1 / 32

Pemilihan Bentuk Sediaan Obat Yang Tepat dan Rasional

Pemilihan Bentuk Sediaan Obat Yang Tepat dan Rasional. Hening Pratiwi, M.Sc., Apt. Bentuk Sediaan Obat ???.

hang
Télécharger la présentation

Pemilihan Bentuk Sediaan Obat Yang Tepat dan Rasional

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pemilihan Bentuk Sediaan Obat Yang Tepat dan Rasional Hening Pratiwi, M.Sc., Apt

  2. Bentuk Sediaan Obat ??? Sediaan yang mengandung satu atau beberapa zat berkhasiat, umumnya dimasukkan dalam suatu vehikulum yang diperlukan untuk formulasi, hingga didapat suatu produk (dengan dosis-unit, volume, serta sediaan yang diinginkan) yang siap untuk diminum atau dipakai oleh penderita

  3. Setelah membuat anamnesis penderita, seorang dokter menentukan diagnosis, prognosis serta terapi, terapi dengan obat perlu diwujudkan dalam bentuk resep yang lengkap dan rasional. Pada tiap resep perlu dijelaskan tidak saja bahan obat serta dosisnya, tetapi juga bentuk sediaan yg dikehendaki

  4. Melalui Oral SecaraParenteral SecaraInhalasi Penggunaanobatpadamembranamukosa (mata, hidung, vagina, telinga ) Penggunaanobatpadakulit Route Penggunaan Obat :

  5. Pembagian Obat Menurut Bentuk Sediaan

  6. Faktor-faktor yang menentukan pemilihan bentuk sediaan yang tepat Faktor bahan obat itu sendiri Faktor pasien

  7. Faktor bahan obat itu sendiri • Sifat fisiko-kimia bahan obat

  8. Faktor bahan obat itu sendiri • Hubungan aktivitas dan struktur kimia contoh : derivat barbiturat Thiopental (ultra short acting) : R/ dalam bentuk injeksi derivat barbiturat Phenobarbital (long-acting) : R/ umumnya oral dalam bentuk tablet, kapsul, puyer • Biofarmasetik dan farmakokinetik bahan obat obat yang mengalami first pass effect pada hati kurang efektif bila diberikan dalam salah satu bentuk sediaan oral karena mengurangi bioavailabilitas. Misalnya nitrogliserin dan isosorbid dinitrat dipilih tablet sub lingual

  9. Faktor bahan obat itu sendiri • Bentuk sediaan yang paling stabil vitamin C larut dalam air tetapi tidak diberikan dalam bentuk obat minum karena tidak stabil dalam bentuk larutan. Dalam hal ini dipilih bentuk sediaan tablet yang lebih stabil • Obat untuk efek sistemik sedapat mungkin diberikan secara peroral, cara ini paling mudah karena dapat ikut saluran cerna dan tidak merusak jaringan

  10. Faktor Pasien • Umur penderita

  11. Faktor Pasien • Lokasi/ bagian tubuh dimana obat harus bekerja

  12. Faktor Pasien • Kecepatan dan lama kerja obat

  13. Faktor Pasien • Keadaan umum penderita

  14. Penderita yang rawan terhadap terapi obat

  15. Bentuk sediaan yang paling cocok bagi penderita • Bahan obat yang sangat pahit biarpun mudah larut dalam air tidak diberikan dalam bentuk obat minum, karena akan terlalu terasa pahit : R/ diberikan bentuk tablet atau kapsul, misal : kloramfenikol • Bahan obat yang berasa amis : R/ dipilih bentuk tablet atau kapsul

  16. Bentuk Sediaan Berupa Tablet dan Absorbsi • Keuntungan bentuk tablet

  17. Obat bentuk tablet mengalami disintegrasi, de agregasi, disolusi, absorbsi, kemudian distribusi ke seluruh tubuh sambil mengalami metabolisme, sampai ke organ atau jaringan yang dituju dimana obat itu mengalami respon farmakologik dan akhirnya berangsur-angsur dieliminasi atau ekskresi oleh tubuh

  18. Bentuk sediaan dan absorbsi • Pemberian parenteral • Pemberian intravena, intra arterial, intracardial

  19. Bentuk sediaan dan absorbsi • Pemberian subkutan 1. onset of action cepat, paling lama 1-2 menit 2. duration of action variabel 3. obat harus berupa larutan murni dalam air • Pemberian secara intramuskular 1. onset of action yang berupa larutan dalam air lebih cepat daripada larutan dalam minyak 2. duration of action variabel 3. obat juga dapat berupa suspensi dalam air dan suspensi dalam minyak. 4.suspensi berupa partikel kecil lebih cepat diabsorbsi dibanding partikel besar

  20. Bentuk sediaan dan absorbsi 2. Modifikasi/ variasi dari bentuk subkutan dengan “sistem transdermal”

  21. Bentuk sediaan dan absorbsi 3. Pemberian Oral BENTUK CAIRAN

  22. Bentuk sediaan dan absorbsi • BENTUK SEDIAAN PADAT

  23. Bentuk sediaan dan absorbsi • Pemberian Rektal, Vaginal, Uretral, atau Suppositoria Syarat utama : padat pada suhu kamar dan mencair pada suhu tubuh

  24. Cara pemakaian tetes mata

  25. Cara pemakaian salep mata

  26. Cara pemakaian obat hidung

  27. Cara pemakaian semprotan hidung

  28. Cara pemakaian obat telinga

  29. Cara memasukkan Pessari / Ovula

  30. Cara memasukkan Supositoria

More Related