1 / 21

Home Office And Branch Relationships

Home Office And Branch Relationships. Pertemuan 7 dan 8. HOME OFFICE & BRANCH RELATIONSHIPS. Penggunaan tenaga penjual dalam rangka perluasan daerah pemasaran seringkali kurang berhasil, hal tersebut disebabkan :

eliza
Télécharger la présentation

Home Office And Branch Relationships

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Home Office And BranchRelationships Pertemuan 7 dan 8

  2. HOME OFFICE & BRANCH RELATIONSHIPS • Penggunaan tenaga penjual dalam rangka perluasan daerah pemasaran seringkali kurang berhasil, hal tersebut disebabkan : • Jarak tempuh yang cukup jauh sehingga tidak efisien bagi salesman untuk menguasai daerah pemasaran yang berada diluar jangkauannya • Perbedaan budaya antara kantor pusat dengan kantor cabang yang tidak diakomodasi oleh manajemen

  3. Lanjutan • Apabila penggunaan tenaga salesman dan katalog tidak memberikan hasil yang diinginkan, maka pembentukan kantor cabang /branches merupakan alternatif yang paling tepat sebagai sarana pencapaian tujuan pemasaran karena : • Konsumen dapat berkomunikasi secara cepat dengan perusahaan, sehingga kendala yang menghambat dapat diatasi secara cepat • Karyawan kantor perwakilan / cabang biasanya direkrut dari daerah setempat yang menguasai budaya daerah tersebut

  4. PERBEDAAN ANTARA PERWAKILAN DENGAN CABANG

  5. OPERATIONS & ACCOUNTING FOR AN AGENCY • Agen / kantor perwakilan merupakan organisasi penjualan didaerah yang berada dibawah pengawasan langsung kantor pusat dalam membantu kelancaran pemasaran didaerah tersebut. • Kegiatan operasional perwakilan dibiayai dengan dana yang dikirim dari kantor pusat dan dikelola dengan sistem dana kas kecil tetap (imprest fund). Agen tidak menyelenggarakan akuntansi, namun hanya administrasi kas kecil yang mempertanggung-jawabkan dana kas yang diberikan. Apabila dana kas kecil sudah melewati batas minimun, maka agen mengirimkan permintaan pengisian kembali kas kecil dengan dilampiri oleh bukti-bukti pengeluaran.

  6. Lanjutan • Catatan akuntansi agen dikelola oleh kantor pusat dengan dua alternative • Laba-rugi operasional agen tidak terpisah (digabungkan) dengan kantor pusat (pendapatan & biaya agen dicatat dalam perkiraan pendapatan & biaya kantor pusat ----- digabung dalam satu perkiraan sehingga laba-rugi agen tidak dapat diketahui secara cepat)

  7. Lanjutan • Laba-rugi agen terpisah dari operasional kantor pusat dengan menyelenggarakan perkiraan kantor perwakilan / agen (dicatat secara terpisah). • Contoh:

  8. Lanjutan • Penjualan – agen Bandung • Harga pokok penjualan – agen Bandung • Biaya gaji – agen Bandung • Biaya promosi – agen Bandung • Pengiriman barang dagang – agen Bandung • Kas kecil – agen Bandung • Laba-rugi – agen Bandung (ditutup keperkiraan ikhtisar laba-rugi kantor pusat)

  9. Contoh Soal • PT. Bintang yang berkantor pusat di Jakarta mendirikan kantor perwakilan / agen di kota Medan. Pembukuan transaksi agen dibukukan secara terpisah oleh kantor pusat. Berikut transaksi selama bulan Maret 2002 sbb:

  10. Lanjutan

  11. OPERATIONS & ACCOUNTING FOR BRANCHES • Meskipun suatu cabang di-operasikan sebagai unit usaha yang terpisah (membuka rekening di bank, memiliki persediaan, melakukan pembelian dari luar, menyelenggarakan pembukuan sendiri), namun tetap dibawah kendali kantor pusat, Tingkat kemandirian suatu cabang tergantung dari kebijakan kantor pusat terutama dikaitkan dengan efektifitas & efisiensi serta pengendalian operasional.

