1 / 33

PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN. MODEL ANALISIS DAN EVALUASI. DATA BASIS KELUARGA. PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2008. 2008. BIDANG PELATIHAN DAN INFORMASI KELUARGA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANAN NASIONAL PROVINSI PAPUA BARAT. Persentase KK Berstatus Janda/Duda/Belum Kawin.

enan
Télécharger la présentation

PENGEMBANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGEMBANGAN MODEL ANALISIS DAN EVALUASI DATA BASIS KELUARGA PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2008 2008 BIDANG PELATIHAN DAN INFORMASI KELUARGA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANAN NASIONAL PROVINSI PAPUA BARAT

  2. Persentase KK Berstatus Janda/Duda/Belum Kawin Tujuan : Masukan/informasi mengenai ketahanan keluarga dihubungkan dengan status kawin kepala keluarga (janda/duda/belum kawin). Variabel : Jumlah KK (kolom 14) dan Jumlah KK Berstatus Janda/Duda/Belum Kawin (kolom 20). Interpretasi : Dari 189,643 KK di Provinsi Papua Barat, 20,44% diantaranya berstatus janda/duda/ belum kawin. Apabila dilihat kab/kota, persentase tertinggi (46,06%) ada di kab/kota Kaimana dan terendah (4,30%) di kab/kotaRaja Ampat. Diharapkan persentase KK berstatus janda/duda/belum kawin tidak terlalu besar dan semakin kecil semakin baik. Hal ini berkaitan dengan dengan kondisi ketahanan keluarga, karena secara psikologis KK berstatus kawin kondisi ketahanannya keluarganya relatif lebih baik dibandingkan dengan KK berstatus janda/duda/belum kawin.

  3. Persentase Kepala Keluarga Tidak Bekerja Tujuan : Masukan/informasimengenaiketahanankeluargadikaitkandengan status pekerjaankepalakeluarga. Variabel : Jumlah KK (kolom 14) danJumlah KK TidakBekerja (kolom 18) Interpretasi :Dari tabeldiatasterlihatjumlah KK yang tidakbekerjacukupbesaryaitu 54,952 KK atau 28,98% darijumlah KK yang adadiProvinsi Papua Barat. Padatingkatkab/kota, persentasetertinggi (46,33%) adadikab/kotaSorongdanterendah (4,71%) dikab.Sorong Dari sudutpandangekonomi, seorang KK yang tidakbekerjaakanmempengaruhikondisiketahanankeluarga yang dipimpinnya, terutamauntukkeluargadimanakebutuhanhidupnyamasihcukupbesar. Besarnyapersentase KK tidakbekerjabisadisebabkanberbagaifaktorantara lain sempitatautidaktersedianyalapangankerjaatau KK tersebutsudahmemasukiusiapensiun. Dan seterusnya….

  4. PersentaseKepalaKeluargaTidakTamat SD Tujuan : Masukan/informasimengenaiketahanankeluargadilihatdarilatar belakangpendidikan yang diperolehkepalakeluarga. Variabel : Jumlah KK (kolom 14) danJumlah KK TidakTamat SD (kolom 21) Interpretasi : Secara total, persentase KK tidaktamat SD diProvinsi Papua Barat adalah 25,51%. Diharapkanpersentase KK tidaktamat SD tidakterlalubesardansemakinkecilsemakinbaik, karenadarisudutpandangekonomi, diasumsikanbahwa semakinrendahpendidikanseseorangsemakinkecilkesempatanuntukmendapatkanpekerjaandenganpenghasilan yang layak. Selainitu, masihbanyaknya KK yang tdkmenamatkanpendidikan SD bisajugadiakibatkan terbatasnyaaksesutukmendapatkanpendidikan. Hal inibisadisebabkanantara lain mahalnyabiayapendidikan, sarana & prasaranapendidikanterbatas, pendapatankeluarga minim. Dan seterusnya …..

  5. Persentase Kepala Keluarga Tamat SD-SLTP Tujuan : Masukan/informasimengenaiketahanankeluargadilihatdarilatar belakangpendidikan yang dimilikikepalakeluarga. Variabel : Jumlah KK (kolom 14) danJumlah KK Tamat SD-SLTP (kolom 22) Interpretasi : Tabeldiatasmenunjukkantingkatpendidikan KK diProvinsi Papua Barat sangatrendah, dimanamayoritasdari KK yang ada (35,72%) berpendidikansetingkat SD-SLTP. Rendahnyatingkatpendidikan KK akanberdampak kepadaterbatasnyakesempatanuntukmendapatkanpekerjaan yang bisamemberikanpenghasilan yang lebihbaik. Program intervensi yang mungkinbisadilakukanoleh BKKBN provinsidankab/kotapengelolaprogrsm KB adalahmelakukankerjasamadengankantordinaspendidikanserta LSM/LSOM untukmelakukan program Kejar (Bekerjasambilbelajar) Paket B dan C.

