & menyayangi semua makhluk” (D. I, 4)
TERKAIT SIKAP BATIN • “Tidak berbuat jahat, kembangkan perbuatan yang baik, sucikan pikiran” (Dhp. 183) • Pikiran, sikap batin atau kehendak melakukan yang baik & menghindari yang buruk, mengendalikan diri, tidak melanggar hukum/peraturan yang berlaku, tidak berpotensi menimbulkan rasa bersalah/penyesalan & penderitaan • Sebab yg menimbulkan sila: tahu malu (hiri) & takut akan akibat perbuatan yg salah (ottappa)
PERATURAN • Pakati-sila: universal, Pannati-sila: khusus (bagi umat monastik) • Sebagai peraturan sila disebut winaya • Agariya-vinaya: peraturan bagi umat perumah-tangga, terdiri dari Lima Sila dan Delapan Sila serta petunjuk-petunjuk dalam sejumlah Sutta, di antaranya Sigalowada-sutta, Manggala-sutta, Wyagghapajja-sutta, Parabhawa-sutta, Wasala-sutta. • Anagariya-vinaya): peraturan bagi umat monastik - biksu/biksuni, disebut Patimokkha, terdiri dari 227 pasal atau lebih. Samanera/samaneri hanya menjalani Sepuluh Sila.
FORMULASI SILA (1) • 10 perilaku yang baik (M. I, 287-288) • 3 kebaikan jasmaniah: tidak membunuh/ mencuri/ berzina • 4 kebaikan ucapan: tidak berdusta/ memfitnah/ berkata kasar/ membicarakan hal yang tak bermanfaat • 3 kebaikan pikiran: tidak tamak/ berniat jahat/ berpandangan salah • Tuntunan moral • Panca-sila: pantang membunuh/ mencuri/ berzina/ berkata tidak benar/ mengonsumsi zat yang memabukkan • Bodhisattwa-sila: +vegetaris
FORMULASI SILA (2) • Tuntunan latihan • Attha-sila: pantang membunuh/ mencuri/ hubungan kelamin/ berkata tidak benar/ mengonsumsi zat yang memabukkan/ makan di luar waktunya/ tarian-nyanyian-musik-tontonan & perhiasan-wangi-wangian-kosmetika/ menggunakan tempat tidur & tempat duduk yang tinggi/mewah • Dasa-sila: + pantang menerima emas & perak
TERIMA KASIH • Brahmajala-sutta (D. I, 4-12) • Cula-sila: ±Dasa-sila, pantang penyuapan, pemalsuan, korupsi, penodongan, pembudakan • Majjhima-sila: pantang merusak tumbuhan, menimbun, judi, dll • Maha-sila: pantang mencari nafkah dari meramal, praktik klenik, baca mantra, dll • Panca-dharma cinta-kasih & welas asih, penghidupan benar, pengendalian diri & kepuasan, kejujuran, kesadaran