html5-img
1 / 72

BAB 9 Sistem Koordinasi

BAB 9 Sistem Koordinasi. Sistem Koordinasi. Sistem Saraf Manusia. Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu: Reseptor Sistem saraf Efektor. Reaksi terhadap rangsangan melalui resptor, sistem saraf, dan efektor. Sistem Koordinasi. Neuron.

gilles
Télécharger la présentation

BAB 9 Sistem Koordinasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 9 Sistem Koordinasi

  2. Sistem Koordinasi Sistem Saraf Manusia • Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu: • Reseptor • Sistem saraf • Efektor Reaksi terhadap rangsangan melalui resptor, sistem saraf, dan efektor.

  3. Sistem Koordinasi Neuron • Bagian-bagian neuron: • Badan sel • Dendrit • Akson

  4. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.

  5. Sistem Koordinasi Macam-macam neuron Neuron berdasarkan jumlah uluran (a) Neuron unipolar, (b) neuron bipolar, dan (c) neuron multipolar.

  6. 1 hy mpy satu cabang pada badan sel saraf, selanjutnya cabang akan terbelah dua shg bentuk dari neuron unipolar akan menyerupai huruf T.satu belajhan cab berfungsi sbgdendrit, sedangkan yg lain akson….neuron sensorik

  7. Mempunyai dua cab pada bdn sel saraf nya disi yg berlawanan bentuk agak lonjong…neuron konektor

  8. Plng byk dijumpaI, DENDRIT LEBIH DR SATU, SATU AKSON….NEURON MOTORIK

  9. Sistem Koordinasi Macam-macam neuron Neuron berdasarkan fungsi

  10. Sistem Koordinasi Sinaps Sinaps  Sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain Skema sinaps dan proses pelepasan neurotransmitter.

  11. Sistem Koordinasi Impuls saraf Penghantaran impuls saraf Saraf dalam keadaan polarisasi  dirangsang  depolarisasi  timbul aliran listrik  timbul impuls saraf  penghantaran impuls melalui neuron Permukaan luar neuron bermuatan positif dan bagain dalam bermuatan negatif.

  12. Sistem Koordinasi Terjadinya gerak Gerak biasa Reseptor  neuron sensorik  pusat saraf  neuron motorik  efektor Gerak refleks Reseptor  neuron sensorik  neuron konektor  neuron motorik  efektor Contoh proses terjadinya gerak refleks pada lutut.

  13. Reflek otak: 1. menyempitnya dan melebarnya pupil 2 .Reflek kejap mata: membuka dan menutupnya kelopak mata karena kelilipan atau kekeringan Refleks sumsum tulang belakang: Refleks lutut

  14. Sistem Koordinasi Otak Sistem saraf pusat Sumsum tulang -belakang -lanjutan Sistem saraf Sistem saraf sadar Sistem saraf tepi Saraf simpatik Sistem tidak sadar Saraf Parasimpatik

  15. Sistem Koordinasi Sistem saraf pusat Sayatan membujur sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang.

  16. Sistem Koordinasi Substansi kelabu dan substansi putih pada (a) sumsum tulang belakang dan (b) otak.

  17. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut. • 1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak. • 2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik. • 3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

  18. Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

  19. 1. Saraf pusat mempunyai lima bagian utama, yaitu: • otak besar (serebrum) • otak tengah (mesensefalon) • otak kecil (serebelum) • sumsum lanjutan (medulla oblongata), • sumsum tulang belakang (medula spinalis) • jembatan varol.

  20. Otak besar (serebrum) • Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan

  21. 2. Otak tengah (mesensefalon) • Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran

  22. Otak tengah terdapat talamus yang merupakan pusat pengatur sensoris. Sedangkan hipotalamus merupakan pusat pengatur suhu, selera makan, dan keseimbangan tubuh . Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

  23. 2. Otak kecil (serebelum) • Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.. • 3. Jembatan varol (pons varoli) • Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, • menghubungkan otak besar dan sumsumtulang belakang.