  6. Persentase Kepala Keluarga Tamat SLTA Tujuan : Masukan/informasimengenaiketahanankeluargadikaitkandenganlatar belakangpendidikan yang ditamatkankepalakeluarga. Variabel : Jumlah KK (kolom 14) danJumlah KK Tamat SLTA (kolom 23) Interpretasi : Secaraumumdapatdikatakanbahwatingkatpendidikan KK diProvinsi Papua Barat cukuptinggi, yaituhanyasebesar 28,63% darijumlah KK yang ada yang mempunyailatarbelakangpendidikansetingkat SLTA. Padatingkatkab/kota, persentasetertinggiterdapatdikabupaten/kotaSorongsebesar 44,43% danterendahdikab/kotaTelukWondamasebesar 16,19%. Jikadiasumsikanbahwasemakintinggitingkatpendidikanseseorangmakasemakintinggiatausemakinbaik pula tingkatpenghasilannya, makaberdasarkan data diatasbisaditarikkesimpulansementarabahwatingkatkesejahteraankeluarga yang adadiProvinsi Papua Barat tidakbegitutinggi.

  7. Persentase Kepala Keluarga Tamat Akademi/Perguruan Tinggi Tujuan : Masukan/informasimengenaiketahanankeluargadihubungkandengan latarbelakangpendidikankepalakeluarga. Variabel : Jumlah KK (kolom 14) danJumlah KK Tamat AK/PT (kolom 24) Interpretasi : Dari 189,643 KK diProvinsi Papua Barat hanya 10,15% yang berhasilmenamatkanpendidikansetingkat AK/PT. Apabiladilihat per kab/kota, persentasetertinggi (16,15%) adadikab/kotaKaimanadanterendah (4,59%) dikab/kotaSorong. Dilihatdariproporsi yang ada, bisadikatakanaksesbagikepalakeluargauntukmendapatkanpendidikan yang lebihbaikataulebihtinggijauhlebihbesardikab/kotaKaimanadibandingkandengankab/kotalainnyadiProvinsi Papua Barat. Dan terusnya …..

  8. Persentase Anak Usia 7-15 Tahun Tidak Sekolah Tujuan : Masukan/informasimengenaitingkatpartisipasianakusia 7-15 tahun dalam program wajibbelajar 9 tahun. Variabel : JumlahAnakUsia 7-15 Tahun (kolom 36+37+38+39) danJumlahAnak Usia 7-15 TahunTidakSekolah (kolom 38+39). Interpretasi : Dari 148,401 anakusia 7-15 tahundiProvinsi Papua Barat hanya 24,19% diantaranyatidaksekolah. Inimengindikasikanbahwa program wajibbelajar 9 tahundiProvinsi Papua Barat harusterusdiperhatikan, karenaapabiladilihat per kab/kotamasihadakab/kota yang persentaseanakusia 7-15 tahuntidaksekolahcukuptinggiyaitukab/kotaKaimanadanFakfakmasing-masing(49,39%) dan(47,79%) . Diharapkankedepanaksesuntukmendapatkanpendidikanbagianakusia 7-15 tahundiProvinsi Papua Barat dapatlebihditingkatkan, sehinggaseluruhanakusia 7-15 tahundapatbersekolah.

  9. Persentase Anak Laki-Laki Usia 7-15 Tahun Tidak Sekolah Tujuan : Masukan/informasimengenaitingkatpartisipasianaklaki-lakiusia 7-15 tahundalam program wajibbelajar 9 tahun. Variabel : JumlahAnakLaki-LakiUsia 7-15 Tahun (kolom 36+38) danJumlahAnak Laki-LakiUsia 7-15 TahunTidakSekolah (kolom 38). Interpretasi : Dari 78922 anaklaki-lakiusia 7-15 tahunhanya 23,69% diantaranyatidaksekolah. Inimengindikasikanbahwa program wajibbelajar 9 tahundiprovinsi Papua Barat belumberhasilmenjangkauseluruhanaklaki-lakiusia 7- 15 tahun. Padatingkatkab/kotapersentasetertinggiadadikab/kotaKaimanadanFakfakdengan 48,21% dan 42,23% terendahdikabupatenSorongdengan 5,64%. Diharapkanpadamasa yang akandatangaksesuntukmendapatkanpendidikanbagianaklaki-lakiusia 7-15 thndiProvinsi Papua Barat dapatlebihditingkatkan, sehinggaseluruhanaklaki-lakiusia 7-15 tahundapatbersekolah.

