1 / 50

JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER. Pengalamatan IPv4 & IPv6. Pengalamatan IP Address. Internet (International Network) merupakan “ jaringan raksasa ” yang terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain.

diem
Télécharger la présentation

JARINGAN KOMPUTER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. JARINGAN KOMPUTER Pengalamatan IPv4 & IPv6

  2. Pengalamatan IP Address • Internet (International Network) merupakan “jaringanraksasa” yang terdiriataskomputer-komputer yang salingterhubungsatusama lain. • Untukdapatsalingberkomunikasi, masing-masingkomputerharusmempunyaikartujaringan. Kartujaringantersebutmempunyainomoridentitas yang unik. Rujianto Eko Saputro

  3. contoh, nomor ID kartujaringan (MAC Address) 00:50:FC:FE:B1:E9 • ID tersebutsulituntukdiingat. Bayangkanbilauntukberkomunikasisesamakomputerdalamjaringanharusmenghapalkan ID kartujaringanmasing-masing. • Untukmemudahkanhalitu, makadigunakanprotokol TCP/IP padasetiapkomputer. Setiapkomputer yang menggunakanprotokoliniharusmemilikinomor yang disebutsebagaialamat IP Rujianto Eko Saputro

  4. Untuk IPv4 nomor IP terdiriatas 32 bit dandibagimenjadi 2 buah field, yaitu: • Network address (Netid) = Nilaiunikygmengidentifikasikangrup network. Setiapmesindalam network ygsama, akanmemiliki network addressing ygsama pula. • host address (hostid) = disebutjuga node address, nilaiunik yang mengidentifikasikansetiapmesindalamsebuah network. Sebagaibagiandari address, nilaiiniharusspesifikkarenamembedakanmesin-mesin individual dalamsebuahgrup network. Rujianto Eko Saputro

  5. Figure 4-2 Rujianto Eko Saputro

  6. 1010 0011 1001 0000 1010 1010 0101 1000 163 . 144 170 . 88 IP Addressing • Membaca bit biner terlalu sulit • Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit Rujianto Eko Saputro

  7. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 = 1.27 + 1.26 + 1.25 + 1.24 + 1.23 + 1.22 + 1.21 + 1.20 = 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1 = 255 = 1.27 + 1.26 + 0.25 + 0.24 + 0.23 + 0.22 + 0.21 + 1.20 = 128 + 64 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 = 193 Biner ke Desimal Rujianto Eko Saputro

  8. Alamat IP yang dapatdipakaidarialamat 0.0.0.0 - 255.255.255.255 adalah 28 x28x28x28 = 4,294,967,296 IP • Untukmemudahkanpengelolaanalamat IP darijumlah IP address sebanyakitudikelompokanmenjadibeberapakelasolehbadan yang mengaturpengalamatan Internet sepertiInterNIC, ApNICataudi Indonesia dengan ID-NICnyamenjadisebagaiberikutini : Rujianto Eko Saputro

  9. Kelas A • Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHHBit Pertama : 0NetworkID : 8 bitHostID : 24 bitBit Pertama : 0 -127Jumlah subnet : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)Range Netid : 1.x.x.x – 126.x.x.xJumlah IP : 16.777.214Misalnya IP address 120.31.45.18 makaNetwork ID = 120HostID = 31.45.18 • UntukSubnetmask =255.0.0.0 • Jadi IP address diatasmempunyai host dengannomor 31.45.18 padajaringan 120 Rujianto Eko Saputro

  10. Kelas B • IP address kelas B terdiridari 16 bit untuk network ID dansisanya 16 bit digunakanuntuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakanuntukjaringandenganjumlah host yang tidakterlalubesar. Pada 2 bit pertamaberikanangka 10, sehingga bit awal IP tersebutmulaidari (128 – 191). Rujianto Eko Saputro

