1 / 39

Bagian 2 – Sebelum UTS materi ini dapat diunduh di ebp.aaykpn.ac.id

Bagian 2 – Sebelum UTS materi ini dapat diunduh di www.ebp.aaykpn.ac.id. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika.

iorwen
Télécharger la présentation

Bagian 2 – Sebelum UTS materi ini dapat diunduh di ebp.aaykpn.ac.id

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bagian 2 – Sebelum UTS materi ini dapat diunduh diwww.ebp.aaykpn.ac.id

  2. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Etika bisnis adalah standar dan prinsip-prinsip dalam organisasi yang digunakan sebagai pedoman dalam membuat perencanaan dan keputusan bisnis, termasuk pedoman dalam kegiatan operasional organisasi.

  3. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Mengapa aspek etika harus mendapatkan perhatian serius dalam pengelolaan organisasi? Demi menciptakan kepuasan konsumen yang semakin kritis terhadap kualitas pelayanan, keamanan produk, dan pelestarian lingkungan. Demi memenuhi tuntutan stakeholder tentang kepatuhan terhadap standar pelestarian lingkungan. Demi menjaga akseptabilitas dan keberlangsungan organisasi.

  4. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Alasan lain tentang pentingnya etika bisnis Keuntungan (profit), kepuasan konsumen (consumer satisfaction), dan kesejahteraan sosial (societal well-being) memiliki nilai yang setara dalam pengukuran kinerja organisasi. Kontribusi terhadap ekonomi secara keseluruhan, peluang kerja, serta kontribusi dan pelayanan sosial menjadi penentu keberterimaan dan keberhasilan organisasi. Kinerja organisasi diukur melalui audit sosial (social audits).

  5. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Tanggungjawab sosial organisasi Organisasi tidak bisa melepaskan diri dari tanggungjawab sosial, karena keberhasilan organisasi sangat tergantung pada tingkat keberterimaan di lingkungan sosialnya

  6. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Tanggungjawab Terhadap Masyarakat Umum Public Health Issues Mencegah/mengendalikan produksi barang-barang berbahaya, seperti alkohol, rokok,vaksin, dan steroids (doping dan sejenisnya). Protecting the Environment Penggunaan sumber daya secara efisien, minimalisasi polusi.

  7. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Recycling.Pengolahan ulang material untuk pemanfaatan kembali. Developing the Quality of the Workforce.Peningkatan kualitas dari keseluruhan tenaga kerja melalui pendidikan dan pengembangan pendekatan-pendekatan baru proses bisnis. Corporate Philanthropy (bantuan sosial).Bantuan tunai, bantuan peralatan dan produk, serta dukungan terhadap upaya-upaya sukarela karyawan perusahaan di bidang bantuan sosial.

  8. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Tanggungjawab Terhadap Konsumen The Right to Be Safe (Hak Atas Keamanan). Tuntutan memproduksi barang-barang yang aman untuk digunakan dan dikonsumsi. The Right to Be Informed (Hak Mendapatkan Informasi).Tuntutan untuk menghindari iklan yang menyesatkan serta penyediaan pelayanan konsumen yang efektif.

  9. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika The Right to Choose (Hak Untuk Memilih).Tuntutan untuk memberikan kemampuan kepada konsumen untuk memilih produk atau jasa yang diinginkan secara tepat (tidak boleh ada pemalsuan informasi). The Right to Be Heard (Hak Untuk Didengar).Tuntutan untuk memberi ruang yang cukup kepada konsumen untuk mengkomplain kepada perusahaan, baik secara langsung maupun melalui pihak lain.

  10. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Tanggungjawab Terhadap Karyawan Keamanan Lingkungan Kerja (Workplace Safety).Di US dimonitor oleh Occupational Safety and Health Administration. Kualitas Hidup (Quality-of-Life Issues).Adanya keseimbangan kerja dan keluarga melalui fleksibilitas jam kerja, bantuan kepedulian anak, dan regulasi tertentu misalnya di US ada the Family and Medical Leave Act (tahun 1993).

  11. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Kesetaraan Kesempatan di Lingkungan Kerja (Ensuring Equal Opportunity on the Job). Adanya kesamaan peluang kepada semua pegawai, tanpa ada diskriminasi. Diskriminasi Usia (Age Discrimination).Tidak ada diskriminasi kerja berdasarkan umur, misalnya di US melalui Age Discrimination in Employment Acttahun 1968, untuk melindungi pegawai dengan usia 40 tahun ke atas.