  10. Persentase Anak Perempuan Usia 7-15 Tahun Tidak Sekolah Tujuan : Masukan/informasimengenaitingkatpartisipasianakperempuanusia 7-15 tahundalam program wajibbelajar 9 tahun. Variabel : JumlahAnakPerempuanUsia 7-15 Tahun (kolom 38+40) danJumlah AnakPerempuanUsia 7-15 TahunTidakSekolah (kolom 40). Interpretasi : Dari 69479 anakperempuanusia 7-15 thnsekitar 24,77% diantaranyatidaksekolah. Walaupunrelatif, program wajar 9 tahundiProvinsi Papua Barat masihbelumberhasilmenjangkauseluruhanakperempaunusia 7-15 tahun. Padatingkatkab/kotapersentasetertinggiadadikab/kotaKaimanasebesar 50,99% danterendahdikab/kotaSorong 6,32%. Diharapkanpadamasa yang akandatangaksesuntukmendapatkanpendidikandasar 9 tahunbagianakperempuanusia 7-15 tahundiProvinsi Papua baratdapatlebihditingkatkan, sehinggaseluruhanakperempuanusia 7-15 tahundapatbersekolah.

  11. Rata-Rata Dalam Jiwa Dalam Keluarga Tujuan : Masukan/informasimengenai rata-rata jiwadalamkeluarga Variabel : Jumlah KK (kolom 14) danJumlahJiwaDalamKeluarga (kolom 29) Interpretasi : Tabeldiatasdapatmemberikangambarantentangbebanhidupygharusditanggungkeluarga. Semakinbesar rata-rata jiwadalamkeluargasema-semakinberatbebanhidup yang harusditanggung, misalnyabiayamakan, pendidikan, kesehatandan lain sebagainya. Sebaliknya, semakinkecil rata-rata jiwadalamkeluargasemakinringanbebanhidup yang harusditanggung. Dari hasilpendataankeluargadi Papua Barat terlihat rata-rata jiwadalamkeluargarelatiftidakbegitubesar, yaitu 3.2 jiwa per keluarga. Apabiladilihat per kab/kota rata-rata terbesaradadikab/kotaSorong Selatan dan Raja Ampatmasing-masing 4,5 jiwadanterendahdikabupaten/kotaKaimana, 1,2 jiwa per keluarga.

  12. Rasio Jenis Kelamin Anggota Keluaga Tujuan : Masukan/informasimengenairasiojeniskelaminanggotakeluarga Variabel : JumlahAnggotaKeluargaLaki-Laki (kolom 28) danJumlahAnggota KeluargaPerempuan (kolom 29). Interpretasi : Rasiojeniskelaminmerupakanperbandinganbanyaknyapenduduklaki-lakidenganpendudukperempuanpadasuatuwilayahdanperiodetertentudandinyatakandalambanyaknyapenduduklaki-laki per 100 pendudukperempuan. Dari hasilpendataankeluargaProvinsi Papua Barat terlihatjumlahpenduduklaki-lakilebihsedikitdibandingkanjumlahpendudukperempuandenganrasio 95,3 ataudengankata lain diantara 100 pendudukperempuanterdapat 99 penduduklaki-laki. Dilihat per kab/kota, 2 kab/kota, yaitu Raja AmpatdanKaimanajumlahpenduduklaki-lakinyalebihbanyakdaripadajumlahpendudukperempuan. Sementaraitu, dikab/kotaFakfak, Sorong Selatan dan Kota Sorongjumlahpendudukperempuanlebihbanyakdaripadajumlahpenduduklaki-laki, sedangkandikab/kotaTelukWondamajumlahpenduduklaki-lakidanperempuanhampirberimbangdenganrasio 1,1.

