1 / 16

ISU-ISU ETIS YANG MELEKAT DALAM BISNIS ARSITEKTUR

ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR (Wasserman B, Sullivan P, & Palermo G: Ethics, and Practice of Architecture , John Wiley & Sons Inc, Canada – 2000). ISU-ISU ETIS YANG MELEKAT DALAM BISNIS ARSITEKTUR

ilana
Télécharger la présentation

ISU-ISU ETIS YANG MELEKAT DALAM BISNIS ARSITEKTUR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR (Wasserman B, Sullivan P, & Palermo G: Ethics, and Practice of Architecture, John Wiley & Sons Inc, Canada – 2000) ISU-ISU ETIS YANG MELEKAT DALAM BISNIS ARSITEKTUR Melihatkepraktekarsitekturalswasta (tempat 80% pekerjaanarsitekberlisensi), berartipengenalanterhadapisu-isuetis yang melekatdalampraktekarsitektur. Di siniseseorangdapatmengalamiberanekaperan,mulaidari yang terbatassampaikepelakuutama. Usaha dankeputusannyasehari-haridigerakkanoleh: • Pilihanbisnis (pemasaran, penentuanproyek yang dilakukanbersamaklien); • Pemikirandesaindanpembahasan (fungsi, estetika, konsep-konsep); anggaranbelanja(untuk dayatahanarsitektur), nilaipembiayaan konstruksi, dsb.; • Interaksikliendankontraktor (kontrakpemberianjasa}, kejujuran, kepercayaan, dannasihat(advis)klien; • Kontrak-kontrak (kondisi yang layak, pemberiannilaijasapelayanan, pengharga-an bersama, dantugas-tugas); • Presentasipublik (yang berhakuntukmengetahuidanmemberikanadvis ten-tang Proyek, yang mempunyaimasukanuntukdesain}; • Pengembanganstafdanpengakuan. Sementaradidiskusikandengandalihbisnissertapraktekarsitektur, debat-debatmengenaihaltersebutberlangsungmelebihitrilogiklasikdesain Vitruvius “firmness-comodity-delight” yang melekatdidalamnyadanitumerupakanpertanyaan-pertanyaanetis.

  2. ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR CONTOH PERTANYAAN ETIS YANG MELEKAT DALAM ARSITEKTUR: • Apa motif, nilai, dankeinginanklienpotensial? Setujukahkitadgn. nilai-nilainya? • Siapaakanmemakaitempat-tempatygkitadesain, bagaimanamerekadilayani? • Siapadanapa yang kuatdipengaruhiolehproyek, danbagaimanacaranya? • Apajenisproyeknya? Apakahtujuanproyektersebutdapatkitadukung? • Apakahkitamenerimakontrak-kontrak yang kitamasuki? Apakitaadilterhadapparakontraktordankonsultan-konsultan? • Apakahkitamemberikankredit yang sesuaidenganbakatdanupayamembantupekerjaan yang kitawujudkan? • Apakahdiskusitentangkeindahanarsitekturselamadesainmenimbulkan per-timbanganetika? Dengancaraapa? • Apakahkitamemberiadvis pd. klienatausekedarmenghargaipesanannya? Memberiadvis & panduantugasprofesionalatausematalayanan yang dimintaklien? • Apakahparaarsitektsb. profesional? Apadefinisiprofesi, danapakahanggautaprofesimempunyaitugasetissecarakhusus? Banyakdaripertanyaantsb. telahdiantisipasidalamKodeEtik & Tata Laku AIA, yg. memasukkan 5 prinsiptatalaku: KewajibanUmum, KewajibanterhadapPublik, Ke-wajibanterhadapKlien, Kewajibanthd. Profesi, danKewajibanthd. RekanSejawat.

