1 / 27

Pertemuan 13

Pertemuan 13. Monopoli. Definisi pasar monopoli. Pasar monopoli adalah suatu pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan di dalamnya dan tidak terdapat perusahaan lain yang bersaing denganya. Karakteristik pasar monopoli.

eydie
Télécharger la présentation

Pertemuan 13

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan 13 Monopoli

  2. Definisi pasar monopoli • Pasar monopoli adalah suatu pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan di dalamnya dan tidak terdapat perusahaan lain yang bersaing denganya.

  3. Karakteristik pasar monopoli • Hanya terdapat satu perusahaan sehingga tidak terdapat barang substitusi • Terdapat halangan bagi perusahaan baru untuk memasuki industri (barrier to entry) • Perusahaan sebagai penentu harga di pasar (price maker)

  4. Sebab-sebab timbulnya pasar monopoli • Faktor alamiah • Faktor legal

  5. Faktor alamiah (faktor teknis) • Perusahaan mempunyai kemampuan / pengetahuan khusus (special knowledge) yang memungkinkan berproduksi efisien • Tingginya efisiensi menyebabkan perusahaan memiliki kurva biaya MC dan AC yang menurun • Perusahaan memiliki kontrol atas faktor produksi

  6. Faktor legal (legal monopolies) • Peraturan pemerintah yang mengijinkan hanya satu perusahaan yang ditunjuk untuk memproduksi produk tertentu • Hak paten untuk suatu jenis produk tertentu • Perusahaan asing menunjuk satu perusahaan untuk memproduksi produk yang dihasilkan di negaranya di suatu negara lain (frenchising)

  7. Permintaan • Dalam pasar monopoli permintaan perusahaan merupakan permintaan industri sehingga perusahaan memiliki kemampuan menentukan harga (price setter) • Penetapan harga yang berbeda untuk berbagai tingkat penjualan akan melahirkan MR yang tidak sama dengan P (berbeda dengan pasar persaingan sempurna) sehingga kurva demand bukan kurva marjinal revenue (MR)

  8. Hubungan elastisitas harga dengan TR dalam monopoli • Jika elastisitas harga lebih besar dari satu maka untuk menambah output 1% harga diturunkan kurang dari 1% (TR naik dan MR positif) • Jika elastisitas harga sama dengan satu maka untuk menambah output 1% harga juga harus diturunkan 1%. TR tidak bertambah dan MR sama dengan nol dan pada saat itu TR maksimum • Jika elastisitas harga kurang dari satu maka untuk menambah output 1% harga harus diturunkan lebih besar dari 1% akibatnya TR turun dan MR negatif

  9. Kurva TR dan MR dalam monopoli Rp E>1 Kurva demand E = 1 E <1 MR Q TR Q Q*

  10. Hubungan antara MR dan P dalam monopoli • Konsekuensi penerapan harga yang berbeda akan menyebabkan monopolis akan memperoleh MR yang berbeda pada berbagai tingkatan penjualan dan dipengaruhi oleh koefisien elastisitas permintaan • MR = P {1 – (1/e)}

  11. Penentuan harga pasar monopoli • Monopoli akan menetapkan harga pada posisi keseimbangan yaitu bila MR = MC (laba maksimum atau rugi minimum) • Secara grafis, harga diketahui dengan menarik garis lurus dari perpotongan MR dan MC hingga ke kurva permintaan

  12. Tiga kondisi pada posisi keseimbangan • Jika P > AC maka monopolis memperoleh laba maksimum • Jika P = AC maka monopolis memperoleh laba normal • Jika P < AC maka monoplolis menderita rugi minimum

  13. Kondisi monopolis memperoleh laba maksimum P MC AC P* AVC AC MR Q

  14. Contoh kasus

  15. Pertemuan 14 Monopoli (lanjutan)

  16. Monopli bilateral(satu penjual satu pembeli) • Monopoli bilateral terjadi apabila pada undustri berstruktur monopoli hanya terdapat satu pembeli

  17. Proses terbentuknya harga pada monopoli bilateral P Ket: Jika lebih kuat monopolis transaksi ada di Ps dan Qs, lebih kuat monopsonis maka Pd dan Qd MCd MCs Ps Pd D MRs Q Qd Qs

  18. Pengaturan monopoli • Pengaturan melalui harga, yaitu pemerintah akan memaksa monopolis menawarkan produk di pasar lebih banyak daripada jika pemerintah tidak menentukan harga • Pengaturan monopili melalui pajak atas laba, yaitu pemerintah akan mengenakan pajak atas laba yang diperoleh monopoli

  19. Pengaturan monopoli melalui harga P Pemerintah memaksa monopolis menjual lebih banyak yaitu Qt dengan harga lebih mural yaitu Pt MC AC P* Pt MR Qt Q*

  20. Pengaturan monopoli melalui pajak Laba Laba sebelum pajak Laba setelah pajak Q Q*

  21. Kebijakan diskriminasi harga monopoli • Seorang monopolis dapat menaikkan perolehan labanya dengan cara menjual pada harga yang berbeda di dua pasar yang berbeda • Contoh kasus

  22. Perusahaan monopoli dengan lebih dari satu pabrik • Perusahaan yang berproduksi dengan menggunakan lebih dari satu pabrik mengalokasikan barang yang dihasilkan diantara beberapa pabrik tersebut. • Tujuannya adalah meminimalkan biaya produksi

  23. Kurva kondisi keseimbangan perusahaan monopoli dengan lebih dari satu pebrik P MC1 MC2 ∑ MC D MR Q Q2 Q1 Q*

  24. Penentuan besarnya produksi tiap pabrik • Memenuhi syarat MC1 = MC2 = MR • Maka pabrik 1 menghasilkan Q1 unit dan pabrik 2 menghasilkan Q2 unit. • Contoh kasus

  25. Penentuan harga produk dengan mark-up • Dalam jangka panjang perusahaan akan berproduksi pada biaya rata-rata minimum (MC=AC), jika perusahaan menentukan harga melalui mark-up maka rumusnya adalah: • P = AC + AC{1/(e – 1)}

  26. Contoh kasus • Suatu perusahaan memproduksi barang X. Elastisitas harga permintaan terhadap barang X adalah 3. Jika biaya rata-rata untuk menhhasilkab barang X adalah Rp. 200, tentukan harga barang X agar perusahaan memperoleh laba maksimum. Tentukan besarnya persentase mark-up dan besarnya mark-up.

  27. Solusi • P= AC +AC{1/(e – 1)} = Rp. 200 + Rp. 200 {1/(3 – 1)} = Rp.200 + Rp. 200(1/2) = Rp. 300 Besarnya persentase mark-up adalah 50% dari biaya rata-rata. Besarnya mark-up adalah 50% x Rp.200 = Rp. 100

More Related