  13. Rasio Angggota Keluarga Usia 0-4 Tahun dengan WUS Tujuan : Masukan/informasimengenairasioanggotakeluargausia 0-4 tahun denganjumlahwanitausiasubur. Variabel : JumlahAnggotaKeluargaUsia 0-4 Tahun (kolom 31+32+33+34) dan JumlahWanitaUsiaSubur (kolom 30). Interpretasi : Salahsatucaraygcukupsederhanadalammelihatperkembangantingkatfertilitaspadasatuwilayahdlmkurunwaktutertentuadalahdenganmelihatrasioantarajumlahanakusia 0-4 thdenganjml WUS (15-49 th). Hasildaripengu- kuraninidptdipakaisbgsalahsatuindikatordalammelihatperkembanganangkakelahiranselama 5 tahunterakhir. Semakinkecilrasionyamakadiasumsikansemakinkecilangkakelahirannya. Dari tabeldiatasterlihat, dari 183,501 WUS diProvinsi Papua Barat, terdapat 384,5 anakusia 0-4 th. Padatingkatkab/kotaangkarasionyabervariasiantara 639 (tertinggi) dikab/kotaTelukWondamadan 255 (terendah) dikab/kotaSorong.

  14. Persentase Anggota Keluarga Usia 0-15 Tahun Tujuan : Masukan/informasimengenaikomposisianggotakeluargausia 0-15 tahun Variabel : JumlahJiwaDalamKeluarga (kolom 30) danJumlahAnggotaKeluarga Usia 0-15 Tahun (kolom 32+33+34+35+36+37+38+39+40). Interpretasi : Tabeldiatasmenggambarkanstrukturkeluargamenurutkelompokumur 0-15 tahun. Semakinkecilproporsinyamenunjukkanstrukturumuranggotakeluarga(pddk) semakinmenua, sebaliknyasemakinbesarproporsinyamengindikasikanstrukturumuranggotakeluarga (penduduk) semakinmuda. Dari tabeldiatasterlihat 41,9% pendudukdiProvinsi Papua Barat merupakananakusia 0-15 tahun, suatuproporsi yang potensialmenimbulkanmasalah-masalah yang mungkinakanterjadidimasamendatangsepertiangkakelahiran yang tinggi, penyediaansaranakesehatandansaranapendidikan yang lebihbanyak, sertamasalahangkatankerjadan lain sebagainya. Dan seterusnya …..

  15. Persentase Anggota Keluarga Usia 60 Tahun Ke Atas Tujuan : Masukan/informasimengenaiproporsianggotakeluargausia 60 tahun keatas. Variabel : JumlahJiwaDalamKeluarga (kolom 29) danJumlahAnggotaKeluarga Usia 60 TahunKeAtas (42). Interpretasi : Tabeldiatasmenggambarkanstrukturkeluargamenurutkelompokumur 60 tahunkeatas. Dari tabelterlihatjumlahanggotakeluargausia 60 tahunkeatasdiprovinsi Papua Barat relatifkecil, hanya 2,6% dari 613,512 jiwa yang ada. Padatingkatkab/kota, hanyakab/kotaSorongsaja yang persentaseanggotakeluargausia 60 tahunkeatasdiatas 4%, yaitu 4,0%. Persentaseygbesarbisamengindikasikantelahterjadinyapenurunanangkakelahiran, pertumbuhanpenduduk yang rendah, & meningkatnyaharapanhidup. Padasisi lain, proporsiygbesarbisajugamenimbulkanisu-isuygharusditanganidenganbaik, sepertiperasaanmenjadibebankeluarga, merasakesepian, merasatidakdibutuhkanlagi, kesehatan yang menurun, dan lain sebagainya. Dst …..

  16. Persentase PUS Terhadap WUS Tujuan : Masukan/informasimengenaiproporsi PUS terhadapjumlah WUS Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlah WUS (kolom 30) Interpretasi : Proporsi PUS terhadap WUS dapatdijadikansalahsatuindikatorupayapeningkatanusiakawinwanitasertaindikatorbesarkecilnyasasaranygharusdigarap program KB. Persentaseyang kecildapatdiindikasikansebagaisemakinmeningkatnya rata2 usiakawinpertamawanita, sebaliknyapersentaseygbesarmengindikasikansemakinmenurunnya rata-rata usiakawinpertamawanita. Sementaraitu, apabilapersentase PUS yang besarterjadipadakelompokumur paling muda (15-19 tahun) dapatdikatakan program pendewasaanusiaperkawinantidakberjalandenganbaik. Tabeldiatasmenunjukkandari 183,501 WUS diProvinsi Papua Barat, 67% diantaranyamerupakan PUS. Berartilebihdariseparuh WUS diProvinsi Papua Barat berstatuskawindaninisangatpotensialdalammeningkatkanangkakelahirandiprovinsi Papua Barat. Dan seterusnya …..