  3. ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR BISNIS, PROFESI, DAN OBLIGASI (KEWAJIBAN) ETIS • “Bisnis” dan “Profesi” berkaitan, tapi bukan hal yg. sama. Bisnis-bisnis (mulai dari mainan, mobil, manufaktur komputer, binatu, asuransi, perbankan, pengepakan / pengiriman / penjualan barang, hingga layanan memenuhi kebutuhan bahan dan ekonomi masyarakat) dilakukan guna mendapatkan hadiah atau jasa. Pendapatan dari pembayaran gaji, pembelian, serta transformasi sumberdaya tsb. menghasil-kan keuntungan yang menciptakan kekayaan dan ekonomi kembali ke investor. • Ada isu-isu etis mengenai: kontrak-kontrak perjanjian, kesalahan tidak menggam-barkan kembali fakta atau menyembunyikan konflik kepentingan, tanggung jawab tidak mengotori lingkungan, pengungkapan persoalan manusia dlm. proyek riset, pendapatan investor, pemberian amal kpd. masyarakat. dll. Ada juga isu-isu etis mengenai hubungan, tugas, dan tanggung jawab di antara para pemegang saham, para rekanan, pegawai, dan masyarakat pembeli, berkenaan dengan operasi & perwakilan bisnis. Kekurangan produk, hubungan kerja, dan kesukarelaan untuk sama-aama tahu dan mengerti hukum, dan kondisi sukerela operasi dan kinerja. • Profesi adalah jenis pekerjaan / jabatan yang bersifat khusus. Konsep profesi dan profesional digunakan untuk mengenali hampir semua pekerjaan yang dilaksana-kan dengan tekun dan sangat baik, atau usaha-usaha yang dilaksanakan dengan suatu kompensasi.

  4. ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR BISNIS, PROFESI, DAN OBLIGASI (KEWAJIBAN) ETIS Contoh pokok-pokok pembicaraan etika bisnis umum yang ramai dibicarakan: • Kontrak-kontrak (tugas, hak, nilai tukar, dll) • Interaksi & hubungan antar para majikan dan pegawai, hak-hak dan tugas mereka satu sama lain (peraturan tenaga kerja, dll). • Apakah entity (satuan usaha) yang berbadan hukum menerima atau tidak mene-rima tugas untuk keuntungan bersama masyarakat (mengingat motif dan alasan di balik sumbangan besar perusahaan yg. keuntungan pemegang saham-nya lebih rendah, untuk teater, untuk kesenian, untuk team olah raga, dll). • Isu-isu (persoalan) rahasia, seperti pengembangan produk di sekitarnya, tanggung jawab atas kerusakan lingkungan, penggunaan subyek (manusia atau hewan) un-tuk pengujian produk, serta efek produk terhadap kesehatan masyarakat. • Konflik antara keuntungan dan kepentingan investor dengan perlakuan adil para pekerja (misalnya: penggunaan pekerja luar negeri yang bergaji rendah untuk mengurangi biaya). • Keamanan produk dan kesejahteraan masyarakat secara umum. • Dll.

  5. ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR ARSITEK DAN ETIKA BISNIS Praktekarsitekturpadatingkatanmereka yang jugaberpraktekbisnismemasukkansemuabidangkewajiban (obligasi) danpilhanetis. Arsitek-arsitekapakahmerekapraktekdalam biro milikswasta, dalampemerintahan, dalamlembagapendidikantinggi, perusahaan-perusahaan, danrumahsakit; ataudalam biro-biro konstruksidanrekayasa (engineering), adalahparapesertadalamaktivitasbisnisumum. Padatingkatantersebutmerekamempunyaiperhatian yang samasepertisatuan (entity) bisnislainnyaberkenaandengan: hubunganantarpekerja, tanggungjawabkepadapemegangsahamataurekananatauwakilpemerintah, dampakkeputusannyater-hadaplingkungan, barang-barangpublikpadaumumnya, dll. ARSITEK DAN ETIKA PROFESIONAL Profesi-profesi, sementarasama-samamemberikarakterperniagaan, jugamenye-diakanlayanankhusus: yang tanpamengurangikualitasdankesejahteraanhidupkitaataupun yang beresikosepertiperawatanmedisdarurat, pembelaanhukum, sertabangunan-bangunan yang secarastrukturalkuatdantahanapi. Dalampandangan banyakorang “profesi” mempunyaikewajibanetis yang lebihbanyakpermintaannyadaripadabisnisbiasa. Apakahmerekamemandangprofesidalamketerangankritis yang positfataunegatif, mengandalkansetidaknyapada 3 kunciuntukmembedakanprofesidariperusahaanbisnislainnya.

