E N D
SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA SUATU TINJAUAN HISTOLOGIS All images in this document is removed due to copyright restriction
” Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur (nutfatin Amshaj) yang kami hendak menguji (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat.” (Surat Al-Insan (76) ayat 2)
Pendahuluan • Sistem reproduksi wanita • Genitalia Eksterna • Ovarium • Tuba Uterina Fallopii • Uterus • vagina • Genitalia Interna • Labium mayus • Labium minus • Klitoris • himen • Organ lain • Kelenjar Mammae • Kelenjar endokrin • Hipofisis • Hipotalamus
Pendahuluan • Sistem reproduksi wanita • Mengalami perubahan pada masa pubertas • Diinisiasi oleh menarche • Mengalami siklus bulanan (siklus menstruasi) hingga akhir masa reproduksi dikenal sebagai menopause • terjadi setiap 28-35 hari • perubahan struktur dan kegiatan setiap organ terutama ovarium dan uterus • dikendalikan oleh hormon hipofisis • FSH (‘Folikel Stimulating Hormone’) dan LH (‘Luteinizing Hormone’). • mempengaruhi ovarium • mengatur pertumbuhan dan perkembangan folikel • Mengatur produksi hormon estrogen dan progesteron yang mengendalikan siklus haid • mempengaruhi produksi gonadotrophin (hormon hipofisis yang memicu pertumbuhan dan kegiatan gonad, yaitu FSH dan LH) • melalui mekanisme umpan balik negatif
Ovarium • Ditutupi oleh epitel germinativum • Epitel selapis kuboid • Struktur dibawah epitel germinativum • Tunika albuginea • Jaringan ikat kolagen padat • Dibagi menjadi korteks dan medula • Batas tak jelas
Ovarium • Korteks • Folikel ovarium • Folikel Primordial • Berkembang menjadi Folikel Primer • Dibungkus oleh epitel selapis gepeng • Folikel berkembang • Folikel primer • Folikel sekunder • Folikel tertier • Folikel de Graaf
Ovarium • Korteks • Corpus hemorrhagicus • Corpus rubrum Modul Reproduksi/AAJ/Histologi-FKUI/2007
Ovarium • Korteks • Corpus Luteum • Dibentuk dari corpus rubrum • Dipengaruhi hormon Luteinizing hormone (LH)
Ovarium • Korteks • Corpus Luteum • Disusun oleh • sel-sel lutein granulosa (modifikasi sel-sel granulosa) • Besar ( 30μm), pucat • banyak mengandung SER (smooth endoplasmic reticulum), RER (rough ER) mitochondria, Golgi complex dan tetes lipid • Turunan sel-sel granulosa • Menghasilkan hormon progesteron dan relaxin
Ovarium • Korteks • Corpus Luteum • Disusun oleh • Sel-sel lutein theca (modifikasi sel-sel theca interna) • Berukuran kecil ( 15μm) dan terletak didaerah pinggiran corpus luteum • Berasal dari sel-sel teka interna • Menghasilkan sedikit estrogen
Ovarium • Korteks • Corpus albicans • Sisa corpus lutein yang berdegenerasi • Berupa jaringan parut kecil dipermukaan ovarium
Ovarium • Korteks • Folikel atretis • Folikel yang berdegenerasi pada stadium apapun • Degenerasi ovum • Degenerasi sel-sel granulosa
Ovarium • Medula • Mengandung pembiuluh darah, pembuluh limf, serat saraf dan jaringan ikat longgar
Oviduct / Tuba Fallopii • Oviduct dibagi menjadi 4 daerah • Infundibulum dengan fimbriae • Ampulla • Tempat fertilisasi • Istmus • Bagian intramural uterus
Oviduct / Tuba Fallopii • Dinding tuba fallopii • Mukosa • Banyak mengandung lipatan • makin ke proksimal makin berkurang • Epitel disusun oleh epitel selapis kolumnar dengan 2 macam sel • Sel peg • Mensekresikan medium yang mengandung nutrisi untuk sperma dan embrio • Sel siliar • Mengandung banyak silia yang bergerak ke arah lumen uterus • Fungsi : memfasilitasi transportasi embrio yang sedang berkembang ke arah uterus Modul Reproduksi/AAJ/Histologi-FKUI/2007
Oviduct / Tuba Fallopii • Dinding tuba fallopii • Lamina Propria • Terdiri atas jaringan ikat yang mengandung serat retikular, fibroblas, sel mast dan limfosit
