160 likes | 624 Vues
SELAMAT DATANG PESERTA MATA KULIAH HUKUM AGRARIA FAKULTAS HUKUM UNIBRAW. STATUS : MATA KULIAH WAJIB SKS : 03 (TIGA) KODE : HKT 4006 PENGAJAR : Prof.Dr.HMoch.Bakri,SH.MS Suhariningsih,S.H.MS .
E N D
SELAMAT DATANG PESERTA MATA KULIAH HUKUM AGRARIAFAKULTAS HUKUM UNIBRAW STATUS : MATA KULIAH WAJIB SKS : 03 (TIGA) KODE : HKT 4006 PENGAJAR :Prof.Dr.HMoch.Bakri,SH.MS Suhariningsih,S.H.MS. Imam Koeswahyono,SHMH IwanPermadi,SH.MH.SE
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN • Tujuan: memberikan pengetahuan yg komprehensif mengenai hk agr positif dgn urutan: pengertian, pol agr nasional, sejarah terbentuknya UUPA, pengaruh hk A-dat, asas, hak atas tanah, ketentuan konversi, hk per-alihan & sanksi, sehingga peserta belajar memperoleh pemahaman yang memadai hukum agraria positif • Pengertian agraria, politik, administrasi & hukum • Sejarah terbentuknya UUPA, asas & tujuan • Pengertian & pengaruh Hk Adat, Ulayat,Fungsi Sosial • Landreform • Prinsip Nasionalitas, MHN dlm ipso facto • Tata guna agraria • Pengadaan/ Penyediaan tanah untuk pembangunan • Pendaftaran tanah • Hak milik, HGU, HGB, Hak Pakai & Sewa • Hak Tanggungan
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN • Konversi Hak Atas Tanah: hak barat & hak Indonesia • Hak Pengelolaan (HPL) • Hukum Peralihan & Sanksi Catatan : 1. Selesai pertemuan ke 5 dilaksanakan T-1 2. Selesai pertemuan ke 8 dilaksanakan UTS 3. Selesai pertemuan ke 12 dilaksanakan T-2 4. Selesai pertemuan ke 15 dilaksanakan UAS (materi total)
DAFTAR PUSTAKA RUJUKAN • AP Parlindungan.,1993., KomentarAtas UUPA, Cet VII,CV MandarMaju, Bandung • Boedi Harsono.,2005., HukumAgraria Indonesia SejarahPembentukan UUPA danPelaksanaannyaJilid 1 Hukum Tanah Nasional, EdisiRevisi, Cetke 11, Djambatan, Jakarta • Boedi Harsono.,2003., MenujuPeyempurnaanHukum Tanah NasionalDlm Hub dg TAP MPR RI IX/MPR/ 2001, UnivTrisakti Press, Jakarta • Iman Soetiknjo.,1983., PolitikAgrariaNasionalHubunganManusia dg Tanah Berdasarkan Pancasi-la,Cet.1 GadjahMadaUniv Press, Yogyakarta • JB Daliyodkk (Eds)1992., HukumAgraria I BukuPanduanMahasiswa, PT Prenhallindo & Aptik, Jakarta • Muchsin & Imam Koeswahyono.,(Soimin,Editor),2007., HukumAgrariaDalamPerspektifSejarah, Cet I, RefikaAditama, Bandung • OloanSitorus & HM ZakiSierrad., 2006., HukumAgraria Indonesia KonsepDasar & Implementasi, MitraKebijakan Tanah Indonesia, Yogyakarta.