  6. ISU-ISU ETIS DALAM PRAKTEK (BISNIS) ARSITEKTUR ARSITEK DAN ETIKA PROFESIONAL Kunci untuk membedakan profesi dari perusahaan bisnis yang lain. yaitu: 1) Perusahaan khusus yang terlatih dengan situasi unik, 2) Otonomi kelompok pro-fesional, 3) Komitmen terhadap layanan masyarakat dan kepercayaan publik. Dalam aspek ini sifat Profesi berbeda dengan Bisnis yg. obyek utamanya ialah men-ciptakan kekayaan sebagai hasil pembuatan produk atau penyediaan pelayanan. Di balik sifat(keahlian dan otonomi) Profesi, ada penetapan karakteristik tambahan: bahwa kehlian harus menjadi essental (sangat penting) untuk kesejahteraan umat manusia, cukup penting atau sepatutnya dapat digunakan utk. semua orang tanpa memperdulikan kemampuan untuk membayarnya. Kedokteran melalui penghormatan sumpah hipokratis-nya dan Hukum di Amerika melalui sistem pembelaan publik, mendekati definisi tersebut. Arsitektur dan Reka-yasa (engineering) lebih mendekati definisi tersebut untuk tugasnya menyediakan lingkungan yang aman dan sehat. Elemen-elemen tugas (etis) khusus yang berasal dari peran profesional, meliputi: a) Privity (pengetahuan pribadi atau rahasia dari yang berpartisipasi) pemberi hak komunikasi yg. istimewa antara klien dan profesional yang tidak terbuga bagi orang lain, b) Fiduciary agancy (Agen pegadaian): sebagai wakil klien berkenaan dengan keuangannya, c) The preservation of interest yang menjaga kepentingan klien.

  7. MANAJEMEN BISNIS/ PROYEK ARSITEKTURAL (Class, Robert Allan AIA & Hon, Robert E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice”, The American Institute of Architect and Mc Graw-Hill Publication, New York – 1976) PEMAHAMAN TENTANG MANAGEMEN • Good Management sangat penting untuk kelengsungan hidup perusahaan arsitek. Prinsip-prinsip managemen bisnis yang baik dapat dipakai di semua ukuran biro (perusahaan) dan jenis organisasi. Perbedaan utama-nya pada penyebaran tanggung jawab sesuai dengan pertumbuhan ukuran perusahaan. • Managemen menurut Peter F.Drucker (dlm. bukunya “Management: Tasks, Res-ponsibilities, Practices”-1974), adalah tugas-tugas, disiplin, & juga orang (manusia). • Setiap prestasi/kegagalan managemen adalah prestasi/kegagalan manager. Orang mengelola lebih pada kekuatan dan fakta-fakta perusahaan. Visi, dedikasi, serta integritas manager menentukan akan ada management atau mis-management. Drucker akhirnya menggaris bawahi bahwa: “Managemen” tidak tergantung pada kepemilikan, pangkat, atau kekuatan, dan merupakan fungsi obyektif yang seharusnya di-grounded (dikandaskan) dalam tanggung jawab pada kinerja.

  8. MANAJEMEN BISNIS/ PROYEK ARSITEKTURAL (Class, Robert Allan AIA & Hon, Robert E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice”, The American Institute of Architect and Mc Graw-Hill Publication, New York – 1976) PEMAHAMAN TENTANG MANAGEMEN (lanjutan) • Managemenprofesionaladalahfunggsi, disiplin, dantugas, sementara manager yaituprofesional yang mempraktekkandisiplin, melaksanakanfungsi-fungsi, danmenyediakantugas. Perankepemimpinanarsitektradisionail dalam prosesdesainnampaknyamerupakantantangandarisegalasisi, danakansemakinbertambahkarenasikappublik yang menganggappraktisisebagaipengacaupikiranmereka. ARSITEKTUR SEBAGAI SEBUAH BISNIS • Arsitektur adalah sebuah profesi yang menarik dan memuaskan. Sebagai sebuah bisnis, itu adalah tuntutan dan sulit (tidak mudah). Seperti klien bisnis arsitek yang semakin canggih (sophisticated), arsitek yang ingin sukses akan mengembangkan tingkat kecanggihan yang sejajar. Keahlian klien dalam urusan bisnis harus diimbangi dgn. keahlian arsitek. Perhatian terhadap aspek bisnis praktek arsitektural, bisa meminta (a.l. manajemen bisnis dan manajemen proyek), tetapi prosesnya tidak perlu selalu/harus sulit serta dengan persiapan dan perencanaan yang memadai.

