1 / 31

BAB I PERSEKUTUAN DAN PEMBENTUKAN USAHANYA

Akuntansi keuangan 3 oleh : M. Saifi,DRS,MSI. BAB I PERSEKUTUAN DAN PEMBENTUKAN USAHANYA. Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang ( badan ) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba .

ilori
Télécharger la présentation

BAB I PERSEKUTUAN DAN PEMBENTUKAN USAHANYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Akuntansikeuangan 3 oleh: M. Saifi,DRS,MSI BAB IPERSEKUTUAN DAN PEMBENTUKAN USAHANYA

  2. Persekutuan (Partnership) adalahsuatupenggabungandiantaraduaorang (badan) ataulebihuntukmemilikibersama-samadanmenjalankansuatuperusahaangunamendapatkankeuntunganataulaba. I. Pengertian

  3. Bersama-sama (Mutual Agency) • Jangkawaktuterbatas (Limited Life) • Tanggungjawabtidakterbatas (Unlimited Liability) • Memilikisuatubagian / hakdidalampersekutuan • Pengambilanbagiankeuntunganpersekutuan II. Karakteristikpersekutuan

  4. A.MenurutJenisnya • Persekutuan Perdagangan (Trading Partnership) • Persekutuan Jasa-jasa (Non Trading Partnership) B.MenurutSifatnya • Persekutuan Umum (General Partnership) • Persekutuan Terbatas (Limited Partnership) • Joint Stock Companies III. Macam-macambentukpersekutuan (Partnership)

  5. Besarnyainvestasidarimasing-masinganggota • Hakdankewajibananggota • Buku-buku catatan dan laporan-laporankeuangan • Pembagiankeuntungan • Asuransi jiwa,kematian salah satu anggota • Hal-halkhusus yang menyangkutmasalahpembebanandanpenerimaanimbalanjasatertentudiantaraparaanggota,penarikankembali modal yang disetor • Penyelesaianapabilaadaperselisihandiantaraanggotadan lain-lain IV.IsiPerjanjianpersekutuan

  6. Pengukuran milik atau penyertaan hak masing-masing anggota dalam perusahaan • Pencatatanpembukuan • Perubahanataupenilaianterttentuterhadapposisiaktiva,hutangdan modal darimasing-masingperusahaan yang akandigabungkan V. Akuntansi terhadap penyertaan modal dalam persekutuan

  7. Contoh : Tuan D dan Tuan E masing-masingbersepakatuntukmembentuksebuahpersekutuan.Tuan D telahmemilikisebuahperusahaan yang sudahberjalan,Tuan E bermaksudmenanamkanmodalnyadalampersekutuansebanyak Rp.100.000,-. Tuan D dan E bersepakatbahwadalampembentukanpersekutuanini,tuan D memintabeberapasyaratuntukmerubahposisikeuangan yang dilaporkanpadaNeraca per 31 Desember 1979,sebagai berikut :

  8. a. Uangkas yang adadiambilseluruhnyaolehtuan D • b. PiutangDagang Piutangsebesar Rp.4.000,- dianggaptidaktertagihdanharusdihapus.Cadangankerugianpiutangditetapkan 4% darisaldopiutang yang baru. • c. Persediaanbarangdagangan Barang-barang yang telahdinilaiatasdasar”HargaPokok”yangdihitungdenganmetode LIFO dinilaikembaliberdasarhargapasarsehingganilainyamenjadi Rp.106.400,- • d.Meubeldanalat-alatkantor Nilaipenggantisebesar Rp.60.000,- terhadapaktivainitelahdisusutsebesar 50%,dan dicatatberdasarnilaisehatsebesar Rp.30.000,- • e.Goodwill Kepadatuan D diberikan goodwill atasreputasiperusahaannya yang dinilaisebesar Rp.40.000,- Adapunneracaperusahaantuan D sebelumbergabungadalahsbb :

