1 / 13

Djoko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 29-31 Maret 2010

PENYEDIAAN AIR MINUM DALAM MENCAPAI TARGET MDGs. Rapat Koordinasi Nasional Penguatan Sistem Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana. Djoko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 29-31 Maret 2010. ISU STRATEGIS AIR MINUM & SANITASI DI INDONESIA. Isu Lingkungan:

gala
Télécharger la présentation

Djoko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 29-31 Maret 2010

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENYEDIAAN AIR MINUM DALAM MENCAPAI TARGET MDGs Rapat Koordinasi Nasional Penguatan Sistem Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana Djoko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 29-31 Maret 2010

  2. ISU STRATEGIS AIR MINUM & SANITASI DI INDONESIA Isu Lingkungan: Daya dukung air baku semakin terbatas akibat pengelolaan tangkapan air kurang baik, pencemaran domestik dan industri dan eksploitasi sumber air daya air yang berlebihan 2. Isu Pelayanan Air Minum dan Sanitasi: Cakupan pelayanan air minum masih rendah (Nasional 24 % : Perkotaan 45 % & Perdesaan 10 %) Tingkat kehilangan air rata-rata masih tinggi (Nasional 37 %) dan tekanan air di jaringan distribusi masih rendah Akses prasarana dan sarana sanitasi dasar mencapai 78,86 % (perkotaan 90,03 % dan perdesaan 68,29 %) yang layak hanya 53,33 % (perkotaan 72,29 % dan 35,39 %) (Data BPS, 2009)

  3. ISU STRATEGIS AIR MINUM & SANITASI DI INDONESIA 3. Isu Daya Saing: Ketersediaan infrastruktur dasar perkotaan yang sesuai dengan standar teknis dan non teknis tentunya akan meningkatkan daya saing kota itu sendiri Kapasitas kelembagaan terkait penyelenggaraan SPAM dan sanitasi masih perlu ditingkatkan Kesulitan pendanaan untuk pengembangan, operasional, dan pemeliharaan SPAM dan PS sanitasi karena rendahnya tarif dan tingginya beban utang PDAM Potensi masyarakat dan dunia usaha belum diberdayakan secara optimal

  4. SALING KETERKAITAN ANTAR TUJUAN MDGsMencapai salah satu Tujuan (7) -- mendekatkan pencapaian Tujuan lain (1, 4 & 5) • Menanggulangi kemiskinan & kelaparan • Mencapai pendidikan dasar untuk semua • Mendorong kesetaraan gender & pemberdayaan perempuan • Menurunkan angka kematian balita • Meningkatkan kesehatan ibu • Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lain • 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan 7. Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup Target 2 Tujuan 7 :- Kebijakan pembangunan berwawasan LH & pemulihan kerusakan lingkungan- Akses air bersih bagi semua lapisan masyarakat Perbaikan kehidupan masy. Di kawasan kumuh

  5. PENCAPAIAN TARGET MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS’ (MDG’S) Penurunan sebesar separuh proporsi jumlah penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015. • Pelayanan air minum pada tahun 2015 (Perpipaan dan Non Perpipaan) meningkat menjadi 80%, yaitu 87% di perkotaan dan 72% di perdesaan • Pelayanan sanitasi pada tahun 2015 yaitu 71,58 % (80 % di perdesaan dan 70 % di perkotaan)

  6. STRATEGI TERPADU PENGEMBANGAN SPAM & SANITASI • Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan • Pengembangan alternatif sumber pendanaan dan pola pembiayaan • Perkuatan kelembagaan dan Peraturan Perundang-undangan • Peningkatan jaminan dan kualitas air baku • Peningkatan peran serta masyarakat