  9. MANAJEMEN BISNIS/ PROYEK ARSITEKTURAL (Class, Robert Allan AIA & Hon, R.E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice” – 1976) MANAGEMEN BISNIS • Tidak adanya perencanaan “tujuan bisnis” (objective business) adalah masalah utama banyak arsitek, dan bahwa kita sebagai arsitek harus / patut mendapatkan hak utk. bertahan hidup (survive). Hanya dengan menghasilkan desain yang baik, tidak cukup alasan untuk mendapat hak ini. Postur (batang tubuh) profesi adalah apa yang dipertaruhkan, jika tidak memiliki kompetensi di semua bidang layanan yang ditawar-kan. Kemahiran atau kecakapan diperlukan baik sebagai desainer pro-fesional ataupun sebagai manajer profesional. • Sebuah pemahaman dasar prinsip-prinsip manajemen akan jauh ke depan mencapai tujuan profesional manajer yang baik: manajemen yang cerdik), dan tajam dari urusan perusahaan dan orang-orang klien yang dipercayakan kepada arsitek. • Sebuah pengetahuan tentang berbagai bidang seperti manajemen keuangan, personal dan asuransi, akan memberikan arsitek dasar yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

  10. MANAGEMEN BISNIS/ PROYEK ARSITEKTURAL (Class, Robert Allan AIA & Hon, R.E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice” – 1976) MANAGAMEN PROYEK • Setiap proyek yg. dilaksakan oleh arsitek idealnya harus responsif dgn. tujuan, baik kualitas ataupun biaya & waktu. Kontrol efektif terhadap kualitas desain seluruh proyek merupakan tanggung jawab utama dari kontrol arsitek yg. berkaitan dgn.: fungsi, kendala. estetika, ekonomi, daya tahan, kenyamanan dan respon dari solusi desain. Manajemen waktu dan biaya konstruksi yang kompeten (cerdas) sama pentingnya. • Banyak proses utk. manajemen umum dari perusahaan arsitektur, saling terkait dgn. kebutuhan utk manajemen proyek klien. Contoh: perencanaan & pengendalian biaya kantor dan waktu yang melekat dlm. penganggaran proyek dan penjadwalan, berkaitan dgn. sistem manajemen keuangan perusahaan, dan tak terpisahkan dari itu. • Peningkatan kompleksitas proses desain dan konstruksi menuntut peningkatan keahlian dalam pengelolaan proyek di kantor arsitek, dari pemrograman awal sebagai permulaan proses desain hingga ke semua tahapan untuk penutupan (closeout) proyek.

  11. MANAGEMEN BISNIS/ PROYEK ARSITEKTURAL (Class, Robert Allan AIA & Hon, R.E Koehler AIA: “Current Techniques in Architectural Practice” – 1976) PERALATAN MANAGEMEN DAN PRODUKSI BIRO ARSITEK • Teknik-teknik maju maju dlm. manajemen umum perusahaan arsitek-tur seperti dalam manajemen proyek memerlukan peralatan canggih utk. banyak kasus, alat-alat untuk yang satu bisa dipakai untuk yg lain. • Jaringan perencanaan yg. paling efektif untuk membuat jadwal proyek desain serta dokumentasi dan kegiatan konstruksi, dapat digunakan dengan banyak keuntungan sebagai alat bantu untuk tugas-tugas manajemen umum. Strategi bird-logging (pencatatan harian?) dan siklus penagihan adalah salah satu kegiatan yang bisa mendapatkan keuntungan dari teknik jaringan kreatif. • Mesin-mesin kantor dan komputer yang meningkatkan efisiensi adminis-trasi sering melakukan tugas ganda dalam meningkatkan proses desain dan dokumentasi. Ditambah dengan pendekatan intuitif manusia yang melekat dalam arsitektur, peralatan modern yang secara inovatif bekerja dengan teknik jaman sekarang dapat membantu untuk membawa prak-tek arsitektur ke tataran baru.

