1 / 37

Jaringan Komputer

Jaringan Komputer. Multiplexing. Multiplexing. Frequency Division Multiplexing. FDM Bandwidth yang bisa digunakan dari suatu media melebihi bandwidth yang diperlukan dari suatu channel Setiap sinyal dimodulasi menjadi frekuensi carrier yang berbeda

eytan
Télécharger la présentation

Jaringan Komputer

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Jaringan Komputer Multiplexing

  2. Multiplexing

  3. Frequency Division Multiplexing • FDM • Bandwidth yang bisa digunakan dari suatu media melebihi bandwidth yang diperlukan dari suatu channel • Setiap sinyal dimodulasi menjadi frekuensi carrier yang berbeda • Frekuensi carrier dipisah sehingga sinyal-sinyal tidak saling bertumpang-tindih (guard bands) • Contoh; broadcast radio • Channel dialokasikan walaupun tidak ada data

  4. Diagram Frequency Division Multiplexing

  5. Sistem FDM

  6. FDM Tiga Sinyal Voiceband

  7. Sistem Carrier Analog • AT&T (USA) • Herarki skema FDM • Group • 12 voice channel (masing-masing 4kHz) = 48kHz • Jangkauan 60kHz sampai 108kHz • Supergroup • 60 channel • FDM 5 sinyal group pada carrier antara 420kHz dan 612 kHz • Mastergroup • 10 supergroup

  8. Synchronous Time Division Multiplexing • Data rate media melebihi data rate sinyal digital yang akan ditransmisikan • Banyak sinyal digital “interleaved” dalam waktu • Mungkin pada level block • Time slots sebelumnya diberi nilai ke source dan di-”fix”-kan • Time slots dialokasikan walaupun tidak ada data • Time slots tidak harus selalu disebarkan ke source

  9. Time Division Multiplexing

  10. Sistem TDM

  11. TDM Link Control • Tidak ada header dan tailer • Data link control protocol tidak diperlukan • Flow control • Data rate dari jalur yang dimultiplex di-fix-kan • Jika satu channel receiver tidak dapat menerima data, yang lain harus berlanjut • Source yang bersesuaian harus di “quenched” • Hal ini akan menghasilkan “empty slots” • Error control • Error dideteksi dan ditangani oleh sistem channel individual

  12. Data Link Control pada TDM

  13. Framing • Tidak ada flag atau character SYNC yang mengurung (bracket) frame TDM • Harus menyediakan mekanisme sinkronisasi • Ditambahkan digit framing • Satu control bit ditambahkan ke setiap frame TDM • Tampak seperti channel lain - “control channel” • Bit pattern yang dapat diidentifikasi digunakan pada control channel • Contoh; bergantiannya 01010101… tidak seperti pada data channel • Bisa membandingkan masuknya bit pattern pada setiap channel dengan sync pattern

  14. Pulse Stuffing • Masalah - Sinkronisasi data source • Clock didalan source yang berbeda me-”drifting” • Data rate dari source yang berbeda tidak dihubungkan dengan angka rasional sederhana • Solusi - Pulse Stuffing • Data rate keluar (tanpa framing bit) lebih tinggi daripada jumlah data rate masuk • Stuff extra dummy bits or pulses into each incoming signal until it matches local clock • Stuffed pulse dimasukkan pada lokasi yang fix didalam frame dan dibuang pada demultiplexer

  15. TDM dari Source Analog dan Digital

  16. Sistem Carrier Digital • Herarki TDM • USA/Canada/Japan menggunakan satu sistem • ITU-T menggunakan sistem yang mirip (tapi berbeda) • Sistem US berdasarkan pada format DS-1 • Multiplex 24 channel • Setiap frame memiliki 8 bit per channel plus satu bit framing • 193 bit per frame

  17. Sistem Carrier Digital (2) • Untuk voice setiap channel mengandung satu word data digital (PCM, 8000 cuplik per detik) • Data rate 8000x193 = 1.544Mbps • Lima sampai enam frame mempunyai cuplik 8 bit PCM • Frame ke-enam 7 bit PCM word plus “signaling bit” • Bentuk deretan data signaling bit untuk setiap channel mengandung control dan routing info • Format yang sama untuk data digital • 23 channel data • 7 bit per frame plus indicator bit untuk data atau system control • Channel ke-24 adalah sync

