1 / 57

SURVEI SUSUT PASCA PANEN MT 1994/1995 DAN MT 1995

SURVEI SUSUT PASCA PANEN MT 1994/1995 DAN MT 1995. Pendahuluan Metodologi Pembahasan Hasil. LATAR BELAKANG (1). Usaha peningkatan produksi padi / gabah merupakan prioritas utama pembangunan pertanian sejak PJTP I, terbukti mulai tahun 1984 Indonesia berhasil mewujudkan swasembada beras .

dory
Télécharger la présentation

SURVEI SUSUT PASCA PANEN MT 1994/1995 DAN MT 1995

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SURVEI SUSUT PASCA PANENMT 1994/1995 DAN MT 1995 Pendahuluan Metodologi Pembahasan Hasil

  2. LATAR BELAKANG (1) Usaha peningkatanproduksipadi/gabahmerupakanprioritasutamapembangunanpertaniansejak PJTP I, terbuktimulaitahun 1984 Indonesia berhasilmewujudkanswasembadaberas. Peningkatanproduksipadi/gabahdilakukandenganberbagaiusaha yang mencakupprapanen, saatpanen, maupunpascapanen. Padaprapanendilakukandenganpengolahanlahan yang baik, penggunaanpupuk yang optimum, perbaikanirigasi, pemakaianbibitunggulsertapembrantasanhama yang efektif.

  3. LATAR BELAKANG (2) Padasaatpanendiusahakan agar kehilangan/ susutrendah yang dilakukanpadaumur yang tepat, peralatan yang dipakaisertacuacadankadar air yang yangserasi. Padapascapanendiusahakanpenekananbesaransusutdalamperontokan, pengangkutan, pengeringan, penggilingansertapenyimpanan Surveisusutsaatpanendanpascapanenpaditerakhirdilakukanpadatahun 1987 yang mencakupduamusimtanam, yaitu MT 1986/1987 dn MT 1987, kemudiandilanjutkansurveigabahberaspadatahun 1988.

  4. LATAR BELAKANG (3) Hasilsurvei MT 1986/1987 dan MT 1987 meliputisusutsaatpanen (9,0 %), susutperontokan (5,32%), susutpengangkutan (0,52%), susutpenjemuran (2,01%), susutpenggilingan (3,46%) dansusutpenyimpanan (1,70%).Konversijemurdari GKP ke GKG sebesar 86,59 %, dankonversi GKG keberassebesar 65 %. Penilitianinidiharapkandapatmemberikansuatubesaransusutpanendanpascapanen yang uptodate, sehinggabesarantersebutdapatdigunakansebagaialat bantu perkiraanpenghitunganproduksipadi yang nyata yang nantinyadigunakanolehpemerintahsebagaidasarpengambilankebijaksanaan di sektorpettaniansecaraumumdansubsektorpadikhususnya.

  5. TUJUAN Surveiinibertujuanuntukmemperkirakan : Susutsaatpanendenganmemperhatikanperalatanpanen Susutperontokandenganmemperhatikanberbagaicaraperontokan Susutpengangkutanpadi/gabahdenganberbagaijenisalatangkutdankemasan, terutamadarilahankerumah/penggilingan/pasar(pengangkutanpertama”) Susutpengeringanbesertakonversijemurdenganberbagaivariasitempat/ carapenjemuran Susutpenggilinganbesertakonversigilingdenganberbagaivariasialatpenggilingan Susutpenyimpananpadatingkatpetani

  6. RUANG LINGKUP Penelitianinidilakukan di 15 provinsi (107 kabupatendan 250 kecamatan) yang mencakup 93,38 persenproduksipadi di Indonesia tahun 2004, yaitu : D.I. Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, JawaTimur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Padasetiapprovinsidiurutkanproduksipadi per kabupaten, kemudiandipilihsejumlahkabupaten yang mewakilisekurang-kurangnyaproduksipadadaerah yang bersangkutanSelanjutnyapadasetiapkabupatenterpilihdiplihsebanyak 2-3 kecamatan yang didasarkanpadabesaranluaspanenkecamatantersebutdantersedianyapenggilingan yang lebihdari 20 buah.