Oviduct / Tuba Fallopii • Dinding tuba fallopii • Tunika muskularis • lapis sirkular disebelah dalam • longitudinal disebelah luar • Fungsi • Menggerakkan embrio ke arah uterus • Tunika serosa • Disusun oleh epitel selapsi gepeng dengan jaringan ikat dibawahnya
Uterus • Uterus dibagi menjadi 3 bagian • Corpus • Fundus • Servix • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Endometrium • Berubah selama siklus menstruasi dibawah pengaruh hormon • Disusun oleh epitel selapis torakyang mengandung sel sekretoris dan sel siliar • Mempunyai kelenjar tubular simpleks • Stroma terdiri atas jaringan ikat mesenkim dengan sel-sel stelata dan serat-serat retikular, makrofag dan lekosit
Uterus • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Endometrium • Berubah selama siklus menstruasi dibawah pengaruh hormon • 2 lapisan • Lapis fungsional • Superfisial • Tebal • Berubah dan rontok setiap bulan • Dipengaruhi oleh hormon • Lapis basal • Terletak di basal • Dipertahankan selama siklus mentruasi • Sumber reepitelisasi lapis fungsional • basal layer (basalis) deeper layer
Uterus • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Endometrium • Mendapat perdarahan dari 2 tipe arteri yang berasal dari miometrium • Arteri berkelok (Coiled artery) • lapis fungsional • Arteri tak berkelok (straight artery) • Lapis basal
Uterus • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Miometrium • Otot polos yang tebal • Lapisan longitudinal luar dan dalam dengan lapis sirkular di antaranya • Selama masa kehamilan • Menebal karena hipertrofi dan hiperplasia • Gap junction >> untuk koordinasi kontraksi otot polos selama proses persalinan • Selama persalinan • Dirangsang oleh oksitosin dan prostaglandin • Pasca persalinan • Mengalami apoptosis
Uterus • Dinding dibagi menjadi 3 bagian • Pembungkus • Lapis serosa • Membungkus uterus yang menonjol ke dalam rongga peritoneum • Lapis adventisia • Melapisi permukaan retroperitoneum uterus
Uterus • Fase Menstruasi • Hari ke1-4 • Ditandai oleh perdarahan lapis fungsional • Dicetuskan oleh adanya spasme arteri berkelok • kadar hormon progesteron dan esterogen yang rendah • Terjadi iskemik dan nekrosis • Terjadi vasodilatasi mengikuti vasoconstriksi • Ruptur dinding arteri berkelok • Terjadi banjir darah di stroma • Lapis fungsional mengalami nekrotik dan terkelupas • Lapis basal tak mengalami perubahan
Uterus • Fase Proliferasi • Hari ke 5-14 • Ditandai oleh perdarahan lapis fungsional • Terjadi setelah fase menstruasi • Perbaikan lapis fungsional • Dicetuskan oleh adanya spasme arteri berkelok • Sel-sel kelenjar di lapis basal aktif bermitosis • Kelenjar lurus-lurus dilapisi epitel selapis kolumnar • Sel-sel stroma berproliferasi dan membesar • Arteri berkelok memanjang 2/3 ke arah endometrium
Uterus • Fase Sekretorik (luteal) • Hari ke15-28 • Setelah ovulasi • Ditandai oleh endometrium yang tebal karena kelenjar yang penuh terisi sekret • Kelenjar berkelok-kelok dengan lumen terisi sekret yang mengandung glikoprotein • Arteri berkelok menjadi memanjang dan lebih berkelok mencapai permukaan lapis fungsional
Cervix • Tidak berpartisipasi dalam siklus menstruasi • tetapi sekretnya berubah sesuai siklus menstruasi • Dinding disusun oleh lapisan kolagen padat diselilingi oleh serat elastin dan beberapa serat otot polos • Dilapisi epitel selapis kolumnar • kecuali dibagian inferior • dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan keratin • Berlanjut ke vagina • Kelenjar serviks mengeluarkan sekret serosa menjelang ovulasi untuk fasilitasi sperma masuk ke dalam lumen uterus • Sesat sebelum persalinan serviks mengalami dilatasi karena lisis jaringan kolagen oleh hormon relaxin
