1 / 56

MEWUJUDKAN KELUARGA BERKUALITAS MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN MAYSARAKAT DI ERA DESENTRALISASI

MEWUJUDKAN KELUARGA BERKUALITAS MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN MAYSARAKAT DI ERA DESENTRALISASI. Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Disampaikan pada : S eminar Nasional Pemberdayaan Keluarga di Era Desentralisasi

haroun
Télécharger la présentation

MEWUJUDKAN KELUARGA BERKUALITAS MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN MAYSARAKAT DI ERA DESENTRALISASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MEWUJUDKAN KELUARGA BERKUALITAS MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN MAYSARAKAT DI ERA DESENTRALISASI Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Disampaikanpada : Seminar Nasional Pemberdayaan Keluarga di Era Desentralisasi Di Universitas Sebelas Maret Surakarta 26 Oktober 2013

  2. Jumlah Penduduk Indonesia, 1930 - 2010

  3. PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA (JUTA) 330 JUTA 300.00 285 JUTA 275.00 KELAHIRAN TERCEGAH HAMPIR 100 JUTA KELAHIRAN TERCEGAH 80 JUTA 250.00 225.00 237 JT 200.00 205 JT 175.00 150.00 125.00 100.00 75.00 40.2 50.00 18.3 10.8 14.2 25.00 0.00 2010 1900 2000 1700 1800 1600

  4. PENDUDUK INDONESIA TERUS MENINGKAT Tren LPP

  5. PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA • Denganasumsi TFR 2,1 dicapai di tahun 2025  hinggatahun 2035 penduduk Indonesia masihterusbertambah; • Penduduk tanpa pertumbuhandicapaibila CDR mendekati CBR  tahun 2035 CBR: 13.9 dan CDR: 7,8; • Perbedaankondisi (parameter kependudukan) pendudukantar provinsi, berakibat Bonus Demografitidakterjadipadaperiode yang sama  beberapaprovinsisudahmemasukiperiodetersebut.

  6. DEMOGRAPHIC BONUS Suatufenomenadimanastrukturpenduduksangat menguntungkandarisisipembangunanolehkarenajumlahpendudukusiaproduktif (15 – 64 tahun) sangatbesarjumlahnya proporsipendudukusiamuda sudahsemakinkecil, sedangkanproporsi yang berusialanjutbelumbegitubesar • ANGKA BEBAN KETERGANTUNGAN • (DEPENDENCY RATIO) RENDAH

  7. Bonus Demografi Dikaitkandenganmunculnyasuatukesempatan, the window of opportunityyang dapatdimanfaatkanuntukmenaikkankesejahteraanmasyarakat

  8. Bonus DemografiLandasanPertumbuhanEkonomi---KKSBS • Suplaitenagakerja yang besarmeningkatkanpendapatan per kapitaapabilamendapatkesempatankerja yang produktif; • Perananperempuan: jumlahanaksedikitmemungkinkanperempuanmemasukipasarkerja, membantupeningkatanpendapatan; • Tabungan masyarakat yang besardandiinvestasikansecaraproduktif;

  9. Pengendalian Penduduk = window of opportunity • Untukmencapai bonus demografiperluupaya penurunanfertilitasyangberkelanjutan. • Selain dapat menurunkan pertumbuhan penduduk, investasiyang dilakukan Indonesia dalampencanangan “keluargaberencana” membantumeningkatkanpertumbuhanekonomi yang berkesinambunganbahkan di era krisiskeuangan global.

  10. Pemanfaatanwindow of opportunitytergantungkomitmen dan responskebijakanpemerintah • Perluasanjangkauanpendidikandankualitasnya dan pembukaankesempatankerjaproduktif sangat diperlukan agar window of opportunitydapat dimanfaatkan sebaik mungkin. • Denganprogram sosialdanekonomi yang didukungkebijakanfiskal (tepatdanrelevan), makadipastikan Indonesia akansiapmenghadapidanmenggunakanmanfaatdari “windows of opportunity LANSIA LedakanKelahiran (2000-2005) TRIPLE BURDEN REMAJA Dapatditekankembali (2006-2010) BALITA & ANAK

  11. KUALITAS PENDUDUK INDONESIA • MMR : 228/100.000 kelahiran hidup • IMR : 34 per 1.000kelahiran hidup • 60% pendudukhanyatamat SD ataulebihrendah • HDI peringkatke124 dari 187 Negara (thn2011) dan urutan ke 6 dari 10 Negara ASEAN • Angka Harapan Hidup Indonesia: 68/72 Tahun • Angka kemiskinan: 31,02 juta jiwa (13,3% dari total penduduk Indonesia) *BPS2010 • Indikator kesejahteraan sosial lainnya • Indeks Pembangunan Gender: 66,38 % (thn 2008) • Indeks Pemberdayaan Gender: 62,27% (thn 2008) • Angka pengangguran: 7,14% dari angkatan kerja 116,5 juta (BPS, Agustus 2010)

  12. KeluargaBerkualitasUU No. 52 TAHUN 2009 Bab I: KetentuanUmum Pasal 1 (10) KeluargaBerkualitasadalahkeluarga yang di-bentukberdasarkanperkawinan yang sahdanbercirikansejahtera, sehat, maju, mandiri, memilikijumlahanak yang ideal, berwawasankedepan, bertanggungjawab, harmonis, danbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa.

