1 / 1

27 D. Hubungan Kestabilan Emosi dengan Prestasi Belajar

27 D. Hubungan Kestabilan Emosi dengan Prestasi Belajar Kestabilan emosi merupakan faktor pikologis yang memiliki peranan penting dalam menentukan prestasi belajar seseorang. Mereka yang mampu mengontbl dan mengendalikan emosinya memiliki prestasi belajar yang baik.

ferris
Télécharger la présentation

27 D. Hubungan Kestabilan Emosi dengan Prestasi Belajar

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 27 D. Hubungan Kestabilan Emosi dengan Prestasi Belajar Kestabilan emosi merupakan faktor pikologis yang memiliki peranan penting dalam menentukan prestasi belajar seseorang. Mereka yang mampu mengontbl dan mengendalikan emosinya memiliki prestasi belajar yang baik. Subagyo (dalam Gunarsa & Gunarsa, 1983) mengatakan bahwa prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen yang berperan penting dalam usaha pencapaian prestasi belajar adalah kondisi emosi yang seimbang atau stabil. Salah satu gejala yang nampak pada orang yang terganggu emosionalnya adalah tidak adanya kemajuan dalam belajar di sekolah yang jelas-jelas tidak disebabkan oleh faktor intelektual fWinkel. 1996). Orang yang memiliki kestabilan emosi akan dapat memacu kreati vitas dan produktivitasnya akan tinggi karena mereka tidak terganggu oleh rasa cemas dan frustrasi, sehingga mereka akan merasa lebih aman dan tenang dalam melakukan aktivitas tanpa adanya gangguan baik dari dalam maupun dari luar diri individu. Emosi yang cenderung meluap-luap menjadikan perilaku mereka tidak terkontrol yang menyebabkan kurang hati-hati dalam melakukan tugas. Hardjono (1987) menyatakan bahwa ada hubungan antara kestabilan emosi dengan produktivitas kerja. Herina (1995) menemukan adanya hubungan antara kestabilan emosi dengan prestasi atlet atletik pada pekan olah raga raga di Yogyakarta. Santoso (1995) dalam penelitiannya juga menemukan ada hubungan yang positif antara kestabilan emosi dengan prestasi belajar. Dalam hal ini keseimbangan emosi sangat diperlukan dalam proses belajar sehingga diperoleh prestasi atau hasil yang baik.

More Related