  12. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Diskriminasi Gender (Sexual Harassment and Sexism).Tidak ada diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, misalnya melalui ketentuan kesamaan kompensasi untuk pekerjaan yang sama, tanpa pembedaan jenis kelamin.

  13. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Tanggungjawab Terhadap Investor Kewajiban menghasilkan laba untuk para pemegang saham. Pemenuhan harapan tentang perilaku organisasi yang etis dan bermoral. Perlindungan investasi, misalnya di US melalui Securities and Exchange Cimmission and State Regulations, yang harus dipatuhi oleh perusahaan publik

  14. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Cara Organisasi Membangun Etika Bisnis Kesadaran Etika (Ethical Awareness) Kode Etik Pernyataan formal untuk mendeskripsikan harapan organisasi terhadap karyawan dalam menyelesaikan permasalahan etika.

  15. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Pendidikan Etika (Ethical Education) Kode etik tidak mampu memberikan solusi detil untuk setiap kasus etika,maka perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang etika.

  16. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Praktik Etika (Ethical Action) Membantu karyawan mengenali dan berargumen melalui problem etika, dan mengubahnya menjadi praktik pelaksanaan etika.

  17. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Kepemimpinan Beretika (Ethical Leadership) Pimpinan menjadi teladan praktik etika dalam setiap tindakannya.

  18. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Problem Etika di Lingkungan Kerja Situation in which a business decision may be influenced for personal gain. Telling the truth and adhering to deeply felt ethical principles in business decisions. Employee’s disclosure of illegal, immoral, or unethical practices in the organization. Businesspeople expect employees to be loyal and truthful, but ethical conflicts may arise.

  19. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Prinsip-Prinsip Umum Keputusan strategis: Prinsip-prinsip tanggungjawab etika dan tanggungjawab sosial dimasukkan dalam: perumusan strategi, implementasi strategi, dan pengukuran kinerja. Mendorong whistle-blowing Monitoring kinerja organisasi dalam penanganan isu-isu etika bisnis

  20. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Kegiatan organisasi tidak hanya memenuhi tuntutan legal, di atas tuntutan legal adalah tuntutan etika, moral, dan sosial. Tuntutan etika, moral, dan sosial mencakup tanggungjawab terhadap pegawai, konsumen, penggiat lingkungan hidup, kelompok minoritas, komunitas, pemegang saham, dan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat.

  21. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Kegiatan organisasi harus melindungi, memperbaiki, dan menjaga lingkungan, bukannya mengganggu atau merusak lingkungan. Strategi perusahaan diukur dan dievaluasi dari perspektif pelestarian lingkungan.

  22. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Manajemen Pelestarian Lingkungan Perusahaan harus merumuskan strategi yang bersifat menjaga dan melestarikan lingkungan, termasuk mengendalikan polusi. Strategi pelestarian lingkungan mencakup: Pengembangan bisnis ramah lingkungan atau “green businesses” Penutupan atau pengubahan bisnis yang merusak lingkungan

  23. Lingkungan Bisnis dan Tuntutan Etika Mengembangkan bisnis yang berbiaya efisien dengan meminimalkan pemborosan, termasuk konservasi energi. Mengembangan strategi pembeda “differentiation strategy”melalui pengembangan produk-produk yang ramah lingkungan (green product features)

  24. Saling Ketergantungan Antara Bisnis dan Masyarakat Hidup = bisnis  jual beli barang/jasa untuk kesejahteraan. Masyarakat tidak bisa meraih kesejahteraan, mendapatkan penghasilan, memenuhi kebutuhannya, tanpa adanya bisnis. Entitas bisnis membutuhkan masyarakat sebagai konsumen/mitra bisnis, begitu sebaliknya. Bisnis dan masyarakat adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan, dan oleh karenanya harus saling menguntungkan.

  25. Saling Ketergantungan Antara Bisnis dan Masyarakat Masyarakat bisa dalam posisi investor, kreditor, distributor, konsumen, dst... dengan segala tuntutannya, misalnya: Tuntutan kreditor tentang pelestarian lingkungan, untuk mencegah dampak destruktif kerusakan lingkungan. Tuntungan pemasok, distributor, dan investor tentang pelestarian lingkungan. Sanksi dan denda pelanggaran lingkungan hidup.