  17. Persentase PUS Yang Istrinya Berusia Di Bawah 20 Tahun Tujuan : Masukan/informasimengenaiproporsi PUS Yang Istrinyaberusia dibawah 20. Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlah PUS Yang Istrinyaberusiadibawah 20 tahun (kolom 44). Interpretasi : Salahsatustrategidalamprog KB ygbertujuanuntukmengendalikanangkakelahiranadalahprogpendewasaanusiakawin. Indikatorberhasilatautidaknyaproginidapatdilihatdaritinggirendahnya % PUS ygistrinyaberusia < 20 thterhdp PUS yang ada. Semakinkecil %-nyamenandakansemakinsedikitwanitaygkawinpadausiamudaygberartiprogpendewasaanusiakawinberjalandenganbaik. Disampingitu, % ygkecilmengindikasikanmeningkatnyakesadaranakanresikoygmungkinakandihadapijikakawin, hamil, ataupunmelahirkanpadausiaygsangatmuda. Dari hasil PK diProvinsi Papua Barat terlihat % PUS ygistrinyaberusia < 20 tahuncukuptinggi, yaitusebesar 15,2%. Padatingkatkab/kota, angkanyabervariasimulaidari 3,6% (terendah) dikab/kotaFakfakhingga 32,3% (tertinggi) dikab/kotaTelukWondama.

  18. Persentase PUS Yang Istrinya Berusia 20-29 Tahun Tujuan : Masukan/informasimengenaiproporsi PUS Yang Istrinyaberusia 20-29 tahun Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlah PUS Yang Istrinyaberusia 20-29 tahun (kolom 45). Interpretasi : Salahsatukebijakanprog KB dlmmengendalikanangkakelahiranadalah dg menundausiakawinpertama. Indikatorberhasilatautdknyaproginidptdilihatdaribesarkecilnyajml PUS ygistrinyaberusia 20-29 th. Smknbesarjmlnyamengindikasikansemakinbanyakwanitaygkawinstlhusia 20 thygberartiprogpenundaanusiakawinpertamaberjalan dg baik. Dari segipelkonygdiberikanadalah yang lebihbanyakbersifatmenjarangkankehamilansehinggaalkonlebihbanyakdiprioritaskanpadaalkonjangkapendeksepertiPil, Suntik, danKondom. Dari hasil PK di Papua Barat terlihat % PUS ygistrinyaberusia 20-29 thncukupbesar, yaitu 38,0%. Di tingkatkab/kota, angkanyaberjaraksebarantara 36,6% (terendah) dikab/kotaManokwaridan 45,2% (tertinggi) dikabupaten/kotaSorong Selatan.

  19. Persentase PUS Yang Istrinya Berusia 30-49 Tahun Tujuan : Masukan/informasimengenaiproporsi PUS Yang Istrinyaberusia 30-49 tahun Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlah PUS Yang Istrinyaberusia 30-49 tahun (kolom 46). Interpretasi : Diantarakebijakanprog KB ygberhubungandengan PUS adalahbagi PUS ygistrinyaberusia 30 thnkeatasdenganjumlahanak 3 ataulebihadalahmengarahkan PUS tersebutuntukber KB denganmemakaialkonjangkapanjangatau yang bersifatmengakhirikesuburan, sepertiMedisOperatifbaikuntukwanitamaupunpria, Implan, dan IUD. Dari hasilpendataankeluargadiProvinsi Papua Barat terlihatpersentase PUS yang istrinyaberusia 30-49 tahunterhadap PUS cukupbesar, yaitusebesar 46,9%. Padatingkatkab/kota, angkanyabervariasimulaidari 29,0% (terendah) dikab/kotaTlkWondamahingga 58,9% (tertinggi) dikabupaten/kotaFakfak.

  20. Persentase Peserta KB Terhadap PUS Tujuan : Masukan/informasimengenaitingkatkesertaanber KB dari PUS yang ada Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlahPeserta KB (kolom 47+48) Interpretasi : Tabeldiatasmemperlihatkangambarantingkatkeikutsertaanber KB PUS. Semakinbesar % nyasemakinbaik, karenamenunjukkanbahwapelaksanaanprog KB yang bertujuanuntukmeningkatkankesejahteraanibudananakmelaluipengaturankelahirantelahberjalandenganbaik. Dari hasil PK diPropinsi Papua Barat terlihattingkatkeikutsertaanber KB dari PUS yang adadiprovinsitersebutcukuptinggi, yaitusebesar 49,3%. Apabiladilihat per kab/kota, padaumumnyapencapaianantarkabupaten/kotahampirmerata. Pencapaiantertinggiterdapatdikab/kotaTelukBintunidengan 85,3%, sedangkanpencapaiaterendahterdapatdikab/kota Raja Ampatsebesar 36,1%. Dan seterusnya …..