  7. ORGANISASI LAPANGAN Tim Pengarahdan Tim Teknisterdiridari : DirektoratJenderalPertanianTanamanPangandanHortikultura BadanPerencanaan Pembangunan Nasional BadanPengendaliBimas PusdataDepartemenPertanian BadanUrusanLogistik BalaiPenelitianTanamanPadi- Sukamandi BalaiPenelitianPanganBulog-Tambun Biro PusatStatistik FakultasTeknologiPertanian-IPB InstrukturUtamadanInstrukturNasional (BPS Pusatdan BPS Propinsi) Pencacah : Mantis, Mantandanstaf BPS Kabup

  8. SUSUT SAAT PANEN (1) TinjauanPustaka Salah satucirivaritasungguladalahmudahrontok. Untukmenekan agar rontok seminal mungkin, sebaiknyapanendilakukanpadaumur yang tepat. Dari sejumlahpenelitian yang dilakukanolehMalabayos (1966), Dimyati N.(1969), Curtz (1974),Caseem (1976), menunjukkanbahwatingkatrontoksaatpanendipengaruhiolehumurtanaman, semakinlewatmasaksemakinbesarrontoknya, sedangkanbilakurangmatangsaatdipanenmutugabah yang dihasilkanrendah. Kerebahanpadijugajugaberpengaruhterhadapsusutsaatpanen. Menurut Grist (1959), padi yang berbatangtinggidanjeraminyalemah, cenderungberpengaruhterhadapkerabahan. Kerebahaninisangatberpengaruhterhadapsusuthasil,

  9. SUSUT SAAT PANEN (2) TinjauanPustaka Sementaraitususutpanendapatberbedakarenaperbedaancarapanennya (ani-ani, sabitbiasa, sabitbiasa, sabitbergerigi, dsb.),ketajamanalatyang mempengaruhigaya–gayapemotongan, ketrampilanpemenanendanjumlahburuhpanen. Pemotongandenganani-anidapatdilakukandenganmemotongtangkaisepanjang 5-6 cm dekatsekalidenganpangkalmalai, halinitergantungdarijenispadinya (Efferson,1952)

  10. SUSUT SAAT PANEN (3)METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data Lapang RuangLingkupdanCakupan - Susutsaatpanen, perfontokan, pengeringan, penggilingan,pengangkutanpertama, dan penyimpanan di tingkatpetani Varitaspadi/gabahdikelompokanmenjadi 3 jenisvaritas; - VaritasProduksiTinggi (VPT) : Pelta I, Adil, Makmur, Semeru, Cisadane,, IR 64 dsb. - VaritasProduksiSedang (VPS): PB 20, Serayu, Asahan, Ciliwung, Way Putih, Bengawan Solo dsb. - VaritasProduksiRendah (VPR): PB 32, Mahakam, Tondano, Maninjau, Jatiluhur, Way Rarem, Laut Tawardsb.

  11. SUSUT SAAT PANEN (4) Responden : Dipilih 3 petani yang melakukanpanenuntuksetiapKecterpilih per MT dandiusahakan agar terwakilijenisvaritaspadi. Dari setiappetaniterpilihdipilihsebuahpetaksawah yang akandilakukanpanensecaraacak. Padasetiappetakterpilihdipilih 1 plot ubinanMantan/Mantis (2,5 m x 2,5 m) dan 4 buah plot ubinankontrol (1 m x 1 m) masing-masingsecaraacak. Panenanpada plot ubinanMantan/Mantis dilakukanolehpetanidengankecepatan normal (sesuaidengankebiasaansetempat). Pada plot kontrolpanenandilakukansecaratelitidenganguntingmalai demi malai (panenantanpasusut) Diambilsampel 1 kg padi/gabah per petanisetelahdikeringkandengankadar air 14-16 persenuntukdikirimke lab Pusat.

  12. SUSUT SAAT PANEN (5) Informasi yang Dikumpulkan: PengukuranLapang (Observasi) - ubinan - pengukuranpanjangtangkai/ malai - pengukurankadar air - pengukuranjaraktanam Wawancara - keadaanlahan/pengairan - keadaantanamantunggal/campuran - penggunaanbibit, pupuk, danobat-obatan - keterangansaatpanen (alatpanendsb) - keteranganpascapanen (perlakukanpenggabahan, pengangkutan, pengiringan, penggilingan, dan penyimpanan)

  13. SUSUT SAAT PANEN (6)

  14. SUSUT SAAT PANEN (7) Hasil Penelitian:

  15. SUSUT SAAT PANEN (8) Hasil Penelitian:

  16. SUSUT SAAT PANEN (9) Hasil Penelitian:

  17. SUSUT PERONTOKAN (1) TinjauanPustaka Perontokandapatdilakukandenganalatperontok (thresher) maupunsecara manual (dibanting, dipukuldenganbambu, diinjak). Penggunaanalatperontokumumnyadilakukan di pabrikpenggilinganberas,. Perontokansecara manual umumnyadilakukanterhadappadiunggulbaru. Cara inidilakukansegerasetelahpadidipanendandilaksanakan di sawah. Proses perontokanmemberikanandilcukupbesar yang menyebabkansusuthasil. Susutgabahjelasterlihatdenganadanyagabahterceceratauterlempardaritempatperontokan yang takdapatdikumpulkankembali, disampingadanyabutirpadi yang tertinggalpadamalainya.