  11. Format : 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHHBit Pertama : 10NetworkID : 16 bitHostID : 16 bitBit Pertama : 128 -191Jumlahsubnet: 16.384Range Netid: 128.1.x.x – 191.155.x.xJumlah IP : 65.532Misalnya IP address 150.70.45.18makaNetwork ID = 150.70HostID = 45.18 • Subnetmask =255.255.0.0 • IP diatasmempunyai host dengannomor45.18padajaringan 150.70 Rujianto Eko Saputro

  12. Kelas C • IP address kelas C terdiridari 24 bit untuk network ID dansisanya 8 bit digunakanuntuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakanuntukjaringanuntukukurankecil. Kelas C biasanyadigunakanuntukjaringan Local Area Network atau LAN. BiasanyainiterdapatdalamWarnet-Warnetmaupunsebuahsekolah. Pada 3 bit pertamaberikanangka 110 sehingga bit awal IP tersebutmulaidari (192 – 223). Rujianto Eko Saputro

  13. Karakteristik IP Kelas CFormat : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHHBit Pertama : 110NetworkID : 24 bitHostID : 8 bitBit Pertama : 192 – 223Jumlah subnet : 16.384Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.xJumlah IP : 254 IPMisalnya IP address 192.168.1.1 makaNetwork ID = 192.168.1HostID = 1 • Ø UntukSubnetmask =255.255.255.0 • Jadi IP diatasmempunyai host dengannomor 1 padajaringan 192.168.1. Rujianto Eko Saputro

  14. Kelas D • Format : 1110NNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN • IP kelas D digunakansebagai multicast address, yaitusejumlahkomputer yang memakaisuatuaplikasibersama. Salahsatupenggunaan multicast address adalahaplikasi real-time video confrence yang melibatkanlebihdari 2 host (multipoint) menggunakan Multicast Backbone (MBone). • Pada IP kelas D tidakmengenal bit-bit network dan host Rujianto Eko Saputro

  15. Kelas E • 1111NNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN • Alamat IP kelas E disediakansebagaialamat yang bersifat "eksperimental" ataupercobaandandicadangkanuntukdigunakanpadamasadepan. Empat bit pertamaselaludisetkepadabilanganbiner1111. 28 bit sisanyadigunakansebagaialamat yang dapatdigunakanuntukmengenali host. Rujianto Eko Saputro

  16. Figure 4-3 Rujianto Eko Saputro

  17. Figure 4-4 Rujianto Eko Saputro

  18. Network Address • Nilaiunikygmengidentifikasikangrup network. Setiapmesindalam network ygsama, akanmemiliki network addressing ygsama pula • Network address jugamenyederhanakanproses routing di Internet. Router cukupmelihat network address untukmenentukanke router mana datagram harusdikirimkan. • Network Address didapatdenganmembuat bit host menjadi 0 Rujianto Eko Saputro

  19. Ex : Sebuah IP 167.205.9.35 Biner : 10100111.11001101.00001001.00100011 (klas B) Network Address : 10100111.11001101.00000000.00000000 decimal : 167.205.0.0 Rujianto Eko Saputro

  20. Broadcast Address • IP khusus yang digunakanuntukmengirimataumenerimainformasi yang harusdiketahuiolehseluruh host padasuatu network. • Broadcast address digunakanjikamemangsemua host padasuatu network harusmenerima data atauuntukmemintainformasidarisemua host • Broadcast address diperolehdenganmembuat bit-bit host menjadi 1. Rujianto Eko Saputro

  21. Ex : Sebuah IP 10.10.10.35 Biner : 00001010.00001010.00001010.00100011 (klas A) Broadcast Address : 00001010.11111111.11111111.11111111 decimal : 10.255.255.255 Rujianto Eko Saputro

  22. Unicast Address • Adalah IP address yang hanyamemilikisatu host tujuan • IP address inihanyadigunakanolehsebuah host yang berkirim data Rujianto Eko Saputro

