1 / 48

Nutrisi Enteral

Nutrisi Enteral. Laksmi Maharani, M.Sc., Apt. Departemen Farmasi Klinik Farmasi FKIK UNSOED. DEFINISI. Pemberian makanan ke saluran cerna melalui tube, kateter, atau stoma. indikasi. Gangguan status mental Kesulitan menelan Gangguan saluran cerna bagian atas. Kontraindikasi.

hans
Télécharger la présentation

Nutrisi Enteral

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Nutrisi Enteral Laksmi Maharani, M.Sc., Apt. Departemen Farmasi Klinik Farmasi FKIK UNSOED

  2. DEFINISI • Pemberian makanan ke saluran cerna melalui tube, kateter, atau stoma

  3. indikasi • Gangguan status mental • Kesulitan menelan • Gangguan saluran cerna bagian atas

  4. Kontraindikasi • Diffuse peritonitis • Kerusakan intestinal • Intractable vomiting uncontrolled • Ileus paralisis • Intractable diare uncontrolled • Iskemi GI

  5. Keuntungan • Cost-effective • Menurunkan angka komplikasi infeksi pada pasien yang critically ill • Membantu penyembuhan luka • Menurunkan angka intervensi bedah • Memelihara fungsi saluran cerna

  6. Klasifikasi EN berdasarkan akses & Teknik Pemberian

  7. Teknik Pemberian Makanan pada EN • Bolus Feeding • 250-500 ml formula, beberapa kali sehari • Menggunakan syringe untuk menginjeksikan formula • Intermittent Feeding • Pemberian berkala setiap 20-30 menit • Menggunakan pompa/container • Continuous Feeding • Berkesinambungan selama 10-24 jam sehari • Memakai pompa

  8. Pertimbangan formula

  9. Protein Formula • Seberapa banyak protein yang harus diberikan? • Sebanyak 10%-15% kcal yang dibutuhkan • Jika diet tinggi protein berikan 25% kcal yang dibutuhkan • Dari mana? • Sumbernya kedelai atau kasein • Apa yang perlu diperhatikan? • Tubuh kita mencerna protein menjadi peptida atau asam amino sebelum diserap menggunakan getah lambung dan enzim pencernaan • Jadi? • Pasien dengan gangguan pencernaan harus diberikan dalam bentuk peptida atau asam amino  tapi bau dan rasanya tidak enak, kental, mahal, efikasi belum terbukti

  10. Penggantian protein menjadi asam amino  glutamine & arginine • Glutamin: diproduksi otot skelet  digunakan untuk perbaikan sel • Arginin: dikonversi menjadi NO  modulasi fungsi imunitas, inflamasi  masih kontroversial untuk pasien sepsis

  11. Karbohidrat Formula • Monosakarida, oligosakarida, dekstrin, maltodekstrin • Lactose-free, sukrosa  jarang dipakai • FOS (frukto-oligosakarida)  menjaga integritas sel intestinal

  12. Lipid Formula • Lipid apa yang dipakai? • Minyak jagung dan kedelai  asam lemak rantai medium dan rantai panjang • Keuntungan? • Jika memilih yang diperkaya omega 3 bisa membantu meningkatkan fungsi imun tubuh • Komponen lipid lain? • Trigliserida

  13. Fiber • Fiber added  menjaga fungsi pengeluaran zat sisa • Pencegahan diare atau konstipasi pada pasien khususnya dengan long-term EN • Soy polisakarida  insoluble fiber  mencegah formula fiber mengental/menjadi gel

  14. Formula Enteral • Bisa ditambahkan vitamin/mineral sesuai kebutuhan pasien masing-masing • Hitung densitasnya! • 1-2 kcal/ml • 1 kcal/ml  80% air, 2 kcal/ml  65% air • Osmolaritasnya? • Osmolaritas tubuh 300 mOsm/kg • Gunakan yang hiperosmolar  mencegah diare

  15. Formula Standar • Menyediakan 1-1,2 kcal/ml dan 14-16% energi protein. Rendah ampas dan free-lactose • Isocal • Ensure • Nutrison • Enercal Plus • PAN enteral

  16. Per 40 g sachet Protein (casein) 6 g, fat 10.28 g (soy oil 5.35 g, MCT 4.93 g), carbohydrate 21.81 g (dextrin 10.91 g, sucrose 10.91 g), vit A 534.52 IU, vit D 120 IU, vit E 7.16 mcg, vit B1 214.4 mcg, vit B2296 mcg, vit B6 176.4 mcg, vit B12 0.88 mcg, vit C 20 mg, pantothenic acid 940 mcg, niacin 2.92 mg, folic acid 61.2 mcg, biotin 14.8 mcg, choline 24 mg, inositol 8 mg, vit K 28 mcg, Ca 175.5 mg, phosphorus 88 mg, iodine 30 mcg, Fe 2 mg, Mg 16 mg, copper 192 mcg, Zn 1.4 mg, manganese 160 mcg, Cl 170 mg, K 225.6 mg, Na 90 mg. Energy: 200 kCal

  17. Formula Tinggi kalori • Untuk meningkatkan berat badan • 1,5 – 2 kcal/ml dan 14-17%nya dari protein • Magnacal • Deliver 2.0