  21. Persentase Bukan Peserta KB Terhadap PUS Tujuan : Masukan/informasimengenaiproporsi PUS yang tidakber KB Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlahBukanPeserta KB (kolom 50+51+52+53) Interpre : Tabeldiatasmenunjukkanproporsi PUS BukanPeserta KB. Semakinkecil % nyasemakinbaik, karenamengindikasikanhampirsemua PUS merupakanpeserta KB. Sebaliknya, semakinbesar % nyasemakinbesarkemungkinanterjadinyakelahiran. Adabeberapafaktor yang menyebabkan PUS tidakber KB, yaitusedanghamil, masihinginpunyaanak, danalasan-alasanlainnya, sepertialkon yang tidakcocok, tidakmampumembelialkon, ataudilarangber KB olehsuami. Dari 123 ,271 PUS diProvinsi Papua Barat 27,0% diantaranyabukanpeserta KB. Padatingkatkab/kota, angkainibervariasimulai 14,7% (terendah)dikab/kota Teluk Bintunisampai60,3% (tertinggi) dikab/kota Manokwari.

  22. Persentase Bukan Peserta KB Karena Hamil Tujuan : Masukan/informasimengenai PUS yang tidakber KB karenahamil Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlahBukanPeserta KB karenahamil (kolom 50). Interpre : Informasimengenai PUS yang tidakber KB karenasedanghamilmerupakansuatuhal yang sangatpenting, karenadarisitu bisadigaliinformasipentinglainnyaseperti : Apakahkehamilantersebutmemangdiinginkan? Apakahibuyghamiltersebutmemeriksakankehamilannyasecararutin? Apakahsetelahmelahirkanibutersebutmasihinginpunyaanaklagi? danselainsebagainya. Tabeldiatasmenunjukkanbahwadarisekitar123,271 PUS diProvinsi Papua Barat hanya 5,2% sajaygidakber KB karenasedanghamil. Padatingkatkab/kota, angkanyaberjaraksebarantara 2,1% dikab/kotaTeluk Bintuni sampai11,5% dikab/kota Raja Ampat

  23. Persentase Bukan Peserta KB Karena Ingin Anak Segera Tujuan : Masukan/informasimengenai PUS yang tidakber KB karenainginanaksegera Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlahBukanPeserta KB KarenaInginAnak Segera (kolom 51). Interpretasi : Tabeldiatasmenunjukkanproporsi PUS yang tidakber KB karenainginanaksegera (< 2 thsejakkelahiranterakhir). Semakinkecil % nyasemakinbaik, karenamengindikasikankeinginan PUS utuk menundaatautidakinginhamillagidalamwaktudekat. Adabeberapafaktor yang menyebabkan PUS tidak ber KB karenainginanaksegera, yaitujumlahanak yangada (hidup) sedikit, belummencapaijumlahanak ideal yang diinginkan, PUS masihmudadan lain sebagainya. Dari sekitar123,271 PUS diProvinsi Papua Barat, 15,8% diantaranyabukanpeserta KB denganalasankrninginpunyaanaksegera. Padatingkatkab/kota, angkainibervariasimulai 5,0% (terendah) dikab/kotaTlkBintunisampai 23,9% (tertinggi) dikab/kota Raja Ampat.

  24. Persentase Bukan Peserta KB Karena Ingin Anak Tapi Tunda Tujuan : Masukan/informasimengenai PUS ygtdk KB karenainginanaktapiditunda Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlahBukanPeserta KB KarenaInginAnakTapiDitunda (kolom 52). Interpretasi : Informasiygingindiperolehdaritabeldiatasadalahseberapabanyak PUS yang tidakber KB denganalasanmasihinginpunyaanaklagitapiditunda (2 thsetelahkelahiranterakhir). Semakinkecil % nyasemakinbaikkarenasemakinkecilterjadinyakehamilan yang belumdinginkan (sebelumwaktunya). Dari hasil PK diProvinsi Papua Barat terlihat, % PUS ygtidakber KB karenamasihinginpunyaktapiditundarelatifkecil, yaitu 17,5% darijml PUS yang ada. Walaupunbegitu, PUS yang tidakber KB karenamasihinginpunyaktapiditundadianjurkanuntukmemakaialokonuntukmenghindariterjadinyakehamilan yang tidakdiinginkansebelumwaktunya. Apabiladilihat per kab/kota, % tertinggiterdptdikab. Sorongsebesar 29,4% sedangkanterendahterdapatdikab/kotaTlkBintunisebesar 3,8%.