  23. Multicast Address • adalahalamat yang digunakanuntukmenyampaikansatupaketkepadabanyakpenerima. • Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikandalamruangalamatkelas D, yakni224.0.0.0/4, yang berkisardari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. • Prefiksalamat 224.0.0.0/24 (darialamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidakdapatdigunakankarenadicadangkanuntukdigunakanolehlalulintas multicast dalam subnet lokal. Rujianto Eko Saputro

  24. Netmask Address • Merupakan IP address khusus yang digunakanuntukmenentukan “pembagian” panjang bit network dengan bit host. • Kenapadibutuhkannetmask? • Komputertidakdapatmengetahuiperbedaan IP address kelas A,B dan C sehinggakomputertidakmengetahuipanjang bit network dan bit host dari IP address. Untukmengatasinyadibuatlahnetmask address Rujianto Eko Saputro

  25. Netmaskdibentukdengancaramenggantisemua bit network dengan 1 danmenggantisemua bit host dengan 0. • Ex : IP 167.205.9.35 biner : 10100111.11001101.00001001.00000101 11111111.11111111.00000000.00000000 hasil : IP 255.255.0.0 Rujianto Eko Saputro

  26. Bagaimanamencari network address menggunakannetmask? • Yaitudenganmelakukanoperasi bit menggunakan operator logika AND. • Sifat operator AND adalahsebagaiberikut : • Jika bit 1 bertemu bit 1 hasilnya 1, sedangkanlainnyaadalah 0 Rujianto Eko Saputro

  27. Ex : IP 167.205.9.35 biner : 10100111.11001101.00001001.00000101 11111111.11111111.00000000.00000000 10100111.11000101.00000000.00000000 netid : 167.205.0.0 Subnetmaskjugabisadirepresentasikandengannotasi CIDR(Classless Inter-Domain Routing). CIDR merupakansebuahmetode yang digunakanuntukmengkategorikanalamat IP dengantujuanpengalokasianalamat IP kepada user danuntukefisiensidalamproses routing paket-paket IP didalam internet yang akanmenggunakantanda”/” dibelakangsebuahalamat IP. Contoh IP 167.205.9.35/16 subnetmask 255.255.0.0 AND Rujianto Eko Saputro

  28. Selainpengelompokanalamatdiatas, alamat IP jugadibagiatasPrivate IP danPublic IP Private IP adalahalamat yang digunakanuntukpengalamatanLAN (Local Area Network) dantidakdikenaloleh internet Public IP adalahalamatyang digunakanuntukpengalamataninternet. SehinggaapabilaPrivate IP mengadakankomunikasidengan Public IP Atau internet diperlukansuatumekanisme yang disebutdenganNAT (Network Address Translation) lembagaresmiinternasionalpengelolaalamat IP dan DNS adalahIANA (Internet Assigned Numbers Authority) Rujianto Eko Saputro

  29. User mendapatkan IP publikdari ISP(internet Service Provider) • ISP memperolehalokasialamat IP dari Local Internet Registery (LIR), National Internet Registry (NIR), ataudari Regional Internet Registry (RIR) antara lain : AfriNIC – BenuaAfrika APNIC – Asia dan Australia ARIN – Amerika Utara, Amerika Selatan & Afrikaselatan LACNIC – Amerikalatindankepulauankaribia RIPENCC – Eropa, Afrikautara (sahara) dan Asia tengah Rujianto Eko Saputro

  30. Alokasi IPv4 sudahmulaihabis Sumber : http://www.potaroo.net Rujianto Eko Saputro

  31. Dalamsetiapkomputer yang mempunyaisistemoperasijugaterdapatsebuahIP Default yang digunakansebagailoopback, yaitualamatIP yang menunjukkepadadirinyasendiri. AlamatIP iniadalah127.0.0.1yang biasanyamempunyai hostname localhost. Alamat IP inibiasanyahanyadipakaisebagailoopbacksaja (pengetesanlancard, sehinggaalamatinitidakdipakaiuntukmelakukanPengalamatankartujaringan Rujianto Eko Saputro

  32. Latihansoal • Tentukanklas, network id, broadcast address dannetmask address pada IP berikutinimengunakanbiner! a. 172.15.10.12 b. 10.13.12.1 c. 192.168.15.16 Rujianto Eko Saputro