  12. MANAGEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL IDENTIFIKASI MAKSUD & TUJUAN PERUSAHAAN ARSITEK • Denganmemahamimanagemenprofesionalsebagaialatutama, arsitekturber-adapadaposisimembangunorganisasiuntuksetiaporangyg. terlibatdidalam-nya. Tanggungjawab manager terpentingadalahmenetapkanmaksud & tujuanperusahaan yang realistis, termasukpenyusunanrencanapencapaiannya. • Fungsiutama manager yaituutk. merencanakan, mengorganisir, menjadwalkan, mengontrol, danmenilaiseluruhpekerjaanperusahaan, yang kemudianakanditerjemahkankedalamtujuanspesifik. Untukmencapaimaksudtersebut, dibu-tuhkansumberdayapersonil, organisasi, danperangkatkeras (hard ware). • Maksud/tujuantsb. menentukankaraktersumberdayapersonilyg. memerlukan: • Disiplinmendesain (membayangkan & mengevaluasi) keseluruhanalternatif un-tukmasing-masing unit perubahanlingkungan yang diusulkan, disampingeko-nomi, sosiologi, perilaku, ekologi, dll • Disiplinmenempatkan (menghidupkan) bagianlingkungan yang terbangun, me-mikirkankronologianalisapasarsecaragarisbesarmelaluipenyelesaianproyek. • Skala & sifatmaksud/tujuandlmmencariorganisasisumberdayayg. diijinkan: • Tumbuhpadalangkahyg.dapatdipahamiuntukmempertahankankualitas • Responcepatthd. peluangmencapaiperubahanlingkunganskalaygkonnsisten • Tumbuhsecaraprofesionaldanpelaksanaansecarakreatifdarisetiapindividu.

  13. MANAGEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL PENCAPAIAN MAKSUD/TUJUAN • Managemenoperasidanmanagemendesainkiniperlumenyusunstandar kiner-ja, efektifitaspersonil, dankeuntunganoperasi. Tekananharusditempatkanpadacarapemenuhankebutuhanorganisasisertateori & praktekmanagemen yang mendesakuntukmengantarkanprofesional & pengetahuanteknik yang dikenal. • Karenaitulebihdarimencarisistem, orangakanmemikirkankonsep-konsep, alat-alat, danteknikmanagemen yang meliputi: = managemenintuitif versus rasional, = managemen versus administrasi, = managemenkerja, = managemendenganMaksud/tujuan, = pengembanganorganisasi, = managemendenganperkecualian, = managemenberkelanjutan, = managemenuntukhasil. • Pendekatanmanagemensecaramenyeluruhharusdidukungdengan. sisteminformasimanagemen yang memasukkansistemakunting (pelaporan) yang mengumpulkan , menyimpan, danmemprosessemua data penting, seperti: • Pembuatankeputusanmanagemen, • PelaporandanKontrolkeuangan, • Pemasaran, dan • Personil atau SDM (Sumber Daya Manusia)

  14. MANAGEMEN BISNIS / PROYEK ARSITEKTURAL PENCAPAIAN MAKSUD/TUJUAN (lanjutan) • Elemen-elemendasarkebanyakansisteminformasimanagemen, meliputi: = Hubunganlangsungdenganaktivitas yang sedangberlangsung, = Operasi yang integrated (menyatu) yang dilakukanolehorangataupunmesin, = Sekumpulanprosedurindifidualutk. mendukungdepartemenmasing-masingdan yang secarakolektifmendukung unit-unit pengambilankeputusan, = Rangkaian (urutan) pelaporan yang tepatwaktor, = Prosesevaluasi & pengambilankeputusanorganisasiberdasarinformasi yg.ada • Contohpertanyaan individual mengenaioperasimanagamen: • Apakahlebihbaikbagi manager perusahaanuntukmempunyaipelatihandasarbagi personil tentangarsitektur, ataubisnis, ataukedua-duanya? • Berapaorganisasiperencanaan, managemen & pencatatanbisnisygdiperlukn? • Apasajapilihansistem-sistemakunting (pencatatan) bisnisberikutkeuntungandanketidakberuntungannyamasing-masing? • Dalammemulaipraktekyg.baru, berapabanyakwaktu & uang yang dialokasi-kanuntukorganisasidanmanagemenbisnis? • Apasajajenisinformasipencatatanwaktu & biayayg. akandiperlukanarsitekberkenaan dg. kebutuhaninformasidariakuntandanparakosultanarsitek?

More Related