1 / 57

MODEL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR

MODEL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR. Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR. Perekonomian yang terdiri dari : rumah tangga , perusahaan dan pemerintah

ianthe
Télécharger la présentation

MODEL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MODEL PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB

  2. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR • Perekonomian yang terdiridari: rumahtangga, perusahaandanpemerintah • Fokusanalisis peranandanpengaruhpemerintahterhadapkegiatanperekonomiannasional  mempengaruhikeseimbanganpendapatannasional • Campurtanganpemerintah: 1. Melakukanpungutanpajak  mengurangipengeluaranagregratmelaluipengurangankonsumsirumahtangga 2. Pajak  melakukanpembelanjaandanmenaikkanpembelanjaanagregrat

  3. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAliranPendapatan • Terdapat 3 jenisaliranpendapatan: 1. Pembayaranpajakolehrumahtanggakepadapemerintah(pendapatanpemerintah) 2. Pengeluarandarisektorpemerintahkesektorperusahaan(pengeluaranpemerintahataspembelianbarang & jasa yang diproduksiperusahaan) 3. Pengeluarandarisektorpemerintahkesektorrumahtangga(pengeluaranpemerintahataspenggunaan factor produksi yang dimilikisektorrumahtangga)

  4. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKeseimbanganPendapatanNasional • Keseimbanganpendapatannasionalakantercapaibila: PenawaranAgregrat = PengeluaranAgregrat • Penawaranagregrat(pendapatannasional)adalahnilaibarang & jasa yang diproduksidalamperekonomian • Pengeluaranagregratadalahpengeluaran yang dilakukanoleh: rumahtangga (C), perusahaan (I), danpemerintah (G)

  5. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKeseimbanganPendapatanNasional • Dari sudutpengeluaranagregrat Y = C + I + G • Dari sudutpenawaranagregrat Y = C + S + T • Sehingga: C + I + G = C + S + T Atau I + G = S + T • Kesimpulan:  Y = C + I + G  I + G = S + T

  6. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak • Peranpemerintahdalamperekonomian pajak • SecarahukumPajakdidefinisikansebagaiiuranwajibkepadapemerintah yang bersifatmemaksadan legal (berdasarkanundang-undang), sehinggapemerintahmempunyaikekuatanhukum(misalnyadendaataukurunganpenjara) untukmenindakwajibpajak yang tidakmemenuhikewajiban.

  7. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak • SecaraEkonomiPajakdidefinisikansebagaipemindahansumberdaya yang ada di sektorrumahtanggadanperusahaan(duniausaha) kesektorpemerintahmelaluimekanismepemungutantanpamemberibalasjasalangsung. • Besarnyapajak yang diterimapemerintahdipengaruhiolehtingkatpendapatan, sebaliknyapajakdapatmempengaruhipolalakuproduksiataukonsumsi.

  8. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak • Jenispajak yang dipungutpemerintah: 1. Pajaklangsung Adalahjenispungutanpemerintah yang secaralangsungdikumpulkandaripihak yang wajibmembayarpajak (ContohnyaPPhdanPBB) 2. Pajaktidaklangsung Adalahpajak yang bebannyadapatdipindah-pindahkankepadapihak lain (PPndanPPnBM)

  9. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak • Bentukpajakpendapatan: 1. Pajakregresif Adalahsistempajak yang prosentasepungutanpajaknyamenurunapabilapendapatan yang dikenakanpajakmenjadibertambahtinggi. 2. Pajakproporsional Adalahsistempajak yang prosentasepungutanpajaknyatetappadaberbagaitingkatanpendapatan 3. Pajakprogresif Adalahsistempajak yang prosentasepungutanpajaknyabertambahapabilapendapatannyasemakinmeningkat

  10. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPajak – EfekpadaKonsumsidan Tabungan • Setiap pemungutan pajak akan menimbulkan perubahanterhadappendapatandisposibel. • PajaksebanyakT akanmenyebabkanpendapatandisposibelturunsebanyakT. • Akibatadanyapajak, pendapatandisposebellebihrendahdibandingkanpendapatannasional. • Secaramatematis: Yd = Y – T • Penurunanpendapatandisposibelakanmengurangikonsumsidantabunganrumahtanggapadaberbagaitingkatan

  11. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakTetap & Proporsionalpada C danS • Pajaksebanyak T menyebabkanpendapatandisposibelturunsebanyak T, maka: ∆Yd = -T • PenurunanYdakanmengurangikonsumsidantabunganrumahtangga, sehinggajumlah C dan S yang berkurangadalahsamadenganjumlahpenurunanYd, maka: ∆Yd= -T = ∆C + ∆S

  12. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakTetap & Proporsionalpada C dan S • Penguranganjumlah C dan S jugaditentukanoleh MPC dan MPS, maka: ∆C = MPC x ∆Ydatau∆C = MPC x (-T) ∆S = MPS x ∆Ydatau∆S = MPS x (-T) • Secaraumum, hubungandapatdinyatakansebagai: T = ∆Yd= (MPC x T) + (MPS x T)

  13. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakTetappada C dan S • Contoh: C = 90 + 0,75Y atauC = 90 + 0,75Yd S = -90 + 0,25Y atauS = -90 + 0,25Yd T = 40

  14. T = 0

  15. T = 40

  16. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakTetappada C dan S • Maka:  ∆C = MPC + (-T) ∆C = 0,75 + -40 ∆C = -30  ∆S = MPS + (-T) ∆S = 0,25 + -40 ∆S = -10  Yd = ∆C + ∆S Yd = -40 (samadengan T)