  33. IPv6 Tahun 1991 terjadikekhawatiran IPv4 jumlah host yang terhubung internet akanmelebihikapasitas, Hal-hal yang menjadipenyebabhabisnyaalokasi IPv4 antara lain: • Seluruhperangkatkomunikasisaatiniberbasis IP. • SaatiniparaprovidermemberikanlayananBroadband, dimanapenggunaakanselaluterhubungdengansentraltidaksepertipadalayanan dial-up. • Pengguna internet bertambahdenganpesat, terutamadinegaraberkembang. • Padaawalnya, banyakperusahaan yang mendapatkanblok IP /8 (Class A)atau /16 (Class B)sehinggapemakaian IPv4 kurangefisien. • Denganditemukannyateknologivirtualisasi, makadalamsatuperangkatseolah-olahterdapatbeberapamesin yang masing-masingmendapatkan IP address sendiri. Rujianto Eko Saputro

  34. IPv4 Address Report Sumber : http://www.potaroo.net Rujianto Eko Saputro

  35. Internet Engineering Task Force (IETF), tahun 1994 merillisteknologimasadepanpengalamatan internet, yaitu IPv6. • IPv6 memangsecararesmidisebutsebagai IP Next Generation, disingkatIPng, yang dimasadepandipersiapkanmenjadiintidariteknologi internet masadepan. • Berbagaikelebihan IPv6 dibandingkan IPv4 menjadikannyalayakdiimplementasikandanmenjadisolusiuntukkebutuhanpenggunaan internet diwaktumendatang. Rujianto Eko Saputro

  36. IPv6 • Dalam IPv6, alamat 128-bit akandibagikedalam 8 blokberukuran 16-bit, yang dapatdikonversikankedalambilanganheksadesimalberukuran 4-digit. • Setiapblokbilanganheksadesimaltersebutakandipisahkandengantandatitikdua (:). • Karenanya, format notasi yang digunakanoleh IPv6 jugaseringdisebutdengancolon-hexadecimal format, • berbedadengan IPv4 yang menggunakandotted-decimal format. Rujianto Eko Saputro

  37. IPv5? • Spesifikasi IPv5 dirancangpadaakhirtahun 1980 • Internet Stream Protocol (ST) dimasukanpada header v5. • IPv5 tidakpernahdibuatuntukkeperluanpublik, hanyadigunakanuntukprotokoleksperimental Rujianto Eko Saputro

  38. IPv6, yang memilikipanjang 128-bit, atausejumlah 2128 IP address • Nilaidiatassetaradengan 340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456 atau (3.4 x 1038) IP address • bisadikatakansetiappendudukdiduniabisamemiliki 5140 IP address • Total alamat yang sangatbesarinibertujuanuntukmenyediakanruangalamat yang tidakakanhabis (hinggabeberapamasakedepan), danmembentukinfrastruktur routing yang disusunsecarahierarkis, sehinggamengurangikompleksitasproses routing dantabel routing. Rujianto Eko Saputro

  39. Format penulisan IPv6 Ada 3 carapenulisan IPv6 address, yaitu : • preferred, cara formal ataustandar • Compressed, carakompresiataupenyingkatan • Mixed, caragabungan Rujianto Eko Saputro

  40. Preferred • Yaitumenggunakan 8 segmenbilanganheksadesimal yang masing-masingdipisahkanoleh colon atausimbol “:”, contoh : F10A:B000:0000:1201:9812:7341:2312:0AC1 • IPv6 seringkaliditulisdalambentuk xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx Format penulisandiatasseringdisebutdengan colon-hexadecimal format. Jikadikonversikanmenjadibentukbinermakasetiapsegmen (x) panjanganya 16 bit atau 2 octet Rujianto Eko Saputro