Apa Agraria itu ? • Ager (Latin): lapangan, pedusunan, wilayah, tanah negara • Agger : tanggul penahan, pelindung, pematang, reruntuhan tanah, bukit (SMP Tjondronegoro, G Wiradi, 2002: 1-4) • KUBI 1994 urusan pertanian/ tnh pertanian, urusan pemilikan tnh • Black’s Law Dictionary: agrarian laws menunjuk seprangkat perat hukum yg bertujuan mengadakan pembagian tnh yg luas dlm memeratakan penguasaan & pemilikannya (Arie Sukanti dkk, 2005: 1) • Kajian Historik: UU Solon 594 BC Seisachtheia (menyerasikan hub yg tdk serasi antar pengguna tnh) • Dalam Uu No.5 Th 1960 mengacu pd Psl 33 Ay (3) UUD - Bumi Psl 1 Ay (4) - Air Psl 1 Ay (5) yo 47 - Kekayaan alam Psl 1 Ay (2) - Unsur Ruang Angk Psl 48 Simpulan: Hk Agraria di bagi 2: a. Luas (B A RA + Ka) b.Sempit ( Hk Tanah )
Dua Bagian Hukum Tanah (E Utrecht) • Hukum Tanah Adm: mengatur hak penguasaan atas unsur SDA, Agraria, kept masy/umum • Hukum Tanah Perdata:mengatur hub hk suby & oby • Garis besar Perkemb Hk Tanah Indonesia: • Hukum Tanah Adat (Indigenous/ Folk Law) • Hukum Tanah Barat ( Burgerlijk Wetboek 1848): Bk II HAT & Hak Jaminan, Bk III: jual-beli, BK IV Daluwarsa • SIMPULAN: Dualistik HK Tnh Adat Ketent Pokok Dualistik HK Tnh Barat Pluralistik Hk Tnh Antar Gol Ketent Pelengkap Hk Tnh Administrasi Hk Tnh Swapraja
Kesimpulan Pluralitas Hk Tanah • Hukum Tanah Barat ( Liberal-Individualistik): sumber: a.Tertulis BK II: Eigendom (Ps 571), Opstal (Ps 711) Erfpacht (Ps 720), Gebruik (Ps 818),III: jual-beli (Ps 1457-1458), sewa-menyewa Ps 1588-1600), IV Acquisitive Verjaring,BW (Psl 610-1955, 1963), b.Tdk Tertulis (Hk Kebiasaan Blnd Kuno sblm BW 1848), Agrarisch Wet 1870, Agrarisch Besluit 1870 /118(Tnh Adm) • Hukum Tanah Adat: a. Tertulis diciptakan Pem Hind Bld/ Pem Swapraja b. Tdk Tertulis: berlaku sebag gol Inlanders/ Bm Putra • Tanah Hak Indonesia (Tdk diatur Hk Tnh Barat): • Dibuat Pem Swapraja: berlaku di Kasultanan DIY, Solo, Sumt Tmr • Dibuat Pem Hind Belanda: Hak Agrarisch Eigendom S 1872/117 & S 1873-38 Grond Vervreemdings verbod S 1875-179 • Pengaturan dlm Psl 62 RR 1854 Psl 51 IS • Hak Ulayat, Huta (Tapanuli), Negari (Minangkabau) • Hak Anggaduh Kagungan Dalem (DIY + Solo) • Apanage Stelsel: pemberian HAT dari raja kpd kelg/ kaula • Tanah Gogolan/ Pekulen/ Kelakeran (Minahasa)/ Pusako (Minangkabau) (Communal Bezitrecht) : membuka tnh hutan, tdk boleh dialihkan
Pembagian Tanah Mnrt Psl 1 Agrarisch Besluit • Tanah Daerah Swapraja berdasar S 1915-474 pem swapraja berwenang memberikan tnh Swapraja dg Hak Barat • Tanah Domein Ngr: a.Vrijlandsdomein b.Onvrijlandsdomein • Tanah Hak Eigendom • Tanah Hak Erfpacht, Opstal, Gebruik • Tanah hak Adat • Fungsi Domein Verklaring: a.sbg land hk untuk memberikan tnh kpd gol Eropa, Tmr Asing dgn hak Erfpacht, b. keperluan pembuktian (terbalik) • Inggris (Sir Thomas Stamford Raffles) “Land rente” Lord Tenant TEORI DOMEIN TS RAFFLES • 1816 Hindia Belanda koloni kerajaan Belanda • 1830 van den Bosch Cultuur Stelsel
PEMBENTUKAN & PEMBANGUNAN HUKUM TANAH NASIONAL • Garis Besar Hukum Tanah Sblm lahirnya UUPA • Hukum Tanah Adat 7 tiang Hk Adat van Vollenhoven: • 1. Rechtsgemeenschappen (teritorial, genealogis, campuran) • 2. Hak Ulayat • 3. Adat Rechtskringen • 4. Perjanjian adalah perb hukum in concrito • 5. Tdk mengenal konstruksi hukum yg abstracto • 6. Makes sensory perception the basis of legal catagories & distinction/ tdk mengenal “right in rem & right in per-sonam • 7.Sifat susunan keluarga: patrileneal, matrilineal,parental • Karakter hukum: tertulis & tdk tertulis folk law • Jenis: hak milik individual, komunal, Agrarisch Eigendom (Ps 15 Ay (7) IS),Grant Sultan, Grant Deli, Hak Konsesi, Vorstenlanden, Andarbe, Anggaduh dsb. • KONSEPSI HUKUM TANAH BARAT • Konsepsi: liberal individualistik • Persepsi: semua tanah “Res Nullius” Occupatie