  17. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakProporsionalpadaC dan S • Contoh: C = 90 + 0,75Y atau C = 90 + 0,75Yd S = -90 + 0,25Y atau S = -90 + 0,25Yd T = 20%

  18. T = 0

  19. T = 20%

  20. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORPengaruhPajakProporsionalpadaC dan S • Maka:  ∆C = MPC x ∆Yd ∆C = 0,75 x (0,2x80) ∆C = 12  ∆S = MPS x ∆Yd ∆S = 0,25 x (0,2x80) ∆S = 4 • Yd= ∆C + ∆S Yd = 12 + 4 Yd = 16 (samadengan T)

  21. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMPC – MPCy • MPC adalahrasio di antarapertambahankonsumsidenganpertambahanpendapatandisposibel Rumus: • MPCyadalahrasiodi antarapertambahankonsumsidenganpertambahanpendapatandisposibel Rumus: ∆Y lebih besar dari ∆Yd, maka MPC lebih besar MPCy

  22. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMPC – MPCy • Rumusuntukpajaktetap: • Rumusuntukpajakproporsional:

  23. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMPS – MPSy • MPS adalahrasio di antarapertambahantabungandenganpertambahanpendapatandisposibel Rumus: • MPSyadalahrasio di antarapertambahantabungandenganpertambahanpendapatandisposibel Rumus:

  24. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMPS – MPSy • Rumusuntukpajaktetap: • Rumusuntukpajakproporsional:

  25. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAnalisisAljabar • Efekpajaktetap 1. Fungsikonsumsi Rumus: C1 = -bT + a + bY 2. Fungsitabungan Rumus: S1 = -(1-b) T – a + (1-b) Y

  26. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAnalisisAljabar • Contoh: 1. Fungsikonsumsi C1= -bT + a + bY C1= -0,75(40) + 90 + 0,75Y C1= 60 + 0,75Y 2. Fungsitabungan S1= -(1-b) T – a + (1-b) Y S1= -(1-0,75) 40 – 90 + 0,2Y S1= -10 – 90 + 0,2Y S1= -100 + 0,2Y

  27. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAnalisisAljabar • Efekpajakproporsional 1. Fungsikonsumsi Rumus: C1 = a + b (1-t) Y 2. Fungsitabungan Rumus: S1 = -a + (1-b) (1-t) Y

  28. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORAnalisisAljabar • Contoh: 1. Fungsikonsumsi C1= a + b (1-t) Y C1= 90 + 0,75(1-0,20) Y C1= 90 + 0,6Y 2. Fungsitabungan S1= -a + (1-b) (1-t) Y S1= -90 + (1-0,75) (1-0,20) Y S1= -90 + 0,2Y

  29. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKeseimbanganPerekonomian Negara • Terdapat 3 metodepenentuantingkatkeseimbanganperekonomiannegara:  Metodepertama: menggunakancontohangka yang membandingkanpendapatannasionaldanpengeluaranagregrat Metodekedua: menggunakangrafik yang menunjukkan: (a) penawaranagregrat-pengeluaranagregrat [Y=AE] (b) suntikan-bocoran [I + G = S + T]  Metodeketiga: menggunakanpendekatanaljabar

  30. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodePertama • Contohuntukpajaktetap:  C = 60 + 0,75Y  S = -100 + 0,25Y  T = 40  I = 120  G = 60

  31. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodePertama Keseimbanganpendapatannasional 1. Pendekatanpenawaranagregrat-pengeluaranagregrat Y = AE Y = C + I + G Y = 780 + 120 + 60 Y = 960 2. Pendekatansuntikan-bocoran S + T = I + G 140 + 40 = 120 + 60 180 = 180

  32. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodeKetiga C = 60 + 0,75Y S = -100 + 0,25Y I = 120 G = 60 I + G = S + T 120 + 60 = -100 + 0,25Y + 40 180 = -60 + 0,25Y 0,25Y = 240 Y = 960 Y = C + I + G Y = 60 + 0,75Y + 120 + 60 Y = 240 + 0,75Y Y – 0,75Y = 240 0,25Y = 240 Y = 960

  33. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodePertama • Contohuntukpajakproporsional:  C = 90 + 0,60Y  S = -90 + 0,20Y  T = 0,20Y  I = 150  G = 240

  34. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodePertama Keseimbanganpendapatannasional 1. Pendekatanpenawaranagregrat-pengeluaranagregrat Y = AE Y = C + I + G Y = 810 + 150 + 240 Y = 1200 2. Pendekatansuntikan-bocoran S + T = I + G 150 + 240 = 150 + 240 390 = 390

  35. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORKPN – MetodeKetiga C = 90 + 0,60Y S = -90 + 0,20Y T = 0,20Y I = 150 G = 240 I + G = S + T 150 + 240 = -90 + 0,20Y + 0,20Y 390 = -90 + 0,40Y -0,40Y = -90 – 390 -0,40Y = -480 Y = 1200 Y = C + I + G Y = 90 + 0,60Y + 150 + 240 Y = 480 + 0,60Y Y – 0,60Y = 480 0,40Y = 480 Y = 1200

  36. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMultiplier • Nilai multipliermenggambarkanperbandingan di antarajumlahpertambahan/pengurangandalampendapatannasionaldenganjumlahpertambahan/pengurangandalampengeluaranagregrat yang telahmenimbulkanperubahandalampendapatannasional. • Jenis multiplier, antara lain: 1. Multiplier investasi 2. Multiplier pengeluaranpemerintah 3. Multiplier perubahanpajak

  37. PEREKONOMIAN TIGA SEKTORMultiplier Investasi • Sistempajaktetap Rumus: • Sistempajakproporsional Rumus:

More Related