1 / 38

PORTOFOLIO PENDIDIKAN IPA

PORTOFOLIO PENDIDIKAN IPA. NOVILIA SUSIANAWATI. KAJIAN KITA. MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF. Definisi. Model  kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.

hinda
Télécharger la présentation

PORTOFOLIO PENDIDIKAN IPA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PORTOFOLIO PENDIDIKAN IPA NOVILIA SUSIANAWATI

  2. KAJIAN KITA . . .

  3. MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF

  4. Definisi • Model  kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. • Model Pembelajaran  Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

  5. Model pembelajaran interaktif  Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992). Dengan pendekatan pertanyaan anak • Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah(mengumpulkan, memilah, dan mengubah pertanyaan-pertanyaan) dan menampilkan suatu struktur untuk suatu pelajaran IPA yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya (Harlen, 1992:48-50).

  6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN INTERAKTIF

  7. KELEBIHAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF siswa belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan observasi (penyelidikan). Dengan cara seperti itu siswa atau anak menjadi kritis dan aktif belajar.

  8. CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF • Persiapan guru meminta siswa untuk membawa beberapa jenis tumbuhan • Kegiatan Menjelajah siswa diminta untuk mengamati dengan seksama(melihat, memegang,meraba) tumbuhan miliknya dan milik teman-temannya

  9. Pertanyaan siswa diarahkan oleh guru Siswa mengajukan pertanyaan, seringkali pertanyaan siswa meluas. Seperti mengapa daun warnanya hijau, mengapa bunga matahari bentuknya bulat, dan lain sebagainya. Guru bisa memberi jawaban yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan anak SD. • Penyelidikan Guru dan siswa menyelidiki pertanyaan mengenai bagian-bagian tumbuhan • Refleksi pada pertemuan selanjutnya dibahas hasil penelitian bagian-bagian tumbuhan.

  10. SIKLUS BELAJAR

  11. definisi Model pembelajaransiklusbelajarmerupakanrangkaiandaritahap-tahapkegiatan (fase) yang diorganisasisedemikianrupasehinggasiswadapatmenguasaikompetensi-kompetensi yang harusdicapaidalampembelajarandenganjalanberperanaktif (Fajaroh, 2008). Siklus belajar merupakan aplikasi teori kontruktivisme.

  12. Fase dalam Siklus Belajar sebelum 1. exploration(menjelajahi) 2. concept introduction (pengenalankonsep) 3. Conceptapplication (mengaplikasikonsep). Seudah Pengembangan • engage (invitasi) • exploration(menjelajahi/menyelidiki) • explanation (penjelasan) • elaboration (pengembangan) • evaluation (evaluasi).

  13. Dikembangkan lagi menjadi 7E 1.      Faseelicit 2.      Faseengage 3.      Faseexplore 4.      Faseexplain 5.      faseelaborate 6.      faseevaluate 7.      faseextend.(Bentley dan Ebert (2007))

  14. Macam-macam • Model Siklus Belajar PSA • Model Siklus Belajar PAS • Model Siklus Belajar SAP • Model Siklus Belajar SPA • Model Siklus Belajar APS • Model Siklus Belajar ASP (Subagia, 2003b; Subagia dan Wiratma, 2007b

  15. Model Pembelajaran Cooperative Learning

  16. Definisi model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

  17. Prinsip • setiap anggota kelompok (siswa), • bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. • harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. • harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. • akan dikenai evaluasi. • berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. • akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

  18. Karaktersitik • siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. • Kelompok dibentuk dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. • Penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada masing-masing individu.