  24. 4. Sumsum Lanjutan (medulla oblongata) • berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. • Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

  25. 6. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) • Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. • Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

  26. Sistem Koordinasi Otak Otak besar Otak depan Otak tengah Otak belakang Otak besar dan bagian-bagiannya. Daerah asosiasi pada otak besar.

  27. Bagian belakang:pusat penglihatan Bagian samping: pusat pendengaran Bagian tengah: pusat pengatur kerja kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan dan tekanan Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat perkembangan kecerdasan,ingatan,kemauan dan sikap

  28. Sumsumtulangbelakang: • Sebagaipenghubungimpuksdaridankeotak • Memungkinkanjalanterpendekpadagerakrefleks

  29. Sistem Koordinasi Sumsum tulang belakang Sayatan melintang sumsum tulang belakang.

  30. Sistem Koordinasi Sistem saraf tepi Sistem saraf aferen Berdasarkan arah impuls yang dibawanya Sistem saraf eferen Sistem saraf kepala Berdasarkan asalnya Sistem saraf tulang belakang Sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf kepala dan sistem saraf tulang belakang.

  31. Sistem Koordinasi Sistem saraf tak sadar Sistem saraf tak sadar yang tersusun atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

  32. Saraf simpatik; berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher dan di daerah pinggang, shg disebut torakolumbar. Fungsinya yaitu mengaktifkan alat supaya bekerja secara otomatis Saraf parasimpatikberpangkal pada medulla oblongata, bersifat menghambat

  33. Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

  34. Parasimpatik • mengecilkan pupil • menstimulasi aliran ludah • memperlambat denyut jantung • membesarkan bronkus • menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan • mengerutkan kantung kemih

  35. Simpatik • memperbesar pupil • menghambat aliran ludah • mempercepat denyut jantung • mengecilkan bronkus • menghambat sekresi kelenjar pencernaan • menghambat kontraksi kandung kemih

  36. Sistem Koordinasi Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf • Alkohol • Obat-obatan terlarang • Golongan sedatif • Golongan stimulan • Golongan halusinogen • Golongan penahan rasa nyeri • Gangguan pada sistem saraf manusia • Epilepsi • Neuritis • Alzheimer Obat-obatan dan narkoba mempengaruhi sistem saraf dan jantung.

  37. Sistem Koordinasi Sistem Saraf Vertebrata Sistem saraf ikan. Sistem saraf katak. Sistem saraf burung.

  38. Sistem Koordinasi Sistem Saraf Invertebrata Sistem saraf cacing pipih Sistem saraf cacing tanah Pada cacing pipih, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali. Pada cacing tanah, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.

  39. Sistem Koordinasi Sistem saraf serangga Pada serangga, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.

  40. Sistem Koordinasi Sistem Indera Manusia Indera pembau Struktur indera pembau.

  41. Hidung • Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.

  42. Sistem Koordinasi Indera pengecap Struktur indera pengecap: (a) papila pada lidah, (b) tunas pengecap, dan (c) struktur tunas pengecap.

  43. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot.

  44. Lidah • Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur.

  45. Sistem Koordinasi Indera penglihatan Aparatus lakrimalis. (a) Alat tambahan mata dan (b) bagian-bagian kelopak mata.

  46. Sistem Koordinasi Indera penglihatan (2) Otot rektus medial Duktus lakrimalis Otot siliaris Saraf optik Pembuluh darah Kanalis shkelm Bintik buta Lensa Fovea sentralis Pupil Kornea Iris Vitreous chamber Otot rektus lateral Retina Sklera Koroid Struktur mata.

  47. Sistem Koordinasi Kelainan pada mata: (a) mata miopi, (b) mata miopi dikoreksi dengan lensa cekung, (c) mata hipermetropi, (d) mata hipermetropidikoreksi dengan lensa cembung.

  48. Sistem Koordinasi Indera pendengaran Struktur telinga bagian dalam. Pembagian daerah telinga.

More Related