  18. SUSUT PERONTOKAN (2)Metodologi Penelitian Susutdalamperontokandihitungdenganmembandingkancarapetani (injak-injak/iles, banting, pukul/gedigatau thresher) denganperontokanteliti (memetikgabahsatu per satudarimalainya). Responden: purposive sampling Dipilih 3 petanisebuahpenggilinganuntuksetiapKecterpilih per MT. Perontokanpadivaritaslokaldilakukan di penggilinganbesarataupenggilingankecil, sedangkanvaritasungguldilakukandilapang. Padapetaniditelitiperontokan 25 kg padi, sedangkanpadapenggilingandirontokandengan thresher sebanyak 100 kg (penggilinganbesar) atau 50 kg (penggilingankecil). Perontokantelitidilakukanmasing-masingterhadap 5 kg padi.

  19. SUSUT PERONTOKAN (3) Informasi yang Dikumpulkan: PengukuranLapang - caraperontokan - berathasilperontokan - panjangtangkai - kadar air gabah Wawancara - kesadaranrespondententangsusutperontokan - perlakuanpembersihan

  20. SUSUT PERONTOKAN (4)

  21. SUSUT PERONTOKAN (5) Hasil Penelitian

  22. SUSUT PERONTOKAN (6) Hasil Penelitian:

  23. SUSUT PERONTOKAN (7) Hasil Penelitian:

  24. SUSUT PERONTOKAN (8) Hasil Penelitian:

  25. SUSUT PENGANGKUTAN (1) TinjauanPustaka Pengangkutanadalah proses pemindahanpadi/gabahdarisaatpanensampaiberas di tangankonsumen. Selama proses tersebutdapatterjadisusutterutamakarenatercecer. Susutpengangkutandipengaruhiolehbentukalatangkut, jeniswadah, bentukbahan yang diangkutdancarapengankutan. Di daerahpotensiproduksiseringdijumpaikekurangansaranapengangkutan.Padasaatpanen di musimpenghujantidakdapatmasukkedaerahpersawahan yang kondisinyajeleksehinggaterpaksadipikul, diangkutdengansepedadan lain-lain.Bahkanada yang terpaksaditumpuk di suatutempatberhari-harisehinggamengakibatkangabahrusak (Slamet Zubaidi,1983)

  26. SUSUT PENGANGKUTAN (2)Metodologi Penelitian Pengangkutan padi/gabah hanya diteliti pengangkutan dari lahan ke rumah/gudang/ pasar/ KUD. Pengamatan dilakukan dengan mengukur berat bahan sebelum dan sesudah pengangkutan, termasuk pengukuran kadar air sebelum/sesudah pengangkutan. Dalam pengamatan diperhatikan pula wadah, alat, dan jarak pengangkutan Responden dipilih 3 petani pada setiap kecamatan terpilih per MT. Wadah yang dipakai dapat berupa bakul, karung goni, dan plastik curah . Alat pengangkutannya terdiri dari digendong, dengan sepeda dan kendaraan bermotor

  27. SUSUT PENGANGKUTAN (3) Informasi yang Dikumpulkan PengukuranLapang - kadar air - beratawal/ akhir - wadahdancarapengangkutan Wawancara - jarakpengangkutan - kesadaransusut

  28. SUSUT PENGANGKUTAN (4)

  29. SUSUT PENGANGKUTAN (5) Hasil Penelitian

  30. SUSUT PENGANGKUTAN (6) Hasil Penelitian

  31. SUSUT PENGANGKUTAN (7) Hasil Penelitian

  32. SUSUT PENGANGKUTAN (8) Hasil Penelitian

  33. SUSUT PENGERINGAN (1) TinjauanPustaka Pengeringanmerupakanperlakukanpendahuluandalamrangtaipengolahanpadi/gabahmenjadiberas. Perlakuaninimempengaruhirendemen, mutudansusut. Selainitupengeringanjugapenting di dalampenyimpananpadi/ gabahuntukmencegahkerusakanakibatseranganseranggadanmikroorganisma yang dapatmengakibatkanpenyusutanbobotdanpenurunanmutu. MenurutCiptadidanNasution (1976) tujuandaripengeringangabahadalahuntukmengurangikadar air gabah agar gabahtidakrusakdanmencapaikualitasgiling yang baik. Beberapapenelitimengemukanbahwa agar diperolehhasilpenggilingan yang baikdanpenyimpanan yang selamat, kadar air gabahharusditurunkandarikadar air panen 22-26 persenmenjadikadar air optimum 14 persen