Vagina • Saluran fibromuskular tersusun oleh lapis mukosa, muskularis dan adventisia • Pada bagian luar orifisium dikelilingi oleh sfingter otot lurik pada • Diminyaki oleh kelenjar yang berasal dari serviks • Lapis mukosa • Epitel gepeng berlapis tanpa lapisan keratin • Mengandung glikogen • dipakai oleh bakteri komensal menghasilakn asam laktat • menurunkan pH selama masa folikular untuk mencegah invasi bakteri patogen • Lamina propria tersusun oleh jaringan ikat fibroelastik dan banyak mengandung kapiler darah • Lapis muskularis • Lapisan otot polos yang tersusun tidak beraturan antara otot longitudinal dan sirkular dengan diselilingi oleh serat elastin • Tunika adventisia • Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik • Merekatkan vagina ke struktur disekitarnya
Vagina • Lapis mukosa • Epitel gepeng berlapis tanpa lapisan keratin • Mengandung glikogen • dipakai oleh bakteri komensal menghasilakn asam laktat • menurunkan pH selama masa folikular untuk mencegah invasi bakteri patogen • Lamina propria tersusun oleh jaringan ikat fibroelastik dan banyak mengandung kapiler darah • Lapis muskularis • Lapisan otot polos yang tersusun tidak beraturan antara otot longitudinal dan sirkular dengan diselilingi oleh serat elastin • Tunika adventisia • Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik • Merekatkan vagina ke struktur disekitarnya
Genitalia Eksterna • Labia mayora • Lipatan kulit yang mengandung banyak lemak mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat pada sisi permukaan luar • Labia minora • Lipatan kulit yang mengandung banyak serat elastin dan kapiler darah • Tak mengandung folikel rambut • Dermis mengandung kelenjar sebasea yang bermuara langsung kepermukaan epitel Modul Reproduksi/AAJ/Histologi-FKUI/2007
Genitalia Eksterna • Vestibulum • Ruang di antara 2 labium minora • Muara dari kelenjar Bartholin (kelenjar mukosa) dan kelenjar-kelenjar kecil lain sekitar klitoris dan uretra • Clitoris • Disusun oleh 2 badan erektil berbentuk silindris • berakhir sebagai gland klitoris yang ditutp oleh prepusium • Mengandung banyak serat saraf sensorik dan banadn Meissner serta Paccini • Disusun oleh jaringan ikat fibroelastik
Kelenjar Mammae • Disusun oleh kelenjar tubuloalveolar yang masing-masing kelenjar mengandung sinus laktiferus dan duktus yang bermuara pada puncak puting susu (nipple) • 2 bentuk • Mammae Rehat (Resting/nonlactating mammary glands) • Disusun oleh sinus dan duktus laktiferus • dibatasi oleh epitel berlapis kuboid • pada bagian basal terdapat sel-sel mioepitel yang letaknya tersebar • Lamina basal • Mammae laktan (active lactating mammary gland) • Membesar selama masa hamil • Sel-sel alveolus berkembang dikelilingi oleh sel-sel mioepitel • Kaya akan RER dan kompleks Golgi, mitokondria, tetes lipid dan vesikel yang mengandung kasein dan laktosa • Lipid dilepaskan ke dalam lumen dengan cara apokrin • Protein dan gula dilepaskan ke dalam lumen dengan caa merokrin
Kelenjar Mammae • Nipple (putting susu) • Disusun oleh jaringan ikat kolagen yang tak beraturan diselilingi oleh serat otot polos yang berfungsi sebagai sfingter • Mempunyai muara duktus laktiferus • Dikelilingi oleh kulit yang mengalami pigmentasi (areola Mammae) • Selama kehamilan mengandung kelenjar areolar Montgomery
Air Susu Ibu (ASI) • Colostrum • Cairan bewarna kekuningan • Kaya akan protein • Diproduksi pada beberapa hari pertama setelah lahir • Kaya akan sel-sel kekebalan tubuh (limfosit dan monosit), laktalbumin, vitamin yang larut dalam lemak, mineral dan Immunoglobulin A • Susu • Mulai disekresi pada hari ke 3 atau 4 • Mengandung protein (Kasein, IgA, Laktalbumin), lemak dan laktosa • Disekresikan lewat reflex isap (milk ejection reflex) • Oksitosin akan merangsang kontraksi sel-sel mioepitel yang akan memeras susu keluar melalui ductus laktiferus dan keluar dari payudara