  25. Persentase Bukan Peserta KB Tapi Tidak Ingin Anak Lagi Tujuan : Masukan/informasimengenai PUS ygtdkber KB tapitidakinginanaklagi Variabel : Jumlah PUS (kolom 43) danJumlahBukanPeserta KB TapiTidakInginAnak Lagi (kolom 53). Interpretasi : Informasimengenai PUS yang tidakber KB tapitidakinginpunyaanaklagisangatlahpenting, olehkarena PUS dalamkelompokinimemerlukanpelayanankontrasepsiyang bersifatsegeradanmendesakdanharusmenjadiprioritasutama. Hal iniuntukmenghindariterjadinyakehamilan yang tidakdinginkan. Dari hasil PK diprovinsi Papua Barat, jumlah PUS yang tidakber KB dantidakinginpunyaanaklagirelatifcukupbesar, yaitusekitar 15.098 pasanganatausekitar 12% dari 123.271 PUS yang ada. Padatingkatkab/kota, persentasetertinggiadadikab/kotaKaimanasebesar 16,7% sedangkanterendahdikab. Sorongsebesar 3,3%.

  26. Persentase Peserta KB Jalur Swasta Tujuan : Masukan/informasimengenaitingkatkemandirianmasyarakatdalamber KB Variabel : JumlahPeserta KB (kolom 47+48) & JumlahPeserta KB JalurSwasta (kolom 48) Interpretasi : Dalamsituasidimanaprog KB telahditerimasebagaisalahsatukebutuhanhidupmasyarakat yang dalampelaksanaannyabukanlagisemata-matamenjaditanggungjawabpemerintahsajatapijugatelahmenjaditanggungjawabmasyarakat, makaInformasimengenaisumberperolehanalokonbagipeserta KB adalahsangatpenting. Prog KB saatinitelahdiarahkankepadakemandirianmasyarakatdlmmemperolehpelkonsertapeningkatanfungsisektorswastadalampenyediaanpelkon. Tabeldiatasmenunjukkantingkatkemandirianpeserta KB diProvinsi Papua Barat, dimanadari 60.809 peserta KB, 30,3% diantaranyamendapatkanpelkondarijalurswasta.Sementaraitudari 9 kab/kotaygadadiprov Papua Barat, belumlebihdariseparuhpeserta KB ygadadimasing-masing kab/kota mendapatkanpelkondarijalur swasta. Inimengindikasikantingkatkemandirian yang masihrendahdanperluditingkatkan terus.

  27. Persentase Keluarga Pra Sejahtera Terhadap Keluarga Tujuan : Masukan/informasimengenaikomposisikeluargapadasuatuwilayahmenurut tahapankeluargasejahtera. Variabel : JumlahKeluarga (kolom 59) & JumlahKeluargaPra Sejahtera (kolom 54) Interpretasi : Dari 189.643 keluargadiProvinsi Papua Barat, 38,3% diantaranyamerupakankeluargaprasejahtera. Inimerupakanproporsi yang cukupbesardanmengindikasikantidakbegitutingginyatingkatkesejahteraankeluargadiProvinsi Papua Barat. Apabiladilihat per kab/kota, terjadiperbedaanygagakmenyolokantarkab/kotadiProvinsi Papua Barat untukproporsikeluargaprasejahteraini. Di kab/kota Raja Ampatmisalnya, persentasekeluargaprasejahterahanya 4,5% sedangkandikabSorongpersentasekeluargaprasejahteranyamencapai 61,8%. Perludilakukanintervensidenganmembuat program/kegiatan yang dapatdipakaiuntukmeningkatkan status kesejahteraanparakeluargaketingkat yang lebihtinggi. Dst ….

  28. Persentase Keluarga Sejahtera I Terhadap Keluarga Tujuan : Masukan/informasimengenaikomposisikeluargapadasuatuwilayahmenurut tahapankeluargasejahtera. Variabel : JumlahKeluarga (kolom 59) & JumlahKeluarga Sejahtera I (kolom 55) Interpretasi : Dari 189,643 keluargadiProvinsi Papua Barat,29,2 % diantaranyamerupakankeluargasejahtera I. Inimerupakanproporsi yang cukupbesardanmengindikasikankurangbegitutingginyatingkatkesejahteraankeluargadiProvinsi Papua Barat. Apabiladilihat per kab/kota, relatiftidakadaperbedaanygmenyolokantarkab/kotadiProvinsi Papua Barat untukproporsikeluargasejahtera I ini. Persentasetertinggiadadikab/kota Raja Ampatsebesar 54,6% sedangkanterendahdikab. Sorongsebesar 7,0%. Perludilakukanintervensidenganmembuat program/kegiatan yang dapatdipakaiuntukmeningkatkan status kesejahteraanparakeluargaketingkat yang lebihtinggi. Dan seterusnya …..

