300 likes | 1.49k Vues
Ki Hajar Dewantara , Bapak Pendidikan Nasional Indonesia
E N D
KiHajarDewantara, BapakPendidikanNasional Indonesia LahirdengannamaasliRadenMasSoewardiSoerjaningrat, KiHajarDewantaraterlahirdalamkeluargakraton Yogyakarta. Sebagaigolonganningrat, KiHajarDewantaramemperolehhakuntukmengenyampendidikan yang layakdarikolonialBelanda. Setelahmenamatkan ELS (SekolahDasarBelanda), beliaumeneruskanpelajarannyake STOVIA (SekolahDokterBumiputera), sayangsekalilantaranmenderitasakit, iatidakbisameneruskanpendidikannyadi STOVIA. BerjuangLewatTulisan Takberhasilmenyelesaikanpendidikannyadi STOVIA, takmembuatKiHajarDewantaravakum, beliaupunmulaimenulisuntukbeberapasuratkabarsebagaiwartawanmuda. Selainitubeliaujugaaktifdiberbagaikegiatansosialdanpolitik. Sebagaiseorangwartawantulisan-tulisanbeliaudikenalsangatpatriotikdanmampumembangkitkansemangatantikolonialbagipembacanya. TulisanKiHajarDewantara yang terkenalantara lain “SeandainyaAkuSeorangBelanda” (judulasli: AlsikeensNederlander was), dimuatdalamsuratkabar de Expresmilik Dr. Douwes Dekker, tahun 1913. ArtikeliniditulissebagaiprotesatasrencanapemerintahBelandauntukmengumpulkansumbangandariHindiaBelanda (Indonesia), yang saatitumasihbelummerdeka, untukperayaankemerdekaanBelandadariPerancis. MasaPengasingan SindiranKiHajarDewantaramelaluitulisan-tulisannyadibeberapasuratkabarmenyulutkemarahanBelanda, puncaknyaGubernurJendralIdenburgmemerintahkan agar KiHajarDewantaradiasingkankePulau Bangka tanpaprosesperadilanterlebihdahulu. Ataspermintaankeduarekannya yang jugamengalamihukumanpengasinganyaitu dr. Douwes Dekker dan dr. CiptoMangoenkoesoemo, pengasinganmerekadialihkankenegeriBelanda. MasapembuangandinegeriBelandatersebuttidakdisia-siakanolehKiHajarDewantarauntukmendalamibidangpendidikandanpengajaran, hinggaakhirnyamemperolehsertifikatEuropeescheAkte. PerguruanNasional Taman Siswa Sekembalinyaketanah air padatahun 1918, KiHajarDewantaramencurahkanperhatiannyadibidangpendidikansebagaisalahsatubentukperjuanganmeraihkemerdekaan. Bersamarekan-rekanseperjuangannyalainnya, KiHajarmendirikanNationaalOnderwijsInstitut Taman SiswaataulebihdikenaldenganPerguruanNasional Taman Siswapada 3 Juli 1922. Taman Siswamerupakansebuahperguruan yang bercoraknasional yang menekankan rasa kebangsaandancintatanah air sertasemangatberjuanguntukmemperolehkemerdekaan. PerjuanganKiHajarDewantaratakhanyamelalui Taman Siswa, sebagaipenulis, KiHajarDewantaratetapproduktifmenulisuntukberbagaisuratkabar. Hanyasaja kali initulisannyatidakbernuansapolitik, namunberalihkebidangpendidikandankebudayaan. TulisanKiHajarDewantaraberisikonsep-konseppendidikandankebudayaan yang berwawasankebangsaan. Melaluikonsep-konsepitulahdiaberhasilmeletakkandasar-dasarpendidikannasionalbagibangsa Indonesia. SemboyanPendidikanKiHajarDewantara Dalamperjuangannyaterhadappendidikanbangsanya, KiHajarDewantaramempunyaisemboyanyaitu Tut WuriHandayani (daribelakangseorang guru harusbisamemberikandorongandanarahan), ingmadyamangunkarsa (ditengahataudiantaramurid, guru harusmenciptakanprakarsadanide), daningngarsa sung tulada (didepan, seorangpendidikharusmemberiteladanataucontohtindakanbaik). Semboyaninimasihtetapdipakaidalamduniapendidikankita, terutamadisekolah-sekolah Taman Siswa. PahlawanPendidikan Indonesia Di Usianya yang genap 40 tahun, KiHajarDewantaramencabutgelarkebangsawanannyadanmenggantinamaaslinyaRadenMasSoewardiSoerjaningratmenjadiKiHajarDewantara. Hal inidimaksudkan agar beliaudapatbebasdekatdenganrakyat, baiksecarafisikmaupunhati. PadamasapendudukanJepang, KiHajarDewantaradiangkatsebagaisalahsatupimpinanpadaorganisasiPuterabersama-samadengan Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hattadan K.H. Mas Mansur. DimasakemerdekaanKiHajarDewantaradiangkatsebagaiMenteriPendidikan, PengajarandanKebudayaan yang pertama. PerjuanganKiHajarDewantaraterhadappendidikan Indonesia membuatbeliaulayakdianugerahigelarpahlawanpendidikan Indonesia. Takberlebihan pula jikatanggallahirbeliau, 2 Mei diperingatisebagaiharipendidikannasionaluntukmengenangdansebagaipenyemangatbagikitauntukmeneruskanprakarsadanpemikiran-pemikiranbeliauterhadappendidikan Indonesia.