  13. LANDASAN HUKUMUU No. 52 TAHUN 2009 KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA Bab VII: Pembangunan Keluarga Pasal 47 (1-2) PemerintahdanpemerintahdaerahmenetapkankebijakanPembangunan KeluargamelaluipembinaanKetahanandanKesejahteraanKeluarga. Kebijakansebagaimanadimaksudpadaayat (1) dimaksudkanuntukmendukungkeluarga agar melaksanakanfungsikeluargasecara optimal.

  14. Pasal 48 (1) (1) Kebijakanpembangunankeluargamelaluipembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga: a. Peningkatankualitasanakdenganpemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangananak; b. Peningkatankualitasremajadenganpemberian aksesinformasi, pendidikan, konseling, dan pelayanantentangkehidupanberkeluarga;

  15. Pasal 48 (2) c. Peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk berperan dalam kehidupan keluarga; d. Pemberdayaan keluarga rentan dengan memberikan perlindungan dan bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dengan keluarga lainnya; e. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga;

  16. Pasal 48 (3) f.Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga; g. Pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yang lebih efektif bagi keluarga miskin; dan h. Penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan terutama bagi perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga. (2) diatur dengan peraturan menteri yang terkait sesuai dengan kewenangannya.

  17. LANDASAN OPERASIONAL PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN8 FUNGSI KELUARGA Fungsi Sosial Budaya BKKBN Fungsi Agama Fungsi konservasi Lingkungan Cinta dan Kasih Sayang KKB Fungsi Ekonomi Fungsi Perlindungan Fungsi Sosialisasi Pendidikan Fungsi Kesehatan Reproduksi

  18. PengembanganProgram Pembangunan Ketahanan dan KesejahteraanKeluarga Menggunakan Pendekatan Siklus Hidup Pelayanan Kontrasepsi PROGRAM PEMBINAAN KETAHANAN LANSIA Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (BKB) BKR dan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA

  19. PROGRAM PEMBANGUNAN KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PK3) • Meningkatkankesejahteraandanmembinaketahanankeluarga dengan memperhatikankelompokusiapendudukberdasarkansiklushidupyaitudarijaninhinggalanjutusia, melalui program: • BinaKeluargaBalita (BKB) • 2. BinaKeluargaRemaja (BKR) • 3. BinaKeluargaLansiadanRentan(BKLR) • 4. PemberdayaanEkonomiKeluarga

  20. Penguatan PERAN Keluarga dalam Program PemberdayaankeluargaSangatPenting Keluargaadalahwahanautamadanpertamauntuk: Mengembangkanpotensikeluarga Mengembangkansosialdanekonomikeluarga School of love ataupenyemaian8 Fungsi Keluarga Keluargamerupakanselsuatubangsa, jikasel-seltersebuttidakkokohmakakehidupansuatubangsamenjadirapuh

  21. MENGAPA KELUARGA ????

  22. KONDISI SAAT INI

  23. KONDISI SAAT INI (1) Tumbuh Kembang Balita dan Anak • Meningkatnya tindak kekerasan pada anak dan keluarga (2.413 kasus pada tahun 2010 , 2508 kasus tahun 2011 ) (KPA) • Masih rendahnya pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak

  24. KONDISI SAAT INI Remaja dan Problematikanya • SEX BEBAS • TAWURAN • ROKOK DAN MINUMAN KERAS • NARKOBA

  25. KONDISI SAAT INI Remaja dan Problematikanya UMUR PERTAMA KALI BERHUBUNGAN SEKSUAL:BELUM MENIKAH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 10-24 TAHUN

  26. KONDISI SAAT INI Remaja dan Problematikanya PERSENTASE PEREMPUAN USIA 10-59 TAHUN MENURUTUMUR PERKAWINAN PERTAMA Permasalahankesehatanpadaperempuanberawaldarimasihtingginyausiaperkawinan pertamadibawah 20 tahun (4,8% padausia 10-14 tahun, 41,9% padausia 15-19 tahun). Riskesdas 2010