  29. Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I Terhadap Keluarga Tujuan : Masukan/informasimengenaikomposisikeluargapadasuatuwilayahmenurut tahapankeluargasejahtera. Variabel : JumlahKeluarga (kolom 59), JumlahKeluargaPra Sejahtera (kolom 54) & JumlahKeluarga Sejahtera I (kolom 55) Interpretasi : Tinggirendahnya % keluargaPra S dan KS I bisadijadikantolokukurtinngirendahnyatingkatkesejahteraanpendudukdisuatuwilayah. Semakinbesar proporsinyasemakinrendahtingkatkesejahteraanpenduduknya. Dari 189.643 keluargadiProvinsi Papua Barat, 67,5% diantaranyamerupakankeluargaPra S dan KS I. Inimerupakansuatuproporsiygsangatbesar, sehinggaperludilakukansuatuintervensidengan membuat program/kegiatan yang dapatdipakaiutkmeningkatkan status kesejahteraanparakeluargaketingkat yang lebihbaik. Apabiladilihat per kab/kota,9 kab/kotadiProvinsi Papua Barat memilikiproporsikeluargaPra S dan KS I yang begitutinggi.

  30. Persentase Keluarga Sejahtera II Terhadap Keluarga Tujuan : Masukan/informasimengenaikomposisikeluargapadasuatuwilayahmenuruttahapankeluargasejahtera. Variabel : JumlahKeluarga (kolom 60), JumlahKeluarga Sejahtera II (kolom 57) Interpretasi : Tabeldiatasmemperlihatkanproporsi KS II terhadapjumlahkeluargaygadadiProvinsi Papua Barat, dimanadari 189.643 keluarga yang ada, 18,5% diantaranyamerupakankeluargasejahtera II. Inimerupakanproporsiygrelatifagakbesardanmengindikasikanadanyakeluargaygtelahmempunyaitingkatkesejahteraanygagakbaik. Untuktingkatkab/kota, kecualidikab/kotaTlkWondamadenganpersentasesebesar 5,9% (terendah), tidakterdapatperbedaanygsignifikandi 6 kab/kotalainnyautkproporsikeluargasejahtera II dengankisaranantara 11,9% sampai 31,4%. Walaupunbegitu, perludilakukanintervensidenganmembuat program/kegiatanygdapatdipakaiuntukmeningkatkan status kesejahteraanparakeluargaketingkatyglebihtinggi. Dst …..

  31. Persentase Keluarga Sejahtera III Terhadap Keluarga Tujuan : Masukan/informasimengenaikomposisikeluargapadasuatuwilayahmenuruttahapankeluargasejahtera. Variabel : JumlahKeluarga (kolom 59), JumlahKeluarga Sejahtera III (kolom 57) Interpretasi : Sepertihalnya KS II, proporsi KS III diProvinsi Papua Barat jugarelatifagakbesar. Dari 189.643 keluarga 8,9% diantaranyamerupakan KS III. Apabiladilihat per kab/kota, terjadiperbedaanygcukupmenyolokantarkab/kotauntukproporsiKS III ini.. Perludilakukanintervensidenganmembuat program/kegiatanygdapatdipakaiuntukmeningkatkan status kesejahteraanparakeluargaterutamadikab/kota yang presentasenya %nyaterendah.

  32. Persentase Keluarga Sejahtera III Plus Terhadap Keluarga Tujuan : Masukan/informasimengenaikomposisikeluargapadasuatuwilayahmenuruttahapankeluargasejahtera. Variabel : JumlahKeluarga (kolom 59), JumlahKeluarga Sejahtera III Plus (kolom 58) Interpretasi : Dari 189.643 keluargadiProvinsi Papua Barat, hanya 8,9% sajaatau 16.928 keluarga yang merupakan KS III Plus. Padatingkatkab/kota, persentasetertinggiadadikotaSorongsebesar 12,5% sedangkanterendahadadikabSorong Selatan sebesar 1,1%. Diharapkanpadamasaygakandatangjumlahkeluargasejahtera III Plus diProvinsi Papua Barat semakinbanyak. Untukitu program/kegiatan yang dapatdipakaiuntukmeningkatkan status kesejahteraanparakeluargaketingkat yang lebihtinggiperludilaksanakan.

  33. Manokwari, 19 Februari 2009 Kepala Bidang Pelatihan dan Informasi Keluarga Drs. Radjab Hayer NIP : 380

More Related