  9. Prosedur pembukuan dalam persekutuan D & E yang baru dibentuk dapat dipakai salah satu dari kedua cara berikut ini : 1. Persekutuan yang baru dibentuk melanjutkan buku-buku perusahaan terdahulu(Tuan D) a. Mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva perusahaan Tn. cadangan kerugian piutang Rp. 1.760,- persediaan barang dagangan Rp.20.800,- akumulasi penyusutan meubel dan alat-alatkantor Rp.22.400,- goodwill Rp.40.000,- PiutangdagangRp. 4.000,- Meubeldan alat2 kantor Rp.18.000,- Modal Tuan D Rp.62.960,-

  10. b.Mencatat setoran modal tuan E Kas Rp.100.000,- Modal tuan E Rp.100.000,- c.Mencatatpengambilanuangkasolehtuan D Modal Tuan D Rp.64.800,- Kas Rp.64.800,- 2. Persekutuan yang barudibentukmembukabukubarutersendiri a. Mencatatkekayaanbersihperussahaan Tn. D sebagaisetoran modal PiutangdagangRp 76.000,00 PersediaanbarangdaganganRp 106.000,00 Supplies kantorRp 6.400,00 Meubel & alat-alatkantorRp 30.000,00 Goodwill Rp 40.000,00 CadangankerugianpiutangRp 3.040,00 HutangdagangRp 96.000,00 Modal, Tuan D Rp 159.760,00 b. . Mencatat setoran modal Tn. E Kas Rp.100.000,- Modal tuan E Rp.100.000,-

  11. Para angota persekutuan dapat membuat persetujuan pembagian laba (rugi) yang dianggap sesuai dengan kontribusi masing-masing anggota di dalam persekutuan. Terdapat berbagai cara yang dapat dipakai sebagai dasar pembagian laba (rugi) di dalam persekutuan. Dasar pembagian laba (rugi) yang dipilih harus dinyatakan di dalam perjanjian persekutuan. Adapun berbagai cara pembagian laba (rugi) yang akan dikemukakan disini adalah: 1.Dibagi sama. 2.Dengan perbandinganatasdasarperjanjian. 3.Dengan perbandinganpenyertaan modal. 4.Mula-mula ditentukanbunga modal darimasing-masinganggota, selebihnyadibagiatasdasarperjanjian. 5. Mula-muladiberikangajisebagaipemilikdan bonus kepadaanggota yang aktifbekerja, sisanyadibagiatasdasarperjanjian. 6. Mula-muladiterapkanbungauntuk modal darianggota, kemudiangajisebagaipemilikdan bonus untukanggota-anggota yang dianggapberjasadansisanyadibagiatasdasarperjanjianbersama. VI. Pembagian laba (rugi) di dalam Persekutuan

  12. Contoh : Tuan F, G dan H telahmendirikansebuahpersekutuandanpadatahun 1980 mendapatkankeuntungansebesarRp 150.000,00. Padaakhir tahun1980, diketahuiposisirekeningpribadi (prive/personal/current account) danrekening “modal” masing-masinganggotaadalahsebagaiberikut :

  13. Apabiladisetujuilaba (rugi) yang diperolehdibagisama : Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 50.000,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 50.000,00

  14. Apabila pembagian laba/rugi dengan perbandingan Tuan F : G : H = 3 : 5 :7 Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 30.000,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 70.000,00 Perhitungan: Bagian laba Tuan F = 3/15 x 150.000 = Rp 30.000,00 Bagian laba Tuan G = 5/15 x 150.00 = Rp 50.000,00 BagianlabaTuan H = 7/15 x 150.000 = Rp 70.000,00 Total Rp 150.000,00

  15. Apabila pembagianlaba (rugi) sesuaiperbandinganpenyertaan modal darimasing-masinganggota Dalam hal ini ada 3 kemungkinan yang bias ditempuh, yaitu : • Sesuaidenganperbandingan modal awal. Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 37.500,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 62.500,00

  16. Sesuai dengan perbandingan modal akhir. Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 40.000,00 Pribadi, G Rp 50.000,00 Pribadi, H Rp 60.000,00 • Sesuai dengan perbandingan modal rata-rata tahunan Rugi & Laba Rp 150.000,00 Pribadi, F Rp 33.750,00 Pribadi, G Rp 41.250,00 Pribadi, H Rp 75.000,00