  27. Nikah Dini Bisa Picu Perceraian Sabtu, 14 Januari 2012 14:05 WIB | | Dilihat: 5968 Kali Nikah Dini Melonjak, Cerai Muda Marak Banyak yang Hamil Duluan BALIKPAPAN - Pernikahan dini menunjukkan tren meningkat di Balikpapan dan Samarinda. Ini tergambar dari data Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di dua kota tersebut. Salah satu penyebab utamanya, karena si perempuan hamil duluan. Ada juga yang menikah muda karena tradisi. NikahDini: Rawanceraidan KDRT Pernikahan Dini Rawan Timbulkan Perceraian dan KDRT Tribun Jogja - Selasa, 9 April 2013 08:56 WIB TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala KUA Kecamatan Pontianak Barat, Mastur SAg mengatakan angka perceraian di Kota Pontianak cukup tinggi. Sebab itu ia mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi agar tidak terjadi di wilayah kerjanya. Yaitu dengan cara melakukan bimbingan kepada tiap pasangan yang hendak menikah. "Bagi pasangan yang hendak menikah di sini. Sebelum menikah, mereka wajib mengikuti bimbingan dan pengarahan dari kita," kata Mastur kepada Tribunpontianak.co.id di ruang kerjanya, Selasa (30/4/2013). Tiap pasangan mengikuti penyuluhan, bimbingan oleh KUA Pontianak Barat sebanyak dua kali dalam satu pekan, yaitu Selasa dan Kamis. Kemudian diikuti tiap pasangan selama beberapa pekan. Penyuluhan dan bimbingan tersebut dilakukan secara berkesinambungan oleh konselor yang berkompeten di bidangnya. Survey membuktikan, 84 persenperceraianterjadipadausiapernikahandibawah 5 tahun, dansebagianbesardisebabkanolehhal-halsepele (Kementerian Agama RI). Beberapapenyebabkenapapasanganberceraiadalah : perbedaan yang takterjembatani, taksiappindahdariduniamimpikeduniakenyataan, harapandanekspektasiberlebihan, merasaterpaksadandipaksa, melihatjodohsebagaikesamaan, kesetaraandiukursebagai match-pairs (Bang Aad, Psikolog). Akibatnya, hidupdiselimutidengankekecewaandanketidakpuasan, dibumbuikonflikdanpertengkaran, seiringdengankomplaindantuntutan “keinginan” diluarkemampuansuami, bercampurdendampelampiasanterhadapanakmelahirkanperselingkuhandanperceraiandini. Dan yang memegangrekorduniatercepat (mungkinuntuksaatini) dalam 4 hariadalahBupatiGarutsiAceng. Bukanpermasalahan “kepepet” untukcerainamunalasan “taksopan” tentangkeperawananlah yang membangkitkanmarahsemuapihak. Selaputdaraperempuan di negeriiniternyatabisamengubahcepatnasibperempuandanlaki-laki..?  TerburuHasratMenikahMuda, RumahTangga Pun BerujungCerai Dok. Thinkstock Jakarta - Menikahmudajadipilihanwanita yang kiniberusia 30 tahunini. Diamemangbercita-citauntukmelepaslajang di usiamuda. Sayangnyapernikahantersebutberujungcerai. Apapenyebabnya?Melita, sebutsajanamanyademikian. Diamemilihuntukmenikahketikausianyabaru 19 tahundanmasihduduk di bangkukuliah. Saatitu, calonpasangannya pun berusiasamadanmasihberstatussebagaimahasiswa.dakjarangsiswi SMP kawinlaridenganpriasebaya. Ironisnyasetelahdikarunaisatuanak, pasanganbeliaitucerai.Perceraianitumenyisakansetumpukmasalah. Anak yang lahirbiasanyamengikutiibu, sehinggamenjadibeban orang tuasiibu yang kehidupannya pas-pasan. Inibarusatupersoalankecil yang munculakibatpernikahandini.Kondisiinimenimbulkan "kegalauan" bagisebagianmasyarakatdanpemerintah. KarenaituPemerintahKabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat mencobamenginiasisebuahregulasigunamenekankasuskawin di bawahumur yang banyakterjadi di Lombok.

  28. CURRENT FERTILITY RATE

  29. KONDISI SAAT INI JumlahLansiaMeningkat Sumber : SensusPenduduk 1971, 1990, 2000 ProyeksiPenduduk 2005-2025

  30. Variasi Penuaan dan Fertililitas (TFR) menurut Provinsi Faktorpenentupenuaanpendudukadalahpenurunan TFR. Perlukebijakan yang berbedabagiprovinsi yang sudah ageing danprovinsi yang belum ageing karena TFR masihtinggi.