  18. Data Tercampur • DS-1 bisa membawa campuran sinyal voice dan data • 24 channel digunakan • Tidak ada byte sync • Bisa juga interleave channel DS-1 • Ds-2 adalah empat DS-1 yang menghasilkan 6.312Mbps

  19. ISDN User Network Interface • ISDN membolehkan adanya multiplexing peralatan melalui jalur ISDN tunggal • Dua interface • Basic ISDN Interface • Primary ISDN Interface

  20. Basic ISDN Interface (1) • Data digital dipertukarkan antara subscriber dan NTE - Full Duplex • Memisahkan jalur fisik untuk setiap arah • Skema pengkodean Pseudoternary • 1=tidak ada tegangan, 0=positif atau negatif 750mV +/-10% • Data rate 192kbps • Basic access adalah dua 64kbps channel B dan satu 16kbps channel D • Hal ini menghasilkan 144kbps termultiplex melalui 192kbps • Sisa kapasitasnya digunakan untuk framing dan sync

  21. Basic ISDN Interface (2) • Channel B adalah basic iser channel • Data • PCM voice • Memisahkan koneksi-koneksi logikal 64kbps ke tujuan • Channel D digunakan untuk control atau data • Frame LAPD • Setiap frame panjangnya 48 bit • Satu frame setiap 250dt

  22. Struktur Frame

  23. Primary ISDN • Point to point • Biasanya mendukung PBX • 1.544Mbps • Berdasarkan pada US DS-1 • Digunakan pada layanan T1 • 23 B plus satu channel D • 2.048Mbps • Berdasarkan pada standar European • 30 B plus satu channel D • Pengkodean jalurnya adalah AMI menggunakan HDB3

  24. Format Frame Primary ISDN

  25. Sonet/SDH • Synchronous Optical Network (ANSI) • Synchronous Digital Hierarchy (ITU-T) • Kompatibilitas • Hirarki Sinyal • Synchronous Transport Signal level 1 (STS-1) atau Optical Carrier level 1 (OC-1) • 51.84Mbps • Membawa DS-3 atau group sinyal yang lebih rendah kecepatannya (DS1 DS1C DS2) plus kecepatan ITU-T (Contoh; 2.048Mbps) • Banyak STS-1 dikombinasikan kedalam sinyal STS-N • Kecepatan ITU-T paling rendahadalah 155.52Mbps (STM-1)

  26. Format Frame SONET

  27. SONET STS-1 Overhead Octets

  28. Statistical TDM • Dalam Synchronous TDM banyak slot terbuang tidak berguna • Statistical TDM mengalokasikan time slot secara dinamis berdasarkan permintaan • Multiplexer memindai (scan) jalur input dan mengumpulkan data sampai frame penuh • Data rate pada jalur lebih rendah daripada gabungan kecepatan jalur input

  29. Format Frame Statistical TDM

  30. Kinerja • Output data rate kurang dari gabungan input data rate • Bisa menyebabkan masalah selama periode puncak • Input-input buffer • Jaga ukuran buffer ke minimum untuk mengurangi delay

  31. Ukuran Buffer dan Delay

  32. Asymmetrical Digital Subscriber Line • ADSL • Hubungan antara subscriber dan network • Local loop • Menggunakan kabel twisted pair yang saat ini digunakan • Bisa membawa spektrum broader • 1 MHz atau lebih

  33. Disain ADSL • Asymmetric • Kapasitas downstream lebih besar daripada upstreamnya • Frequency division multiplexing • Paling rendah 25kHz untuk voice • Plain Old Telephone Service (POTS) • Menggunakan “echo cancellation” atau FDM untuk menghasilkan dua band • Menggunakan FDM didalam band • Jangkauan 5.5km

  34. Konfigurasi Channel ADSL

  35. Discrete Multitone • DMT • Banyak sinyal carrier pada frekuensi yang berbeda • Beberapa bit pada setiap channel • 4kHz subchannel • Mengirim sinyal test dan menggunakan subchannel dengan signal to noise ratio (SNR) yang lebih baik • 256 downstream subchannel pada 4kHz (60kbps) • 15.36MHz • Impairments menghasilkan penurunan ke 1.5Mbps sampai 9Mbps

  36. Transmitter DMT

  37. xDSL • Data rate DSL kecepatan tinggi • DSL jalur tunggal • Data rate DSL kecepatan sangat tinggi

More Related