  18. Formula tinggi protein • 1-2 kcal/ml • Lebih dari 16% energi protein • Protifar

  19. Diperkaya Serat • Energi 1-1,5 kcal/ml • Untuk pasien diare atau konstipasi • Prolansia fiber

  20. Tergantung Penyakit/ Formula Spesifik • Diabetasol glucerna  DM • Pulmocare & Oxcepa  paru • Nephrisol & Nephro  Ginjal • Falkamin, aminoleban, hepatosol  liver • Neomune & impact  kekebalan • Lipisorb liquid  ggn absorbsi lemak • traumaCal  stress metabolik

  21. Peresepan Enteral Nutrition

  22. Kasus • Pasien laki-laki 76 th, baru dipasang PEG dan akan dirawat jalan beberapa hari lagi. • Pasien post-stroke, sehingga sulit menelan dan aspirasi persistent, kecil kemungkinan bisa recovery. • Berat pasien 76 kg, tinggi 177,5 cm. • Pasien paralisis tangan kanan, tapi bisa berjalan dengan bantuan dan ikut terapi fisik 2 kali sehari selama sejam. • Status hidrasi baik, berat badan stabil setelah keluar ICU neuro beberapa hari lalu. • Bagaimana pemberian enteral feeding-nya???

  23. Penyelesaian • Tentukan kalori yang dibutuhkan • Seimbangkan dengan aktivitas dan penyakit • Hitung kebutuhan protein • Hitung kebutuhan lipid • Hitung kebutuhan karbohidrat • Hitung kebutuhan elektrolit • Hitung kebutuhan vitamin dan mineral • Tentukan jumlah cairan • Tentukan rute pemberian dan bentuk sediaan • Tuliskan resepnya

  24. 1. Kalori yang dibutuhkan Menggunakan standar pemeliharaan nutrisi (25-30 kcal/kg) atau menggunakan rumus Menggunakan standar: 76 kg x 25 kcal = 1900 Kcal

  25. 2. Seimbangkan dengan aktivitas dan penyakit Pasien tidak mampu beraktivitas maksimal, dan sudah tidak dalam keadaan akut, sehingga kebutuhan kalori tidak perlu disesuaikan dengan faktor aktivitas dan penyakit

  26. 3. Hitung kebutuhan protein DRI protein 0,8 g/kgBB atau 10% energi protein, jika pada geriatri meningkat mejadi 1 g/kgBB atau 16% energi protein 76 kg x 1 g/kgBB = 76 g protein/hari Kalori yang didapat: 76 g x 4 kcal = 304 kcal dari protein (16%)

  27. 4. Hitung kebutuhan lipid energi lemak maksimal sekitar 1,2 gram/kgBB, minimal 10% energi lemak 76 kg x 1,2 g/kgBB = 91 g/hari Kalori yang diperoleh dari lipid: 91 g x 9 kcal = 820 kcal (43%)  max

  28. 5. Hitung kebutuhan karbohidrat DRI karbohidrat 130 gram atau 27% energi karbohidrat dari total energi 1900 kcal x 27% = 513 gram/hari

  29. 6. Hitung kebutuhan elektrolit Pasien tidak membutuhkan formula elektrolit khusus karena tidak ada keadaan yang membutuhkan penyesuaian elektrolit

  30. 7. Hitung kebutuhan vitamin dan mineral Pasien bisa menggunakan rekomendasi DRI vitamin dan mineral karena tidak ada kontraindikasi vitamin tertentu

  31. 8. Tentukan jumlah cairan Dalam keadaan tidak dehidrasi kebutuhan cairan adalah 30 ml/kgBB atau 1 ml/kcal 1900 kcal x 1 ml/kcal = 1900 ml cairan

  32. 9. Tentukan rute dan jalur pemberian Pasien menggunakan PEG Karena akan dirawat jalan, sebaiknya pemberiannya secara bolus intermittent sesuai jadwal makan

  33. 10. Tuliskan resepnya Misalnya memilih protifar dengan 3 kcal namun kebutuhan protein terpenuhi 1900 kcal : 3 kcal/ml = 633 ml Pemberian misalnya 3x sehari 633 ml : 3 = 211 ml per pemberian Resep: berikan 211 ml protifar 3xsehari

  34. Komplikasi enteral nutrition

  35. Komplikasi Nutrisi Enteral • Komplikasi mekanik  sumbatan • GI  diare  antibiotik, obat hiperosmolar yang melewati feeding tube  loperamid • Aspirasi  cek status tube

  36. Monitoring Komplikasi • Dehidrasi/ Sindrom Feeding Tube  1 ml air/ kcal • Ketidakseimbangan elektrolit Mg dan K bisa menimbulkan efek katartik jika diberikan via feeding tube, absorpsi GI Ca jelek  suplementasi via iv • Underfeeding/ Overfeeding  px overweight 18-20 kcal/kg; overfeed >35 kcal/kg atau protein>1,8 g/kg/hari, karbohidrat 4 mg/kg/menit, lemak 1,2 g/kg/hari • Hiperglikemi • Refeeding syndrome  malnutrisi (energi dari asam lemak)  kembali ke glukosa  butuh fosfor, Mg, K, thiamin

  37. Peran Farmasis dalam Pemberian Nutrisi Enteral • Monitoring pengobatan yang diberikan lewat EN  kompatible/tidak, interaksi obat dengan nutrisi/tube • Monitoring komplikasi EN  perlu pemberian obat/tidak

  38. Terimakasih

More Related