  7. RENCANA TINDAK PENGEMBANGAN SPAM • non cost-recoverydilaksanakan dalam bentuk : • Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) pada IKK, kawasan perbatasan/pulau terdepan, kawasan tertinggal (kawasan kumuh, kawasan nelayan, dan ibu kota kabupaten pemekaran), • Fasilitasi pengembangan SPAM bagi desa rawan air melalui pemicuan perubahan perilaku menjadi hidup bersih dan sehat, pembangunan modal sosial, capacity building bagi masyarakat, serta pembangunan dan pengelolaan SPAM berbasis masyarakat, • Pengembangan SPAM skala kecil (perdesaan) pembiayaannya didorong melalui DAK. • cost recovery (Kawasan Perkotaan) dilaksanakan dalam bentuk: • Fasilitasi penyediaan air baku untuk air minum melalui kerjasama dengan Ditjen SDA. • Fasilitasi Penyediaan Air Minum (PDAM) di kawasan strategis (PKN, PKW, PKSN, KA, dll) dengan pendanaan melalui Perbankan, Pemda/PDAM, serta KPS.

  8. PROGRAM PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI • Program Percepatan Penyediaan Air Minum Perkotaan melalui Pembiayaan Pinjaman Bank Nasional • Program ini hanya dapat diikuti olehPDAM yang memiliki kinerja sehat dan menerapkan tarif FCR, serta PDAM yang telah mengikuti program restrukturisasi utang dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan. • Peraturan Presiden No 29 tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Suku Bunga oleh Pemerintah Pusat • PMK Nomor 229/2009 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembinaan Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21 tahun 2009 tentang Pedoman Kelayakan Investasi Pengembangan SPAM oleh PDAM • Peran Pemerintah Pusat dalam mendukung pinjaman PDAM pada Perbankan Nasional yang mendapatkan jaminan dan subsidi bunga adalah: • Fasilitasi penyiapan proposal pengembangan SPAM PDAM pada Perbankan Nasional. • Dukungan Ketersediaan Air Baku

  9. PROGRAM PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI • Program Dana Insentif • Program ini merupakan penghargaan yang diberikan bagi PDAM yang melunasi utangnya atau membayar utangnya secara lancar. • Dana insentif tersebut dipergunakan untuk pengembangan jaringan distribusi khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) • Dari program ini akan ditingkatkan pelayanan air minum bagi MBR, sebanyak ± 1 (satu) juta jiwa (200.000 SR) yang tersebar di 29 Kota (PDAM)

  10. PROGRAM PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI • Program Hibah Air Minum • Program ini merupakan upaya percepatan penambahan jumlah sambungan rumah (SR) baru melalui penerapan output based. • Hibah Air Minum dimaksudkan juga sebagai insentif bagi pemerintah daerah, yang melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan penyediaan pelayanan air minum di daerahnya. • Pemerintah daerah disyaratkan untuk melakukan penyertaan modal atau penerusan hibah dari pemerintah daerah kepada PDAM, dan selanjutnya PDAM membangun SR. Pembangunan SR diutamakan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah perkotaan. • Dana hibah dapat dicairkan oleh pemerintah daerah setelah adanya verifikasi oleh Tim Verifikasi mengenai kinerja pelayanan SR selama 2 (dua) bulan kepada pelanggan yang menjadi sasaran untuk program ini. • Hingga saat ini pencapaian Alokasi Dana Program Hibah Air Minum telah diprogramkan bagi 22 (duapuluh dua) kabupaten/kota di Indonesia, dan akan terus dikembangkan bagi Pemda yang berminat mengikuti program ini hingga akhir tahun 2014.

  11. PROGRAM PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI 4. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis masyarakat a. Program PAMSIMAS • Perubahan perilaku hidup bersih • Peningkatan kapasitas kebutuhan masyarakat • Pembangunan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi • Dilaksanakan di 4000 - 5000 desa di 110 Kab./Kota 15 Propinsi b. DAK air minum dan sanitasi • Program prioritas pemerintah (MBR) • Didanai melalui DAK • Pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan oleh fasilitator (sanimas) • Pembangunan air minum dan sanitasi sederhana berbasis masyarakat

  12. PROGRAM PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI 5.Program percepatan sanitasi • Kegiatan kampanye, edukasi, advokasi dan pendampingan seperti lokakarya nasional dan roadshow nasional. • Persiapan kaderisasi fasilitator • Penyusunan Strategi Sanitasi Kota • Penyusunan memorandum program • Implementasi • Pemantauan, pembimbingan, evaluasi dan pembinaan

  13. Terima Kasih

More Related