  12. Akuntansi antara kantor pusat dan cabang dihubungkan dengan perkiraan silang (reciprocal accounts) sbb :

  13. CONTOH • Pada akhir periode kantor cabang menyusun laporan keuangan (financial statements) dan disampaikan kepada kantor pusat, kemudian kantor pusat menyusun laporan gabungan (combined financial statements) dengan meng-eliminasi perkiraan silang pada laporan kertas kerja (working papers/work sheets). • Contoh : Dalam rangka pengembangan daerah pemasaran di Jawa- Tengah pada tanggal 1 Oktober PT. Sejahtera di Jakarta membentuk kantor cabang di kota Solo. Kantor pusat membebani cabang Solo bunga atas investasi awal sebesar 6%. Pencatatan aktiva tetap untuk Furniture & Fixture diselenggarakan di kantor pusat. Pembukuan ditutup setiap akhir bulan. Berikut transaksi selama bulan Oktober 2002 :

  14. Penyusunan laporan keuangan gabungan (combined financial statements) PT. Sejahtera adalah sbb :

  15. Balanced Sheet

  16. CONTOH • Harga faktur sesuai harga eceran (Billing at retail sales price). • Pada akhir periode perkiraan unrealized intercompany inventory profit disesuaikan dengan realisasi barang yang sudah dijual oleh cabang secara proporsional • Contoh : Barang dengan harga pokok Rp 10.000,- difaktur ke cabang dengan harga Rp 12.000,- atau 20% diatas harga pokok. Pada akhir bulan melaporkan laba sebesar Rp 5.000,- dan sisa persediaan yang berasal dari kantor pusat sebesar Rp 8.400,-. Jurnal yang dibutuhkan adalah sbb :

  17. Home Office Vs Branch Books

  18. Note : Sebelum kertas kerja disusun, maka perkiraan-perkiraan reciprocal harus di rekonsiliasi.

  19. BRANCH BILLING AT AMOUNTS OTHER THAN COST • Untuk membiayai pengeluaran operasional dan investasi kantor cabang, maka biasanya kantor pusat memfaktur barang yang dikirim ke cabang dengan harga diatas harga pokok. Ada 2 metode dalam memfaktur cabang dengan harga didiatas harga pokok : • Harga Faktur dengan harga arbitrase (Billing at an arbitrary rate above cost). Dalam metode ini harga arbitrase biasanya ditentukan dengan menambah harga pokok dengan biaya yang dikeluarkan oleh cabang untuk memperoleh barang dari pusat sampai ke konsumen. • Harga faktur sesuai harga eceran (Billing at retail sales price). • Pada akhir periode perkiraan unrealized intercompany inventory profit disesuaikan dengan realisasi barang yang sudah dijual oleh cabang secara proporsional • Contoh : Barang dengan harga pokok Rp 10.000,- difaktur ke cabang dengan harga Rp 12.000,- atau 20% diatas harga pokok. Pada akhir bulan melaporkan laba sebesar Rp 5.000,- dan sisa persediaan yang berasal dari kantor pusat sebesar Rp 8.400,-. Jurnal yang dibutuhkan adalah sbb :

  20. Jurnal • Pada akhir periode , pada saat penyusunan kertas kerja / neraca lajur combined financial statements, maka selisih unrealized harus di eliminasi sbb : • Untuk persediaan cabang yang terlalu tinggi di-eliminasi dengan jurnal sbb : • Dr. Unrealized intercompany inventory profit … XXXXX • Cr. Merchandise inventory – at beginning ……….. XXXXX • Dr. Unrealized intercompany inventory profit …. XXXXX • Cr. Shipment from home office ………………….. XXXXX

More Related