  34. SUSUT PENGERINGAN (2)Metodologi Penelitian Susut pengeringan dihitung atas dasar kehilangan bobot bahan kering selama penjemuran. Cara-cara pengeringan dilakukan sesuai dengan cara petani. Tempat pengeringan di lamporan semen, di atas tanah dengan alas dan di jalan. Perlakukan selama pengeringan juga diperhatikan yang mencakup pembalikan serta pembersihannya. Oleh karenanya perlu diteliti kadar kotoran/gabah hampa. Responden ditetapkan 3 petani dan satu penggilingan, per kecamatan diusahakan pula agar terwakili per jenis varitras per MT. Bila penjemuran terhadap padi paling sedikit 100 kg ,sedangkan gabah 50 kg.

  35. SUSUT PENGERINGAN (3)

  36. SUSUT PENGERINGAN (4)

  37. SUSUT PENGERINGAN (5)

  38. SUSUT PENGERINGAN(6) Informasi Yang Dikumpulkan PengukuranLapang - tempat/peralatanpengeringan - kadar air - beratsebelum/ setelahpenegringan - persentasegabahbersih Wawancara - fasilitaspenjemuran - pembalikan - lama penjemuran - tanggapansusut

  39. SUSUT PENGERINGAN (7) Hasil Penelitian

  40. SUSUT PENGERINGAN (8) Hasil Penelitian

  41. SUSUT PENGERINGAN (9) Hasil Penelitian – Konversi Jemur

  42. SUSUT PENGGILINGAN (1) TinjauanPustaka Penggilingandarigabahmenjadiberasmerupakansalahsatulintasanutamadalamjalurpengananpascapanenpadi. Teknologipenggilinganmemegangperananpentingdalammenentukankuantitasdankualitasberas yang dihasilkan. Dari penggilingansejumlah input padiakanmenghasilkan output beras. Perbandingan output berasterhadap input gabahdisebutkonversi/rendemengiling. Penghitunganrendemendapatdilakukan di lapang (rendemenlapang) dan di laboratorium (rendemenlaboratorium). Selisihrendemenlaboratoriumdanrendemenlapangdisebutsusutdalampenggilingan. Susutdalampenggilingandapat pula dihitungdariberas yang tercecersewaktumenggiling.

  43. SUSUT PENGGILINGAN (2)Metodologi Penelitian Susut pednggilingan dihitung berdasarkan beda rendemen giling laboratorium dengan rendemen lapang. Penggilingan dilakukan terhadap gabah dalam salah satu derajat sosoh yaitu 80,90 atau 100. Untuk menyeragamkan kenampakan derajat sosoh, pada setiap pencacah disediakan contoh. Penggilingan dilakukan terhadap berbagai variasi penggilingan yang mencakup perusahaan penggilingan besar (PPB), perusahaan penggilingan padi kevil (PPK), rice milling unii (RMU), perusahaan penggilingan huller dan perusahaan penggilingan engelberg. Disamping itu dilakukan penelitian untuk beberapa perusahaan, diminta menggiling dengan masukan yang sam, mengahasilkan keluaran yang berdeajat sosoh 80,90, dan 100.

  44. SUSUT PENGGILINGAN (3) Responden : 5 buahpenggilinganuntuksetiapkecamatan terpilih per MT. Penggilingandilakukansekurang-kurangnyaterhadap 50 kg gabahuntuksetiapderajatsosoh. Contohgabah 1 kg danberassebanyak ½ kg kgdikirimkelaboratorium Sejumlah 250 perusahaanpenggilingandipilihuntukmelakukanpenggilingandengan input yang samadenganhasil 3 macamderajatsosoh. Informasi Yang Dikumpulkan PengukuranLapang - beratawalgabah - berathasil (beras, menir,dedak, katul, sekamdan merang) - kadar air. - derajatsosoh

  45. SUSUT PENGGILINGAN (4) Informasi Yang Dikumpulkan Wawancara - keteranganperusahaanpenggilingan - keteranganmesinpenggiling - keteranganmasukangabah - kleterangansebelumdigiling Laboratorium - penelitianmutugabah - penelitianmutuberas

  46. SUSUT PENGGILINGAN (5)

  47. SUSUT PENGGILINGAN (6) Hasil Penelitian

  48. SUSUT PENGGILINGAN (7) Hasil Penelitian:

  49. SUSUT PENGGILINGAN (8) Hasil Penelitian:

  50. SUSUT PENGGILINGAN (9) Hasil Penelitian - Rendemen/Konversi Giling

More Related