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Pendahuluan • Sistem reproduksi pria • Struktur • testis • Saluran genitalia • Kelenjar assesoris • Vesikula seminalis • Prostat • bulbouretralis • Penis • Fungsi • Menghasilkan spermatozoa • Menghasilkan hormon testosteron • Menghasilkan cairan semen • Saluran keluar sperma dan urin
Testis • Berkembang di rongga abdomen • Menjelang lahir turun ke scrotum (descensus testiculorum) • Tergantung pada tali sperma • Tempat spermatogenesis dan menghasilkan hormon sex laki-laki terutama testosteron
Testis • Lapisan Pembunglkus testis • Kulit • Tunika Dartos • Fascia scrotalis superfisialis • Muskulus cremaster • Tunika vaginalis testis • lapisan serosa berasal dari peritoneum • Menutupi permukaan anterior dan lateral testis • Tunika albugenia • Jaringan kolagen tebal • Menjadi lebih tebal disisi posterior • Mediastinum testis • Membentuk septa • Membagi testis menjadi 250 lobus
Testis • Tersusun dari kumpulan struktur berbentuk piramid • Lobulus testis • 1-4 tubulus seminiferus • Terbenam dalam struktur jaringan ikat longgar yang mengandung pembuluh darah, limfe dan serat saraf serta sel-sel interstisial Leydig • Dipisahkan oleh septum testis yang berasal dari mediastinum
Tubulus Seminiferus • Karakteristik • Panjang 30-70 cm dan diameter 150-250 mikrometer • Dibungkus oleh jaringan ikat fibrosa yeang mengandung kapiler darah • Mengeluarkan sperma melalui tubulus rektus yang bermuara pada rete testis Halleri • Mengandung sel-sel benih (spermatogenik) dan sel penyokong (sel sertoli) • Sel Sertoli • Struktur • Inti bulat dan pucat dengan anak inti besar • Kaya akan SER, RER, Mitokondriakompleks Golgi dan lisosom • Mengandung reseptor FSH pada membran plasmanya • Antar sel sertoli terdapat zonula occludentes (tight junction) • Sawar darah testis • Membagi lumen tubulus seminiferus • Bagian basal • Bagian adluminal
Tubulus Seminiferus • Sel Sertoli • Menghasilkan inhibin • Hormon yang menghambat sintesa dan pelepasan FSH oleh kelenjar hipofisis anterior • Berperan dalam membentuk sawar darah testis • Mensintesa dan melepaskan hormon anti Mullerian (AMH) • Determinasi sifat pria • Spermatogenesis • Proses pembentukan sperma • 3 tahapan • Spermatositogenesis • Perubahan spermatogoniamenjadi spermatosit • Meiosis • Proses pembelahan kromosom dari bentuk diploid pada spermatosit menjadi bentuk haploid pada spermatid • Spermiogenesis • Proses perubahan spermatid menjadi spermatozoa • Terjadi secara bergelombang pada tubulus seminiferus
Tubulus Seminiferus • Spermatogonia • Sel benih diploid • Terletak pada lamina basal tubulus seminiferus • Masuk ke dalam siklus sel pada saat pubertas • Dipengaruhi homon testosteron • 2 macam spermatogonia • Spermatogonia tipe A yang gelap • spermatogonia tipe A yang terang • Spermatogonia tipe A yang gelap • Spermatogonia tipe A yang terang (pucat) • Spermatogonia tipe A yang terang • Spermatogonia tipe B • spermatosit
Tubulus Seminiferus • Spermatosit • Spermatosit primer • Sel diploid besar • Jumlah Kromosom diploid • Jumlah gen tetraploid • Mengalami pembelahan meiosis I • Spermatosit sekunder • Sel haploid besar • Jumlah kromosom separuh dari spermatosit primer • Jumlah kromosom haploid • Jumlah gen diploid • Mengalami pembelahan meiosis II
Tubulus Seminiferus • Spermatid • Sel benih haploid kecil • Mengandung jumlah gen haploid • Terletak dekat lumen tubulus seminiferus • Inti mempunyai kromatin yang memadat • Spermiogenesis • Proses perubahan spermatid menjadi spermatozoa • Pengurangan sitoplasma • 4 fase • Fase Golgi • Terbentuk granula-granula akrosom yang dibungkus dalam bentuk vesikelakrosom • Vesikel menempel pada sisi anterior inti spermatid • Migrasi sentriol • Pembentukan flagela