  19. Langkah-langkah • Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa • Menyajikan informasi • Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar • Membimbing kelompok belajar • Evaluasi dan pemberian umpan balik • Memberikan penghargaan

  20. Keunggulan • memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir • membantu siswa mengevaluasi logika dan bukti-bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain • siswa dapat memformulasikan penerapan suatu prinsip • siswa mengenali adanya suatu masalah dan memformulasikannya • menggunakan bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompokn • mengembangkan motivasi untuk belajar

  21. Tipe-tipe • Jigsaw • NHT (Number Heads Together) • STAD (Student Teams Achievement Divisions) • TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) • Think-Pair-Share • Picture and Picture • Problem Posing • Problem Solving • Team Games Tournament (TGT)

  22. MEDIA PEMBELAJARAN

  23. Definisi Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996)

  24. Sehingga media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

  25. Fungsi Media Pembelajaran sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa).

  26. Macam-macam Media Pembelajaran • Menurut tujuan dan karakteristik media, media dapat digolongkan sebagiberikut • benda untuk didemonstrasikan • komunikasi lisan • media cetak • gambar diam • gambar bergerak • Film bersuara • mesin belajar.

  27. KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN • kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation) • faktor ukuran (size); besar atau kecil • Faktor warna (color): hitam putih atau berwarna • faktor gerak: diam atau bergerak • faktor bahasa: tertulis atau lisan • faktor keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja, atau    gabungan antara gambar dan suara.

  28. DEFINISI • Asesmen Kinerja yaitu penilaian terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukan kemampuan siswa dalam proses dan produk. • Evaluasi ini didasarkan pada perbandingan kinerja siswa dalam mencapai standar excellent (keunggulan, prestasi) yang telah dicapai sebelumnya

  29. MACAM-MACAM ASSESMEN • Asesmen Kinerja klasikal digunakan untuk mengases kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan • Asesmen Kinerja kelompok untuk mengases kinerja siswa secara berkelompok. • Asesmen Kinerja individu untuk mengases kinerja siswa secara individu.

  30. perencanaanasesmen kinerja ,meliputi : • Fase 1 : mendefinisikan kinerja • Fase 2 : mendesain latihan-latihan kinerja. • Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman/pencatatan hasil.

  31. ASSESMEN PORTOFOLIO

  32. DEFINISI • Portofolio yang berasal dari kata portfolio sering disebut juga dengan istilah rubrics. • Portofolio diartikan sebagai sekumpulan upaya, kemajuan atau prestasi siswa yang terencana (bertujuan) pada area tertentu. • Dikatakan pekerjaan siswa mengalami perkembangan, karena mereka dapat merevisi pekerjaannya berdasarkan hasil "self assessment"nya.

  33. Konteks asesmen berkenaan dengan portofolio (Stiggins, 1994: 422): • Tujuan: dokumen peningkatan/kemajuan siswa selama satu satuan waktu. • Hakekat hasil belajar: pengetahuan, penalaran, keterampilan, produk, dan/atau afektif perlu dinyatakan dalam portofolio yang mengarahkan siswa untuk mengumpulkan sampel pekerjaannya. • Fokus bukti: menunjukkan perubahan performan/kinerja siswa dari waktu ke waktu atau status dalam satu aspek tertentu pada waktunya

  34. Lanjutan... • Rentang waktu: Apabila kemajuan siswa menjadi fokus, perlu ada pembatasan waktu (satu bulan, satu semester). • Hakekat bukti: Jenis bukti apa yang akan digunakan untuk menunjukkan kemampuan siswa (tes, sampel pekerjaan, hasil observasi).

  35. Kelebihan: • memungkinkan pendidik mengases kemampuan siswa untuk membuat, menulis, menghasilkan berbagai tipe tugas akademik; • memungkinkan guru menilai keterampilan atau kecakapan siswa; • mendorong kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antara siswa dan guru; • memungkinkan guru mengintervensi proses dan menentukan di mana dan bilamana guru perlu membantu

  36. Kekurangan: • Memerlukan waktu yang relatif panjang dan segera • Guru harus tekun, sabar, dan terampil • Tidak ada kriteria yang standar.

  37. TERIMAKASIH WASSALAMUALAIKUM WE LOVE SCIENCE

More Related