  17. VII. MasalahGajiPemilik, dan Bunga Modal. Di dalamakuntansigajipemilik dan bunga modal (sendiri) tidakdiakuisebagaibiaya (usaha) bagiperusahaan, karena pada umumnyaditentukansepihak (olehpemiliksendiri) dan bukan atas transaksi yang obyektif. Namunjikadapatdiidentifikasikandenganjasadanbunga modal makaharusdiperlukansebagaibiaya yang sebenarnya. Bagimanajemenlebihbermanfaatuntukmemperlakukangajipemilikdanbunga modal (sendiri) samahalnyadenganbiayausaha. Untukituinformasilaba (rugi) periodiknyalebihmenggambarkankemampuanperusahaanmemperolehlaba yang sebenarnya.

  18. contohnyasebgaiberikut : A dan B adalahanggota-anggotapersekutuan yang membagilaba (rugi) denganperbandingan yang sama. Kepadamerekasebagaipemilikdiberigajimasing-masingsebesarRp. 75.000,00 per bulanuntuk A danRp. 100.000,00 per bulanuntuk B. menurutLaporanPerhitunganRugi-labadalmperiodetahunbuku 1980, perusahaanmemperolehlabasebesarRp. 2.500.000,00. Apabilagaji yang diberikankepada A dan B diperlakukansebagaifaktorpembagianlaba, makalabasebesarRp. 2.500.000,00 menurutlaporanPerhitunganRugi-Labatersebut, akanmamberikanhakataslabakepadamasing-masinganggotasebagaiberikut :

  19. Akantetapiapabilagaji yang dibayarkankepada A dan B diperlakukansebagaibiayausaha, makapembagianlabasebesarRp. 2.500.000 akanmemberikanhakataslabakepadamasing-masinganggotasebesarRp. 1.250.000 Dengandemikianjerlas B akanmemilihuntukmemperlakukangaji yang telahditerimanyaitusebagaipembagianlaba. Sedangbagi A lebihuntungapabilagajipemilikdiperlakukansabagaibiayausahabagiperusahaan.

  20. GajiPemilikdanatauBunga Modal diatasjumlahlababersih Contohnya : A dan B adalahanggotapersekutuanmempunyaisaldo modal masing-masing sebesarRp. 100.000,00 untuk A. danRp. 200.000,00 untuk B. pembagian labadiaturdenganketentuansebagaiberikut : Mula –muladiperhitungkanbunga modal sebesar 6% per tahun, sedangdi bagidenganperbandingan yang sama. Apabiladalamtahun 1980, perusahaanmemperolehlabasebesarRp. 50.000,00 makapembagianlabatersebutadalah :

  21. Apabilalabadalamtahun 1980 sebesarRp. 10.000 atauRp. 8.000 (lebihkecildaribunga modal) makapembagianlabatersebutadalah : ApabilaperusahaanrugisebesarRp. 4.000,00 dalamtahun 1980, makabunga modal harusdiperhitungkanterlebihdahulusehinggadiperolehpembagianlabasebagaiberikut :

  22. Karenaperusahaanmengalamikerugiandanbarangtidakmembagikanlabakepadaanggotanya, kecualiuntukbunga modal yang telahdibayarkan. Perhitunganpembagianlaba(rugi) dalamtahun yang bersangkutandibebankanlangsungkepadasaldo modal masing-masinganggota. Meskipun B masihberhakmenerimapembagianlabaRp. 1.000 menurutperhitunganpembagianlaba (rugi), tetapitidakmungkiniamenagihnyakepada A. penurunanperhitungankekayaanbersihpersekutuansebesarRp. 22.000 (rugiusahaRp. 4.000 ditambahbunga modal Rp. 18.000 akandiikutidenganberkurangnyasaldo modal masing-masinganggotasebesarRp. 11.000 sepertiterlihatpadatabelberikutini :

  23. Dengandemikianadasebagian modal A sebesarRp. 1.000 (yaituselisihlebihrugiusahadenganjumlahkerugian yang ditanggungoleh A = Rp. 4.000 – Rp. 5.000 ) terserapdanberpindahmenjadihaknya B sebagaipartnernya. Hal inijugaterbuktidarijumlahuang yang telahditerima B sebesarRp. 12.000 dariperusahaan, akantatapisaldomodalnyahanyaberkurangsebesarRp. 11.000 dalamtahunbuku 1980