  26. Pentingnya Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Prinsip-prinsip Etika Semakin meluasnya pengembangan standar pelestarian lingkungan di dunia. Semakin meluasnya tingkat kesadaran pelestarian lingkungan. ISO 14000 – tentang standar pelestarian lingkungan. ISO 14001 tentang: Sertifikasi bisnis ramah lingkungan, yang telah diadopsi oleh ribuan perusahaan di dunia. Environmental management system (EMS)

  27. Pentingnya Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Prinsip-prinsip Etika Pegawai, konsumen, pemerintah, dan masyarakat tidak menyukai perusahaan yang kegiatan operasionalnya merusak lingkungan, serta tidak memperhatikan aspek etika dan moral. Eksistensi entitas sangat dipengaruhi oleh keberterimaan dalam lingkungan/masyarakat.

  28. Pentingnya Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Prinsip-prinsip Etika Pengaruh etika dalam bisnis: Better ethical climate – budaya etika yang lebih baik. Employee commitment and trust – komitmen dan kepercayaan pegawai. Investor loyalty and trust – loyalitas dan kepercayaan investor. Customer satisfaction and trust – kepuasan dan kepercayaan konsumen. Long term profits – keuntungan jangka panjang

  29. Perkembangan Kesadaran Etika Bisnis Perkembangan didorong oleh tuntutan pengembangan bisnis ramah lingkungan: Tuntutan konsumen (consumer demand) Opini publik (public opinion) Tuntuntan penggiat lingkungan hidup (environmental advocacy groups) Peraturan tentang lingkungan hidup (di US: federal and state environmental regulations)

  30. Perkembangan Kesadaran Etika Bisnis Tuntutan Laporan Pelestarian Lingkungan Mengungkap tentang dampak kegiatan operasional perusahaan terhadap kelestarian lingkungan. Laporan semacam ini tidak disyaratkan, tetapi menjadi praktik bisnis yang baik.

  31. Perkembangan Kesadaran Etika Bisnis Perkembangan Fokus Tanggungjawab Etika dan Sosial

  32. Perkembangan Kesadaran Etika Bisnis Hasil Audit Kasus-kasus Pelanggaran Etika Bisnis Monitoring atas pelanggaran etika akan terus dilakukan, karena pelanggaran etika akan merusak organisasi dan juga merusak perekonomian secara umum.

  33. Etika Profesi Akuntansi Profesi akuntansi adalah sama dengan profesi bidang lain, seperti kedokteran, hukum, teknik, dan seterusnya, yang kehadirannya berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Mal praktik bidang akuntansi, bahkan risikonya bisa lebih luas dan lebih masive dibanding profesi lain. Mal praktik dokter paling hanya membunuh satu orang, tetapi mal praktik akuntansi bisa merontokkan organisasi, bahkan ekonomi nasional, dan bisa “membunuh” ribuan orang.

  34. Etika Profesi Akuntansi Prinsip dasar dari etika profesi akuntansi tidak berbeda dari profesi yang lain, yaitu: Tuntutan tinggi terhadap integritas, kejujuran, dan profesionalisme. Mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi. Dalam menjalankan profesinya harus selalu berpegang teguh pada kriteria standar yang berlaku, misalnya standar akuntansi keuangan, standar pengauditan, dan juga standar etika profesional.

  35. Etika Profesi Akuntansi Kata “mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi” terkesan hanya kata-kata klise. Namun demikian prinsip inilah yang harus dipegang, karena eksistensi profesi atau entitas, adalah sangat tergantung pada akseptabilitas publik. Prinsip “customer is the real king” adalah berangkat dari kesadaran semacam ini.

  36. Etika Profesi Akuntansi Misi dari the International Federation of Accountants (IFAC) Melayani kepentingan publik Memperkokoh profesi akuntansi di tingkat dunia Memberikan kontribusi dalam pengembangan ekonomi internasional yang kokoh. Menetapkan dan meningatkan kepatuhan terhadap standar profesi yang berkualitas tinggi. Menetapkan dan menyempurnakan kode etik profesional akuntan melalui Komite Etik IFAC.

  37. Etika Profesi Akuntansi Integrity Objectivity IFAC Code: Fundamental Principles and Conceptual Framework Professional Competence & Due Care Professional Behaviour Confidentiality

  38. IFAC Code: Fundamental Principles and Conceptual Framework

  39. Terimakasih

More Related