HUKUM TANAH BARAT (Lanjutan..) • Dasar: Burgerlijk Wetboek (KUH Perdata) Buku II (Benda), Buku III (Perjanjian) & S 1834 No.27 ( Overschrijvings Ordonnantie) Over-schrijvings Ambtenaar (Pejabat Baliknama) • Hukum Tanah Antar Golongan (Intergentiel recht) naar personele en zakelijke verschillende rechtsstelsels en rechtsnormen asas tnh memiliki status sendiri, tdk dipengaruhi hk subyek hak • Grond vervreemdingsverbod S 1875 No.179/ larangan pengasingan tanah pri ke non pribuminoway • Hukum Tanah Swapraja pem otonom krn kontrak politis dg kolonial/ daerah tdk langsung rakyat punya “Hak Anggaduh” • Ketentuan Penting !!!Pasal 62 RR 1854 (3 ayat) Pasal 51 IS 1925 1870 No.55 (Agrarisch Wet) • AW dilaks Koninklijk Besluit Agrarisch Besluit (1870 No.118) Psl 1 Asas “Domein Verklaring”/ Domein Statement • Jenis Hak: Eigendom (570 BW), Erfpacht (720 BW), Opstal (711 BW), Suyling Opstal = Erfpacht
USAHA PENYESUAIAN HUKUM AGRARIA KOLONIAL • Argumentasi: dasar filosofi berbeda Barat = Adat • Argumentasi Yuridik: Dualisme HukumKetidakpastian • Argumentasi Sosial & ek: ketimpangan struktur • Argumentasi Pragmatik: membuat hk baru/ memodify • Pilihan kebijakan: memodifikasi peraturan lama (7): • a.Penghapusan Desa Perdikan • b.Penghapusan Hak Konversi di wil Vorstenlanden • c.Penghapusan Tanah Partikelir • d.Penataan Pengaturan Tanah Perkebunan • e.Menaikkan Canon & Cijns • f.Larangan Okupasi Illegal • g.Merubah Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian • UNIFIKASI HUKUM TANAH NASIONAL • Berdasarkan: Hukum Adat: ,konsepsi, asas, lembaga, sistem pengaturan Hk Prismatik (Pluralisme Hukum)
UNDANG-UNDANG TENTANG KETENTUAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA • Dasar Filosofi : Pancasila ; Dasar Konstitusional: Psl 33 (3) UUD Komunalistik Religius • Dasar Pengaturan : Hukum Adat ( Hukum Prismatik): kepentingan nasional & ngr, sosialisme Ind, perat dlm UUPA, perat lain, unsur yg berdasar hk agama • Tujuan : 2 a. menciptakan unifikasi hk agraria • Dasar : b. Menciptakan unifikasi hak penguasaan (HAT & hak jaminan) melalui Konversi • Fungsi UUPA: a. menghapus Dualisme hk tnh b. unifikasi HAT & hak jaminan dg Konvs c. Meletakkan landasan hk bg pemb hk agr • Azas Hukum Tanah Nasional: , nasionalitas, fungsi sosi-al, pemerataan & keadilan, penatagunaan tnh & peme-liharaan lingk hidup, kekeluargaan & kegotongroyongan, pemisahan horisontal, berkarakter hk publik • Sumber Hk Tnh Nasional: a. tertulis; b. tdk tertulis
ASAS- ASAS DASAR HUKUM TANAH NASIONAL • A.Asas Religiositas memperhatikan unsur hk agama Ps 1 & 49 • B.Asas Kebangsaanmendahulukan kept nasional Ps 9, 20, 55 • C.Asas Demokrasitdk membedakan gender, suku, agama, wil Ps 4 ,9 • D.Asas pemerataan, pembatasan & keadilan- gol ek lemah khususnya petani Ps 11, 12 • E.Asas kepastian hk & keterbukaan gol petani Ps 11,13,19 • F.Asas tnh SDA strategikoptimal, sustainable,terenc Ps 13, 14 • G.Asas kemanusiaan yg adil & beradabpeny sengketa
HAK PENGUASAAN ATAS TANAH MENURUT HK TANAH NASIONAL • A.Pengertian: hub hk yg memberikan kewng suby hk thd oby hk • B. Pembidangan: bersifat hk publik dan hk perdata • C. Ruang lingkup: hk tnh, hk air, hk pertambangan, hk perik,hk penguasaan tenaga & unsur ruang angkasa • D. Tata jenjang/ hirarkhi: • 1. hak bangsa (Psl 1) • 2. hak menguasai negara (Psl 2) • 3. hak Ulayat (Psl 3) • 4. hak perorangan terbagi: • a. hak atas tanah orisinal/ primer: HM, HGB,HGU,HPk, HPL • b. hak atas tnh derivatif/ skunder:HGB,Hpk,HSw,HUBHs,HGd • Hak Milik • Dasar Hk: Ps 20-27,50 (1),56, Ketentuan Konv Ps I, II, VII • Karakteristik: turun-temurun, terkuat, terpenuh • Subyek: WNI (perorangan) & Bd hk Indonesia (PP 38/ 1963) • Sifat & ciri: wajib didaftar,dpt dialihkan, dpt diwaqafkan, dpt dilepaskan, induk hak lain, dpt dijaminkan