  31. Meskipun PersentasePenuaan Rendah, Jumlah Absolut sudah Besar dan Perlu Diperhatikan Persentaselansia DIY tinggi 13%, tapijumlahlansiahanya 448 ribu orang. PersentaselansiaJawa Barat lebihrendah 8% tapijumlahlansia 3,08 juta. Implikasisosial ekonomi perludiperhatikan.

  32. Indikator Lansia: Ageing IndexMeningkat, SupportRatioMenurun1971-2035 • Jumlahusiakerja per satulansia • Banyaknyalansia per 100 anak Kiniada 26 lansia per 100 anak, akanmenjadi 74 per 100 anakthn 2035. Bagaimanamemotivasianak agar pedulilansia? Saatiniada 13 pekerjamendukungsatulansia, tahun 2035 hanya 6 per 1 lansia. Jumlahpembayarpajakmenurun, sementaraituygmintabantuansosialmeningkat

  33. Perempuan Lansia Umumnya Tidak Menikah Lagi Lebihseparuhlansiaperempuanmenjanda (56.5%) Dengansiapamerekatinggal? Siapa yang menanggungkehidupansehari-hari? Apakahmerekasehat? Hampirsemualaki-lakilansiaberstatusmenikah, adaygmerawatmereka?

  34. KONDISI SAAT INI TingginyaKeluargaPra KS dan KS I Jumlah Keluarga Pra KS dan KS I Sebesar 28,04 juta keluarga (43,35%) dari total jumlah keluarga sebesar 64,69 juta keluarga (hasil pendataan keluarga 2012)

  35. BINA KELUARGA BALITA

  36. MENGAPA BKB PENTING

  37. Golden Periode Usia BALITA Perlu Program BKB sangat bermanfaat untuk meningkatkan peranan orang tua (ayah dan ibu) dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak Hasil Penelitian BKKBN, UNICEF menemukan bahwa Window Oportunity merupakan kebutuhan kini, esok dan generasi yang akan datang (penyiapan SDM)

  38. BINA KELUARGA REMAJA

  39. BINA KELUARGA REMAJA (BKR)

  40. PERAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI REMAJA SEBAGAI PENDIDIK HubunganHarmonisDenganRemaja SEBAGAI PANUTAN SEBAGAI PENDAMPING SEBAGAI KONSELOR SEBAGAI KOMUNIKATOR SEBAGAI TEMAN/SAHABAT Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

  41. Program Bina KetahanaKeluarga Lansia dan Rentan Program BinaKetahananKeluargaLansiadanRentan

  42. BINA KELUARGA LANSIA (BKL)

  43. PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA melalui Kelompok UPPKS

  44. PEMBERDAYAAN KELUARGA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KEMANDIRIAN KELUARGA KHUSUSNYA KELUARGA MISKIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN TARAF HIDUPNYA DENGAN MEMBERIKAN KEKUATAN, KEMAMPUAN, KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN

  45. LATAR BELAKANG • Program Pemberdayaan Ekonomi keluarga dimulai sejak tahun 1979 sebagai bagian dari proses pembelajaran usaha melalui wadah Kelompok UPPKA dan tahun 1994 menjadi UPPKS. • UPPKSterpadudengan program KB Nasional yang dikenalsebagai program beyond family planningdengantujuanuntukmeningkatkanaktivitasekonomikeluargadanmeningkatkankesejahteraankeluarga.

  46. 2. TUJUAN Meningkatkankesejahteraan keluarga peserta KB terutamaKeluargaPra Sejahtera dan KS I anggotaKelompok UPPKS melaluiprosespembelajaranusahaagar lebih kreatif, inovatif, maju, mandiri dan memiliki etos kerja yang tinggi dalamrangkameningkatkankesertaan, pembinaandankemandirianber KB.

  47. KEPENGURUSAN KELOMPOK UPPKS • Pembentukanpenguruspadaprinsipnyadiserahkanpenuhkepadamusyawarahkelompok. • Minimal :Ketua, Sekretarisdan Bendahara. • DapatdilengkapiSeksi-seksisesuaikebutuhan.

  48. KEANGGOTAAN KELP. UPPKS • Diutamakanpeserta KB terutamakelg. PraS& KS I • KeluargaPra S dan KS I yg. belumber - KB • Keluarga KS II, KS III, KS III+ sbgfasilitator • Remaja yang aktifdalamkegiatanPIK-REM • Pria yang aktifdalamPaguyuban KB Pria • Keluarga yang aktifdalamkegiatan BKB, BKR, BKL • Peserta KB isteriprajurit TNI & POLRI yang tinggaldiasrama.

More Related