1 / 64

Sosialisasi kurikulum 2013 di SULAWESI SELATAN

Sosialisasi kurikulum 2013 di SULAWESI SELATAN. Sulawesi Selatan , 8-9 Februari 2013. Oleh : Musliar Kasim Wakil Menteri Bidang Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum. 2. Results of Math ematics (8 th Grade). 2007. 2011.

inari
Télécharger la présentation

Sosialisasi kurikulum 2013 di SULAWESI SELATAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sosialisasikurikulum 2013di SULAWESI SELATAN Sulawesi Selatan, 8-9Februari2013 Oleh: MusliarKasim WakilMenteriBidangPendidikan KementerianPendidikandanKebudayaan

  2. Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum 2

  3. Results ofMathematics (8th Grade) 2007 2011 Lebih dari 95%siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 3

  4. Results of Science(8th Grade) 2007 2011 Lebih dari 95%siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 4

  5. Results ofReading (4th Grade) 2006 2011 Lebih dari 95%siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebihdari50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 5

  6. Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Ada beberapa topik yang sebenarnya diajarkan di kelas IX, sehingga belum semua diajarkan pada siswa SMP Kelas VIII yang mengikuti TIMSS 6

  7. Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 7

  8. Perbandingan Kurikulum IPA SD Kelas IV dan Materi TIMSS Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 8

  9. Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 9

  10. Banyak yang mirip antar mapel 10

  11. Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum 11

  12. Bonus Demografi Sebagai Modal 100 tahunkemerdekaan "Bonus Demografi" SDM Usia Produktif Melimpah • Kurikulum • PTK • Sarpras • Pendanaan • Pengelolaan Modal Pembangunan Kompeten Transformasi Melalui Pendidikan Beban Pembangunan Tidak Kompeten 12

  13. Mempersiapkan Generasi Emas100 Tahun Indonesia Merdeka Strukutur Penduduk Indonesia Tahun 2010 Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045) Periode Bonus Demografi 2010-2035 Pendidikan Menengah Universal PendidikanTinggi yang berkualitasdanberdayasaing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikankarakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Kelompok umur 45-54 tahun 35-44 tahun Jumlah Penduduk (juta) Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikankarakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 Sasaran Kelompok Strategis 13

  14. Perbandingan produktivitas per kapita Produktivitastenagakerja Indonesia masihrendah,separo Thailand, seperlima Malaysia Diolah dari ADB, 2007

  15. Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum 15

  16. Diasumsikan anak sudah lancar membaca pada saat masuk Kelas I SD Buku IPS Kelas I Halaman 1 16

  17. Buku IPS Kelas I Halaman 3 Masuk SD harus sudah lancar menulis 17

  18. Buku IPA Kelas I Halaman 1 18

  19. Buku IPA Kelas I Halaman 2 Materi ini juga muncul di Bahasa Indonesia Pada saat masuk SD Kleas I siswa sudah dianggap lancar membaca 19

  20. Buku IPA Kelas I Halaman 3 20

  21. Buku Bhs Indonesia Kelas I, Halaman 5 Sama Dengan IPS 21

  22. Pada saat masuk Kelas I SD sudah harus Lancar menulis 22

  23. Tingkat Kesulitan Pelajaran Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 23

  24. Tingkat Kesulitan Pelajaran 24

  25. Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 SNP Kurikulum 2013 Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan • Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi • Pembayaran Tunjangan Sertifikasi • Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja • Rehab Gedung Sekolah • Penyediaan Lab dan Perpustakaan • Penyediaan Buku • BOS • Bantuan Siswa Miskin • BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah 25

  26. Nama Kurikulum? Kurikulum 2013 1 2 • KTSP yang Disempurnakan 3 • KTSP Berbasis Kompetensi 4 • KTSP 2013 26

  27. *Kurikulum: Kompetensi Lulusan, Isi, Struktur, Proses Pembelajaran,Proses Penilaian, Silabus, Buku* Tema Kurikulum 2013 Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi Produktif Kreatif Inovatif Afektif 27

  28. Elemen Perubahan Elemen Perubahan 28

  29. Elemen Perubahan 29

  30. Elemen Perubahan 30

  31. Struktur Kurikulum 31

  32. STRUKTUR KURIKULUM SD Catatan: Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 32

  33. STRUKTUR KURIKULUM SMP * Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah 33

  34. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah 34

  35. Struktur Kurikulum Peminatan SMA 35

  36. Elemen Perubahan 36

  37. Elemen Perubahan 37

  38. Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KBK 2004 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STANDAR ISI (TUJUAN MAPEL SK - KD MAPEL) STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN PEDOMAN SILABUS Oleh Satuan Pendidikan/Guru RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN 38

  39. Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KTSP 2006 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STANDAR ISI (TUJUAN MAPEL SK MAPEL  KD MAPEL) STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN PEDOMAN Oleh Satuan Pendidikan/Guru SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN 39

  40. Realisasi Penyusunan KTSP 2006 dan Peran Satuan Pendidikan Kurikulum ? Kurikulum 1994 Kurikulum 2004 Kurikulum 2006 Buku Teks ? Buku Teks 1994 Buku Teks 2004 Buku Teks 2006 Oleh Satuan Pendidikan/Guru Pemilihan Buku oleh Satuan Pendidikan/Guru SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN 40 Kurikulum ? : Kurikulum yang dikembangkan sendiri oleh sekolah, termasuk adopsi kurikulum luar negeri

  41. Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013 KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN(SKL) SATUAN PENDIDIKAN KERANGKA DASAR KURIKULUM STRUKTUR KURIKULUM STANDARPROSES KI KELAS& KD MAPEL (STANDAR ISI) STANDAR PENILAIAN SILABUS PANDUANGURU BUKU TEKSSISWA Oleh Satuan Pendidikan /Guru KTSP RENCANA PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENILAIAN PEMBELAJARAN BUKU PENGAYAAN 41

  42. 42

  43. Kerah Saku Lengan Kanan Lengan Kiri Muka Kiri Muka Kanan Belakang 43

  44. Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 38 cm saku 58 cm 92 cm 83 cm 86 cm kerah Belakang Lengan Kiri Muka Kiri Muka Kanan Lengan Kanan 44

  45. Rantai Pasok Kurikulum dan Pembagian Peran KBK 2004 Peran Pemerintah KTSP 2006 Peran Pemerintah Kurikulum Yang Dirumuskan Peran Pemerintah Kurikulum 2013 Penyimpangan Kurikulum Yang Dituliskan (Global) Penyimpangan Peran Guru/Satdik Kurikulum Yang Dituliskan (Rinci) Penyimpangan Peran Guru/Satdik Kurikulum Yang Dibukukan Penyimpangan Peran Guru/ Satdik Kurikulum Yang Diajarkan Penyimpangan Kurikulum Yang Diserap Catatan: Penyimpangan dapat bernilai positif atau negatif tergantung pelakunya 45

  46. Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum 46

  47. Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum 47

  48. Langkah Penguatan Tata Kelola • Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari: • Buku pegangan siswa • Buku pegangan guru • Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan • Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran 48

  49. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas • Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: • Observing [mengamati] • Questioning [menanya] • Associating [menalar] • Experimenting [mencoba] • Networking [Membentuk jejaring] Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 49

  50. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas • Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?: • Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya • memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll) 50

More Related