1 / 47

MEDIA TRANSMISI PADA JARINGAN KOMPUTER

MEDIA TRANSMISI PADA JARINGAN KOMPUTER. Rujianto Eko Saputro , S.Kom. Kecepatan Transmisi. Bit : Binary Digit ( angka 1 atau 0) Dalam transmisi bit merupakan pulsa listrik negatif atau positip Satuan kecepatan : Bps = byte per second, bps = bit per second Bps ≠ bps

gaerwn
Télécharger la présentation

MEDIA TRANSMISI PADA JARINGAN KOMPUTER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MEDIA TRANSMISI PADA JARINGAN KOMPUTER RujiantoEkoSaputro, S.Kom

  2. KecepatanTransmisi • Bit : Binary Digit (angka 1 atau 0) • Dalamtransmisi bit merupakanpulsalistriknegatifataupositip • Satuankecepatan : • Bps = byte per second, bps = bit per second • Bps ≠ bps • Satuan data digital • 8 bit = 1 byte • 1 byte = 1 karakter • 1 KB = 1024 byte • 1 MB = 1024 KB

  3. Classes of Transmission Media

  4. Open Wire Categories of Guided Media

  5. Guided Media Ada 4 tipeuntuk Guided Media : • Open Wire • Coaxial Cable • Twisted Pair • Optical Fibre

  6. Open Wire • Biasa digunakan untuk distribusi listrik • Tidak punya perlindungan terhadap gangguan noise. • Hanya dapat digunakan untuk komunikasi data bila jaraknya kurang dari 20 ft.(6,1 m)

  7. Coaxial Cable Dikenalduajenistipekabelkoaksial yang dipergunakanbuatjaringankomputer, yaitu: • thick coax (mempunyai diameter lumayanbesar) dan - thin coax (mempunyai diameter lebihkecil).

  8. Thick coaxial cable Kabel coaxial jenisinidispesifikasikanberdasarkanstandar IEEE 802.3 - 10BASE5, dimanakabelinimempunyai diameter rata-rata 12mm. Kabeljenisinibiasadisebutsebagaistandard ethernetatauthick ethernet, atauhanyadisingkatThickNet, ataubahkancumadisebutsebagaiyellow cable karenawarnanya yang kuning.

  9. Thin coaxial cable • Kabel coaxial jenisinibanyakdipergunakandikalangan radio amatir, terutamauntuk transceiver yang tidakmemerlukan output daya yang besar. Jenis yang banyakdigunakan RG-8 atau RG-59 denganimpedansi 75 ohm. Jeniskabeluntuktelevisijugatermasukjenis coaxial denganimpedansi 75 ohm. • Namununtukperangkatjaringan, kabeljenis coaxial yang dipergunakanadalah (RG-58) yang telahmemenuhistandar IEEE 802.3 - 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5 mm danbiasanyaberwarnahitam. Setiapperangkat (device) dihubungkandengan BNC T-connector. Kabeljenisinijugadikenalsebagaithin Ethernet atauThinNet.

  10. Kabelkoaxial yang telahdipasangkonektor, terminator dan BNC T Model jaringan Ethernet BUS

  11. Twisted Pair Cable • Selainkabelkoaksial, Ethernet jugadapatmenggunakanjeniskabel lain yakni UTP (Unshielded Twisted Pair) dan Shielded Twisted Pair (STP). Kabel UTP atau STP yang biasadigunakanadalahkabel yang terdiridari 4 pasangkabel yang terpilin. • Dari 8 buahkabel yang adapadakabelini, hanyadigunakan 4 buahsaja yang digunakanuntukdapatmengirimdanmenerima data (Ethernet). • Perangkat-perangkatlain yang berkenaandenganpenggunaanjeniskabeliniadalahkonektorRJ-45 dan HUB

  12. Standarisasi Kabel Twisted • Kategori 1 • Merupakan kabel telepon model lama dipakai hanya sampai 1983 • Tidak cocok untuk transmisi data kecepatan tinggi • Kategori 2 • Untuk kecepatan transmisi hingga 4 Mbps • Spesifiaksinya cocok dengan kabel jenis 3 IBM : empat pasang terlilit solid tak terbungkus untuk suara dan data • Untuk kategori 3 dan seterusnya memiliki karakteristik • Paling sedikit memiliki 3 lilitan per kaki (30,5cm) linier • Tidak ada dua pasang yang memiliki pola lilitan yang sama, hal ini untuk mengurangi crosstalk.

  13. Standarisasi Kabel Twisted • Kategori 3 • Kualitas terendah yang bisa digunakan untuk jaringan LAN • Dapat melakukan transmisi sampai 10 Mbps • Kategori 4 • Jenis kabel paling rendah untuk jaringan Token Ring 16 Mbps • Kategori 5 • Memiliki crosstalk terendah • Memiliki kecepatan samapai 100 Mbps bahkan bisa lebih • Memiliki 8 s/d 15 lilitan per kaki linier • Panjang maksimum 100 meter • Kabel yang ditetapkan dalam spesifikasi Fiber Distributed Data Interface (FDDI), spesifikasi yang mendifinisikan bagaimana tembaga dan serat bekerja sama dalam lingkungan yang sama.