  41. Ex : 0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A Penggunaan “:” membuataplikasi browser kebingungan, karenasimbol colon biasadigunakansebagaipemisahalamatsitusdengan port, untukmengatasinyadigunakansimbol “[]”,contoh : http://[2001:odb8:85a3:08d3:1319:8a2e:0370:7344]:8080 Rujianto Eko Saputro

  42. Compressed • Banyakdigunakanuntukkasus-kasus IP yang beberapasegmennyamenggunakansejumlahbilangan 0, contoh : 1024:0176:0251:0000:0000:0000:0000:0005 dapatditulismenjadi 1024:0176:0251:0:0:0:0:5 atau 1024:176:251::5 Rujianto Eko Saputro

  43. Contoh lain : 0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0001 dapatditulis 0:0:0:0:0:0:0:1 atau ::1 khusus IP denganalamat 0:0:0:0:0:0:0 dapatditulismenjadi ::. Rujianto Eko Saputro

  44. Penulisankompresibilangan 0 hanyabolehdilakukansatu kali, tidakbolehlebih contoh : 1024:0176:0000:0000:7756:0000:0000:ff65 tidakbolehditulismenjadi 1024:0176::7756::ff65 kitabisamelakukankonversi 0 salahsatusaja 1024:0176::7756:0:0:ff65 atau 1024:0176:0:0:7756::ff65 Rujianto Eko Saputro

  45. Mixed • banyakdigunakanuntukmenggabungkan IPv4 dengan IPv6 • Alamatdapatdidefinisikandalam format : x:x:x:x:x:x:d.d.d terdapat 6 segmenbilanganheksadesimalsepanjang 16bit (x) yang dipasaholeh “:” dan 4 segmenbilangandesimalsepanjang 8 bit (d) yang dipisahkanoleh “.” • Istilah yang diberikanuntukjenisalamatiniyaitu “IPv4-Compatible IPv6 address” • Contoh : 0:0:0:0:0:0:27.23.113.1 Rujianto Eko Saputro

  46. Manakalalingkungan IPv4 tidakmendukung IPv6, maka format penulisanberbeda. • Alamatdirepresentasikandalambentuk lain disebut “IPv4-Mapped IPv6 address” • Contoh : 0:0:0:0:0:FFFF:27.23.113.1 • Sebuahjaringan IPv6 dapatdihubungkandenganjaringan IPv4 denganbantuan Router yang melewatkanpaketdengan format berbeda • Paket IPv6 akandibungkussehinggadapatdipahamioleh router maupun host yang belummendukung IPv6. kasustersebutdisebuttunneling IPv6 over IPv4 Rujianto Eko Saputro

  47. Type IPv6 Address Pada IPv4 sebuahintreface (NIC) dapatmemungkinkanmemiliki IP address unicastdan multicast, sedang IPv6 dapatmemiliki 3 kemungkinan, yaitu : - Unicast address • Anycast address • Multicast address Rujianto Eko Saputro

  48. Unicast address merupakan IP address yang digunakanuntukidentifikasisebuah interface saja. Secaraumumunicastpada IPv4 dan IPv6 sama • Anycast address merupakan IP address yang digunakanuntukidentifikasisekumpulan interface. Paket yang dikirimkankeanycastaddresakanditerimaoleh interface terdekat (salahsatu interface) darisekumpulan interface yang menggunakanalamattersebut. sebenarnyaanycastadalahunicast yang diberikankepadasekumpulan interface denganpersyaratankhusus. Rujianto Eko Saputro

  49. Persyaratanyaadalah ; - anycast address hanyadigunakanpada router IPv6 saja. Tidakbolehdigunakanuntukalamat host - anycast address tidakbolehdigunakansebagaialamatasaldaripaket Ipv6 • Multicast address digunakanuntukidentifikasisekumpulan interface. Paket yang dikirimke multicast akanditerimaolehsemua interface yang menggunakanalamattersebut. Rujianto Eko Saputro

  50. IPv6 tidakmengenal broadcast dan subnet mask. • Multicast telahmenggantikanfungsi broadcast address Rujianto Eko Saputro

More Related