  24. Untukmenghindarikeadaanspertiitu, makabiasanyadidalamperjanjianpembagianlabaditegaskanadanaypembatasanterhadapjumlah minimum laba yang didapat. Berdasarkanketentuanjumlah minimum labatersebutbiasanyaditentukanjumlahgajipemilikdanbunga modal yang diperhitungkansebagaifaktorpembagianlaba. Apabiladiadakanbatasan, berartilabadibawahjumlah minimum yang ditetapkanataujumlahkerugianharusdibagiberdasarketentuan lain yang ditetapkandalamperjanjian. Misalnyadalamperjanjianpembagianlaba(rugi) persekutuan A&B padacontohdiatasditambahketentuansbb : • >labadibawahjumlahbunga modal yang diperhitungkandibagisesuai • denganperbandingan modal, sedangkerugian yang dibagidenganperbandingan yang sama. • >Kerugian yang dideritaRp. 4.000,00 dalamtahun 1980. dibagi rata jadiRp. 2.000. • >Penurunan kekayaan sebesar Rp. 22.000 diikuti berkurangnya saldo masing-masing anggota.

  25. VIII. Koreksi atas L / R tahun-tahun yang lalu Di dalam persekutuan, masalah yang dihadapi dalam koreksi laba (rugi) ialah pengaruhnya terhadap hak pemilikan dan bagian atas laba (rugi) kepada masing-masing pribadi anggota (pemilik). Hal ini menyangkut masalah koreksi dan penyesuaian terhadap alokasi laba (rugi) kepada msing-masing anggota pemilik.

  26. Pada umumnya tiga alternatif berikut ini dapat dipakai untuk menyelesaikan penyesuaian alokasi atas laba (rugi) tahun-thaun yang lalu : • 1. Jumlah koreksi laba (rugi) yang relatif kecil, cukup ditutup atau dibebebankan kepada laba (rugi) tahun yang berjalan, asal tidak mempengaruhi secara material terhadap hak-hak pemilikan (saldo modal) dari masing-masing anggota pemilik. • 2. Apabila jumlah koreksi cukup besar,dan sulit diidentifikasikan,dapat dibebankan kepada laba (rugi) tahun yang berjalan atau dialokasikan sebagian kepada laba (rugi) tahun-tahun yang lalu sesuai dengan kehendak para anggota pemilik. • 3. Apabila koreksi laba (rugi) cukup besar,dan dapat diidentifikasikan.Misalnya ada kesalahan perhitungan beban penyusutan aktiva tetap, maka perhitungan dan alokasi kembali laba (rugi) kepada masing-masing pemilik harus dilakukan.

  27. Neraca Sebagianbesarketentuandidalampenyusunanneracapesekutuantidakberbedadenganneracaperusahaanpadaumumnya. Kecualipenyajianpadasisi passive didalamneracapersekutuanmenggunakandasar “konseppemilik (proprietary concept)”, denganmenonjolkanhakpemilikantiap-tiapanggotamelaluirekeningmodalnyasecaraterpisah. Perubahan Ratio PembagianLaba (rugi) Apabilaparaanggotapemilikbersepakatuntukmengadakanperubahanketentuanpembagianlaba (rugi) perusahaan, makaterlebihdahuluharusdiadakanpenilaiankembaliterhadapaktivaperusahaansebelumketentuan yang barumulaiberlaku. Hal inidianggappenting agar perimbanganhak-hakpemlikansetelahberlakunyaketentuan yang barutetapdapatdipertahankan. Peubahanketentuanpembagianlaba (rugi) tanpadiikutipenilaiankembaliaktiva, kemungkinanakanmengakibatkankeuntunganpadasebagianpemilikdankerugianbagisebagianpemiliklainyadariposisiaktivasebelumketentuanbaruitumulaiberlaku. Dengan kata lain perubahan ketentuan pembagian laba, kemungkinan berlaku surut

More Related