1 / 15

Fisiologi

Fisiologi. Hepar dan Siklus Enterohepatika. HEPAR. Merupakan kelenjar yg terbesar dalam tubuh Berat : + 1,5 kg Letak : dlm rongga perut, kanan atas, dibawah diafragma Lapisan yang meliputi hepar :

dextra
Télécharger la présentation

Fisiologi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Fisiologi Hepar dan Siklus Enterohepatika

  2. HEPAR Merupakan kelenjar yg terbesar dalam tubuh Berat : + 1,5 kg Letak : dlm rongga perut, kanan atas, dibawah diafragma Lapisan yang meliputi hepar : - Permukaan luar diliputi tunika serosa tdd jaringan ikat longgar dan mesotelium, kecuali pada pars affixa - Dibawahnya tdp kapsul jar ikat : Kapsula dari GILSSON

  3. Fungsi hepar • Fungsi eksokrin memproduksi empedu yg dikeluarkan kedlm duodenum ( 0,5-1 lt/hari ) Empedu tdd: • Bile acid, lecithin, urea, bile pigmen (bilirubin), neutrl Fat, air, cholesterol, bile salt

  4. Untuk metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada kebutuhan tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk. • Untuk tempat penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe) serta vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K), glikogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh (contohnya : pestisida DDT).

  5. Untuk detoksifikasi dimana hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat. • Untuk fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau rusak. • Untuk sekresi, dimana hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorbsi lemak

  6. Metabolisme Bilirubin Bilirubin adalah pigmen kristal berbentuk jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir dari pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi-reduksi Metabolisme bilirubin meliputi pembentukan bilirubin, transportasi bilirubin, asupan bilirubin, konjugasi bilirubin, dan ekskresi bilirubin

  7. Heme  biliverdin (enzim heme oksigenase) Biliverdin larut air direduksi  bilirubin oleh enzim biliverdin reduktaseBilirubin bersifat lipofilik dan terikat dengan hidrogen serta pada pH normal bersifat tidak larut.

  8. Bilirubin +albumin(nontoksik) serum  ke sel hepar ditranfer melalui sel membran yang berikatan dengan ligandin (protein Y), mungkin juga dengan protein ikatan sitotoksik lainnya. Berkurangnya kapasitas pengambilan hepatik bilirubin tak terkonjugasi berpengaruh terhadap pembentukan ikterus fisiologis.

  9. Bilirubin nonkonjugasi bilirubin konjugasi (larut dalam air di retikulum endoplasma dengan bantuan enzim uridine diphosphate glucoronosyl transferase (UDPG-T).)  Bilirubin ke dalam kanalikulus empedu. (Sedangkan satu molekul bilirubin yang tak terkonjugasi akan kembali ke retikulum endoplasmik untuk rekonjugasi berikutnya)

  10. bilirubin kandung empedu, saluran cerna feces. usus halus  dikonversikan  tidak terkonjugasi oleh enzim beta-glukoronidase Resorbsi bilirubin dari saluran cerna ke hati untuk dikonjugasi disebut sirkulasi enterohepatik.

  11. Ekskresi empedu Fungsi empedu Kandungan empedu Sirkulasi enterohepatik cara kerja empedu Faktor pemicu sekresi empedu (kimiawi, hormon, saraf)

  12. Hiperbilirubinemia Hiperbilirubinemia ==> fisiologis atau patologis .Risiko hiperbilirubinemia meningkat pada bayi yang mendapat ASI, bayi kurang bulan, dan bayi yang mendekati cukup bulan. Neonatal hiperbilirubinemia terjadi : 1. peningkatan produksi atau penurunan clearance bilirubin dan lebih sering terjadi pada bayi imatur. 2. Hiperbilirubinemia yang signifikan dalam 36 jam pertama biasanya disebabkan karena peningkatan produksi bilirubin (terutama karena hemolisis), karena pada periode ini hepatic clearance jarang memproduksi bilirubin lebih dari 10 mg/dL. 3.Peningkatan penghancuran hemoglobin 1% akan meningkatkan kadar bilirubin 4 kali lipat.

  13. Pada hiperbilirubinemia fisiologis bayi baru lahir, 1. peningkatan bilirubin tidak terkonjugasi >2 mg/dl pada minggu pertama kehidupan. 2.Kadar bilirubin tidak terkonjugasi itu biasanya meningkat menjadi 6 sampai 8 mg/dl pada umur 3 hari dan akan mengalami penurunan. 3. Pada bayi kurang bulan, kadar bilirubin tidak terkonjugasi akan meningkat menjadi 10 sampai 12 mg/dl pada umur 5 hari.

  14. Dikatakan hiperbilirubinemia patologis apabila terjadi saat 24 jam setelah bayi lahir, peningkatan kadar bilirubin serum >0,5 mg/dl setiap jam, ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau 14 hari pada bayi kurang bulan, dan adanya penyakit lain yang mendasari (muntah, letargi, penurunan berat badan yang berlebihan, apnu, asupan kurang).

More Related