  14. EIA/TIA menggunakanistilahkategoriuntukmembedakanbeberapatipekabel UTP, Kategoriuntuktwisted pair, yaitu:

  15. Perlindungan Kabel Twisted • Kabel Twisted : • UTP (Unshielded Twisted Pair), hanya lilitan antar kabel untuk menhindari crosstalk, tidak ada perlindungan interferensi atau induksi sinyal dari luar kabel. • STP (Shielded Twisted Pair), selain dililitkan, juga punya proteksi terhadap induksi atau interferensi sinyal dari luar kabel berupa lapisan kertas alumunium foil, sebelum jaket pembungkus luar. Gbr. Kabel UTP Gbr. Kabel STP

  16. KabelUTP (katagori 5) dankonektor RJ-45

  17. Crimping Tools • Alat-alat untuk menyiapkan kabel network (dari atas): Diagonal Cutter (4" sampai 6"), kedua adalah alat untuk mengupas kabel yaitu Universal UTP Stripping Tool, dan terakhir adalah untuk memasangkan konektor RJ-45 pada kabel CAT 5, yaitu Modular Plug Crimp Tool.

  18. LAN Tester dan RJ 45

  19. Adaduajenispemasangankabel UTP yang umumdigunakanpadajaringanlokal, ditambahsatujenispemasangankhususuntukcisco router, yakni: • Straight Through Cable • Cross Over Cable dan • Roll Over Cable

  20. Straight Through Cable Untukpemasanganjenisini, biasanyadigunakanuntukmenghubungkanbeberapa unit komputermelaluiperantara HUB / Switch yang berfungsisebagaikonsentratormaupun repeater.

  21. Penggunaankabel UTP model straight through padajaringanlokalbiasanyaakanmembentuktopologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan HUB/switch sebagaipusatnya • Penggunaan Straight Through Cable o PC  Hub o PC  Switch o Hub  Hub o Switch  Router Gambar 2.6. Pemasangan Straight Through Cable dengan HUB

  22. Cross Over Cable Berbedadenganpemasangankabellurus (straight through), penggunaankabelmenyilanginidigunakanuntukkomunikasiantarkomputer (langsungtanpa HUB), ataudapatjugadigunakanuntukmeng-cascade HUB jikadiperlukan. Sekaranginiadabeberapajenis HUB yang dapatdicascadetanpaharusmenggunakankabelmenyilang (cross over), tetapijugadapatmenggunakankabellurus.

  23. Penggunaan Cross Over Cable : • PC to PC • Switch to Swicth • Switch to Hub

  24. Roll-Over Cable Padasistem CISCO, adasatucara lain pemasangankabel UTP, yang digunakanuntukmenghubungkansebuah terminal (PC) dan modem ke console Cisco Router atau console switch managible, carainidisebutdenganRoll-Over. Kabel Roll-Over tersebutsebelumnyaterkoneksidengan DB-25 atau DB-9 Adapter sebelumke terminal (PC).

  25. RJ-45 to DB-25 Adapter

  26. Koneksi Console Terminal KoneksiAuxiliry port router ciscoke modem

  27. Hubunganantar pin RJ-45 untukpemasangankabel Roll-over

  28. KabelSeratOptik (Fiber Optic) Kabel yang memilikiintiseratkacasebagaisaluranuntukmenyalurkansinyalantar terminal, seringdipakaisebagaisaluran BACKBONE karenakehandalannya yang tinggidibandingkandengan coaxial cable ataukabel UTP. Karakteristikdarikabelinitidakterpengaruholehadanyacuacadanpanas

  29. Konektordankabel Fiber Optic Lapisankabel fiber optic

  30. KemampuanKabelSeratOptik (FO) Fiber optikmenunjukkankualitastinggiuntukberbagaimacamaplikasi, halinidisebabkan: • Dapatmentransmisi bit rate ygtinggi, • Tidaksensitifpadagangguanelektromagnetik • Memiliki Bit Error Rate (kesalahan) kecil • Reliabilitaslebihbaikdarikabelkoaksial

  31. Type Fiber Optic Berdasarkan mode transmisi yang digunakan fiber optic terdiri : • Step Index • Grade Index • Single Mode

  32. Cladding Core Cladding Step Index Step Index • Menggunakan LED sebagai sumber cahaya • Diameter core 62,5 micron

  33. Cladding Core Cladding Grade Index Grade Index • Menggunakan LED sebagai sumber cahaya • Diameter core 62,5 micron

  34. Single Mode • Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya • Diameter core 9 micron Cladding Core Cladding Sinle Mode

  35. Spesifikasi pemakaian Fiber Optic • Indoor cable: • Menggunakan LED sebagai sumber cahaya • Munggunakan Multimode, dapat melewatkan berbagai cahaya • Outdoor cable : • Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya • Monomode (single mode)

  36. Keuntungan Fiber Optic • Tahan terhadap gangguan RFI (Radio Frequency Interference) dan EMI (ElectroMagnetic Interference) • Keamanan, tidak bisa disadap melaui kabel biasa • Bandwith yang besar • Tidak berkarat • Jangkauan lebih jauh dibanding kabel tembaga • Kecepatan transfer lebih tinggi

  37. Kelemahan Fiber Optic • Goncangan fisik akan menjadi gangguan terhadap signal • Sulit dalam instalasi dibanding kabel tembaga : • Penyambungan untuk instalasi atau apabila putus • Pembelokan yang tajam bisa menyebabkan patah

  38. contohkebocorancahayaakibatkesalahanpemasangandanpenyambungankabel FO

  39. Perbandingan guided media transmisi

  40. UNGUIDED MEDIA

  41. Types of Propagation (Perambatan Gelombang)

  42. Radio Communication Band

More Related